Uploaded by umsidailkoma

Review Jurnal

advertisement
Review ”Makna Metodologi dalam Penelitian”
Penulis: Ahmad Rizky Febrian
PENDAHULUAN
Penelitian merupakan sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mencari kebenaran sesuatu dengan teliti, serta kritis dalam mencari fakta-fakta
dengan menggunakan langkah-langkah yang sudah ditentukan. Rasa
keingintahuan terhadap sesuatu tersebut secara teliti, timbul karena adanya
suatu permasalahan yang membutuhkan jawaban yang benar atau valid. Dalam
kasus ini, metodologi telah menjadi ciri khas dalam ilmu pengetahuan beserta
dengan kelebihan maupun kekurangannya.
Pada pendekatan riset ilmu sosial yang sampai saat ini masih menjadi
perdebatan yang cukup panjang di antara para ahli. Di antara ilmuwan sosial
yang terlibat dalam perdebatan metodologi riset sosial adalah John Stuart Mill,
Emile Duekheim, Karl Marx, Max Weber, dan Auguste Comte. Mereka ini
terpecah menjadi 3 kelompok yang mewakili pemikiran masing-masing, yang
dengan seiring berjalannya waktu sering disebut sebagai perspektif ataupun
paradigma.
ISI
Pada paradigma penelitian Neuman (1999: 70) terbagi menjadi tiga
kelompok. Yaitu 1). Positivism social science yang diperkenalkan oleh Auguste
Comte pada abad 19, sering disebut juga sebagai pendekatan yang berpusat
pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada dalam
kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (nature laws)., 2).
Interpretative social science (ISS) yang diperkenalkan oleh Max Weber (18641920), dan Wilhem Dilthey (1833-1911). Wilhem Dilthey mengatakan bahwa
secara mendasar ilmu dapat dibagi menjadi dua tipe, Naturwissenschaft dan
Geisteswissenschaf. Sedangkan Max Weber mengatakan bahwa ilmu sosial
dibutuhkan untuk mengkaji “meaningful social action” kebermaknaan tindakan
sosial atau tujuan dari tindakan sosial, dan 3). Critical social science (CSS)
yang dikembangkan oleh Karl Marx (1818-1883) dan Sigmund Freud (18561939) yang merupakan jalan pintas ketiga dari paradigma metodologi
penelitian. Dalam beberapa pendekatan paradigma ini juga dapat disebut
sebagai dialektika materialisme, analisis kelas, dan strukturalisme.
PENUTUP
Secara umum, perbedaan paradigma penelitian kuantitatif dan kualitatif
menyebabkan sebuah proses dan hasil dari penelitian kedua pendekatan yang
berbeda. Oleh karena itu cara menentukan kebenaran ilmiah dari kedua
pendakatan ini tidak jarang dilakukan dengan cara bersamaan.
REFERENSI
Abadi, T. W. (2011). Makna Metodologi Dalam Penelitian. Kalamsiasi, 4, 197–
210. http://eprints.umsida.ac.id/737/1/Jurnal kalamsiasi vol 4 no 2 th 2011 Totok %281%29.pdf
Alsa. (2007). Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif. 23.
Firman, F. (2018). Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. 1–29.
https://doi.org/10.31227/osf.io/4nq5e
Mulyadi, M. (2013). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran
Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1),
128. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106
Sudibyo, P. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Abadi.T.W.2012. Makna Metodologi dalam Penelitian. KALAMSIA, Vol.4,
No.2, 2012.
Download