Arah Perubahan Sosial Suatu perubahan sosial dapat berlangsung secara gradual atau cepat, secara damai atau dengan kekerasan, secara kontinu atau sekali-kali, secara teratur atau dalam keadaan kacau. Teori-teori mengenai arah perubahan sosial sebagian besar mempunyai kecenderungan bersifat kumulatif atau evolusioner. Walaupun berbeda, akan tetapi teori-teori tersebut sama mempunyai kesimpulan (atau asumsi), bahwa sejarah manusia ditandai dengan adanya gejala pertumbuhan. Pusat perhatian terhadap ketidakteraturan pertumbuhan menimbulkan teori-teori tahapan “stage-theories” dan teori-teori lingkaran “cyclical-theories”, dimana pengertian tingkatantingkatan bertangga merupakan bentuk atau gambaran yang paling sederhana. Di dalam kebanyakan teori-teori tahapan, maka ketidaksinambungan kebanyakan disebabkan karena terjadinya perubahan-perubahan pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Auguste Comte menyatakan bahwa perkembangan intelektualitas manusia mengikuti tahap teologis, metafisis dan ilmiah. Masalah jangka waktu atau ruang waktu tersebut, dianggap sebagai suatu variabel eksplisit, melalui tiga cara, yakni : 1. Sebagai patokan batas-batas masa transisi suatu masyarakat atau sistem ekonominya. 2. Sebagai dasar untuk membandingkan kecepatan suatu masa transisi tertentu dengan masa transisi lainnya. 3. Sebagai dasar untuk menentukan pola penyebaran dan kecepatannya dari satu sistem ke sistem lainnya. Menurut Feldman dan Moore, transformasi ekonomis dianggap sebagai tahap antara dan model transformasi sosial tiga tahap, yakni : 1. Tahap Perindustrial yang statis 2. Tahap transisional yang dinamis 3. Tahap statis setelah revolusi industry