klik disini - WordPress.com

advertisement
Arah Perubahan Sosial
Suatu perubahan sosial dapat berlangsung secara gradual atau cepat, secara damai atau
dengan kekerasan, secara kontinu atau sekali-kali, secara teratur atau dalam keadaan kacau.
Teori-teori mengenai arah perubahan sosial sebagian besar mempunyai kecenderungan
bersifat kumulatif atau evolusioner. Walaupun berbeda, akan tetapi teori-teori tersebut sama
mempunyai kesimpulan (atau asumsi), bahwa sejarah manusia ditandai dengan adanya gejala
pertumbuhan.
Pusat perhatian terhadap ketidakteraturan pertumbuhan menimbulkan teori-teori tahapan
“stage-theories” dan teori-teori lingkaran “cyclical-theories”, dimana pengertian tingkatantingkatan bertangga merupakan bentuk atau gambaran yang paling sederhana. Di dalam
kebanyakan teori-teori tahapan, maka ketidaksinambungan kebanyakan disebabkan karena
terjadinya perubahan-perubahan pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
Auguste Comte menyatakan bahwa perkembangan intelektualitas manusia mengikuti tahap
teologis, metafisis dan ilmiah.
Masalah jangka waktu atau ruang waktu tersebut, dianggap sebagai suatu variabel eksplisit,
melalui tiga cara, yakni :
1. Sebagai patokan batas-batas masa transisi suatu masyarakat atau sistem ekonominya.
2. Sebagai dasar untuk membandingkan kecepatan suatu masa transisi tertentu dengan
masa transisi lainnya.
3. Sebagai dasar untuk menentukan pola penyebaran dan kecepatannya dari satu sistem
ke sistem lainnya.
Menurut Feldman dan Moore, transformasi ekonomis dianggap sebagai tahap antara dan
model transformasi sosial tiga tahap, yakni :
1. Tahap Perindustrial yang statis
2. Tahap transisional yang dinamis
3. Tahap statis setelah revolusi industry
Download