SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI AGAMA Nama : Azizatul Amaliah NIM : 181310017 Dosen Pembimbing : Dr. Ade Fakih Kurniawan, S. Th. i. M. Ud Tugas 7 Teori-Teori Sosiologi Agama 1. Teori-Teori Klasik a. Auguste Comte Comte merumuskan teorinya kedalam hukum tiga tahap perkembangan masyarakat. Pertama, masyarakat dicirikan oleh penjelasan-penjelasan yang murni agama terhadap sesuatu, seperti masyarakat primitif yang belum mengenal huruf. Kedua, tahap metafisik merupakan tahap reformasiterhadap penjelasan-penjelasan yang murni agama tersebut. Ketiga, tahap revolusi pemikiran manusia. b. Durkheim Durkheim menganut pandangan bahwa kehidupan sosial membentuk budaya masyarakat (bahasa, hukum, adat istiadat, nilai, dan sebagainya) terutama tatanan sosial tentang moralitas agama. Dan beranggapan bahwa manusia dibentuk oleh kultur dan struktural sosial. c. Max Weber Sosiologi dalam pandangan weber merupakan ilmunpengetahuan komprehensif yang mempelajatrai tindakan sosial, teori ini didasarkan atas interpretasi atau pemahaman terutama mengenai motif tindakan seseorang yang difokuskan pada makna subjektif tindakan manusia dan interaksi-interaksi dalam konteks sosial. d. Karl Marx Agama dalam pandangan marx merupakan instrumen unutk memanipulasi dan menindas kelas subordinat dalam masyarakat, teori ini berlandaskan pada historis matrealismenya yang melihat masyarakat sebagai suatu moda produksi. Secara keseluruhan, teori agama Mark cenderung melupakan beberapa aspekagama dan terlalu menyederhanakan kompleksitas fenomena agama itu sendiri, yang lebih banyak menjelaskan pada kondisi dan masalah manusia, tetapi tidak memberikan jawaban terhadap penderitaan manusia. Hidup, mati, dan sebagainya. 2. Teori-Teori Modern a. Teori Pilihan Rasional Teori pilihan rasioanl memilik peran penting dalam mewarnai perkembangan kajian agama secara sosiologis, para sosiolog pilihan rasional menaruh perhatian pada unit analisis makro terutama pada dampak yang ditimbulkan, seperti munculnya norma-norma san nilai-nilai baru akibat tindakan-tindakan kolektif.