ANTROPOMETRI GIZI Antropometri Asal kata : antropos = manusia ; metrios = ukuran Antropometri = pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh Secara kasar pada beberapa tingkat umur dan tingkat gizi 2 macam ukuran antropometri 1. massa jaringan ukuran yang menunjukkan pertumbuhan massa jaringan aktif ( lemak, tanpa lemak) BB, LILA, TLBK 2. linier ukuran yang menunjukkan pertumbuhan otot, tulang, rangka TB, LK, LD JENIS PARAMETER Umur • Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur yang digunakan adalah tahun umur penuh (Completed Year ) dan untuk anak umur 0 – 2 tahun digunakan bulan usia penuh (Completed Month). Contoh : Tahun usia penuh (Completed Year ) Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun 6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun Contoh : Bulan usia penuh (Completed Month ) Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan 3 tahun 27 hari, dihitung 3 bulan • Di pedesaan banyak keluarga yang tidak mempunyai catatan tanggal lahir anaknya. Selain itu juga ada kecenderungan untuk menulis angka yang mudah seperti : 1 tahun, 1.5 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Berat badan • Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. • Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat & protein otot menurun. • Pada orang yang edema & acites terjadi penambahan cairan dalam tubuh • Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi. Tinggi Badan Tinggi badan mrp parameter yg penting bagi keadaan yg telah lalu & keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dg tepat. Pengukuran tinggi badan u/ anak balita sudah dapat berdiri, contoh : mikrotoa Lingkar Lengan Atas Menurut Depkes RI (1994) pengukuran LLA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ). Wanita usia subur adalah wanita usia 15 – 45 tahun. Pd anak digunakan sbg alternatif kalau tidak bisa ditimbang/diukur tinggi badanya Lingkar Kepala Lingkar kepala : memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala / peningkatan ukuran kepala. Contoh : Yang sering adalah kepala besar ( hidrocefalus ) & kepala kecil ( mikrosefalus ) Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak & tulang tengkorak. Lingkar kepala dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukuran umur. Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai standard of reference. Tulang tengkorak / lingkar kepala dipengaruhi oleh suku bangsa dan genetik. Juga dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika Utara, dimana kepala anak agak besar. Lingkar dada • Biasanya dilakukan pada anak usia 2 -3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. • Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat & pertumbuhan dada lebih cepat. • Umur antara 6 bulan & 5 tahun, rasio antara lingkar kepala & dada adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan / kelemahan otot & lemak pada dinding dada. Ini dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan KEP pada balita. • Masalah yang sering ditemukan adalah akurasi pengukuran ( pembacaan ), karena pernafasan anak yang tidak teratur. INDEKS ANTROPOMETRI Parameter antropometri mrp dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Penggolongan Keadaan Gizi menurut Indeks Antropometri ( Sumber : Puslitbang Gizi, 1980. Pedoman Ringkas Cara Pengukuran Antropometri & Penentuan Gizi. Bogor ) Berat badan menurut umur ( BB/U ) Jika dalam keadaan normal maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur Jika dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan yaitu berat badan berkembang cepat/ lebih lambat dari keadaan normal Tinggi badan menurut umur ( TB/U ) Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Kondisi normal, TB tumbuh seiring pertambahan umur. Maka indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu. Beaton & Bengoa ( 1973 ) : bahwa indeks TB/U disamping memberikan status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial ekonomi. Berat badan menurut tinggi badan ( BB/TB ) Dalam keadaan normal, perkembangan BB akan searah dg pertumbuhan TB dg kecepatan tertentu. Indeks BB/TB mrp indikator yang baik u/ menilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks BB/TB merupakan indeks yang independen terhadap umur. Lingkar lengan atas menurut umur ( LLA/U ) • LLA m’berikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. • LLA merupakan parameter yang labil, sehingga LLA merupakan indeks status gizi saat ini. ( Jellife, 1966 ) : perkembangan LLA pada tahun pertama 5,4 cm sedangkan pada umur 2 tahun – 5 tahun ± 1,5 cm per tahun, kurang sensitif untuk usia selanjutnya. • Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping digunakan secara tunggal juga dalam bentuk kombinasi dengan dengan parameter lainnya LLA/U dan LLA/TB yang disebut dengan quack stick. Indeks Massa Tubuh ( IMT ) • Masalah kekurangan & kelebihan gizi pada orang dewasa ( usia 18 tahun keatas )merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan BB yang ideal/normal. • Di indonesia khususnya, cara pemantauan & batasan BB normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara perhitungan BB normal berdasarkan dengan rumus : BB ideal = ( TB – 100 ) – 10% ( TB – 100 ) atau 0,9 X ( TB – 100 ) Tebal lemak bawah kulit menurut umur Pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh : Bagian lengan atas ( triceps & biceps ), lengan bawah ( forearm ), tulang belikat (subscapular ), ditengah garis ketiak ( mid axillary ), sisi dada ( pectoral ), perut ( abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut ( supra patellar ) & pertengahan tungkai bawah ( medial calf ). APLIKASI ANTROPOMETRI • Kualitas sumber daya manusia Kualitas manusia Indonesia yang akan datang harus lebih baik dari sekarang. Kualitas manusia dapat ditinjau dari segi sosek, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dll. Dari aspek gizi, kualitas manusia diartikan dalam 2 hal yaitu : kecerdasan otak/kemampuan intelektual & kemampuan fisik/produktivitas kerja. • Penilaian status gizi Penilaian status gizi dengan cara antropometri banyak digunakan untuk penelitian/survei. Pemantauan pertumbuhan anak Program gizi, khususnya UPGK telah meluas ke seluruh Indonesia. Penimbangan BB balita dan penggunaan KMS untuk memantau keadaan kesehatan. Survei nasional vitamin A Survei tentang masalah vitamin A dilakukan dengan pengukuran antropometri anak balita dan menghasilkan data prevalensi KEP dengan lingkup nasional pada tahun 1986. • Survei sosial ekonomi nasional ( SUSENAS ) Susenas bekerja sama dengan BPS & Direktorat Gizi ( Depkes) dilakukan integrasi pengumpulan data status gizi anak balita dengan melakukan pengukuran berat badan. Indeks yang digunakan adalah BB/U. Hasil susenas disajikan dalam 4 klasifikasi yaitu : gizi baik, gizi sedang, gizi kurang & gizi buruk. • Kegiatan pemantauan status gizi Upaya penyediaan data & informasi status gizi balita terutama pada KEP, salah satu kegiatannya adalah pemantauan status gizi ( PSG ). • Pengukuran tinggi badan anak baru masuk sekolah ( TBABS ) Perubahan ukuran fisik penduduk mrp salah satu indikator keberhasilan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti pengukuran TB anak baru masuk sekolah yang dilakukan o/ para guru di sekolah. Dari hasil pengukuran TBABS setiap 5 tahun sekali akan dapat di evaluasi pencapaian tinggi badan optimal yg harus dicapai anak-anak di Indonesia. • Kegiatan penapisan Kegiatan penapisan ini dapat dilakukan u/ memilih target dalam dalam suatu kegiatan program gizi seperti, pemberian makanan tambahan. • Kegiatan di Klinis dalam hubungan dengan penyakit & pengobatan Dalam penentuan penyakit, antropometri perlu dipertimbangkan, seperti penyakit hidrosefalus ditentukan dengan melihat ukuran dari kepala. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan dosis obat adalah antropometri, seperti BB sehingga tidak terjadi over dosis/kekurangan dosis. • Swa uji resiko kekurangan energi kronis ( KEK ) Antropometri yg digunakan untuk mengukur resiko KEK adalah pengukuran LLA pada WUS. Jika kurang dari angka tersebut dapat diambil tindakan meningkatkan pertumbuhan berat badannya, dg pemberian makanan yg tepat/sesuai kebutuhan bayi. Kartu menuju sehat ( KMS ) ibu hamil KMS untuk meningkatkan motivasi ibu hamil datang ke Posyandu. KMS juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil, menurunkan angka BBLR dengan cara meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap pentingnya kesehatan dan makanan bergizi. Pemantauan status gizi orang dewasa Mempertahankan BB normal akan memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup ( life expectancy ) yang lebih panjang. Salah satu cara memantau status gizi orang dewasa adalah dengan mengukur indeks massa tubuh ( IMT ).