TUGAS KIMIA BAHAN ALAM II “ISOLASI SENYAWA ALKALOID” OLEH: GRACE JESSICA 1801094 S1 – 5C DOSEN PENGAMPU: Dr. apt. Emrizal, M. Si PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU YAYASAN UNIV RIAU PEKANBARU 2020 JUDUL JURNAL : Isolation and Identification of Alkaloids from Croton lobatus PENULIS : Barthelemy K. Attioua, Ramiarantsoa Harisolo, Jean Brice Boti, Vincent A. Adiko, Felix Z. Tonzibo, dan Leon A. Djakoure NAMA JURNAL : International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Volume 13 Tahun 2016. 1. PROSES ISOLASI ALKALOID Isolasi alkaloid dilakukan menggunakan tanaman Croton lobatus L. SAMPEL SEGAR DIKOLEKSI Bagian batang dan daun C. lobatus dikoleksi, lalu dikeringkan diudara terbuka tanpa terkena sinar matahari langsung. SAMPEL KERING Sampel kering dihaluskan hingga berbentuk serbuk. Lalu ditimbang 1200 gram untuk proses isolasi EKSTRAKSI Dimaserasi disuhu ruang selama 12 jam dengan EtOH (3×5 L) EKSTRAK DIKONSENTRASIKAN Dikonsentrasikan dibawah tekanan hingga 500 ml PENCUCIAN EKSTRAK Dicuci dengan Cyclohexane (4x500 ml) DIPEROLEH EKSTRAK EtOH Dicuci dengan campuran EtOAc – H2SO4 10% (49:1) (5x350 ml) RESIDU EKSTRAK EtOAc – H2SO4 Dicuci dengan campuran EtOAc – NH4OH (19:1) (4x300ml) EKSTRAK EtOAc – NH4OH Diuapkan dibawah tekanan tereduksi sampai kering DIPEROLEH 3.5 G EKSTRAK KASAR Ekstrak dibagi menjadi beberapa fraksi Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3 (1) (2) (6) Senyawa 1 (3) Senyawa 2 (4) Senyawa 3 (5) Senyawa 4 Senyawa 5 Keterangan bagan proses isolasi senyawa alkaloid: (1) Dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan MeOH menghasilkan 63.2 mg senyawa 1, yaitu Palmitanoide (2) Dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom (aluminium oxide neutral gel) dengan pengelusi campuran CH2Cl – EtOAc (55:45 v/v) untuk sub-fraksi II1, campuran CH2Cl – EtOAc (40:60 v/v) untuk sub-fraksi II2, dan campuran CH2Cl – EtOAc (25:75 v/v) untuk sub-fraksi II3 (3) Dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan Cyclohexane menghasilkan 25 mg senyawa 2, yaitu Onosmin B (4) Dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan Cyclohexane menghasilkan 18 mg senyawa 3, yaitu N – (2 – Hydroxy – 1 – Phenylpropyl) benzamide (5) Dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan Cyclohexane menghasilkan 21 mg senyawa 4, yaitu Onosmin A (6) Dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom (aluminium oxide neutral gel) dengan pengelusi campuran CH2Cl – EtOAc (10:90 v/v). Sub-fraksi yang dihasilkan dimurnikan lagi dengan menggunakan cyclohexane dan dihasilkan senyawa 5, yaitu Aurentiamide Acetate sebanyak 15 mg. 2. NAMA SENYAWA DAN STRUKTUR ALKALOID Berikut nama senyawa beserta struktur yang dihasilkan dari proses isolasi tanaman Croton lobatus L. (1) Palmitanoide (2) ONOSMIN B O O OH NH2 CH3 NH CH3 (3) N-(2-Hydroxy-1-Phenylpropyl) benzamide (4) ONOSMIN A O O O CH3 NH OH NH CH3 (5) Aurentiamide Acetate O O NH NH O CH3 O 3. KESIMPULAN Jurnal ini, membahas mengenai proses ekstraksi dan isolasi sejumlah senyawa alkaloid yang berasal dari tanaman Croton lobatus L. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan batang yang sudah dikeringkan sebelumnya. Melalui proses ekstraksi, dari 1200 gram sampel kering, diperoleh 3.53 gram ekstrak kasar EtOAc – NH4OH. Dari eksktrak inilah dilakukan proses isolasi dengan membaginya dalam beberapa fraksi, dan diperoleh 5 senyawa alkaloid. Dari fraksi 1, diperoleh senyawa Palmitanoide. Dari fraksi 2, dihasilkan beberapa subfraksi. Sub-fraksi II1 menghasilkan senyawa Onosmin B. Sub-fraksi II2 menghasilkan senyawa N – (2 – Hydroxy – 1 – Phenylpropyl) benzamide. Sub-fraksi II3 menghasilkan senyawa Onosmin A. Terakhir, dari fraksi 3 dihasilkan senyawa Aurentiamide Acetate. Berikut sedikit karakteristik dari senyawa alkaloid yang dihasilkan: Nama Senyawa Pemerian Titik Leleh UV max (℃) (MeOH) nm Palmitanoide Serbuk putih 105-106 215 Onosmin B Padatan amorf putih 139-141 242, 293 , 302 N–(2–Hydroxy–1- Kristal putih 157-158 293, 310 Onosmin A Padatan amorf putih 187-189 242, 292, 302 Aurentiamide Acetate Padatan amorf putih 180-182 242, 293, 302 Phenylpropyl) benzamide Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa satu jenis tanaman, dapat menghasilkan berbagai jenis senyawa metabolit, tergantung dari jenis campuran pengisolat yang digunakan.