KONSEP DAN PRINSIP PATIENT SAFETY Oleh : Deivi S. Karendehi, S.Kep DEFINISI Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cedera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan. DEFINISI Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Sistem tersebut meliputi : Assement resiko, identifikasi dan pengelolaan hal resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. TUJUAN Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat Menurunnya KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) di Rumah Sakit Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD. LINGKUP KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN Dalam pencegahan infeksi, desain lingkungan perawatan pasien harus memenuhi persyaratan aman, perawatan berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal berikut : Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien. Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional. Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga dan pengunjung. Meminimalkan risiko infeksi. Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh atau kesalahan pengobatan. Mengelola transportasi pasien. Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari waktu ke waktu dan persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya. MANFAAT Budaya safety meningkat dan berkembang Komunikasi dengan pasien berkembang Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun Risiko klinis menurun Keluhan berkurang Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan kepercayaan diri yang meningkat LANGKA-LANGKA PATIENT SAFETY A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, soundalike medication names). Pastikan identifikasi pasien Komunikasi secara benar saat serah terima pasien Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar. Kendalikan cairan elektrolit pekat. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan Hindari salah kateter dan salah sambung selang. Gunakan alat injeksi sekali pakai Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial. LANGKA-LANGKA PATIENT SAFETY B. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil. 2. Pimpin dan dukung staf RS, bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien di RS. 3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan penilaian hal yang potensial bermasalah. LANGKA-LANGKA PATIENT SAFETY 4. 5. 6. 7. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf dapat dengan mudah melaporkan kejadian/insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKP-RS. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, kembangkan caracara komunikasi yang terbuka dengan pasien. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien, gunakan informasi yang ada tentang kejadian/ masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN PATIENT SAFETY KEPEMIMPINAN Peran pemimpin di tingkat nasional untuk pastient safety adalah pengetahuan, pengembangan, pembelajaran & promosi praktek yang baik yang telah ditugaskan baik dalam lembaga nasional atau RS. Pemimpin harus mempromosikan patient safety sebagai inti dari aktivitas pada patient safety. Pemimpin harus melakukn perubahan seperti kebijakan melaporkan tindakan kesalahan tanpa hukuman & merahasiakan pelapor. INDIVIDU Pengetahuan perawat tentang patient safety Sikap perawat tentang patient safety BUDAYA Perubahan budaya adalah semboyan baru dalam patient safety. Perubahan budaya adalah transparansi sistem, yang didefenisikan sebagai kesediaan penyedia & pasien untuk secara terbuka & nyaman mengekspresikan keprihatinan mereka tentang pemberian perawatan dengan cara mengidentifikasi kekurangan & mengarah ke penghapusan kesalahan, mitigasi/manajemen yang tepat. INFRASTRUKTUR 2 elemen untuk peningkatan safety & mutu adalah disain proses pelayanan & ketersediaan infrastruktur informasi. Pekerjaan dapat dirancang untuk menghindari ketergantungan pada memori dengan menggunakan fungsi yang memandu pengguna untuk tindakan yang tepat untuk keputusan berikutya. Penataan tugas penting, sehingga kesalahan tidak dapat dibuat & menyederhanakan proses & standarisasi proses kerja diseluruh unit yang ada. LINGKUNGAN Memaksimalkan kenyamanan & martabat pasien Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga & pengunjung Meminimalkan risiko infeksi Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh atau kesalahan pengobatan Mengelola transportasi pasien Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari waktu ke waktu & persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya. SASARAN KESELAMATAN PASIEN SASARAN 1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan ketelitian identifikasi pasien • Identifikasi sebelum pemberian obat, memberi dan mengambil darah/produk darah, dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. • Identifikasi sebelum melakukan tindakan/prosedur. PRINSIP IDENTIFIKASI APA YANG TERJADI JIKA SALAH IDENTIFIKASI ?? Salah diagnosa Salah pemberian obat PASIEN CIDERA Salah transfusi CITRA BURUK Ketelitian Identifikasi di semua lini Salah hasil pemeriksaan SASARAN 2 PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF Mengembangkan pendekatan utk meningkatkan efektifitas komunikasi antar para pemberi pelayanan : Perintah lengkap secara lisan dan yg melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan sec ara lengkap oleh penerima perintah. Perintah lengkap secara lisan dan yg melalui telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan se cara lengkap oleh penerima perintah. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten. KOMUNIKASI EFEKTIF Komunikasi Verbal (Write Down/ Tulis, Read Back/ Baca Kembali, Confirmation/ Konfirmasi). Menerapkan TBK (Tulis – Baca Konfirmasi kembali. Dilakukan saat menerima Instruksi verbal / Lisan dan saat menerima informasi hasil tes kritis secara verbal / lisan SBAR : 1. Situation : kondisi terkini yang terjadi pada pasien 2. Background : info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini 3. Assessment : hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini 4. Recommendation : Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan SASARAN 3 PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT) Mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) : Kebijakan/prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label dan penyimpanan elektrolit konsentrat. Implementasi kebijakan dan prosedur. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan. OBAT YANG PERLU DIWASPADAI Elektrolit konsentrat NORUM (Nama Obat dan Rupa Ucapan Mirip) atau LASA (Look Alike Sound Alike) Obat yang berkatagori tersebut diatas, merupakan obat yang sering menyebabkan Kecelakaan Tak Disengaja/Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan/atau kejadian Sentinel. SASARAN 4 KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI Mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepatprosedur dan tepat-pasien. RS menggunakan suatu tanda yang jelas & dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam proses penandaan. RS menggunakan suatu cheklist/proses lain untuk memverifikasi saat pre operasi tepat- lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum "incisi/time out"tepat sebelum dimulainya suatu prosedur tindakan pembedahan. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung suatu proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. SASARAN 5 PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN Mengembangkan sasaran pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan • RS mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum dari WHO Guidelines on Patient Safety. • RS menerapkan program hand hygiene yang efektif. • Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan resiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. 5 MOMENT TINDAKAN CUCITANGAN SASARAN 6 PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH Mengembangkn s/ pendekatan utk mengurangi resiko pasien dari cidera karena jatuh. RS menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh dan melakukan asesmen ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dan lain lain. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap beresiko jatuh. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan, pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian yang tidak diharapkan. Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan resiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit. TERIMA KASIH...