Uploaded by rhutsevin

Laprak 9 Kimdas

advertisement
Laporan Praktikum
Tanggal : 04 Desember 2019
Kimia Dasar
UJI KELARUTAN
Oleh:
Kelompok 5
Rhut Sevin
2019350055
Catur Sastania Putri
2019350054
Syafiqa Suhaila
2019350053
Natasya Amabel
2019350052
Nuni Nuraeni
2019350051
Dosen Praktikum:
Febry Harissa Surbakti, S.Si, M.Si
Khoirul Anwar, S.Gz, M.Si
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih, terdiri dari
komponen atom, molekul ataupun ion. Larutan terdiri dari zat pelarut dan terlarut Suatu
larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Disebut homogen
karena susunannya begitu seragam sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun (A’mal, 2011).
Reaksi-reaksi kimia biasanya berlansung antara dua campuran zat, bukannya antara
zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran adalah larutan. Larutan memainkan
peran penting dalam kehiupan sehari-hari. Dalam kebanyakan reaksi berlansung dalam
larutan air.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Di antara beberapa
golongan senyawa organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus
fungsinya yaitu hidrokarbon aromatic, senyawa yang mengandung cincin benzene yaitu
senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya, dan
polimer, molekul rantai panjang gugus berulang (Siregar, 2012).
Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada
suatu suhu tertentu. Kelarutan sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu
dari momen dipolnya. Kemampuan zat terlarut membentuk ikatan hydrogen lebih
berpengaruh dibandingkan dengan polaritas. Air melarutkan fenol, alkohol, aldehida, keton,
dll yang mengandung oksigen dan nitrogen yang dapat membentuk ikatan hidrogen dalam air.
Dengan adanya pengujian kelarutan, dapat ditentukan apakah suatu senyawa adalah basa kuat
(amina), asam lemah (fenol), asam kuat (asam karboksilat) atau zat netral (aldehid, keton,
alcohol, ester,eter).
PENDAHULUAN
Kelarutan senyawa organik dalam berbagai pereaksi merupakan sifat yang penting.
Senyawa polar larut dalam pelarut polar, tetapi tidak larut dalam senyawa nonpolar. Hal yang
sebaliknya terjadi untuk senyawa nonpolar. Gugus fungsi polar akan mendominasi sifat
kelarutan suatu molekul kecil, tetapi untuk molekul besar polaritas gugus fungsi menjadi
tidak berarti dibandingkan bagian molekul lain yang nonpolar. Jadi etanol jauh lebih larut
dibandingkan heksanol. Suatu senyawa yang bereaksi dengan pereaksi tertentu dapat berubah
sifat kelarutannya. Misalnya alkil amina yang tidak larut dalam air akan bereaksi dengan
larutan asam yang menghasilkan garam alkil ammonium yang larut air.
Uji kelarutan merupakan uji yang mudah untuk menggolongkan senyawa organik.
Penggolongan ini merupakan dasar bagi beberapa uji khas untuk mengidentifikasi gugus
fungsi yang ada. Yang paling mudah ialah membagi dulu senyawa organik menjadi dua
golongan menurut kelarutannya dalam air. Setiap golongan dibagi lebih lanjut berdasarkan
kelarutannya dalam pelarut atau pereaksi lain.
METODE
Waktu dan Tempat
Percobaan kali ini yang dilakukan adalah Pengujian Kelarutan yang dilakukan pada
tanggal 04 Desember 2019 di laboratorium kimia lantai 7 di gedung Universitas Sahid Jakarta.
PROSEDUR
1) Masukkan 2 mL pereaksi (H2O, NaOH 1M, NaHCO3 jenuh, HCl 1M, H2SO4 pekat) ke
dalam tabung reaksi.
2) Tambahkan 5 tetes senyawa yang kelarutannya akan diuji.
3) Aduklah dengan seksama. Hati-hati banyak senyawa yang bereaksi dengan H2SO4 pekat.
4) Lakukan semua uji dengan H2SO4 pekat di dalam tabung reaksi.
5) Amati kelarutan senyawa yang tercantum dalam tabel. Dalam tabel nyatakanlah apa
senyawa larut, tidak larut atau sedikit larut dalam pereaksi yang diberikan.
6) Tentukan golongan kelarutan untuk setiap senyawa.
Perhatian untuk uji kelarutan :
1. Kebanyakan senyawa organik bersifat atsiri dan ada yang berbau tajam, karena itu
tanganilah senyawa seperti itu sebanyak mungkin di dalam lemari asam. Senyawa yang
larut air dapat dibuang di wastafel. Contoh yang tidak larut air sebaiknya dibuang dalam
wadah tertentu.
2. Yang penting adalah menguji kelarutan dalam urutan yang benar, yaitu H 2O dlu dst, dan
melakukan uji yang secukupnya untuk menentukan kelarutan.
3. Jika suatu senyawa larut air, larutannya harus diperiksa dengan kertas lakmus untuk
mengetahui sifat asam atau basa dari senyawa tersebut.
4. Jika terbukti ada reaksi, misalnya cairan yang membentuk endapan dengan HCl,
anggaplah cairan itu larut dalam pelarut. Bukti adanya reaksi dengan H2SO4 pekat seperti
perubahan warna, hangus, perlu dicatat.
5. Uji kelarutan tidak selalu meyakinkan.
HASIL
Hasil pengujian kelarutan dalam beberapa senyawa yang didapatkan sebagai berikut :
Jenis
Senyawa
Senyawa
H2 O
NaOH
NaHCO3
HCl
Jenuh
B1 M
H2SO4 pekat
Tidak Larut
Larut
Larut
Larut
Larut
(mengendap) dan
tidak ada bau
Heksana
Alkana
Tidak Larut
Sikloheksana
Larut
Larut
Larut
Larut
(mengendap) dan
Bau tidak
menyengat
Larut dan Bau
Larut
Alkohol
Larut
Larut
Larut
tidak menyengat
Etanol
Terdapat endapan,
Larut
Tidak
Tidak
Tidak
Warna menjadi
Larut
Larut
Larut
kuning, dan Bau
menyengat.
Alkil
Benzil
Halida
Klorida
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A’mal, Ziyadatul. 2011. Efektivitas Video Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi. Pokok
Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Siswa Kelas X Man 1 Semarang. Semarang:
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Siregar. 2012. Senyawa Organik dan Anorganik
Download