Ileus obstruksi adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan. Merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering di jumpai (60-70%). Dari seluruh kasus akut abdomen. Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi, dan volvulus dapat disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askaris adalah obstruksi sederhana, jarang menyebabkan strangulasi. Usus halus ( Intestinum Tenue) dibagi menjadi : duodenum, jejenum, dan ileum. kolon asendens, Kolon transversum, Kolon desendens dan Kolon sigmoid Usus halus mempunyai dua fungsi utama : pencernaan dan absorpsi bahan- bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh kerja enzimenzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit. Ileus : hambatan pasase isi usus (obstruksi lumen usus, gangguan peristaltik) Ileus obstruksi adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik Berdasarkan lokasi obstruksi : Obstruksi intraluminal (Invaginasi, ascariasis, ileus gallstone) Obstruksi intramural/menekan lumen usus. Kongenital (stenosis, chorn disease, atresia) Obstruksi ekstralumen (Adhesi, hernia inkarserata, neoplasma) Hernia Invaginasi Volvulus Adhesi Tumor Sekitar 44% dari obstruksi mekanik usus disebabkan oleh hernia eksterna yang mengalami strangulasi Pada pasien digestif yang memerlukan tindakan reoperasi, 30-41% disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus, proporsi ini meningkat hingga 6575%. Klasifikasi ileus ada bermacam-macam antara lain; 1. Berdasarkan sumbatannya : – Partial – total 2. Berdasarkan penyebab : – intraluminal – intramural – ekstramural 3. Berdasarkan klinis dibagi dua jenis dasar: – Obstruksi sederhana – Obstruksi strangulasi 4. Berdasarkan lokasi obstruksi: - Letak tinggi - Letak rendah GEJALA KLINIS (Awal) Diare Dibedakan sesuai berat ringannya obstruksi. Gejala obstruksi sederhana: (LETAK TINGGI): Muntah Nyeri/perasaan tidak nyaman pada abdomen Distensi abdomen (Fase Lanjut) syook hipovolemi (LETAK RENDAH) Muntah jarang (dominan) distensi abdomen, nyeri abdomen, obstipasi. Gejala obstruksi strangulasi: - - Hampir sama dengan tipe sederhana Lebih berat Nyeri abdomen hebat, menetap Gejala sistemik Tanda peritonitis (nyeri tekan lepas) PEMERIKSAAN Cek tanda dehidrasi INSPEKSI : - FISIK Jaringan parut (bekas operasi adhesi) Penonjolan (hernia) Distensi abdomen darm contour, darm steifung AUSKULTASI : - - awal obstruksi dapat terdengar peristaltik yang meningkat disertai suara bergemuruh (borborygmi) Metallic sound Obstruksi strangulasi (peristaltik menurun/hilang) PALPASI • Nyeri tekan lepas • Defans muscular • Distensi abdomen - PERKUSI - Hipertimpani PEMERIKSAAN PENUNJANG pemeriksaan laboratorium akan dijumpai : Hemoglobin dapat meningkat akibat dehidrasi. Leukosit dapat normal/meningkat. Elektrolit menurun (Na+, Cl-, HCO3, Ca) Pemeriksaan Radiologi Foto polos abdomen 3 posisi -Tampak udara bebas dibawah diafragma (diafragma meninggi) -Tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan (untuk obstruksi letak tinggi umumnya sumbatan paling distal berada di iliocecal junction sedangkan pada obstruksi letak rendah sumbatan paling distal berada di kolon), sedangkan pada bagian distal sumbatan mengalami kolaps. Tampak air fluid level sehingga akan terlihat seperti tangga (step ladder appearance). pada obstruksi letak tinggi gambaran air fluid level akan terlihat pendek – pendek karena cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami distensi, sedangkan pada obstruksi letak rendah akan terlihat panjang-panjang karena cairan transudasi berasa dalam kolon yang mengalami distensi. Penebalan dinding usus halus yang akan tampak seperti tulang ikan (herring bone appearance). Dilatasi Free usus air Air fluid level peristaltic pendulating paradoksical, Penebalan mukosa usus tampak gambaran massa penyebab terjadinya ileus obstruksi Dapat menentukan dengan pasti letak obstruksi Dapat menentukan berapa besar lumen yang tersumbat dan penyebabnya Dapat mengetahui adanya closed loop obstruction dan adanya strangulasi Dapat mengetahui adanya proses inflamasi atau tumor baik didalam maupun diluar rongga abdomen Dapat melihat adanya pneumoperitonium yang minimal. Pasang NGT Ganti kehilangan cairan dan elektrolit Tindakan Operatif (tergantung penyebab obstruksi) Hernia, Adhesi, Volvulus Simple correction Ca Colon : Operatif by pass (membuat saluran usus baru) Membuat fistula entero-cutaneus Colostomy Pemberian Antibiotik dan antiemetik ileus KOMPLIKASI Perforasi – peritonitis PROGNOSIS Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur, etiologi, tempat dan lamanya obstruksi. Umumnya pada dewasa dan orangtua : mortalitas rendah Ileus obstruksi adalah hambatan atau gangguan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus. Penyebab ileus obstruksi antaral lain: Hernia Inkarserata, Invaginasi, Adhesi/Perlengketan,Volvulus/Puntiran, Tumor, Keganasan, Bolus cacing. Manifestasi klinis : mual, muntah, nyeri kolik abdomen, distensi abdomen, konstipasi absolut (baik feses ataupun tidak ada flatus), dehidrasi, hipotensi, takikardi. PF : INSPEKSI kontur usus (darm contour) dan gerakan usus yang terlihat dari luar (darm steifung), AUSKULTASI bising usus akan meningkat, metallic sound. PALPASI tanda-tanda rangsang peritoneal seperti nyeri lepas dan defans muskuler (+ PERITONITIS). RT : menilai total atau tidaknya suatu obstruksi dengan menilai kollaps tidaknya ampulla rekti. TERIMA KASIH