Uploaded by User66324

Perkembangan Higiene Industri

advertisement
Higiene Industri
Sejarah Higiene Industri dan Perkembangannya
A. Di Dunia
Menurut OSHA (1998) kesadaran tentang higene industri telah muncul sejak lama (sebelum
tahun masehi/SM). Hubungan antara lingkungan dengan kesehatan tenaga kerja telah dikenali
pada abad ke 4 sebelum masehi ketika Hipocrates mencatat adanya racun yang berbahaya pada
industri pertambangan. Pada abad pertama masehi, Pliny (sarjana tertua) mendeskripsikan risiko
kesehatan pada pekerjaan yang berhubungan dengan zinc dan sulfur. Pliny menganjurkan
penggunaan masker wajah yang terbuat dari kulit binatang untuk melindungi pekerja dari
paparan debu dan serbuk timah. Pada abad ke dua, seorang dokter Yunani yang bernama Galen
secara akurat mendeskripsikan proses patologis penyakit akibat paparan timah, dan juga
mendeskripsikan paparan debu tembaga dan kabut asap.
Sebelum abad ke-16 higene perusahaan kerja belum nampak, baru sesudahnya beberapa ahli
mulai memusatkan perhatinannya terhadap penyakit-penyakit pada pekerja pertambangan dan
pekerjaan lainnya. Hal ini ditandai oleh seorang sarjana Jerman bernama Agricola (1556) yang
mulai menulis buku yang berjudul “De Re Metalica”, sedangkan Paracelcus (1569) menulis buku
yang berjudul “ Von der Bergucht und Andere Berkrankheiten”. Dalam bukunya kedua ahli ini
menggambarkan pekerjaan-pekerjaan dalam tambang, cara mengolah bijih besi, dan penyakitpenyakit yang diderita oleh para pekerja beserta gagasan-gagasan pencegahannya. Agricola
menganjurkan ventilasi dan penggunaan tutup muka sedangkan Paraselcus menguraikan hal-hal
yang kita kenal sekarang dengan istilah Toksikologi Industri.
Perkembangan selanjutnya Bernardine Ramazini (1933 – 1714) menulis buku “DeMorbis
Artificum Diatriba” dalam buku itu diuraikan panjang lebar mengenai berbagai penyakit dan
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja. Ialah yang meletakan dasar-dasar yang kuat bahwa
pekerjaan dapat menimbulkan penyakit termasuk cara menegakan diagnosa penyakit akibat kerja.
Ramazini memberikan nasehat kepada para sejawatnya agar meminta kepada pasien untuk
menceritakan pekerjaannya ketika sedang melakukan anamnesa (pengkajian pada pasien).
Ramazini dikenal sebagai Bapak Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan
perkembangan Revolusi Industri di Inggris sebagai akibat ditemukannya berbagai cara produksi
baru, mesin produksi dan lain-lain maka Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja berkembang
dengan pesat pula.
B. Di Indonesia
Mengenai sejak kapan kesehatan kerja dan usaha-usaha higene perusahaan diterapkan di
Indonesia sampai saat ini belum ditemukan referensi yang memadai. Akan tetapi Suma’mur
(1996) memprediksi sejarah Kesehatan Kerja dan Higene Perusahaan di Indonesia dimulai sejak
jaman perjajahan Belanda. Pada masa itu terdapat dinas kesehatan militer yang selanjutnya
menjadi dinas kesehatan sipil, dimana usaha-usaha kesehatan kerja ditunjukan untuk
memberikan pelayanan kesehatan alakadarnya terhadap pekerja-pekerja pribumi agar dapat
menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan Belanda.
Abad ke-20 dibuat undang-undang kebersihan, kesehatan, dan keselamatan yang
sederhana isinya sesuai dengan keperluan pada waktu itu. Perkembangan higene perusahaan dan
kesehatan kerja memang tidaklah sepesat di negara-negara lain. Hal ini disebabkan karena
memang Indonesia sedang dijajah sehingga beberapa perusahaan justru dibekukan dan posisi
tenaga kerja pada waktu itu hanya sebagai pekerja rodi yang tidak diupah layak.Pada masa
penjajahan jepang K3 tidak berkembang sama sekali.
Setelah Indonesia Merdeka Higene perusahaan dan Kesehatan Kerja barulah berkembang.
Hal ini ditandai dengan mulai dibuatnya Undang-undang Kerja dan Undang-undang Kecelakaan.
Secara institusional tahun 1957 dibentuk Lembaga Kesehatan Buruh, dan pada tahun 1967
dirubah menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh.
Reorganisasi Kabinet Ampera tahun 1966 lebih memperjelas fungsi dan kedudukan
Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dalam aparatur pemerintah. Pada waktu itu secara resmi
didirikan Dinas Higene Perusahaan / Sanitasi umum dan Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di
Departemen Kesehatan. Organisasi swastapun tidak ketinggalan mulai bermunculan seperti
Yayasan Higene Perusahaan di Surabaya serta di kota lain seperti Bandung.
Buku yang membahas tentang Ilmu Kesehatan Buruh pertama kali diterbitkan tahun 1967
yang ditulis oleh DR. Suma’mur PK, MSc. Kemudian disusul dengan penerbitan majalah
Triwulan Higene Perusahaan, dan Jaminan Sosial muncul untuk pertama kalinya tahun 1968.
Pada ini dirintis pula fungsi pembaga Nasional Higene ke arah pendidikan, pelayanan dan riset
terapan. Ahli-ahli dari WHO dan ILO mulai berdatangan dan mengadakan jalinan kerjasama
dengan Indonesia. Pada tahun 1970 untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan
Perundang-undangan tentang Kesehatan dan Keselamatan kerja. Selanjutnya pada tahun 1972
diadakan Seminar Nasional tentang K3 dan Dr. H. Ibnu Sutowo diangkat sebagai Ketua
Kehormatan Ikatan K3.
Dalam perkembangan selanjutnya, dalam suatu Kongres Nasional Hiperkes yang
diadakan di Sahid Garden Hotel Yogyakarta tahun 1986 diangkat Bapak DR. dr. Suma’mur
Prawira Kusuma., M.Sc sebagai Bapak Hiperkes Indonesia.
Download