LAMPIRAN 2 Kewajiban Perusahaan Untuk Menunjang Pelayanan

advertisement
PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
Dr. Mulya Dinata,SpPK
SENTRA MEDIKA SURABAYA
DAFTAR ISI
I.
Pendahuluan …..……………………………………………
5
II.
T u j u a n.………….………………………………………..
5
III.
Perijinan dan sumber Daya Manusia..……………………
6
IV.
Pelayanan Kesehatan……………………….……………...
6
V.
Peraturan Pemerintah dan Program Kesehatan
VI.
Kerja………………….……………………………………..
8
Program Kesehatan Kerja………………….……….……..
13
PENUTUP
2
LAMPIRAN
1.
Lampiran 1 :
Protap Pelayanan Kesehatan Kerja …........................……
2.
Lampiran 2 :
Kewajiban Dan Tujuan ……...........…………...…………..
3.
16
17
Lampiran 3 :
Hak dan Kewajiban PT. SMS …………….……………....
18
3
REFERENSI PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Perusahaan yang memakai jasa kami dalam mengelola poliklinik perusahaan sesuai dengan
program pelayanan kesehatan kerja (Peraturan No. Per. 03/Men/1982) :
 PT. PAMARGA JATIM (AIR MINERAL “ADES”)
 PT. ALSTOM POWER ENGERY SYSTEM INDONESIA (ESI)
 PT. ISPAT INDO
 PT. SALIM IVOMAS PRATAMA
 PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA
 PT. UNILEVER INDONESIA Tbk
 PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA (TPS)
 PT. TUNGGAL DJAJA INDAH (PARAGON)
 PT. JAYKAY FILES INDONESIA
 PT. KARYADIBYA MAHARDHIKA
REFERENSI LAYANAN ASURANSI
Selain bekerjasama dengan perusahaan untuk pengelolaan poliklinik kami juga
bekerjasama dengan asuransi yang mendukung pelayanan kesehatan pada perusahaan :
 Asuransi Ekalife
 Asuransi Mega Insurance
 Asuransi Reliance
 Asuransi Generalli
 Asuransi Sinarmas MSIG
 Asuransi Jaya Proteksi
 Asuransi Citra Underwriter Indonesia (CIU)
 Asuransi Lippo (Medicare)
 Asuransi AIA Financial
 Asuransi Avrist
4
 Asuransi ABDA
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
I. PENDAHULUAN
Kesehatan karyawan merupakan hal penting untuk menunjang produksi maka
kesehatan rawat jalan karyawan sebagian ditanggung perusahaan dan rawat inap
karyawan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan perusahaan merencanakan poliklinik
yang mana jadwal sesuai jam kerja, mempunyai perawat (Besertifikat HIPERKES), juga
dokter perusahaan ( Besertifikat HIPERKES).
Mengingat hal tersebut diatas maka kami dari klinik Sentra Medika Surabaya
mengajukan diri sebagai Pelayanan Kesehatan Kerja yang berupa klinik di perusahaan,
melayani rawat jalan (Kuratif), sedangkan kegiatan utama di perusahaan adalah : Promosi
(Penyuluhan), Preventif, membuat survey risiko penyakit, bahaya tempat kerja dan
kecelakaan kerja. Kami membuat laporan setiap bulan dan laporan tahunan.
Pelayanan rawat jalan diluar klinik perusahaan antara lain: pelayanan kesehatan
dokter spesialis, dokter gigi, apotek yang mengirim obat atau vaksin sampai ditempat,
laboratorium medik, radiologi, dan berupa paket recruitment karyawan, Medical Check Up,
dapat dilaksanakan di Jl. Raya Tenggilis 135B, Surabaya
Kami akan berusaha mengikuti semua syarat yang harus kami penuhi sebagai rekanan
suatu perusahaan .sedangkan kami menyediakan fasilitas laboratorium dengan quality
control yang baik.
II. TUJUAN




Meningkatkan dan memelihara derajat Kesehatan Tenaga Kerja yang setinggi-tinginya
baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan.
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh Kondisi Kerja.
Melindungi Tenaga Kerja dari bahaya Kesehatan yang timbul akibat pekerjaan.
Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan Kerja yang sesuai dengan kondisi,
faal tubuh dan mental pasikologis tenaga kerja yang bersangkutan.
5
III. PERIJINAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Dokter penanggung jawab Klinik
 Dr. Melani Taurusia, AKP (Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja), Surat No.
Kep. 93/PPK-PNK3/KK/IV/2013.
Dokter Konsultan Kesehatan Kerja
 Prof. DR. Dr. Tjipto Suwandi, SpOK (guru besar Ilmu Kesehatan Masyarakat)
Perijinan Pelayanan Kesehatan Kerja
 PT. SENTRA MEDIKA SURABAYA sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Surat No. Kep. 143A/PPK-PNK3/KK/IV/2013.
 Klinik Sentra Medika Surabaya, Apotek, Laboratorium.
Lokasi
 Klinik Sentra Medika, Jl. Raya Tenggilis N0.135B, Surabaya, Telp. (031) 99851833,
99851834, Email : [email protected]
 Apotek Sentra Medika Surabaya, Jl. Raya Tenggilis No. 91-93, Surabaya
IV. PELAYANAN KESEHATAN
4.1. Pengelola
Dokter Konsultan Kesehatan Kerja




Prof. DR. Dr. Tjipto Suwandi, SpOK(guru besar Ilmu Kesehatan Masyarakat)
Dr. Awiyono, SpRM (konsultan ergonomic kerja)
Dr. Yunias Setiawati, Sp.K.J.(psikiater)
Dra. Roosmi Pratiwi, SPsi (psikolog, konsultan psikososial di tempat kerja)
Dokter Penanggung Jawab





Dr. Mulya Dinata SpPK (Sertifikat HIPERKES, Dokter HIPERKES DAN K2, Dinas
Tenaga Kerja Transmigasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Pelatihan
Emergency).
Dr. Hermin Catharina (Sertifikat HIPERKES, ACLAS, ATLS).
Dr.Dewa Ayu Liona Dewi Mkes gizi AKP (Sertifikat HIPERKES).
Dr. Judi Mkes (sertifikat HIPERKES).
Dr, Melany Taurusia AKP (Sertifikat HIPERKES).
6
 Dr. Novianti kwistianus AKP (Sertifikat HIPERKES)
 Dr. Leontius Januar Suwito (Sertifikat HIPERKES)
Paramedis
 NOVI PurwaningsihAmd Kep.(sertifikat HIPERKES)
 Egidius Kamijara Amd Kep.(sertifikat HIPERKES)
 Utari Amd Kep.(sertifikat HIPERKES)
 Nanang S. kep.Ns, AK3 umum (sertifikat Hiperkes)
 Wahyu B.R (sertifikat HIPERKES)
 Lia P (sertifikat HIPERKES)
Kompetensi Dokter Perusahaan dan Paramedis


Dokter :
- Bersertifikat ACLS, ATLS
- Bersertifikat HIPERKES
- SK Penunjukkan Dokter Penanggung jawab
- Mempunyai STR Aktif
Paramedis :
- Bersertifikat BTCLS
- Bersertifikat HIPERKES
- Mempunyai STR Aktif
Jam Kerja
Dokter
 Waktu menyesuaikan kesepakatan
Paramedis
 Waktu menyesuaikan kesepakatan
4.2. Bentuk Kerjasama
Bentuk kerjasama pelayanan kesehatan kerja ini adalah kerjasama yang dilakukan oleh
perusahaan dengan klinik Sentra Medika Surabaya dengan bentuk sebagai berikut :
-
-
PT Sentra Medika Surabaya menyediakan dokter dan paramedic dengan jam
kerja di perusahaan dengan ketentuan waktu sebagai berikut
PT Sentra Medika Surabaya mengkoordinir program-program pelayanan
kesehatan meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative
kegiatan-kegiatan pelatihan.
Menyediakan obat-obatan yang bersifat emergency untuk pelayanan
kesehatan pengobatan sementara dengan penggantian sesuai jenis dan harga
yang disepakati.
7
Adapun detail layanan tercantum pada lampiran hak dan kewajiban.
4.3.
SKEMA ATAU ALUR PROTAP PELAYANAN KESEHATAN KERJA
V. PERATURAN PEMERINTAH DAN PROGRAM KESEHATAN KERJA
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No.: Per.
03/Men/1982: Pelayan Kesehatan
Kerja (PKK)
Pasal 1
a.PKK suatu usaha kesehatan
dilaksanakan dengan tujuan:
1. Bantuan kepada tenaga kerja
menyesuaikan diri fisik dan
mental, penyesuaian pekerja dan
tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja, terhadap
gangguan kesehatan dari
pekerjaan dan lingkungan kerja.
3. Meningkatkan kesehatan badan,
mental dan kemampuan fisik
tenaga kerja
4. Pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi tenaga kerja yang
menderita sakit
PROGRAM KESEHATAN KERJA
KETERANGAN
1.Identifikasi potensi bahaya
mengenal kondisi di tempat kerja
yang berlebihan, pengaturan
waktu kerja istirahat, bahaya
fisika bising, radiasi, debu, panas
kimia (pasal 1,2,3)
2. Analisis risiko Penilaian bahaya
dan pengendalian sehingga risiko
berkurang atau dieliminasi (pasal
2,3)
3. Survailance kesehatan pekerja
(pem. awal, berkala, khusus) dan
upaya untuk mengatasinya.
Untuk kondisi tertentu diperiksa
fungsi paru, X-ray, audiometric,
uji kelelahan (pasal 2,10).
SURVEY BAHAYA
TEMPAT KERJA
b.Tempat kerja: setiap ruang,
lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga
kerja bekerja atau sering dimasuki
tenaga kerja untuk usaha dan
terdapat sumber bahaya
c. Pengurus: orang yang mempunyai
tugas memimpin langsung suatu
tempat kerja atau bagiannya
berdiri sendiri
4. Pemantauan biologic membantu
pengaruh pekerjaan atau
lingkungan kerja pada kesehatan
pekerja melaui
darah/urine(Merkuri, Pb) (pasal
2,10)
5. Pelayanan Kesehatan Kerja
Promotif, preventif, kuratif,
rehabilitative, struktur organisasi
(pasal 3, 4, 5, 10)
d. Pengusaha:
1. Orang atau badan hukum
6. Pengendalian lingkungan kerja:
Cara atau system kerja
Rencana
Pemeriksaan
Berkala
8
menjalankan usaha milik sendiri
dan menggunakan tempat
2. Orang atau badan hukum
menjalankan usaha bukan
miliknya dan menggunakan
tempat
3. Orang atau badan hukum di
Indonesia mewakili orang atau
badan hukum menjalankan usaha
bukan mulik sendiri, jika yang
diwakili berkedudukan diluar
Indonesia
e. Direktur: pejabat yang ditunjuk
Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang2 ini.
dilaksanakan ahli hygiene
perusahaan, sanitasi dan disiplin
yang terkait (pasal 6, 9, 10)
7. Konsultasi & komunikasi
dilaksanakan secara terusmenerus, dengan berbagai
institusi yang menangani
kesehatan kerja,
dokter/paramedic perusahaan,
ahli kedokteran kerja (pasal
6,7,8,10)
8. Pelatihan kesehatan kerja
meningkatkan keterampilan
pihak manajer/supervisor dan
pekerja untuk mengenal, menilai
dan mengendalikan potensi
bahaya risikonya al. P3K (apasal
2)
f. Pegawai Pengawas Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah dokter
atau pegawai teknis mempunyai
keahlian khusus ditunjuk Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pasal 2
Tugas pokok Pelayanan Kesehatan
Kerja:
a.Pemeriksaan Kesehatan pra kerja,
berkala, kesehatan khusus
b.Pembinaan dan pengawasan
penyesuaikan pekerjaan dengan
tenaga kerja.
c.Pembinaan dan pengawasan
lingkungan kerja.
d.Pembinaan dan pengawasan
perlengkapan sanitair.
e.Pembinaan dan pengawasan
kelengkapan kesehatan tenaga
kerja.
f.Pencegahan dan pengobatan
penyakit umum dan PAK.
9
g.P3K
h.Pendidikan kesehatan tenaga kerja
dan latihan P3K.
i.Memberikan perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, APD, gizi
dan penyelenggaraan makan di
tempat kerja.
j.Rehabilitasi akibat kecelakaan atau
PAK
k.Pembinaan dan pengawasan
tenaga kerja dengan kelainan.
l.Laporan berkala PKK kepada
pengurus
Pasal 3
1. Setiap tenaga kerja berhak PKK
2. Pengurus wajib memberikan
pelayanan Kesehatan, sesuai
kemajuan IPTEK
Pasal 4
1.Penyelenggaraan PKK
a. diselenggarakan sendiri.
b.diselenggarakan pengurus
dengan ikatan dokter atau
pelayanan kesehatan lain.
c. pengurus beberapa perusahaan
bersama mengadakan PKK
2.Direktur mengesahkan
penyelenggaraan PKK sesuai
keadaan
Pasal 5
Penyelenggaraan PKK dipimpin dan
dijalankan oleh seorang dokter yang
disetujui direktur.
Pasal 6
1.Pengurus memberikan kebebasan
professional kepada dokter
jalankan PKK
2.Dokter dan tenaga kesehatan
dalam menjalankan PKK, bebas
10
Memasuki tempat kerja untuk
melakukan pemeriksaan dan
mendapatkan keterangan
Pasal 7
1.Pengurus wajib menyampaikan
laporan PKK kepada direktur
2.Tata cara dan bentuk laporan
ditetapkan direktur.
Pasal 8
Dokter dan tenaga kesehatan wajib
memberikan keterangan tentang
PKK kepada pengawas Keselamatan
dan kesehatan kerja jika diperlukan.
Pasal 9
Pengawas Keselamatan dan
kesehatan kerja melakukan
pengawasan ditaati nya peraruran
ini.
Pasal 10
1.Pelanggaran pasal 3(2), pasal 6(1),
pasal 7(1) dan pasal 8, diancam
dengan hukuman kurungan
selama-lamanya 3 bulan atau
denda setinggi-tingginya 100.000
rupiah, sesuai pasal 15 (2) undangundang No. 1 tahun 1970
2.Tindak pidana tersebut ayat (1)
adalah pelanggaran.
Pasal 11
Hal yang dianggap perlu untuk
melaksanakan peraturan ini diatur
Direktur.
6.3 surveillance kesehatan kerja
MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA TERUTAMA DI-AREA DENGAN TINGKAT
KECELAKAAN MAJOR, INTERMEDIATE, SERIOUS (LIHAT, ANALISIS RISIKO)
11
 RENCANA MEMPUNYAI KLINIK PERUSAHAAN BESERTA PERAWAT DAN DOKTER
PERUSAHAAN
 RENCANA MENURUN ANGKA KESAKITAN DENGAN MEMBERIKAN PENYULUHAN,
PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF, MENINGKATKAN ASUPAN GIZI TENAGA KERJA
 RENCANA PEMERIKSAAN BERKALA TIAP TAHUN. TEHNIK PELAKSANAAN : pemeriksaan
fisik dapat dibantu dokter perusahaan , parameter pemeriksaan atau questioner dapat
konsultasi dan dibantu dokter perusahaan, pasca pemeriksaan berkala : dokter
perusahaan membuat kesimpulan dari rekap hasil pemeriksaan berkala dan memberikan
rekomendasi di bulan atau tahun yang akan datang beserta rencana penanggulanganya
 PEMERIKSAAN PRA-KARYA, SEBELUM TENAGA KERJA BEKERJA UNTUK MENDAPATKAN
TENAGA KERJA YANG SEHAT TEHNIK PELAKSANAAN : pemeriksaan fisik dapat dibaantu
dokter perusahaan, dan dokter akan membuat kesimpulan : UNFIT/FIT. Dalam hal ini
bekerjasama dengan BAGIAN PERSONALIA (departemen HRD).
 RENCANA PEMERIKSAAN KHUSUS, JIKA TENAGA KERJA KELUAR DARI RUMAH SAKIT,
UNTUK MENGETAHUI TENAGA KERJA FIT ATAU UNFIT UNTUK BEKERJA. TEHNIK
PELAKSANAAN :pemeriksaan fisik dapat dibantu dokter perusahaan, dan dokter akan
membuat kesimpulan : UNFIT/FIT. Dalam hal ini bekerjasama dengan BAGIAN
PERSONALIA (departemen HRD).
6.4 PEMANTAUAN BIOLOGIK DAN LINGKUNGAN


RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (uji lingkungan) dapat bekerjasama dengan
Laboratorium Uji Lingkungan
RENCANA PEMERIKSAAN BERKALA TIAP TAHUN (dibantu dokter perusahaan)
PARAMETER DAN PEMBUATAN KLINIK DIBANTU DOKTER PERUSAHAAN:
1. PARAMETER LABORATORIUM UNTUK WORK SHOP
2. PARAMETER LABORATORIUM UNTUK OFFICE
3. PARAMETER LABORATORIUM UNTUK KANTIN
4. RENCANA MEMBUAT KLINIK PERUSAHAAN BESERTA IJIN KLINIK
(Ref.data diambil dari bahaya tempat kerja, biomonitoring, environment monitoring,
behavior monitoring)
6.5. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Termasuk
 Struktur organisasi sudah terbentuk dengan melibatkan Direksi, menegemen, AK3,
SUPERVISOR.
12


Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, PELAYANAN KURATIF SUDAH
BERJALAN DENGAN BAIK, SEDANGKAN PROMOTIF, PREVENTIF, REHABILITATIF
MASIH TERTINGGAL.
UNTUK MEMUDAHKAN PELAKSANAAN PELAYANAN KURATIF ATAU PELAPORAN
DIPERLUKAN DATA TIAP TENAGA KERJA : DIBUATKAN STATUS TIAP TENAGA
KERJA MISALNYA TIAP HARI 10 ORANG PEMERIKSAAN FISIK SAMPAI SELESAI
MISAL DI PT KDM JUMLAH KARYAWAN: 700 ORANG
RENCANA MENINGKATKAN PENGETAHUAN:
 Penyuluhan khusus antara lain : persiapan puasa bulan Ramadhan, ditemukan
penyakit degenerative (Stroke, jantung coroner (PJK), Diabetes Mellitus),
manager, supervisor, Arisan ibu-ibu atau komunitas lain (1 tahun : 1 – 3 kali)
Penyuluhan menegemen:
 Stress pekerjaan/lingkungan kerja
 Perubahan prilaku (psikososial di tempat kerja)

Penyuluhan di work shop, Office, Kantin setiap hari jumat, satu minggu satu kali
ditempat, sebelum bekerja, maximal 10 menit,
tentang:
 10 besar penyakit yang ada di poliklinik, supaya angka kesakitan menurun
 Kecelakaan kerja yang banyak diderita tenaga kerja, terutama yang ditolong
poliklinik
 Kebersihan lingkungan (toilet) atau personal
 Gizi kerja, macam makanan, paket makanan 4 sehat
 Kebersihan pengelolahan, penyajian, penyimpanan makanan atau bahan
makanan (lihat point 6.2 diatas)
 Penggunaan APD.
6.6. PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA
Uji lingkungan di tempat kerja
Uji lingkungan ditempat kerja, perusahaan bekerjasama dengan Balai Hiperkes (UPT K3),
kami dokter perusahaan mempunyai kepentingan hasil uji lingkungan untuk laporan
bulanan, memberikan rekomendasi jika ada penyakit yang mencurigakan ke proses PAK,
laporan tahunan.
Parameter yang diukur:
o Kadar bahan di udara di monitor teratur
13
o Mapping area intensitas kebisingan di tempat kerja
o Intensitas Penerangan, standar mengacu pada Peraturan Menteri Perburuhan (PMP)
NO.7 1964 tentang syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam tempat
kerja Pasal 14 ayat 5, penerangan local rata-rata untuk pekerjaan tidak teliti adalah
100 Lux, untuk pekerjaan Agak teliti adalah 200 Lux dan untuk pekerjaan teliti adalah
300 Lux.
o Iklim kerja setempat : waktu pengukuran/suhu/ISBB/RH pada 10 lokasi tempat kerja,
beban Kerja selama 8 (delapan) jam/hari.
o Penyediaan air bersih untuk:
- kebutuhan rumah tangga (kebutuhan air untuk keperluan makan, minum, mandi
dan cuci)
- Proses produksi (keperluan pendingin)
o UJI SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL TAHUN 2011, mengacu pada Peraturan
Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang: syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja, Pasal 8
-DAPUR
: memadai
-RUANG SAJI/DISPLAY
: bersih, bebas dari lalat dan debu
-TEMPAT MAKANAN
: nyaman, area bebas rokok terpisah, udara dalam
ruangan cukup
-PERSONAL SANITASI
: Memakai seragam.
RENCANA PENGENDALIAN LINGKUNGAN:
o RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN SETAHUN 1-2 KALI, PETA RENCANA
MONITORING LINGKUNGAN.
o PENYULUHAN DAN DISKUSI, TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KESEHATAN TENAGA KERJA MISAL: GEJALA YANG TIMBUL BATUK LAMA, BERAT
BADAN MENURUN, ADA BENJOLAN DITUBUH TENAGA KERJA
6.7. KONSULTASI DAN KOMUNIKASI
Kegiatan ini tidak dapat dikerjakan sesaat, PROGRAM KONSULTASI & KOMUNIKASI
dilaksanakan secara berkesinambungan dan diadakan waktu tertentu, tidak dapat
dilaksanakan bersamaan dengan kesehatan kerja.Perusahaan bekerjasama dengan Balai
HIPERKES (UPT K3) atau instansi terkait.
 Program promosi kesehatan
Mulai yang sederhana (skrining hipertensi) sampai skreaning resiko kanker dll
(perubahan prilaku atau gaya hidup untuk menghindarkan dari penyakit menahun, dll)
14


Program bantuan pegawai
Masalah keluarga menyebabkan kinerja terganggu, ketergantungan obat tertentu, dll.
Program safety driving
Hampir seluruh tenaga kerja mempunyai sepeda motor, perusahaan menjamin
keselamatan pergi maupun pulang dari tempat kerja, program ini diharapkan
menurunkan angka kecelakaan di jalan raya.
RENCANA KEGIATAN PROGRAM
o DITENTUKAN WAKTU TERTENTU (MISAL HARI KAMIS), MENERIMA KONSULTASI
(DOKTER, DOKTER SPESIALIS OKUPASI, INTITUSI LAIN YANG BERKAITAN DENGAN
KESEHATAN KERJA).
6.8. PELATIHAN UNTUK MANAGER, SUPERVISOR
Pelatihan ini bertujuan untuk manager, supervisor, tenaga kerja mengetahui/mengenal,
menilai dan mengendalikan potensi bahaya dan resikonya.
RENCANA KEGIATAN PELATIHAN
o P3K (refressing P3K dilakukan dokter perusahaan dan paramedic perusahaan, fasilitas
ruang dan manikin atau boneka pelatihan diusahakan perusahaan)
o BEKERJA SAMA DENGAN PEMADAM KEBAKARAN
o BUDAYA BERSIH 5 R
PENUTUP
Besar harapan kami dapat membantu atau menjadi rekanan yang baik di suatu Perusahaan
untuk mengelola Pelayanan Kesehatan Kerja, baik Promosi, Preventif, Kuratif maupun
Rehabilitatif (sesuai Peraturan No.:Per.03/Men/1982)
Demikian Management Pelayanan Kesehatan Kerja, yang kami buat agar dapat dipertimbangkan
untuk kepentingan dokter perusahaan yang mana seharusnya ada dalam satu perusahaan
Atas perhatian dan persetujuannya terima kasih.
Surabaya, November 2105
Dr. Mulya Dinata, SpPK beserta tim.
15
LAMPIRAN 1
PROTAP PELAYANAN KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN KERJA
PERUSAHAAN
IN HOUSE CLINIC RUJUKAN BPJS ATAU
RUMAH SAKIT UMUM
DOKTER, PARAMEDIS
SURAT PENGANTAR (FORM)
RESEP, OBAT DIAMBIL DI APOTIK BPJS
PEMBAYARAN OLEH PERUSAHAAN
AMBIL OBAT DI APOTIK BPJS
KARYAWAN
PENGURUSAN IJIN
OBAT
PELATIHAN: P3K,
PENYULUHAN,
LAPORAN (BULANAN),
APOTIK
LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN
KARYAWAN
16
LAMPIRAN 2
Kewajiban Perusahaan Untuk Menunjang Pelayanan Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja : Uji Lingkungan Setiap Tahun Dua Kali, Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Karyawan Setiap Tahun Satu Kali, Sesuai Pedoman Monitoring Peta Bahaya Tempat Kerja
TUJUAN :
 Mengetahui Adanya Berubahan Homeostatik Tubuh Melalui Pemeriksaan Berkala
 Mengetahui Dini Terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK)
 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan Karyawan
17
LAMPIRAN 3
HAK DAN KEWAJIBAN SENTRA MEDIKA SURABAYA (SMS) DAN PERUSAHAAN
KEWAJIBAN SMS
 Menyediakan tenaga medis :
o Dokter Konsultan MEMBIMBING administrasi maupun teknik dalam
pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja, MEMBERIKAN REKOMENDASI
kesehatan kerja (laporan berkala), dan presentasi jika diperlukan.
o Dokter Penanggung Jawab, bertanggung jawab melaksanakan pelayanan
Kesehatan Kerja Klinik Perusahaan.
o Perawat : sesuai jam kerja yang disepakati
 Memberikan layanan administrative :
o Melakukan pengurusan izin pelayanan kesehatan
o Melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko bahaya di tempat kerja
o Menyediakan data kesehatan keseluruhan karyawan (hasil pemeriksaan awal/
berkala dan khusus)
o Bertanggung jawab menyediakan computer dan program pelayanan
kesehatan kerja (untuk memudahkan pelaporan dan surveilence kesehatan).
o Tenaga kerja mendapat nomer induk berobat, kartu berobat atau kartu
identitas perusahaan sebagai kartu identitas tenaga kerja.
o penggunaan ICD 10 sebagai pedoman penulisan DIAGNOSIS.
o Pengumpulan data, analisis, REKOMENDASI.
 Membuat laporan :
o Laporan jumlah pasien yang berobat di in house klinik, jaringan rujukan rumah
sakit dan klinik.
o laporan ke perusahaan setiap bulan yang meliputi :
 Data Jumlah pasien, jumlah pasien berdasarkan umur, jumlah pasien
berdasarkan unit kerja, jumlah pasien berdasarkan absensi, 10
(sepuluh) besar penyakit, penyakit yang berisiko wabah,
REKOMENDASI Penyakit Akibat Kerja .
 Data kecelakaan kerja
 Data pemeriksaan laboratorium
 Data masuk rumah sakit dan tenaga kerja aktif yang meninggal
 Jadwal penyuluhan di unit kerja
 Konsultasi pasien
18







 Evaluasi
o Laporan-laporan ke instansi terkait sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
pelayanan kesehatan tenaga kerja
o Laporan tahunan, ringkasan, saran (PRESENTASI).
Melakukan kegiatan – kegiatan Promotif dan Pelatihan :
o Penyuluhan setiap minggu dua kali secara bergilir ke tempat kerja (penentuan
waktu, tema koordinasi dengan Badan Keamanan dan k3LH, HRD),
o Pelatihan P3K setiap tahun 1 (satu) kali 2 session , bekerja sama dengan K3
perusahaan. (Menyediakan tenaga pemateri, untuk peraga menjadi
tanggungjawab perusahaan)
o Pelatihan untuk Manager 2 x setahun (dengan tema dikoordinasikan K3
Perusahaan dan HRD)
o Seminar Kesehatan satu kali setahun
Melakukan kegiatan-kegiatan Preventif :
o Melakukan inspeksi tempat kerja
o Melakukan inspeksi kantin
o Melakukan kunjungan penyedia kantin
o Melakukan kunjungan ke rumah Tenaga Kerja bermasalah
o Melakukan pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus untuk
parameter-parameter fisik
Melakukan kegiatan-kegiatan kuratif :
o Melakukan pengobatan yang bersifat urgent di tempat kerja (Memeriksa Fisik,
Diagnosis pasien, pengobatan dengan obat generik atau standar)
o Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
o Konsultasi
Menyediakan dan bertanggungjawab atas kelengkapan obat-obatan Emergency.(P3K
dan bedah kecil) dan Alat kesehatan untuk keperluan diagnosis
Obat yang telah dipakai pasien, dicatat dan minta tanda tangan pasien, keadaan Rutin
atau emergency
Tenaga kerja memerlukan test laboratorium, menggunakan jaringan laboratorium rumah
sakit umum (RSUD), atau laboratorium yang ditunjuk perusahaan (form khusus).
Memastikan ketersediaan Setiap jaga 1(satu) dokter dan 1(satu) perawat sesuai jadwal
kerja.
19
HAK SMS
 Fasilitas mendapatkan data pemeriksaan berkala, pemeriksaan lingkungan kerja, data
kepegawaian. data tenaga kerja rawat jalan, rawat inap, absensi (lost time).
 Perijinan Kementrian tenaga kerja: penunjukkan klinik jasa keselamatan dan kesehatan
kerja(1), penunjukkan dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja (2). Kami dapat
membantu menguruskan melalui dians tenaga kerja provinsi Jawa timur.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
 Pengadaan obat system formularium (obat generik)
 Pengadaan ruangan klinik, meja, kursi untuk dokter, perawat, almari, tabung oxygen,
papan spinal(tandu).
 Pengadaan kertas dan tinta printer.
 Ijin dari kementrian Tenaga Kerja (kami dapat membantu mengurus), penunjukkan klinik
jasa keselamatan dan kesehatan kerja (1), penunjukkan dokter pemeriksa kesehatan
tenaga kerja (2). Kami dapat membantu menguruskan melalui dinas tenaga kerja
provinsi Jawa timur.
 Membantu menfapatkan data tenaga kerja yang sakit (rawat jalan), dan rawat inap,
absensi (lost time).
 Memberikan Fasilitas mendapatkan data pemeriksaan berkala, pemeriksaan lingkungan
kerja.
HAK PERUSAHAAN
 Mendapatkan buku yang berisi monitoring bahaya tempat kerja: faktor fisik, kimia,
ergonomic kerja, psikososial ditempat kerja, parameter pemeriksaan berkala, parameter
pemeriksaan lingkungan kerja, analisis risiko.
 Laporan bulanan:










DATA KESEHATAN KERJA
DATA SEPULUH BESAR PENYAKIT
DATA KECELAKAAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM, MASUK RUMAH SAKIT (MRS), DAN TENAGA KERJA AKTIF YANG
MENINGGAL
JADWAL PENYULUHAN DI UNIT KERJA
DANA PENGELUARANANGKA KESAKITAN TERBANYAK DIHUBUNGKAN UNIT KERJA,
KONSULTASI PASIEN DENGAN PSIKIATER
TENAGA KERJA YANG MENINGGAL DAN PENYEBABNYA
MRS KARYAWAN DAN KELUARGA
HUBUNGAN PENYAKIT TERBANYAK DENGAN ABSENSI(ALASAN KETIDAK HADIRAN) TENAGA
KERJA DENGAN ATAU TANPA SURAT DOKTER DI KLINIK.
20




Laporan tahunan
Presentasi tahunan
Penyusunan rencana satu tahun
Pelatihan refreshing P3K
Surabaya, November 2105
Dr. Mulya Dinata, SpPK beserta tim
21
22
Download