Uploaded by User66209

Hasbi Shidqi Ilmam 185040207111022 Kelas F Kuliah Tamu sesi 1

advertisement
RESUME KULIAH TAMU MK TKSBL
Nama
NIM
Kelas
Sesi
: Hasbi Shidqi Ilmam
: 185040207111022
:F
:1
A. Pokok Pikiran Materi
− Narasumber Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc
Kebijakan pemerintah pada pengembangan hortikultura ramah lingkungan
untuk kesejahteraaan masyarakat
Tantangan hortikultura
1. Stabilisasi harga (Bawang dan cabai)
2. Ketersediaan Produk
3. Daya saing produk
4. Peningkatan ekspor
5. Kerusakan Lingkungan
6. Turunnya Nilai Tukar Petani Hortikultura
Cabai Rawit memiliki neraca kebanyakan negative anatara kebutuhan dengan
produksi sementara itu untuk bawang merah masih neraca masih negative untuk
oktober sampai 4 bulan kedepan. Penggunaan pestisida juga merupakan tantangan
dibidang hortikultura yang mengurangu daya saing
Untuk pestisida kimia tidak ada anggaran sementara untuk pestisida ramah lingkungan
Mayoritas hortikultura ada di dataran tinggi yg menerapkan konsep konservasi tanah
air. Tujuan ada pasar tani adalah petani dapat memperoleh keuntungan yang paling
besar daripada yang lain. Untuk mendukung ekspor dengan sistem online bekerjasama
dengan pertanian seluruh Indonesia dengan adanya sertifikasi GAP, GHP untuk daya
saing komoditas. Ada tanggung jawab ketahanan pangan komoditas bawang merah dan
cabai, diversifikasi pangan kentang dan pisang hilirisasi komoditas hotikultura kentang
aneka buah bawang merah. Untuk mendorong daya saing ada program gedor horti
gerakan mendorong daya saing hortikultura. Menyiapakan rumah produksi muali dari
transportasi alat pasca panen yang dikerjakan oleh kelompok tani agar diperoleh untuk
petani bukan hanya industry. Paradigm baru pengembangan horti pro tani
1. sinergi antar direktorat lingkup ditjen hortikultura
2.pengembangan kawasan buah mengacu pada konsep gedor horti yang terkonsentrasi
3. bantuan sara dan prasarana pasca panen dan pengolahan horti diberikan dalam satu
paket
4. seluruh benih bermutu untuk pengembangan kawasan disiapkan oleh direktorat
perbenihan hortikultura
− Narasumber Ir. Raymond Valiant Ruritan, ST., MT
Satuan tanah dan air merupakan saling berhubungan. Sungai brantas dari
anjasmara yang mengalirkan 14 kota dua cabang yaitu Surabaya dan sidoarjo bentuk
das memanjang namun alirannya searah jarum jam sehingga mambentuk trapezium.
curah hujan 1700 mm/tahun dampak erosi dan sedimentasi das berantas jadi berubah
karena aktivitas manusia. Lahan di daerah das berantas tersebut subur laju erosi
menyebabkan erosi lahan secara sistematis luas hutan 44,27 km, semak 18,08 km lahan
rumput 0.33 km luas hutan di bagian hulu turun hanya 11,16 % saja memperbaiki lahan
harus dilakukan sekitar 42% kembali mengalir ke laut perum jasa tirta sebagai operator
das berantas ketersediaan air untuk kebutuhan baku di sidoarjo dan tempat lainnya
mengalami kritis secara kualitas maupun kuantitas
B. Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Diisi dengan gagasan pribadi peserta
tentang penerapannya dikehidupan sehari-hari dan pengembangan ke depan)
Untuk pengembangan kedepannya mungkin lebih di hemat dalam pemakaian air
dan juga perindustrian mungkin seharusnya tidak banyak banyak sehingga air di
das berantsa tidak tercemar. Untuk petani hortikultura saat ini pendapatan yang
didapatkan tidak sebanyak yang kita bayangkan lebih ditingkatkan kembali untuk
pendapatan para petani tanpa adanya perantara seperti tengkulak.
Download