Uploaded by sudrajatdeden6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DEWI 2

advertisement
Nama : Dewi Sarah
NIM
: 1900219
Prodi : Pendidikan Teknologi Agroindustri
UAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMKN 1 Lembang
Mata pembelajaran
: Bahan Dasar Agroindustri
Kelas/Semester
: X/1
Tahun pelajaran
: 2019/2020
a.Topik Materi
: Hortikultura
b.Materi Pembelajaran
:
Holtikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuan,
buah-buahan, ataupun tanaman hias dimana lahan (kebun atau pekarangan rumah)
sebagai tempatnya. Tanaman pada hortikultura berguna sebagai sumber daya untuk
dikonsumsi, tapi ada juga untuk hal keindahan. Tanaman hortikultura dibagi
menjadi empat jenis yaitu buah,sayur,tanaman hias dan tanaman obat. Fungsi
tanaman hortikultura yaitu sebagai penyedia pangan,menjadi sumber penghasilan
petani dan pedagang karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi,mencegah dan
mengobati berbagai macam penyakit,tanaman hias dapat dijadikan sebagai unsur
keindahan dan kenyaman lingkungan.
c. Tujuan Pembelajaran
:
Siswa mampu untuk :
1) Memahami apa itu tanaman hortikultura
2) Menelaah jenis-jenis dan contoh dari tanaman hortikultura
3) Menjelaskan manfaat tanaman hortikultura
4) Menganalisis karakteristik fisik dan kimia bahan hortikultura
d. Durasi Waktu
: 2 x 50 menit
e. Kompetensi guru
:
1) Guru menguasai materi yang akan dijelaskan
2) Guru mengenal komoditas hasil pertanian
3) Guru mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yang nyata
4) Guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat untuk para siswa
f. Faktor-faktor yang mendukung keefektifan proses pembelajaran :
- Suasana belajar yang kondusif
- Slide power point yang menarik
- Fasilitas peralatan laboratorium yang lengkap
- Interaksi tanya jawab antara guru dengan siswa
- Sumber buku atau internet yang dapat dipercaya agar siswa bebas
mengeksplorasi materi tersebut
Faktor-faktor yang menghambat keefektifan proses pembelajaran :
- Lingkungan tempat belajar yang tidak kondusif
- Keterbatasan fasilitas peralatan laboratorium
- Terlalu banyak narasi di slide power point sehingga membuat siswa bosan
- Guru kurang interaktif dengan siswa menyebabkan siswa cenderung pasif
g. Strategi pengajaran : Contextual Teaching Learning (CTL) dan praktikum
Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan
siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru ketika ia belajar. Praktikum yaitu salah satu jenis strategi
pembelajaran dimana siswa secara langsung mendemonstrasikan hal-hal yang
berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
Alasan pemilihan strategi tersebut yaitu karena pertimbangan dari
karakteristik keberagaman individual murid SMK yang meliputi motivasi siswasiswi SMK yaitu berorientasi untuk langsung terjun ke dunia kerja atau
industri,kemampuan kognitif murid SMK yang tidak mendalami teori secara
mendalam seperti siswa SMA,kemampuan regulasi emosi siswa SMK yang sedang
menginjak masa remaja bisa dibilang belum stabil dan tidak suka diberi aturan yang
membatasi kebebasan mereka,kemampuan bahasa siswa SMK yang umumnya
didominasi oleh Bahasa Indonesia, dan keterampilan sosial siswa SMK yang
senang berkolaborasi dengan teman-temannya dalam memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan karakteristik keberagaman murid SMK tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa kebutuhan pembelajaran siswa SMK lebih dominan secara
langsung praktik ke lapangan,selain itu siswa harus bisa mengkonstruksikan
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa aktif mencari dan meneliti sendiri pemecahan masalah tentang
pengetahuan yang sedang dipelajari.
h. Strategi Asesmen : Performance Assessment,tes tulis (pre test dan post test)
Performance Assessment ialah assessment yang meminta para peserta untuk
mendemonstrasikan sekaligus mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai
konteks yang diinginkan. Pre test juga bisa diartikan sebagai kegiatan menguji
tingkatan pengetahuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan, kegiatan pre
test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Post test adalah evaluasi
akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana seorang
guru memberikan post test dengan maksud apakah murid sudah mengerti dan
memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada hari itu.
Alasan mengapa memilih strategi asesmen tersebut ialah karakteristik
keberagaman individual yang ada pada murid SMK meliputi motivasi siswa-siswi
SMK
yaitu
berorientasi
untuk
langsung
terjun
ke
dunia
kerja
atau
industri,kemampuan kognitif murid SMK yang tidak mendalami teori secara
mendalam seperti siswa SMA,kemampuan regulasi emosi siswa SMK yang sedang
menginjak masa remaja bisa dibilang belum stabil dan tidak suka diberi aturan yang
membatasi kebebasan mereka,kemampuan bahasa siswa SMK yang umumnya
didominasi oleh Bahasa Indonesia, dan keterampilan sosial siswa SMK yang
senang berkolaborasi dengan teman-temannya dalam memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan pertimbangan karakteristik tersebut asesmen yang harus dilakukan
pada siswa SMK yaitu penilaian keterampilan pada saat siswa melakukan
praktikum dan tes tertulis sebelum dan sesudah pembelajaran agar mengetahui
sejauh mana peningkatan pengetahuannya.
Download