KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN (UPKK) Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir 30662 Zona F, Telepon (0711) 580227,/Jalan Dr. Moh. Ali Komplek RSMH Palembang 30126 Telpon (0711) 373438 Faksimile (0711) 373438 Laman http://[email protected] SKENARIO B BLOK 26 TAHUN 2020 Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg. TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernafas. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak Kesan pertama pada penilaian umum terlihat : Anak Sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. Menangis terus dengan suara sekali sekali terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Nafas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas. Terlihat Nafas cuping hidung, terlihat retraksi supra sternal dan terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis, kulit tidak pucat dan tidak motled. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres nafas sedang dicurigai obstruksi ringan disaluran nafas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan memposisikan jalan nafas anak agar bernafas lebih nyaman dan memberikan Oksigen Nasal 1 liter/menit Kemudian dokter melakukan survey primer. Jalan nafas tidak terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas normal. Laju nafas: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+) Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara nafas Vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95 %. Bunyi jantung dalam batas normal, bising jantung tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi 135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan kelainan pada survey Disability dan survey exposure Berdasarkan evaluasi PAT dan survey pirmer problem utama pada pasien ini adalah ditres nafas sedang yang disebabkan kemungkinan oleh obstruksi jalan nafas atas. yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen nasal 1 l/menit. dokterjaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit.