STRATEGI PELAKSANAAN ( SP 1P ) Nama : Ruangan : Hari / tanggal : Pertemuan : I . PROSES KEPERAWATAN A. Kondisi Klien Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, merasa orang sekitar jahat, dan mengancam, juga tampak tegang, muka merah, matanya melotot, nada suaranya tinggi, sering mengepalkan tangan, mengatupkan rahangnya dan jalan mondar mandir. B. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan C. Tujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 2. Kien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan 3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan 4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang digunakan 5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan 6. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan 7. Klien dapat mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik 1 D. Tindakan Keperawatan : 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan 3. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan 4. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 5. Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan 6. Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam 7. Memasukkan ke jadwal kegiatan harian II. STRATEGI KOMUNIKASI A. Tahap Orientasi : 1. Salam Terapeutik “ Selamat sore pak, perkenalkan nama saya Al ‘ Aris, sering dipanggil Aris. Nama bapak siapa? Lebih suka dipanggil siapa? Bapak, saya adalah mahasiswa Prodi D III Keperawatan Pekalongan Poltekkes Kemenkes Semarang, saya praktek di sini selama 4 minggu dari tanggal 01-28 Februari 2021 Saya praktek pada sore hari dari pukul 14.00 – 19.00 WIB. Hobby bapak apa? ” 2. Kontrak a. Topik : “ Bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal positif yang biasa bapak lakukan sehari-hari? Tujuannya agar bapak dapat menilai kemampuan positif yang masih bapak miliki. ” b. Waktu : “ Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit ? ” c. Tempat : “ Bapak mau bincamg bincang di mana? Bagaimana kalau di taman. ” B. Tahap Kerja : ” Nah, sekarang coba Bapak ceritakan, Apa yang membuat Bapak merasa marah? ” ” Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? ” “ Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? ” “ Lalu saat Bapak sedang marah apa yang Bapak rasakan? ” “ Apakah Bapak merasa sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin mengamuk? ” “ Setelah itu apa yang Bapak lakukan? ” “ Apakah dengan cara itu marah/kesal Bapak dapat terselesaikan? ” “ Ya tentu tidak, apa kerugian yang Bapak alami? ” “ Menurut Bapak adakah cara lain yang lebih baik? ” “ Maukah Bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? ” “ Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bapak.” “ Salah satunya adalah dengan cara fisik.” “ Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Bapak dapat tersalurkan. ” “ Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? ” “ Namanya teknik napas dalam ” “ Begini Pak,kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak rasakan, maka Bapak berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut ” “ Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, Bapak berdiri atau duduk dengan rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali ” “ Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya Nah.. Bapak tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya” C. Tahap Terminasi : 1. Evaluasi (respons klien terhadap tindakan keperawatan) Data Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan latihan tehnik nafas dalam tadi? ” Data Obyektif “ Coba bapak praktekkan lagi bagaimana cara melakukan tehnik nafas dalam. ” 2. Rencana Tindak Lanjut : “ Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah, dan jangan lupa latihan nafas dalamnya ya pak. Sekarang kita buat jadwal latihannyaya pak, barapa kali sehari bapak mau latihan nafas dalam? Jam berapa saja pak? ” 3 . Kontrak Topik Yang Akan Datang : a. Topik : “ Baik pak kita sudah selesai berbincang-bincang, besok saya akan menemui bapak kembali untuk melihat perkembangan kondisi bapak dan mengajarkan tehnik relaksasi yang lain. ” b. Tempat : “ Di mana sebaiknya kita bertemu besok pak? Bagaimana di sini saja? ” c. Waktu : “ Bapak mau jam berapa kita bertemu besok? Bagaimana kalau jam 16.00 sore? Baiklah pak, saya permisi dulu,sampai jumpa besok. ”