Uploaded by ainunfadillah39

JAWABAN BIOSTATIK

advertisement
1.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan
lain sebagainya
(https://mercubuana.ac.id/files/MetodeLogiPenelitian/Met%20Pen%20UMB%203-ok.pdf)
Dengan pemahaman ini, kita dapat memahami bahwa penangkapan data primer
melibatkan kontak langsung atau komunikasi antara peneliti dan informan
Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh bukan dari tangan pertama
tetapi dari kedua, ketiga atau seterusnya. Beberapa peneliti mengutip dokumen
seperti literatur / teks akademis, majalah, surat kabar, brosur, dan lainnya.
(https://rumusrumus.com/data-primer-dan-data-sekunder/)
Data Primer dan Sekunder

Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek pelaku
pertama sebuah penelitian. Data primer didapat langsung oleh
peneliti dari informan secara langsung. Baik pertemuan secara
langsung atau melalui telepon bila dia informan asli maka
dikategorikan data primer.
Contoh Data Primer :
1. Kabupaten Tulungagung memiliki produksi jagung hingga 25 ton per
tahunnya.
2. Di Jakarta pedagang merasa kesulitan dalam memasarkan
produknya berdasarkan hasil wawancara.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tanpa melalui penelitian
pertama, hanya berasal dari sebuah ilmu pengetahuan atau
penelitian yang mengikuti tata cara yang ada. Apabila melakukan
sebuah penelitian penting, maka sangat tidak dianjurkan
menggunakan data sekunder. Sebab, data sekunder ini dianggap
memiliki kualitas yang rendah dari data primer.
Contoh Data Sekunder :
1. Menurut data UNESCO pada 2015. Indonesia hanya mencapai 10%
jumlah pengusaha dari keseluruhan penduduk.
2. Merujuk pada keterangan kepolisian, terdapat 453 kasus kecelakaan
yang tercatat pada tahun lalu. (https://brainly.co.id/tugas/4726251)
3. A. Pengertian Data Kuantitatif
• Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sebagai hasil pengukuran
atau penjumlahan, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable)
atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan.
Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau
pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian.
Contoh data kuantitatif:

Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah

Data penjualan barang suatu toko tiap hari

Data tinggi badan mahasiswa suatu kelas

Data pengunjung suatu website

Data pertumbuhan penduduk suatu daerah
B. Pengertian data Kualitatif
• Data kualitatif adalah data verbal yang berbentuk kalimat, kata atau gambar,
data yang tidak berbentuk angka
Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat
dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data
kualitatif berupa gambaran mengenai objek penelitian. Data kualitatif
memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian yang
dilakukan.
Contoh data kualitatif:

Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti

Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian

Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti
3.

Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang
(bukan mengukur). Misalnya jumlah meja ada 20, jumlah orang ada 12, 30 buah
bangunan, dsb. • Data diskrit merupakan jumlah dari berbagai kategori  Antara
satu bilangan dengan bilangan lainnya pada skala itu tidak dapat ditempatkan
bilangan rasional atau bilangan desimal. •  Mis. Dalam pernyataan 5 anak laki-laki,
kita tidak dapat mengatakan 4 ½ atau 4,5 anak, karena bilangan-bilangan yang
dihasilkan merupakan jumlah kategori),

• Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang
(bukan mengukur). Misalnya jumlah meja ada 20, jumlah orang ada 12, 30 buah
bangunan, dsb. • Data diskrit merupakan jumlah dari berbagai kategori  Antara
satu bilangan dengan bilangan lainnya pada skala itu tidak dapat ditempatkan
bilangan rasional atau bilangan desimal. •  Mis. Dalam pernyataan 5 anak laki-laki,
kita tidak dapat mengatakan 4 ½ atau 4,5 anak, karena bilangan-bilangan yang
dihasilkan merupakan jumlah kategori. • Data diskrit merupakan data yang
besarannya tidak dapat menempati semua nilai yang ada di antara dua titik •
Umumnya diperoleh melalui pencacahan/survey/eksploratif atau hasil menghitung
atau membilang, dan bukan hasil pengukuran tapi pengkategorian. • Data diskrit
digunakan untuk mengklasifikasikan (menggolongkan) objek-objek amatan atau
kejadian-kejadian dalam kelompok, kategori atau klasifikasi tertentu dengan jalan
menghitung untuk menunjukan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari
objek. •  Contoh :Jumlah siswa laki-laki dan perempuan; Jumlah responden yang
menjawab ya atau tidak; Pengelompokan bunga berdasarkan warnanya;
Pengelompokan benda berdasarkan bentuk dan ukurannya.

Data kontinum (kontinyu) adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, yaitu
data yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada di antara dua titik. •
Data semacam itu mempunyai ciri adanya kesinambungan antara suatu bilangan
dengan bilangan lain. • Bila bilangan itu ditempatkan pada skala bilangan maka
kedudukan suatu bilangan pada skala itu bersambung satu sama lain. •
Kesinambungan itu dapat diuji melalui bisa tidaknya menempatkan bilangan
rasional atau desimal antara satuan-satuan bilangan tersebut. • Misalnya, data skor
tes, bilangan yang digunakan bisa berupa bilangan bulat, rasional atau desimal; hasil
pengukuran tinggi badan seseorang, luas daerah A sebesar 425,7 km, kecepatan
mobil 60/km jam, dan sebagainya.
4. Data Rasio, Interval, Ordinal, Nominal
Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data
nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk
angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut
(mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik
penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian
Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria
tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan
sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan
jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah
diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan
operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, – ). Namun demikian masih
terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada
data interval.
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan
tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau
sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus
sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda
dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan
menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “Walaupun data ordinal dapat disusun
dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika
penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian).
Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui
pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Ciri data ini hanya dapat
membedakan, namun sederajat antara data satu dengan yang lain, artinya hanya dapat
membedakan antar satu dengan yang lain tanpa tahu nilai mana yang lebih rendah atau
tinggi. Contoh data nominal antara lain: Jenis kelamin, status pernikahan, golongan darah,
warna kulit dll
5. Secara etimologis, istilah “hipotesis” atau ada juga yang menyebutkan “hipotesa”
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hypo” yang artinya di bawah, dan “thesis” yang
artinya pendapat yang ditegakkan, pendirian, kepastian. Sehingga kata hipotesis
dapat didefinisikan sebagai suatu anggapan atau penjelasan yang diajukan dibuat atas
dasar bukti terbatas sebagai titik awal untuk penyelidikan lebih lanjut. Secara
umum, pengertian hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu
penelitian
Hipotesis nol ditandai dengan kata-kata seperti tidak ada pengaruh, tidak ada
hubungan, dan sejenisnya. Hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis nol.
Jika hipotesis nol tidak terbukti, maka hipotesis alternatif dapat diterima.
Sebaliknya jika hipotesis nol dapat dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis
alternatif tidak dapat diterima.
Hipotesis nol (null) hipotesis yang menyatakan tidak ada- nya hubungan/korelasi,
pengaruh dan perbedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya. • hipotesis
ini digunakan untuk pene- litian yang hakiki yang hasilnya su- dah pasti • biasanya
digunakan untuk penelitian kimia, fisika dan lainnya
Hipotesis alternatip hipotesis yang menyatakan adanya hubungan/korelasi,
pengaruh dan per bedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya. • hipotesis
ini digunakan untuk pene- litian sosial seperti penelitian akuntansi, keuangan, bisnis
dan lain- nya • hipotesis akan menjadi teori jika banyak penelitian sejenis yang mendukungnya
Hipotesis nol : Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan prestasi belajar siswa SD
Hipotesis alternative : Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar siswa SD.
Contoh hipotesis nol atau hipotesis statistik:

Tidak ada hubungan antara kebiasaan minum susu botol dengan karies rampan (kesehatan gigi
anak).

Tidak ada perbedaan antara resorbsi jaringan lunak pada pemakai protesa fee end dengan
pemakai protesa penuh (prostodonti).

Tidak ada perbedaan ukuran dimensi vertikal pada kasus klas I dan kals II (ortodonti).

Tidak ada pengaruh pemberian preparat zinc terhadap pendarahan pascabedah odontektomi
(bedah mulut).

Tidak ada pengaruh hasil pengobatan stomatitis aptosa dengan preparat merek kenalog dengan
kelompok kontrol (penyakit mulut).
Hipotesis Alternatif
Hipotesisi alternatif adalah suatu pernyataan sementara yang lazimnya dimuat dengan ada hubungan
atau pengaruh atau apabila nilai variabel bebas naik diikuti naiknya nilai variabel terika.
Contoh :

JIka plak gigi bersih, tidak terjadi radang gusi.

Jika kebiasaan anak minum susu botol dihilangkan, anak bebas karies rampan.

Jika kebiasaan menghisap ibu jari dilakukan semenjak usia dini, gigi anak maloklusi.

Menggosok gigi sebelum makan lebih menghambat demineralisasi email dibandingkan
menggosok gigi setelah makan.
6.
Download