1. Jelaskan apa yang Aristoteles definisikan mengenai retorika. 2. Jelaskan 3 pilar dari retorika. 3. Jelaskan 4 bentuk komunikasi non-berval dan sertakan dengan contohnya masing-masing. Jawaban: 1. Aristoteles membicarakan komunikasi atau praktek-praktek komunikasi dalam retorika (etos, logos dan patos) bukan sebagai tujuan tetapi instrumen yang mengantarkan pada pencapaian kebenaran dan kebijaksanaan. Aristoteles berpendapat bahwa retorika itu sendiri sebenarnya bersifat netral. Maksudnya adalah orator (orang yang berbicara) itu sendiri bisa memiliki tujuan yang mulia atau justru hanya menyebarkan omongan yang gombal atau bahkan dusta belaka. Menurut Aristoteles, retorika juga merupakan seni berbicara di depan umum. Retorika yang sukses adalah yang mampu memenuhi dua unsur, yaitu kebijaksanaan (wisdom) dan kemampuan dalam mengolah kata-kata (eloquence). 2. Ethos dalah sumber kepercayaan, artinya bahwa yang diperhatikan adalah etika orang yang berbicara (source). Seorang pembicara harus dapat di percaya oleh audiencenya. Logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Pernyataanpernyataan di dalam pesan komunikator harus bisa dipertanggungjawabkan. Pathos adalah hubungan emosional antara komunikator dengan audiens, yang ditekankan adalah pada tujuan apa yang sebetulnya melatarbelakangi sebuah kegiatan retorika itu dilakukan. 3. - Kinesics -> mencerminkan posisi tubuh atau gerak tubuh, termasuk mimik wajah. Contoh: saat kita merasa tertarik dengan lawan bicara maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut. - Haptics -> gerakan berupa sentuhan (misal salaman) Contoh : Masyarakat di beberapa negara, seperti Indonesia biasa berjabat tangan ketika bertemu. Contoh lain, misalnya ada teman dekat kita yang sedang sedih, maka kita bisa menunjukkan empati dengan memegang tangannya atau mengusap punggungnya. - Physical Appearance -> Penampilan yang ditunjukkan dari model dan warna pakaian, gaya rambut, hingga gaya makeup juga sangat perlu diperhatikan. Contoh: Misalnya, saat akan melakukan tes interview kerja, tentunya penampilan juga akan dinilai oleh para rekruter. - Artifacts -> komunikasi nonverbal berupa penampilan dari seseorang. memberikan kesan tertentu berupa kultur dan identitas suku/ethnic, biasanya berupa pakaian. Contoh: seragam. Saat seseorang menggunakan seragam polisi, tentara atau jas dokter, kita bisa dengan mudah mengetahui pekerjaan orang tersebut.