SWEAR TO GOD THE PROMISE AND POWER OF THE SACRAMENT Scott Hahn Doubleday (New York, London, Toronto, Sydney, Auckland) To Jeremiah sakramen sungguh membosankan mu, semua jalan ke surga.” Hahm mulai belajar lebih tentang sakramen. Dia mulai melihat drama, passion, kemuliaan, semarak, janji dan kekuatan. Chapter 1 “A Bore,” I swore Hahn mengungkapkan bahwa sakramen itu membosankan sebagaimana dia sebagai seorang Kalvinis. Suatu kali ketika dia sementara kuliah dia bertemu dengan George yang membawa buku Doktrin Kalvinis tentang sakramen. Di gereja dia terganggu dan pikirannya mengembara. Dia menginginkan ajaran biblis yang bersemangat. Sebelumnya, sakramen adalah cara mekanis untuk mendekati agama. Dalam diskusi Protestant tentang keselamatan dan kebenaran, sakramen itu pinggiran. Bored Again (membosankan lagi) Jelas dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus menetapkan pembaptisan dan perjamuan Tuhan. Dosen Perjanjian Lama meyakinkan mereka untuk melihat sakramen sebagai perjanjian yang memperkuat dan membaharui relasi pribadi kita dengan Yesus. Menyangkal janji berarti tidak hormat, penghujatan namanya. Kimberly berkata bahwa ketika kamu berada di hadapan Tuhan, kalau kau menemukan bahwa Sign, signs, everywhere a sign (tanda-tanda dimana sebuah tanda) Calvin membatasi 2 sakramen yaitu pembaptisan dan ekaristi. Tuhan mempunyai cara yang karakteristik dan khusus untuk berhubungan dengan manusia. Ia membuat perjanjian dengan mereka, dan Ia memperkuat perjanjian ini tidak dengan ceramah abstrak tapi dengan tanda luaran, tanda lahiriah. (Nuh-Pelangi, Sunat, Musa memerciki umat dengan darah.) Tanda dan kata-kata ini PL dipenuhi dalam Perjanjian Baru dlm Yesus Kristus.Yesus berbicara ttg perjanjian baru dalam darahNya. Sakramen itu mendasar bagi keselamatan. Sakramen itu membosankan.Tindakan dengan konsekuensi paling mewah.Tentang kematian dan kehidupan, surga atau neraka.Para rasul tetap setia, St Paulus memperingatkan mereka yg tidak menghormati sakramen. Get real Hahn mulai membaca Kitab Suci dalam pandangan baru, segi sakramenal.KS (PL dan PB) berbicara tentang sakramen Allah dengan realisme yang bertenaga.Sakramen adalah [1] simbol tapi bukan sekedar simbol, (memorial, ritus). Sakramen adalah tindakan ilahi pd penciptaan dari alam semesta. Sakramen menandai peristiwa dalam sejarah (sjrh dunia, keselamatan, sjrah pribadi) ketika Tuhan membuat awal yg baru dengan umatnya. Hahn tidak menemukan hal-hal yg mendukung itu dalam pekerjaan dari orang2 Protestan. Hahn menemukan itu dalam tulisan dari penulis Kristen awal dan bapa2 gereja. Bacaan itu menghantarnya pada ajaran biblis ttg sakramen yang direfleksikan pd ajaran dan praktek dari gereja katolik Roma. Sebelumnya, dia menganggap ajaran Protestant itu paling benar, ttg penemuan kembali dari prinsip biblis yang benar.Dia mengetahui segalanya setelah belajar ajaran Katolik. Worshiping with Heart Banyak orang telah mempelajari kebenaran itu sebelum dia. Ibadat protestan ada di bawah ibadat Katolik dgn hati yang diambil. Karl Adam mengatahan Hati adalah pengalaman akan realitas Katolik dalam misteri Agung, kepastiannya adalah bahwa rahmat Yesus nyata masuk dalam dunia ruang dan waktu kita dan mengentuh jiwanya. Gagasan tentang rahmat ilahi yang nyata yang disampaikan secara sakramental.” (dlm 7 sakramen). Gagasan sakramental katolik.”Biblical sacramental idea. Tuhan membuat perjanjiannya dengan gereja katolik sebagaimana dlam PL dia menggunakan tanda-tanda. Menemukan bahwa sakramen itu membosankan karena mereka tidak belajar ataupun lupa semarak dari rencana penyelamatan Allah.Mereka tidak memperhatikan bagaimana sakramen-sakramen telah melahirkan mereka sampai sekarang dan berjanji untuk melahirkan mereka ke surga. Hahn mulai belajar. Dalam gereja katolik, Ia belajar bahwa apa itu sakramen yang sesungguhnya dan bagaimana Kristus menetapkannya. Dalam setiap perjanjian biblis ada perjanjian sacramental.Saya belajar bahwa perjanjian ini memuat kekuatan sesungguhnya untuk mengubah kehidupan dan mengubah sejarah.Dan sakramen masih membawa kekuatannya sekarang. Chapter 2 Signs and Mysteries Katekismus Baltimore mengatakan bahwa sakramen adalah sebuah tanda luaran yang ditetapkan oleh Kristus untuk memberikan rahmat …….. sakramen menerima kekuatannya untuk memberikan rahmat dari Tuhan, melalui jasa-jasa dari Yesus Kristus. Kita perlu membaca tanda-tanda ini dengan hatihati supaya kita tiba dengan selamat pada akhir, dan melalui rute yang tepat. Kita akan melihat kembali ajaran dasar gereja tentang sakramen. Power lines Ketika mulai pencarian, Katekismus Gereja Katolik belum ada. Baltimore menjelaskan dari mana sakramen itu – ditetapkan oleh Kristus. Mereka memberikan rahmat, sebuah share dalam kehidupan Allah. Tapi tidak menjalaskan sakramen itu secara penuh. Dalam KGK didefinisikan sakramen adalah kekuatan yang datang dari Tubuh Kristus, yang selalu hidup dan memberikan kehidupan. Mereka adalah tindakan dari Roh Kudus pada pekerjaan dalam Tubuh Kristus, dan Gereja. Mereka adalah karya agung dari Allah dalam perjanjian baru dan tanpa akhir. Definisi membangkitkan beberapa ingatan akan pelayanan Yesus. (Perempuan yang sakit pendarahan). Kesembuhan fisik penting, tapi kesembuhan spiritual itu lebih penting (pengampunan dosa). Yesus datang membawa keselamatan (kesehatan dan selamat). Yang pertama adalah kesembuhan fisik tapi dapat mati, tapi ada kesembuhan spiritual yang akan terus bertahan. Meskipun itu utamanya adalah kesembuhan spiritual ,tapi Yesus bekerja dengan tanda2 fisik. Tuhan tidak butuh menjadi manusia untuk mengerjakan keaajiban, itu untuk kita. Mc belajar lewat tanda. (Melihat dan percaya). Dia bertindak tidak hanya untuk waktu yang singkat akan tetapi untuk waktu yang lama yang [2] meluas semua orang. (Ruang dan waktu). Para rasul melanjutkan tugas itu. Peran dari Roh Kudus. Bukan imamlah yg melakukan itu tapi Yesus yang hidup. Lakukanlah ini , inilah yang ia ingin kita lakukan. Yesus menetapkan sakramen sebagai tanda yang biasa memperlihatkan sakramen pada setiap orang. The Science of Signs (pengetahuan dari sebuah tanda) Yesus memilih menggunakan tanda karena tanda adalah cara Allah mengungkapkan diri-Nya. Tanda mewakili sesuatu. Bendera. Rasa hormat pada bendera mensimbolkan hormat kita pada negara. Tanda adalah simbol yang kelihatan dari suatu yang tak kelihatan. Melihat bendera tapi tidak melihat keseluruhan negara. Tanda menunjukkan sesuatu ttg objek yang diwakilinya. Tanda dan benda itu tetap berbeda. Sakramen seperti tanda, tapi juga tidak sama. Sakramen menunjukkan sesuatu yang tak kelihatan tapi nilai simboliknya itu lebih kaya. Misalnya pembaptisan bayi melambangkan Paskah Kristus. Pembaptisan membangkitkan banyak cerita dalam Kitab Suci. Tanda sacramental mewaliki banyak kenyataanketanyaan ilahi. Into the Mysteries Ada hal juga sakramen berbeda dengan tandatanda lain. Sakramen adalah simbol, tapi bukan simbol belaka. Sakramen adalah simbol yang menyatakan secara asli apa kenyataan yang ditandai. Hanya sakramen itu membawa apa yang ditandakan. Tanda sakramen menyampaikan kenyataan ilahi dirinya. Tak ada komunikasi yang lebih sempurna dari ini. Hanya Tuhan dapat menunjukkan dirinya seperti ini. Sakramen dan misteri itu sinonim, sakramen menekankan kenyataan yang kelihatan, dan misteri menyatakaan kenyataan yang tak kelihatan. Leo agung: apa yang kelihatan pada penyelamat kita telah berlalu dalam misteri2nya. Social Graces (rahmat sosial) Sakramen itu menjadi tindakan ilahi, pekerjaan dari Kristus, mempercayakan sakramen kepada Gereja. Imam adalah hamba dari misteri2 Allah. Sakramen adalah pekerjaan Kristus, tidak tergantung pribadi imam. Imam yang merayakan itu adalah Kristus yang bertindak melalui pelayan yang tak pantas. Ada juga ungkapan kasar, St Agustinus ketika Petrus (Yudas) membaptis, Yesuslah yang membaptis. Setiap sakramen menghasilkan pengaruhnya lewat kekuatan dari Kristus sendiri. dan bukan usaha dan kerja keras dari imam. Ex opere operato. (melalui tindakan sungguh dari kenyataan tindakan yang ditunjukkan menunjukkan kekuaan intrinsiknya. Kekuatan tergantung bagaimana kita ingin menerimanya. Yesus memberikan rahmat dalam sakramen tapi kita harus mempunyai motivasi dan kondisi yang benar. (ini prinsip yang tetap untuk terus diperhatikan) Sebelum menjadi Katolik, Hahn melihat sakramen adalah tindakan magis. Manipulasi Kristus menetapkan karena tahu kebutuhan kita. Seperti Bapa. Cerita Hahn sebagai ayah, ingin agar anaknya menjadi baik. Sakramen menguatkan kita dalam rahmat ilahi yang kita butuhkan untuk masuk dalam persekutuan para kudus. Imam bukanlah magician. Mereka bapa dan pelayan misteri Kristus. Gereja menahan nilai mereka sebagai tanda, supaya mereka mengkomunikasikan secara akurat doktrin dan kenyataan yang dimaksudkan oleh Yesus Kristus. Demikitan tak ada imam yang boleh mengganti bentuk ritual. Tuhan memberikan kita sakramen karena Dia tahu apa yang kita butuhkan, bagaimana kita belajar, bagaimana menjadi Bapa. Dosa mempengaruhi ciptaan tapi tidak merusak kebaikan alami dalamnya. Yesus mengambil bentuk manusia. Sangat manusiawi. Dan dimuliakan di surga. Yesus menghargai kehamilan, menyusui, bagaimana berproses dari anak menjadi dewasa. Yesus menggunakan bahan, kenyataan fisik, untuk menyelesaikan penyelamatan. Gereja adalah eksistensi dari inkarnasi Kristus dan mengambil tempat lewat sakramen. Yesus menggunakan alam untuk menunjukkan yang melampai alam. Sakramen menetapkan jantung iman dan ibadat Katolik. Sakramen adalah pastisipasi kita sekarang dalam kehidupan yang kita harapkan suatu hari untuk mengenal dengan lebih penuh. Ketika Yesus datang dalam kemuliaan, semua sakramen akan berakhir. Kita tak akan butuh tanda lagi. It’s all good (semuanya baik) Sakramen dibangun atas prinsip bahwa ciptaan itu baik. Kehidupan fisik itu jahat ditolak oleh gereja. [3] Chapter 3 Sacraments in the Scriptures (sakramen dalam kitab suci) Sebelumnya, Hahn punya anggapan yang salah ttg sakramen. – Sakramen adalah system, PaganSistem sacramental karena mengungkapkan sesuatu yang institusional, tanpa hati. Kitab Suci membantunya melihat kesalahan itu. Reads like Teen Spirit (membaca berulang2 kali) Punya kerinduan bahkan keashikan akan Kitab Suci, membaca KS banyak kali. Menemukan sakramen itu menarik, dan menemukannya dalam KS, telah ada dari bapa gereja kuno. Rock Festival (pertandingan batu) St Paulus, mereka makan dari batu supernatural, Batu itu Kristus. Doa Kristen adalah pesta baru roti tak beragi (anak domba paska kita) Menurut St Paulus dan para penafsir Kristen, Sakramen tidak muncul tiba-tiba atau suatu yang kebetulan. Malahan, itu adalah pemenuhan apa yang belum lengkap dari awal penciptaan. Pemenuhan janji Allah dari awal. Sakramen adalah tindakan Kristus, surga dan bumi bertemu. Ada ikatan perkawinan. apa yang baru tentang PB. Baru tapi bukan innovasi. Bukan revolusi. Tidak berarti terlepas dari sejarah suci. Puncak, tahap akhir dari sejarah sebelumnya. Yesus membaharui sesuatu. What’s the Matter? Tuhan menggunakan cara yang karakteristik. Bukti berbicara dengan kata2 sakramental. Mazmur 19:1-4. Tuhan tidak cenderung bekerja dalam abstraksi. Kata2 hidup, aktif. Tuhan berbicara melalui ciptaan yang kelihatan. Alam menyimbolkan kekuasaan dan kedekatanNya. KGK: Tuhan berbicara melalui ciptaan yang kelihatan. Jejak dari pencipta. Cahaya, gelap, angin, dll. Tuhan menciptakan alam semesta (fisik), menjadikan itu baik. Mengangkat sesuatu yang biasa untuk tujuan yang tidak biasa sebagai penghubung kekuatan ilahi. Gereja Kristen awal melihat ini dengan jelas. Penggunaan sacramental dari alam. Tongkat Musa. Mantel. Semak yang terbakar, Jenazah Elisa. St Damascus. (Tidak memuji barang tapi pencita darinya). Tuhan memenuhinya dengan rahmat dan kekuatan. Ciptaan dapat menyajikan sakramen natural. Alam adalah tanda, mampu menunjukkan kekuatan supernatural Natural Rites (upacar natural) St. Paulus menemukan sakramen bukan dalam alam tapi dalam Ibadat ritual Israel Kuno. “Sunat” PL memberi sesuatu yang lebih besar. Sunat dalam Kristus. Sunat bayi melambangkan dilahirkan dalam Kristus. Sbg anak Abrahan dan sebagai Anak Allah. (Kis dan Kolose) Perjamuan Paskah kuno- anak sulung selamat. Paskah Kristus. Dalam pembaptisan dan ekaristi, tindakan Kristus baru dalam rasa pembaharuan. Bukanlah sesuatu yang baru. Tidak menghapus PL, tapi memenuhi dan membaharui dalam cara yang berubah. Tuhan dengan Israel. Tuhan dengan Gereja [4] How do you figure? PL sbg bayangan dan figure. Yesus ditandai sebagai sakramen. PB menggunakan tupos, type. Tabernakel dan ritus = bayangan realitas ilahi. Tipe dan bayangan dari kenyataan surgawi. Nuh menandai pembaptisan. Melambangkan (prefigured) Typify. MembuT sebuah tipe. Tipologi (corak dan tipe yang berbeda-beda) Penulis menggunakan kata untuk menunjukkan sesuatu. Tuhan menggunakan hal-hal yang diciptakan. Bukan hanya sabda Allah dalam Kitab Suci, tapi juga sejarah suci dijadikan sebagai tanda material untuk kenyataan yang immaterial. Membaca KS sejenis puisi ilahi atau sejarah suci ttg dunia. Economic Growth (pertumbuhan ekonomi) Cerita KS sebagai pewahyuan kebenaran ilahi yang bertahap. Zaman alam: penciptaan, bapa bangsa, musa Zaman hukum : Hukum di gunung Sinai dan sejarah Israel kuno Zaman rahmat : Kedatangan Kristus sampai sekarang. Memuncak pada kedatangan Yesus (penyempurnaan sejarah). Sakramen telah ada dalam pikiran Allah dalam permulaan, dan menjadi bagian penting persiapan historis untuk Mesias. St. Tomas melihat Peran dari air. (Roh Allah melayang2, Laut Merah, dan Naaman) Bangsa Israel melihat misteri Kerajaan Allah tapi hanya secara simbolik, dari jauh. Zaman Rahmat, tanda air diterima kepenuhannya. Dilahirkan dari Air dan Roh Kudus. Yng berlaku pada air belaku pada tanda yang lain. Begitu pula dengan roti. Roti tak beragi dan Manna hanya simbol tapi yang lain memuat hal yang disimbolkan yaitu Kristus sendiri. Aging gracefully Tuhan menggunakan cara yang khas. Alam manusiawi dan cara mengenal manusia. Mengenal hal yang spiritual utk arti yang material dan panca indera. Mengajar kita menggunakan hal2 untuk menunjukkan sesuatu yang lebih besar. Mengirim Kristus, KGK, Yesus adalah makna dari semua tanda ini. Mengangkat tanda-tanda dari penciptaan budaya dan liturgi Israel (Katekismus) Sakramen perjanjian lama lemah melawan dosa, tapi dengan kekuatan Kristus sakramen perjanjian baru mengalahkan dosa. Dan menemukan kesempuarnaan. Melalui tanda yang kelihatan. PL melihat Kerajaan Allah dari jauh. Kerajaan Allah dan misterinya lebih jelas. Melihat hal-hal ilahi sebagai sungguh, dalam surga, tanpa selubung sacramental duniawi. Tomas: Ada pembaharuan karena kita akan dibaharui dalam hati dan luar. Melihat Keramahaan Allah. Apa yang akan kita lihat kalau Allah melepaskan selubung dari air material. Air melambangkan Roh Kudus. Air menandakan sakramen sejak penciptaan. Artinya tersingkap dalam masa hukum dan menemukan kepenuhan dalam masa rahmat. Air yang hidup sebagai kemuliaan Roh Allah. Chapter 4 As High As Seven (semuanya ada tujuh) Gereja mengenal 7 sakramen, tidak lebih, tidak kurang. Itulah: baptis, pertobatan, ekaristi, peneguhan (krisma), perkawinan, pentahbisan, dan pengurapan orang sakit. Dari zaman para rasul, gereja selalu merayakan 7 ritus ini. Pada Gereja awal, bagaimanapun, kata “sakramen” dan “misteri” seringkali digunakan untuk menggambarkan sakramen yang ditetapkan oleh Kristus sama halnya dengan berkat dan ritual yang lain. Contohnya, St. Agustinus memakai kata ‘sakramen’ untuk banyak hal, termasuk tanda salib, kitab suci, dan latihan berpuasa, pengusiran roh jahat (eksorsisme), dan berkat atas garam (ini yang sekarang disebut sakramentali). Namun, St. Agustinus mengenal peran khusus dari 7 sakramen dan dalam karyanya, kita melihat gereja sudah mulai menggunakan kata ini untuk [5] penghubung yang unik dari rahmat yang Yesus tetapkan. Dalam Abad pertengahan, para teolog biasanya berbicara tentang 7 sakramen. Konsili Florence (1439) secara agung menetapkan jumlah dari sakramen sebagai dogma (ajaran) iman. Konsili Trente mengumumkan bahwa (7 sakramen adalah) dogma dengan sebuah ekskomunikasi diberikan bagi siapapu yang menolaknya. Melalui sejarah dan seluruh dunia, ritus sakramen berubah. Contohnya, Di (gereja) Timur, sakramen penguatan (disebut Krisma) sering dilaksanakan segera setelah pembaptisan. Gereja Barat, agaknya lebih (mercurial), kadang-kadang mengikuti kebiasaan timur, tapi paling sering (untuk banyak abad) meneguhkan orang-orang yang percaya kemudian ketika mereka masih anak-anak atau awal remaja. Detail-detailnya berubah. Tapi tanda yang kudus, yang dinginkan oleh Yesus Kristus tetap. Demikian pernikahan Kristen selalu mencakup satu pria dan satu wanita, pembaptisan selalu membutuhkan “pencelupan dalam air” yang diikuti dengan doa-doa yang tetap. Malahan. Setiap sakramen mencakup forma (kata-kata) dan materi (bahan). Secara tradisional, gereja menunjuk ini sebagai forma dan materi. Dan untuk setiap sakramen, gereja menunjuk pelayan yang biasa (dan kadangkadang pelayang yang luar biasa, juga). Kita akan mendiskusikan kata2, tindakan, dan pelayan dari setiap sakramen dalam detail yang lebih besar sesaat lagi. Seven wonders of the word (7 kata yg menakjubkan) Bapa-bapa Gereja, para paus dan para guru menyediakan banyak model. Kebanyakan menempatkan Ekaristi di atas semuanya sebagai Sakramen dari sakramen-sakramen. Ekaristi berbeda karena itu adalah Kristus sendiri (tubuh, darah, jiwa dan keilahian-Nya), sementara yang lain adalah pekerjaan dari Yesus Kristus. Dalam Konsili Vatikan II, ekaristi adalah sumber dan puncak dari kehidupan kristen.” “Semua dari sakramen2 yang lain,” kata St. Thomas Aquino. Ditetapkan untuk itu sebagaimana tujuan mereka.” Sekali kita telah membedakan antara Ekaristi dan sakramen yang lain, kita masih boleh membagi sakramen demi pengertian yang lebih mudah. Untuk kepentingan kemudahan, kita mengikuti pembagian menjadi tiga yang digunakan oleh kebanyakan dokumen gereja masa kini: yaitu sakramen inisiasi, sakramen penyembuhan, dan sakramen pelayanan persekutuan. Sakramen inisiasi adalah baptis, krisma, dan ekaristi. Ini adalah tiga sakramen yang membuat seorang pribadi menjadi seorang kristen. Sakramen2 ini memasukkan seseorang dalam Tubuh Kristus. pembaptisan, kita mengambil bagian dalam alam ilahi. membagi kehidupan Allah. Sakramen penyembuhan adalah tobat dan pengurapan orang sakit. Ini adalah dua penyembuhan dari yang rusak dalam tubuh dan jiwa. Hanya lewat kelahiran atau pengangkatan kita masuk dalam kehidupan keluarga dalam rumah tangga manusiawi. Hak waris kita adalah menikmati pendampingan, disiplin, dan pemeliharaan dari orang tua kita. Orang tua kita mempunyai kewajiban untuk memberi kita makan dan membantu kita berkembang. Sakramen2 dalam pelayanan persekutuan adalah pernikahan dan tahbisan suci. Sakramen2 ini membangun Gereja, dalam jumlah dan kekuatan. Sakramen2 ini diarahkan menuju kebaikan orang lain daripada kebaikan diri sendiri. Sebagaimana kita mempertimbangkan ritus2 satu demi satu, saya akan suka berbicara tentang mereka dalam konteks yang layak, dan itu adalah keluarga kehidupan. Bagi Gereja Katolik “yang lain itu bukan apa-apa daripada keluarga Allah.” Faktanya, ‘Keluarga Allah” dalam adalah kata favorit Katekismus untuk kata “gereja”. Setiap sakramen memenuhi fungsi partikular dalam keluarga Allah. sebuah fungsi yang datang secara alami ke rumah yang baik dan secara supernatural ke rumah yang kita buat Gereja. Born to win (Baptism) lahir kemenangan “Lewat baptis kita dilahirkan secara spiritual.” Kristus sendiri memanggil kita untuk dilahirkan secara baru dari air dan roh. St. Paulus menyebutkan dalam penciptaan yang baru dan dalam pengangkatan sebagai anak. Lewat [6] Dilahirkan, diangkat (diadopsi), diciptakan secara baru: Lewat baptis kita masuk dalam keluarga Allah. Hanya lewat baptis kita masuk dalam kepenuhan dari kehidupan rumah tangga Allah; berbagi dari Meja Nya, penyembuhannya, perhatian dan pengampunannya. Orang kristen awal melihat pembaptisan dengan air sebagai rahim dari gereja. Sebagaimana kelahiran adalah syarat dari kehidupan keluarga manusia, demikian juga baptis adalah syarat untuk sakramen2 yang lain. Tindakan mendasar dari baptis adalah pencucian (pencelupan dalam air) dengan menumpahkan atau pencelupan, ditemani dengan kata2 Aku membaptis kamu dalam nama bapa, putra dan roh kudus. Pelayan biasa untuk pembaptisan adalah imam atau diakon. Tapi perkara kalau darurat, misalnya bahaya kematian yang dekat, siapapun dalam membaptis dengan sah, pun seorang Buda, seorang ateis, seorang Hindu. Pun pembaptisan luarbiasa seperti berhubungan dengan sesuatu dalam kehidupan keluarga. Surat kabar memberikan cerita tentang perempuan hamil yang tiba-tiba menderita sakit, jauh dari isteri, bidan, dasri dokter. Mereka harus membuat sesuatu oleh yang menyaksikan. Tujuan adalah kelahiran, pun dalam tangan dari seorang pelayan yang luarbiasa. Setelah itu, dan segera mungkin, ibu dan anak kembali dalam keluarga normal dan perawatan medis. (cerita tentang Ibu yang ingin melahirkan) Ada materai rahmat ilahi, yang terhapuskan. Diterima hanya sekali. Baptis adalah tanda kelahiran dan juga tanda pembersihan. Membersihkan jiwa dari semua dosa, dosa yang dilakukan dan dosa yang diwariskan (dosa asal). Olive the Above (Confirmation) Sakramen penguatan. (Pembaptisan-Kelahiran) lewat krisma Tuhan memberikan rahmat mencapai kedewasaan Kristiani dengan dan dalam gerja. Chrismation, minyak krisma. Disebut Krisma Kristus - Mesias - yang terurapi Menjadi seperti Kristus. Yesus diurapi lewat turunnya Roh Kudus. Yesus memberikan Roh Kudus kepada muridmuridnya. Melengkapi rahmat baptis. Menerima kepenuhan rahmat dari Roh Kudus. Pengurapan mensimbolkan memperoleh kekuatan. PL banyak cerita tentang pengurapan (Raja, Nabi, Imam). Pengurapan bukannya perayaan mujarab tapi memberikan kekuatan. (Raja saul) Buah zaitun punya banyak kegunaan. (Obat, membasahkan kulit, menyejukkan) Dalam keluarga Allah, minyak sakramen itu melakukan hal-hal secara supernatural. Memberikan kekuatan, cahanya, makanan, dan penyembuhan. Gereja perdana menyebutnya: Berbaring pada tangan, Tanda Tuhan, Stam dari Tuhan. Cinta Bapa untuk anaknya yang akan dewasa. Tuhan mencap kita dengan cap dari keluarga. Ritus dasar : memberkati dengan tangan dengan pengurapan, dengan kata2. Pelayan uskup atau imam. Mass Communication (Eucharist) Ekaristi adalah seluruh sakramen. Sakramen yang utama dari makanan dalam keluarga Allah. Misa adalah makan keluarga kita. Menerima Tubuh dan darah Kristus dan berpartisipasi. Kehadirannya nyata dan kokoh. Mencari satu tubuh dalam Kristus. Dalam meja keluarga, kita tidak hanya makan saja. Membentuk tubuh, juga pikiran dan jiwa. Kebenaran dari rumahtangga Allah. Pembicaraan di meja adalah tentang mengerti Kitab Suci. Mengeri Sabda Allah. [7] Ekaristi ibadat kesatuan dari surga dan bumi. Kehadiran nyata dari Kristus dalam KerajaanNya di bumi, Gereja Katolik. Ada banyak liturgi ekaristi. (simbol dan tanda). Kekayaan Ekaristi itu tak dapat diduga dan tak habis-habisnya. Doa Ekaristi, imam mempersembahkan roti dan anggur. The Absolution to Our Problems (Penance) Sakramen rekonsiliasi dan pengakuan. Kristus mengampuni dosa kita melalui absolusi dari imam. Didace ; mengaku dosa sebelum menerima komuni. Dengan mengaku dosa dan menerima pengampunan bahwa kita diperbaiki untuk kehidupan keluarga normal. Cerita tentang Prodigal Son (Anak yang royal). Dosa, penyesalan, pengakuan, pengampunan, dan kembali dalam meja keluarga. Kita putra Allah yang tersesat dan Yesus datang. (Kita tidak menjadi orpan) Yesus mengirim rasul2 bertindak sebagai bapa dalam gereja. Mereka mengampuni seperti Bapa dlm cerita. Kata Yesus kepada Petrus. Setiap orang mengampuni yang lain (Yakobus). Tapi yang dimaksud adalah para imam. Elemen: Pertama, pribadi yang mengikuti sakramen harus menyesal. Dan mengakui dosadosanya, menunjukan tindakan pertobatan yang ditentukan oleh imam. Menyampaikan kata2 absolusi Saya melepaskan engkau. Heaven and Health (Anointing of the sick) Ungkapkan Penyembukan dan penghiburan. Meneguhkan semangat orang yang menderita. Dia akan bangkit dan menyelamatkan mereka. Bisa mendapatkan kesembuhan fisik. Kristus sendiri menderita dan mati. (sempurna melalu penderitaan.) dalam penderitaan kristus menarik kita lebih dekat dengan dirinya dalam penderitaan. Kita jadi sempurna.Derita sebagai silih atas dosa. Kristus menderita demi keselamatan dari anggota keluarga Allah yang lain. Kesembuhan dalam keluarga. Merawat, memberi makan, obat. Dan salep. (Orang menyiapkan orang yang meninggal dengan pengurapan) Gereja memberikan kesembuhan terakhir dari tubuh kita pd kebangkitan. Imam adalah pelayan ritus. Diikuti dengan perayaan ekaristi dan pengampunan. Sakramen inisiasi masuk kerajaan Allah yaitu, pengurapan, pengampunan, dan ekaristi sebagai bekal akhir.” Father of the Church (Holy orders) Mengangkat bapa2 untuk keluarga duniawi-Nya, Gereja. Menerima kekuatan dan rahmat untuk melakukan tugas2 suci. Imamat kepada anak tunggal. Yesus memberikan kekuatan dan tugas ‘Do this in memory of me” Imam sbg Bapa Spiritual. Kisah kejadian. Sampai lembu emas. Imam pd suku Lewi yang tetap setia padaNya. Kisah kentang Micah.(Come with us and be to us a father and a priest” Kristus datang sebgai putra tunggal yang setia. imam agung. Imamat alami menjadi imamat rohani dalam Gereja. Diwariskan kepada para Rasul. Rasul2 menabiskan imam, uskup diakon. Uskup menumpangkan tangan dan mengucapkan sabda konsekrasi. Bgmana imam mengepalai keluarga Allah? (Ayah yang biasa) Sebagai bapa keluarga. Menaruh hidup memberi petunjuk. Imam…….. Then Comes Marriage (Matrimony) Hubungan keluarga. Perkawinan membuat rumah kristen baru. Gereja domestik KS perkawinan sebagai kesatuan Allah dan umatnya. Kristus dan gereja. Tak dapat cerai dan abadi. Sebelum kedatangan perkawinan adalah fenomena alami dan kesatuan yang dijanjikan. Yesus menetapkan bentuk keluarga baru dalam tubuh dan darahnya dengan gereja sebagai pengantin. Lambang keratuan Kristus dan gerejanya. Surat Paulus kepada Efesus: “Seorang lelaki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu dengan isterinya, menjadi satu daging. Misteri ini adalah satu yang mendalam, berkaitan dengan Kristus dan Gereja. Misteri adalah sakrame. [8] Kristus menikahi gerja dan tak dapat cerai dan abadi.Dia memberikan hidupnya, yang membuat pernikahan menjadi sakramen.Yesus dan gereja menjadi Satu Tubuh. Perkawinana adalah peran, icon kesatuan Kristus dan GerejaNya. Menjadi sempurna lewat hubungan seks. Disahkan oleh janji dan disempurnakan lewat hubungan seks. Imam memimpin pada pertukaran janji dan saksi untuk kepentingan gereja. Kristus dengan gereja (total, tak dapat dipecahkan dan berbuah berlimpah) karena itu melarang perceraian, poligami, KB, aborsi, sodomi, dan tindakan lain yang merusak kekuatan perkawinan sebagai tanda cinta Allah. Menerima rahmat sakramen khusus mencintai sebagaimana Kristus mencintai. Dll. Pengaruh2 sakramen?Peningkatan dalam rahmat yang menguduskan.Meskipun terpisa dari suami, kita menjadi lebih dekat dengan Yesus Kristus.Rahmat sakramen untuk mencintai dengan cinta Ilahi sebagaimana Kristus mencintai.(KGK 1609 In God we trust Jumlahnya tetap, perayaan mengikut bentuk ritual ditentukan lewat forma dan materi. Oleh pelayan yang tepat. Selalu memberikan rahmat Allah. Bukan proses medis atau manipulasi magis. Sakramen dari perjanjian baru memuat rahmat yang mereka tandai dan mereka berikan pada siapa yang tidak merintanginya. Pekerjaan Allah, murni dan sederhana. Pelayan utama adalah Yesus sendiri. Yesus sendiri yang menghasilkan pengaruh dalam jiwa mereka. Manusia adalah alat Yesus untuk memberikan hidupnya dan cintanya. Bukan manipulasi magis dari Allah. Pemberian mewah Allah dari hidup dan keluarganya. Sakramen sebagai ketundukan rendah hati dari anak-anak pada kata2 dan pekerjaan yang bapa tetapikan untuk kebaikan keluarganya Kehadiran-Kehadiran Nyata (bab 14) Hampir setiap hari Senin, ketika sudah larut malam, saya mengambil jaket dan kunci mobil serta mengemudi di dalam kegelapan, dan menyusuri jalan untuk sampai pada area parkir gereja paroki saya. Gereja Santo Petrus memiliki pintu masuk yang khusus, tidak pernah tertutup, memberikan kesempatan selama dua puluh empat jam bagi umat untuk mengunjungi kapel bawah tanah. Kapel tersebut adalah kapel adorasi, ada tempat suci untuk memuji, memohon, dan mengaku kepada Tuhan. Ruang bawah tanah ini sangat sesuai untuk adorasi, tidak hanya karena Tuhan ada di berbagai tempat namun tempat ini tempat yang tenang. Kapel ini tepat untuk adorasi karena Tuhan hadir dalam rupa sakramen. Dalam kapel adorasi para pemuja bisa memandang sakramen Ekaristi yang diletakkan dalam monstrans yang terbuat dari emas baik di siang hari ataupun malam hari. Ada Yesus: warna putih murni di antara warna emas yang memancar. Ada kehadiran-Nya yang nyata – menggunakan bahasa ungkapan cinta devosional dalam Sakramen Mahakudus: tubuh, darah, jiwa, dan keilahian. Menjadi kebiasaan saya untuk menghabiskan satu jam di dalam kapel ini sekali dalam seminggu. Tradisi menyebut waktu doa yang dihabiskan di hadapan Sakramen Mahakudus sebagai “Jam Suci.” Saya mencintai waktu-waktu di hadapan-Nya. Saat itu adalah saat tenang yang dipenuhi kebahagiaan. Dalam keheningan, saya mencurahkan hati bagi Yesus. Saya membaca Kitab Suci ditemani oleh Pengarang-Nya. Saya pun membaca tulisan pribadi bagi-Nya, dari lembar buram atau dari jurnal saya. Saya memberitahu Yesus tentang anak-anak saya satu per satu. Saya bertanya padaNya mengenai hal yang perlu saya perbaiki dalam hidup, agar saya mampu melayani mereka dan Dia lebih baik. Saya memohon keberanian dariNya untuk menghadapi cobaan hidup yang tak terelakkan yang mendatangi hidup saya. Dan saya menunggu dengan tenang untuk jawaban-Nya. Jam suci adalah mata air damai dan kebahagiaan saya dan perasaan haru yang sangat dibutuhkan. Waktu tersebut menjadi momen ketika saya tampil asli, karena saya tahu tidak ada yang dapat saya sembunyikan – dosa-dosaku, keinginan-keinginanku, dan niat-niatku – dari Tuhan, yang sungguh-sungguh hadir bersamaku. [9] Jika ekaristi adalah perjanjian, maka jam suci adalah saat ketika saya merenungkan janji saya, dengan seluruh janji serta seluruh tuntutannya. Itu adalah hal yang menyeramkan, sesuatu yang menegangkan. (Apakah saya benar bahwa saya pernah menganggap sakramen adalah yang yang membosankan ?) Kehadiran Penuh Kehadiran Yesus dalam ekaristi unik. Gereja perdana menggunakan ungkapan Yunani berikut untuk menjelaskan kenyataan ini. Mereka menyebutnya parousia, yang berarti “kehadiran, kedatangan, datang, atau datangnya.” Sekarang, orang-orang bukan katolik (dan bahkan banyak orang katolik) menggunakan kata parousia untuk menunjukkan kedatang Kristus yang kedua pada akhir zaman – berbeda dengan kedatangan-Nya dalam ekaristi. Hal ini tidaklah demikian, meskipun, dalam karya para Bapa Gereja dan liturgi awal; “ekaristi” dan “kedatangan yang kedua” sering dianggap hal yang sama. Hal ini adalah hal yang umum bagi orangorang Kristen pada abad-abad awal sampai dengan abad ke-3; dan bagi para sarjana sejarah – baik katolik maupun tidak – idenya kelihatan sangat jelas. Teolog Sejarah Besar Jaroslav Pelikan, menulis sebagai seorang Lutheran, meninjau Gereja perdana: “Kedatangan Kristus adalah ‘sudah terjadi’ dan ‘belum terjadi’: Dia telah datang – dalam inkarnasi, dan berdasarkan inkarnasi Dia hadir dalam Ekaristi; Dia telah datang dalam Ekaristi, dan akan datang bersama cawan terakhir yang akan Dia minum bersama umat-Nya dalam Kerajaan Bapa.” Pelikan menyimpulkan: “Liturgi Ekaristi bukanlah sebuah pengganti untuk penundaan parousia, tetapi merupakan suatu cara untuk merayakan kehadiran Seseorang yang berjanji untuk datang kembali.” Nya. Kehadirannyalah yang membuat perjanjian mengikat. Yesus Kristus ada dalam perkawinan kami, secara nyata selama kami berdua masih hidup. Salah seorang teman dekat saya menyebutnya sebagai “ikatan perkawinan yang sesungguhnya.” Dengan demikian parousia yang terakhir akan datang suatu hari nanti, Ekaristi adalah parousia di sini dan sekarang. Hal dahulu dilihat dalam liturgi adalah kedatangan Kristus; dan hal yang mereka maskudkan dengan parousia adalah hal yang sekarang dimaksudkan dengan kehadiran nyata. Semua ide teologis memiliki akibat. Semua ajaran kristiani menyatakan secara tidak langsung panggilan mendalam untuk mengubah hidup kita. Sebelumnya, saya menganggap kehadiran nyata Yesus dalam perkawinan saya – kehadiran sakramentalnya – dan saya memohon Tuhan cara untuk memperbaiki hidup saya. Dan saya membuat pemecahan bersama-Nya. Saya memberitahunya, sebagaimana saya memiliki jadwal yang teratur untuk hadir di hadapan Sakramen Mahakudus di altar, saya juga akan mulai menjadwalkan waktu untuk istri saya. Saya akan memberi waktu lebih untuk Kimberly. Ada kehadiran yang kita kenal dalam Ekaristi. Kehadiran itu adalah realitas yang kuat, dipenuhi kemuliaan surgawi Kristus, meskipun kita belum bisa melihat Dia dalam kepenuhan kemuliaan-Nya. Ini nyata, mendasar, kehadiran ilahi adalah hal yang membuat janji kita, sakramen kita, mungkin dan sah. Nyata Lawan Nyata Sekali lagi, Ekaristi unik. Ekaristi adalah Sakramen yang Terberkati. Dia adalah kehadiran nyata. Tetapi dia bukanlah satu-satunya sakramen terberkati. Dan dia bukanlah satu-satunya sakramen yang menjadi tempat kehadiranNya. Allah juga hadir dalam ikatan perjanjian nikah. Tentu saja, nama-Nya kami serukan ketika kami memohon pertolongan pada saat membuat janji pernikahan. Kimberly dan saya memperoleh pertolongan-Nya, perlindungan-Nya, demi janji- Ya, Ekaristi adalah Sakramen yang Terberkati, tetapi Kimberly juga merupakan Sakramen yang terberkati bagi saya. Beberapa orang katolik cenderung berpikir mengenai Ekaristi hanya sebagai sakramen tubuh dan darah, berbeda dengan pernikahan, yang mereka baru saja mulai menghayatinya. Tetapi perkawinan adalah sakramen bukan hanya karena cara yang abstrak atau ringan. Dia adalah sakramen secara lengkap, baik jiwa dan raga. Kimberly tidak hanya panggilanku; dia adalah sakramen untuk saya, sebagaimana saya juga menjadi sakramen baginya. Dia adalah [10] sakramen yang terberkati, dan satu jam bersamanya adalah satu jam berdoa, dalam beberapa hal seperti waktu suci di hadapan tabernakel di gereja. Saya tidak memujinya sebagaimana saya memuji Tuhan, dan akhirnya rumah kami tidak menjadi sebuah kapel adorasi. Tetapi percakapan saya bersamanya adalah renungan sakramental. Dalam dirinya saya melihat, memantulkan, cinta kasih Roh Kudus dan realitas Gereja. Dalam persatuan tubuh kami, saya merenungkan sesuatu mengenai persekutuan antara Kristus dengan mempelai-Nya, yaitu Gereja. Karena perkawinan merupakan sakramen, hidup berkeluarga menjadi semacam liturgy local, dengan antifon tersendiri, reaksi tersendiri, dan waktu hening. Ada kalanya kita harus senantiasa mengulangi: “Terima kasih,” “Maafkan saya,” “Saya cinta kamu,” “Saya memaafkanmu,” “Ceritakan pengalamanmu hari ini,” “Saya merasa senang dapat melakukannya untukmu,” dan “Bagaimana kalau kita kencan ?” Pada misa, kita tahu cara menanggapi ketika pastor berkata, “Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan” atau “Tuhan, kasihanilah kami” atau “Marilah menyatakan misteri iman kita.” Serupa dengan hal tersebut, kita mungkin harus belajar memberikan tanggapan yang tepat dalam liturgi keluarga. Ketika seorang berkata, “Maafkan saya,” yang lain menjawab, “Saya memaafkanmu.” Liturgi ini, seperti liturgy sakramen yang lain, bukan sesuatu yang mekanis dan magis, tetapi merupakan bentuk budaya cinta. Kita tidak selalu merasakan perasaan ketika kita mengucapkan kata-kata, pada misa ataupun di rumah; tetapi jika kita tulus, Tuhan menyempurnakan kita dari kekurangan. Bagi saya, dan saya sendiri, kehadiran Kimberly adalah kehadiran Yesus Kristus secara sacramental. Kimberly adalah perwujudan panggilan ilahiku, dan hanya untukku. Penikahan tidak hanya sakramen pribadi. Perkawinan bukan hanya realitas batin bagi pasangan. Perkawinan adalah sakramen Gereja, dan dia adalah tanda lahiriah dari rahmat batin yang diterima oleh pasangan. Pasangan yang menikah menunjukkan kepada dunia bahwa Tuhan setia selamanya; bahwa Dia mencintai dan berbelaskasih; bahwa Dia murah hati dalam kelimpahan-Nya; dan masih banyak lagi. Perkawinan adalah juga sebuah jabatan. Ini adalah ajaran jelas Gereja bahwa pasangan yang dibaptis adalah duta luar biasa sakramen perkawinan. Meskipun jabatan kita berbeda dengan jabatan para pastor yang memperolehnya melalui rahmat tahbisan. Untuk kebanyakan orang katolik, hidup perkawinan sendiri akan menjadi “kotbah” untuk “pewartaan”, dan kebanyakan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hal tersebut akan menjadi pernyataan yang tidak pernah selesai bagi dunia, dunia yang menganggap kesetiaan tidak mungkin. Semua ini menjadi akibat dari “kehadiran nyata” Yesus Kristus dalam ikatan perkawinan. Sebaliknya, semua peristiwa ini mengajarkan kepada kita sesuatu yang lebih mengenai kehadiran nyata Yesus Kristus dalam Ekaristi. Parousia Kristus dalam ekaristi adalah sesuatu yang harus ditemukan – seperti ikatan perkawinan antara Pengantin Laki-Laki dengan mempelainya, yaitu Gereja – Perjamuan Nikah Anak Domba. Hal ini tidak akan menjadi nyata jika hanya sebatas sebuah symbol. Seperti perkawinan saya dengan Kimberly, Komuni Suci mewujudkan persatuan tubuh yang tidak berakhir dan menghidupkan. Mengetahui Rahasia Perkawinan dan sakramen yang lainnya saling member makna. Sakramen yang satu membantu kita untuk memahami sakramensakramen yang lainnya, dan semua yang lain membantu kita untuk memahami sebuah sakramen. Memang, semua sakramen memiliki dimensi yang berhubungan dengan perkawinan. Ketika kita melangkah maju untuk menerima sakramen, apa yang sebenarnya terjadi ? Dalam kabut dari semua yang nyata, ada sebuah tindakan kasat mata yaitu tindakan ilahi. Surga dan bumi bersatu. Tuhan dan manusia bersatu. Dengan Kristus sebagai Sakramen yang utama, Perjanjian Baru membawa kita semua ke dalam persekutuan kekal. “Apa telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Matius 19:6). Tuhan mempersatukan hal-hal yang tidak dapat disatukan: Tuhan dan manusia, surga dan bumi, [11] pria dan wanita, hukum dan liturgy. Bagaimana bisa disatukan ? Hanya melalui kekuatan ilahi dari sumpah ! Kristus, dengan sakramen, mempersatukan halhal ini bahwa manusia terpecah-pecah. Dia ingin agar seluruh dunia menerima liturgy-Nya, dan seluruh dunia masuk dalam harmoni dengan surga. Pembukaan selubung ini telah terjadi. Injil Matius memberitahukan kita mengenani hal ini, ketika Yesus wafat, “Tabir bait terbelah menjadi dua, dari atas ke bawah.” (Matius 27:51) Penebusan Yesus membuka kehadiran Tuhan bagi semua orang. Surga dan bumi sekarang berpelukan dengan cinta yang intim. Kita adalah mempelai Kristus; kita adalah Gereja-Nya. Dan Yesus ingin agar kita masuk dalam relasi intim dengan-Nya, melalui ikatan perjanjian yang diwujudkan dalam sakramen. Dia menggunakan gambaran perkawinan untu menunjukkan cintanya kepada kita. Untuk masuk dalam persatuan ini, seperti pasangan suami istri membuat kurban diri yang lengkap dan total sebagaimana Salib Kristus dalam Ekaristi. Kita merayakan Ekaristi. Kita merayakan perkawinan kita. Setiap hari kita hidup yang kita rayakan dalam cinta, seperti Ekaristi Tuhan. Melalui sakramen Gereja, surga dan bumi masuk dalam perkawinan. Berita yang baik – tidak dapat ditolak – tetapi kita harus selalu ingat pernikahan bukan hanya sesaat. Itulah makanya perkawinan membutuhkan janji. Kita memiliki berita baik untuk disebarluaskan, tetapi beritanya mengecilkan hati. Kita tahu dan orang pun tahu kita akan bertemu dengan Tuhan, dari segala keabadian, pembaptisan, hidup kekal, menjadi santo. Apa maknanya bagi mereka ? Apa maknanya bagi kita ? Kebanyakan dari kita tidak mau bertemu binatang buas dalam Colloseum, atau penyiksaaan dari pemerintah dictator. Kita akan menemukan hal ini di rumah, tempat kebaikan dunia muncul, tetapi begitupun dengan dosa. Semua ini dalam konteks sakramen dibuat kuat. Rumah seperti surga: hal ini jatuh, hal ini sulit, tetapi akhirnya semuanya kembali kepada janji-Nya dalam Perjanjian, dan membangkitkan Perjamuan Nikah Anak Domba. [12]