BUDIDAYA PENGELOLAAN BAHAN BAKU BIODIESEL TUJUAN PEMBELAJARAN 3.20 Menganalisis diversifikasi budidaya tanaman biodiesel 3.21 Menerapkan pengelolaan bahan baku biodiesel untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas biodiesel BAHAN BAKU BIODIESEL JARAK PAGAR KESAMBI KARET BUDIDAYA JARAK PAGAR IKLIM TANAH Jarak pagar tumbuh pada rentang iklim dan Tanaman ini dapat beradaptasi pada lahan lahan yang luas. Tanaman jarak pagar dapat yang terdegradasi, lahan miring, tanah berpasir tumbuh pada daerah dengan ketinggian tempat atau tanah lempung dengan drainasi cukup. 0-1700 meter di atas permukaan laut (m dpl), Tetapi produksi biji tertinggi jarak pagar di tetapi berkembang baik pada dataran rendah capai pada daerah dengan tektur tanah dengan ketinggian tempat 0-500 m dpl. lempung berpasir. Lahan dengan produktivitas Daerah yang baik/sesuai untuk produksi jarak dan kesuburan rendah, pada tahap awal pagar adalah dengan curah hujan 1000-2000 tanaman ini perlu ditingkatkan dengan mm/th (dengan 4-5 bulan kering dan <5 bulan pemberian pupuk kompos/pupuk kandang dan basah); atau curah Hujan 2000-3000 mm/th pupuk anorganik lainnya. Beberapa pupuk (dengan 5-6 bulan kering dan <6 bulan basah). mikro juga membantu untuk meningkatkan Tanaman ini masih dapat tumbuh pada areal produktivitas lahan. pH tanah sebaiknya dengan curah hujan tahunan yang rendah berkisar 5.5 sampai 6.5. Pada kondisi tanah sekitar 300 sampai 750 mm. Tanaman ini juga yang buruk, dan curah hujan tidak mencukupi, bisa tumbuh di daerah sangat kering dan tanaman ini butuh diairi selama 2-3 tahun dimana curah hujan sangat jarang, tetapi pertama, selanjutnya tanaman ini bisa produksi bijinya sedikit. bertahan. BAHAN TANAMAN JARAK PAGAR SUMBER BAHAN TANAM Tanaman jarak pagar tersebar hampir di seluruh bagian wilayah Indonesia. Seleksi bahan tanaman dilakukan secara langsung di lapangan dengan melihat morfologi tanaman meliputi: bentuk percabangan/kanopi, jumlah tandan buah pertanaman, jumlah buah per tandan, jumlah biji per buah, ukuran buah, ukuran biji. Selain itu perlu dievalusi kandungan minyak dengan target diatas 30%. Dari klon yang terpilih diambil stek dengan ukuran 30 cm, ketuaan sedang yang dicirikan dengan batang berwarna abu-abu (tidak hijau), dapat dipelihara di polibag. Perbanyakan secara vegetatip ini dapat diuji produktivitasnya, dan bila dianggap sesuai dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk kebun induk. PEMBIBITAN Perbanyakan tanaman jarak pagar dapat dilakukan secara generatif menggunakan benih yang dihasilkan dari Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP), dan secara vegetatif dengan stek atau bibit kultur in-vitro. Pada perbanyakan dengan stek, dipilih stek dari bagian tengah cabang primer, pada tanaman yang telah berumur 2-3 tahun, batang umur sedang dengan ciri warna batang abu-abu dan diameter 2-3 cm. Stek yang berasal dari bagian tengah dari cabang primer menghasilkan perakaran yang lebih baik dibanding stek pada bagian paling ujung atau bagian paling bawah. Stek yang baik untuk bahan tanam jarak pagar adalah yang berasal dari bagian tengah cabang dengan panjang 15 cm. Perakaran dari biji/stek dipengaruhi oleh media tanam, dimana aerasi dan drainase yang baik sangat dibutuhkan. Bibit yang berasal dari biji perakarannya lebih kokoh dibanding bibit dari stek, sehingga lebih disukai untuk pertanaman jarak pagar dalam jangka waktu lama terutama pada daerah dengan ketersediaan air terbatas. Ada dua faktor yang umumnya mempengaruhi pertumbuhan stek yaitu umur tanaman dimana stek diambil, dan posisi stek pada tanaman induknya. BUDIDAYA JARAK PAGAR PERSIAPAN LAHAN Persiapan lahan meliputi: pembersihan lahan dan pembuatan lubang tanam. Sebelum dilakukan pengolahan tanah lahan sebaiknya dibersihkan dari semak belukar atau gulma. Pengolahan tanah dengan bajak atau cangkul, kemudian dibuat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak 2 x 2 m. Tanah galian perlu dipisahkan antara tanah bagian atas (top soil) dan tanah bagian bawah (sub soil). Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 2 kg setiap lubang secara merata, kemudian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam. Pada tanah yang bertektur sedang hingga berat perlu dibuat saluran drainase, karena tanaman jarak pagar tidak tahan genangan. PENANAMAN Penanaman dilakukan pada saat tanah dalam kondisi cukup lembab/basah, untuk menghindari stress pada saat pertumbuhan awal tanaman. Pada penanaman di daerah tadah hujan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, sehingga kebutuhan air dapat terjamin saat pertumbuhan awal pertanaman hingga tanaman mampu beradaptasi/established. Bibit yang dibutuhkan untuk 1 ha dengan jarak tanam 2 m x 2 m adalah 2.500 tanaman. Perlu disiapkan 500 tanaman (20%) sebagai cadangan untuk penyulaman untuk mempertahankan populasi tanaman per hektar. PEMUPUKAN Pupuk N berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan komponen hasil jarak pagar. Pemberian pupuk P dan K dapat meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Selain dengan pendekatan pemupukan, serapan hara terangkut panen perlu dijadikan dasar dalam pengelolaan hara untuk jarak pagar. Ratarata kandungan hara dalam biji saat panen adalah 2,05% N, 0,19% P, 6,04% K, 0,62% Ca, 0,46% Mg, dan 33,45% C; sedangkan rata-rata kandungan hara dalam kulit buah saat panen adalah 0,30% N, 0,02% P, 3,61% K, 0,38% Ca, 0,29% Mg, dan 13,29% C. PENGAIRAN Tanafaktor man jarak pagar merupakan tanaman yang dapat tumbuh di banyak tempat dengan variasi iklim yang sangat beragam mulai iklim kering hingga iklim basah. Curah hujan tahunan di daerah kering berkisar 500-750 mm dan di daerah basah diatas 1.200 mm. Pada pertanaman yang luas di daerah tadah hujan, perlu dilakukan teknik pemanenan air pada musim penghujan dalam bentuk embungembung, penyimpan air, selanjutnya dapat digunakan untuk mengairi tanaman pada musim kemarau. PEMANGKASAN DAN PENGATURAN KANOPI Pemangkasan dilakukan pada batang yang telah cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan). Dari pengujian beberapa cara pemangkasan/pembentukan kanopi menunjukan bahwa cara pemangkasan selektif memiliki pertumbuhan dan produksi buah tertinggi dibanding perlakuan pemangkasan lainnya. PENGENDALIAN GULMA Penyiangan sangat penting terutama pada periode awal pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan secara kultur teknis (pengolahan tanah, pemberian mulsa seresah atau tanaman penutup tanah), mekanis dengan cangkul atau ternak, serta kimiawi dengan herbisida seperti Glyphosate (purna tumbuh, sistemik, dan non selektif), methyl halosifop (purna tumbuh, sistemik, efektif untuk teki), dan oxyfluorfen (pra tumbuh, sistemik, nonselektif). PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN Pada kondisi optimum, tanaman jarak pagar mulai berbunga umur 3-4 bulan. Masa pembungaan berkisar antara 10-15 hari dan kapsul masak 40-50 hari sesudah penyerbukan. Saat masak, warna kapsul berubah dari hijau ke kuning kemudian cokelat kehitaman. Upaya meningkatkan produktivitas jarak pagar dapat ditempuh melalui optimalisasi penyerbukan untuk meningkatkan retensi buah. Optimasi penyerbukan pada tanaman jarak pagar dapat ditempuh melalui meningkatkan populasi serangga penyerbuk dan pemanfaatan tanaman penarik. Karena yang dipanen dari jarak pagar ini adalah bijinya maka biologi pembungaan, polinasi dan pembuahan menjadi penting. PANEN DAN PROSESING Panen dilakukan apabila buah dalam tandan buah telah masak fisiologis (buah berwarna kuning hingga kecoklatan). setelah dipetik buah dijemur sampai kadar air 7-9 % kemudian siap untuk dibijikan. Buah jarak pagar yang dipanen pada saat berwarna kuning menghasilkan vigor dan daya kecambah yang paling baik, sehingga baik untuk produksi benih. Kadar minyak dari biji jarak berkisar 28%-35%. BUDIDAYA KESAMBI Pohon kesambi tumbuh alami di lembah Himalaya, Srilanka dan Indonesia. Biji kesambi didapat dari pohon kesambi (Schleichera oleasa). Di Indonesia, kesambi banyak tumbuh di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau Seram dan Pulau Kai. Di Jawa Timur banyak ditemukan di Panarukan, Probolinggo, Pasuruan dan Besuki. Selama ini pemanfaatan biji kesambi masih terbatas untuk bahan minyak pelumas, sabun lunak, lilin, industri batik dan bahan salep. Pohon kesambi umumnya mempunyai ketinggian ± 25 m, batang tegak, bulat, berkayu, permukaan kasar, percabangan simpodial dan warnanya coklat kotor. Daunnya tunggal, lanset, berseling, panjang 11-25 cm, lebar 2-6 cm, tepi rata, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai bulat, panjang ± 1 cm dan berwarna hijau. Bunga kesambi adalah bunga majemuk, berbentuk tandan, di ketiak daun atau ujung batang, kelopak 4-6 lembar, bersatu di pangkal, berduri, hijau dan warna mahkotanya putih. Buah dan biji berbentuk bulat dengan diameter biji 6-10 mm, biji dikelilingi oleh kulit berwarna coklat kehitaman, sedangkan akarnya tunggang dan berwarna coklat muda. Klasifikasi kesambi berdasarkan hierarki tumbuhan adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Sapindales Suku : Sapindaceae Marga : Schleichera Jenis : Schleichera oleosa (Lour) Oken Daun, akar dan batang kesambi mengandung saponin dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida, sehingga berkhasiat sebagai obat eksem, obat kudis, obat koreng dan obat radang telinga. Biji kesambi dapat menghasilkan minyak atsiri yang dikenal dengan nama minyak makasar. Minyak biji kesambi dapat digunakan sebagai pelumas, sabun lunak, pembuatan lilin dan digunakan pada industri batik. Komponen minyak yang ada di biji kesambi mirip dengan komponen minyak yang ada di minyak biji jarak pagar, minyak kedelai dan minyak kelapa sawit (CPO) yang sudah terbukti bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Karakteristik atau komponen asam lemak minyak kesambi tidak jauh berbeda dengan komponen yang ada dari jenis minyak nabati lainnya. Minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak biji jarak sudah terbukti bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. BUDIDAYA KARET BAHAN TANAM KARET Jenis klon anjuran Batang bawah Klon-klon yang sudah tidak Syarat kebun sumber biji untuk batang bawah yaitu: direkomendasi, bukan berarti Terdiri dari klon monoklonal anjuran untuk sumber benih. klon tersebut tidak boleh Kemurnian klon minimal 95%. ditanam, dengan Umur tanaman 10-25 tahun. memperhatikan kondisi Pertumbuhan normal dan sehat. agroekosistem, sistem Penyadapan sesuai norma. pengelolaan yang diterapkan Luas blok minimal 15 ha. dan luas areal sudah ditanami Topografi relatif datar. pertama, selanjutnya tanaman ini klon tersebut. bisa bertahan. PENANAMAN KARET PERSIAPAN PENANAMAN Mengajir untuk memperoleh hasil yang optimal, jarak tanam karet yang direkomendasikan adalah 6 m x 3 m atau jumlah populasi sekitar 550 pohon per ha. PEMBUATAN LUBANG TANAMAN Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dan disiapkan minimal 2 minggu sebelum penanaman. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan meng-gunakan cangkul tanah. Tanah bagian bawah ( sub - soil ) dipisahkan dengan dengan tanah bagian atas ( top - soil ). Selanjutnya diberikan pupuk dasar yaitu SP 36 dengan dosis 125 gram/pohon atau sekitar 62,5 kg/ha. PENANAMAN PENYULAMAN Penanaman tanaman karet dilakukan pada awal musim penghujan, saat tersebut merupakan awal yang baik/optimal untuk memulai penanaman dan harus berakhir sebelum musim kemarau. Bibit yang akan ditanam dapat berupa stum mata tidur maupun bibit dengan payung satu. Penyulaman dilakukan dengan bahan tanam yang relatif seumur dengan tanaman yang disulam. Hal ini dilakukan dengan selalu menyediakan bahan tanam untuk sulaman dalam polybag sekitar 10% dari populasi tanaman. KRITERIA PANEN KARET PENANGANAN PASCA PANEN KARET Untuk memperoleh bahan olah karet yang bermutu baik beberapa persyaratan teknis yang harus diikuti yaitu : Tidak ditambahkan bahan-bahan non karet. Dibekukan dengan asam semut dengan dosis yang tepat. Segera digiling dalam keadaan segar. Disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dan tidak direndam.