Uploaded by adi

3. ANNI MASUDAH 201903015..

advertisement
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2019/2020
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan IPA SD
Dosen Pengampu : Khamdun,S.Pd, M.Pd.
oleh:
Anni Masudah
NIM: 201903015
KELAS II D
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2020
1) Pak Suwanto akan mengajar konsep IPA SD kelas V tema 1, sub tema 1 dan pembelajaran
1 pada KD 3.1. Menjelaskan alat gerak dan fungsi pada hewan dan manusia serta
memelihara kesehatan alat gerak manusia dan hewan. Pak Suwanto ingin menerapkan
model pembelajaran Discovery Learning pada konsep tersebut.
a. Buatlah indikator dari KD tersebut ( indikator pendukung dan indikator pengayaan )
b. Terapkan model Pembelajaran Discovery Learning pada kegiatan inti dengan acuan
indikator yang anda buat.
Jawaban :
1. MATA PELAJARAN IPA SD
Kelas V tema 1, sub tema 1 dan pembelajaran 1
KOMPETENSI DASAR
1.1. Menjelaskan alat gerak dan fungsi pada hewan dan manusia serta memelihara kesehatan
alat gerak manusia dan hewan.
a. Indikator Pendukung
1) Mengidentifikasi alat gerak hewan dan manusia
2) Menyebutkan fungsi organ gerak
3) Menyebutkan macam-macam organ gerak hewan dan manusia
b. Indikator Pengayaan
1) Mengidentifikasi gangguan alat gerak hewan dan manusia
2) Menyebutkan cara menjaga kesehatan alat gerak
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Model Pembelajaran Discovery Learning
Bagian Kegiatan Inti :
1.
Pemberian rangsangan (Stimulation)
Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Guru meminta siswa membaca teks tentang organ gerak hewan dan manusia.
2.
Pernyatan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi alat gerak hewan
dan manusia.
3.
Pengumpulan Data
Guru melakukan bimbingan saat peserta didik melakukan pengolahan data.
Siswa diminta untuk mengidentifikasi fungsi, macam-macam, gangguan dan cara menjaga
kesehatan organ gerak melalui teks bacaan tentang organ gerak hewan dan manusia.
4. Pembuktian (Verification)
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menyebutkan organ gerak hewan dan
manusia yang di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Menarik Kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan fungsi, macam-macam,gangguan dan cara menjaga kesehatan
organ gerak.
2) Ibu Yuyun akan mengajarkan konsep IPA SD kelas IV Tema 3 Sub 1 Pembelajaran1 pada
KD
3.8 menjelaskan pentingnya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam
dilingkungannya. Ibu Yuyun ingin menerapkan teori Vygostky untuk konsep tersebut!
a. Jelaskan teori belajar Vygostky!
b. Tulis penerapan teori belajar Vygostky pada konsep tersebut.
Jawaban :
Teori Vygotsky adalah penekanan pada hakikat pembelajaran sosiakultural. Inti teori
Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari
pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan social pembelajaran. Karena
menurutnya, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi social masing-masing individu
dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam
jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal
development mereka.
Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif seorang seturut
dengan teori sciogenesis. Dimensi kesadaran social bersifat primer, sedangkan dimensi
individualnya bersifat derivative atau merupakan turunan dan bersifat skunder. Artinya,
pengetahuan dan pengembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber social di
luar dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam perkembangan
kognitifnya, tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya peran aktif seseorang dalam
mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut
dengan pendekatan konstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif seseorang
disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan social yang
aktif pula.
Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan
permasalahan, yaitu (1) siswa mencapai keberhasilan dengan baik, (2) siswa mencapai
keberhasilan dengan bantuan, (3) siswa gagal meraih keberhasilan. Scaffolding, berarti
upaya pembelajar untuk membimbing siswa dalam upayanya mencapai keberhasilan.
Dorongan guru sangat dibutuhkan agar pencapaian siswa ke jenjang yang lebih tinggi
menjadi optimum
Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif
mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak
bekerja dalam Zone of proximal developmnet dan guru menyediakan scaffolding bagi anak
selama melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga
berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif
tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh
teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak
tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya
melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan
mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding
yang sesuai.
b. Adapun penerapan teori Vygotsky dalam ruang kelas yaitu:
(1) Pengajaran dapat direncanakan untuk menyediakan praktik dalam zona
perkembangan proksimal bagi masing-masing anak atau kelompok anak. Misalnya:
isyarat dan bisikan yang membantu anak selama penilaian tersebut dapat menjadi
dasar kegiatan pengajaran.
(2) Kegiatan belajar dengan kerjasama dapat direncanakan bersama kelompokkelompok anak pada tingkat yang berbeda yang dapat membantu satu sama lain
belajar.
(3) Perancahan menyediakan isyarat dan bisikan pada tingkat yang berbeda. Dalam
perancahan orang dewasa tidak menyederhanakan tugas tersebut, tetapi peran
pelajar itu disederhanakan “melalui campur tangan bertahap guru”. (Slavin,
2008:63)
3) Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016 dan Permendikbud No 37 tahun 2018
tentang K1 dan KD materi pelajaran IPA kelas IV tema 1 subtema 2 pembelajaran
1 berkaitan dengan mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dipadukan dengan teks
bacaan bekerjasama dalam keberagaman dan belajar dari cerita
a. Buatlah indikator / dan RPP tersebut
b. Buat Model pembelajaran
dengan menggunakan Problem Based Learning
(PBL) Jawaban :
1. Muatan
: IPA
Kelas
IV
Tema
3
Subtema
1
PB
1
a. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan
Kelas / Semester
Tema
: SD Negeri 2 Bendanpete
: 4 /1
: Indahnya Kebersamaan (Tema 1)
Sub Tema
Pembelajaran ke
Alokasi waktu
: Kebersamaan dalam Keberagaman (Sub Tema 2)
:1
: (5x35 menit) 1 Hari
A. Indikator dan Tujuan Pembelajaran
IPA
Indikator
3.6.4
Mengidentifikasi
Tujuan Pembelajaran
sumber 1.
Setelah percobaan, siswa mampu
bunyi.
menjelaskan proses terjadinya
4.6.3 Menyajikan laporan percobaan
bunyi dari sumber bunyi hingga
tentang sumber bunyi.
ke indera pendengaran dengan
runtut.
2.
Setelah percobaan, siswa mampu
menyajikan
proses
laporan
terjadinya
tentang
bunyi
dari
sumber bunyi hingga ke indera
pendengaran dengan sistematis.
Bahasa Indonesia
Indikator
Tujuan Pembelajaran
3.1.2 Mengidentifikasi gagasan pokok 1. Setelah membaca, siswa mampu
dan
gagasan
pendukung
setiap
mengidentifikasi gagasan pokok
paragraf dari teks tulis
dan gagasan pendukung setiap
3.1.2 Menyajikan gagasan utama dan
paragraf dari teks tulis dengan
gagasan pendukung setiap paragraf
mandiri.
dari teks tulis dalam bentuk peta 2. Setelah membaca, siswa mampu
menyajikan gagasan utama dan
pikiran.
gagasan
pendukung
setiap
paragraf dari teks tulis dalam
bentuk peta pikiran dengan tepat.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing, dilanjutkan dengan Pembacaan Teks
Pancasila.
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan lagu yang relevan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti
1. Siswa diberikan teks tentang bekerja sama dalam keberaam
2. Siswa mengidentifikasi gagasan utama dan gagasan pendukung
3. Siswa menuliskan gagasan pokok dan gagasan pendukung pada LKS yang
disediakan
4. Setelah itu siswa bermain dengan bunyi bunyi
5. Siswa melakukan percobaan dengan siswa melakukan tebakan dimakah
bunyi?
6. Siswa berpsangan kemudian salah satu siswa ditutup matanya, siswa lain
memainkan bunyi
7. Setelah itu siswa melaporkan kegiatan percobaan
Kegiatan Akhir
1. Siswa menyimpulkan pembelajaran
2. Siswa melkaukan refelksi
3. Siswa mengerjakan evaluasi
4. Siswa berdoa akhir pembelajaran
C. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan
rubric penilaian
b. Penerapan Model PBL
Orientasi Masalah
1. Siswa diberikan teks tentang bekerja sama dalam keberagaman
2. Siswa mengidentifikasi gagasan utama dan gagasan pendukung
3. Siswa menuliskan gagasan pokok dan gagasan pendukung pada LKS yang
disediakan
4. Setelah itu siswa bermain dengan bunyi bunyi
Mengorganisasikan Siswa
5. Pembentukan pasangan secra heterogen
6. Siswa melakukan percobaan dengan siswa melakukan tebakan dimakah
bunyi?
Membimbing Penyelidikan
7. Siswa berpasangan kemudian salah satu siswa ditutup matanya, siswa lain
memainkan bunyi.
8. Siswa yang matanya ditutup menunjuk yang dianggap asal bunyi
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
9. Setelah itu siswa menuliskan apa saa yang ditemukan.
10. Siswa menganalisis hasil percobaan
Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
11. Siswa meninjau kembli hasil percobaannya.
4) Dari tugas individu tentang analisis RPP yang terkait dengan soal penilian…
Analisislah….,! Apakah indikator soal sesuai / belum ? Beri penjelasan ! kalau
belum sesuai …, tuliskan revisinya
Jawaban :
Pada tugas individu tentang analisis RPP yang terkait dengan soal penilian,
penilaian dilakukan dengan non tes yaitu perbuatan bermain peran. Menurut saya
hal itu belum sesuai dengan tujuan pembelajaran dimana diRPP tersebut
dicantumkan :
1. Setelah membaca teks, siswa dapat mengenal sistem tata surya dengan
keingintahuan yang besar.
2. Siswa dapat menjelaskan sistem tata surya melalui kegiatan bermain peran
dengan percaya diri.
3. Dengan bermain peran siswa dapat membuat sebuah laporan pengamatan
tentang cara kerja planet dalam sistem tata surya dengan lebih percaya diri.
4. Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan cara kerja anggota sistem tata surya dengan keingintahuan
yang besar.
5. Dengan membaca sebuah karangan fiksi, siswa dapat menjelaskan tokoh utama
dalam karangan fiksi secara lisan, tuisan dan menggambarkannya di dalam
sebuah gambar sederhana dengan percaya diri.
Untuk itu perlu adanya penilai yang dilakukan dengan tes tertulis. Adapun Indikator
soalnya sebagai berikut.
Format Terlampir
5) Guru kreatif dan inovatif harus mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif,
menyenangkan, menantang dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menerapkan
pendekatan saintifik yang diperkuat dengan model pembelajaran ( Permendikbud
No 22 tahun 2016 tentang standar proses ), sebutkan !
a. Model pembelajaran yang anda gunakan ..! jelaskan.
b. Apakah pembelajaran tersebut mengintegrasikan PPK, Literasi dan Hots
Jawaban :
A - Model pembelajaran yang digunakan untuk mengakomodir kegiatan
tersebut dapat berupa Problem Based Learning, Discovery Learning
dan Cooperative Learning. Model-model tersebut dapat digunakan
secara variative sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran yang dipelajari.
- Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),
tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran
berbasis
penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
- Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok
maka
sangat
disarankan
menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
B. Pembelajaran yang dengan model-model yang dikemukakan tersebut
mengintegrasikan PPK, Literasi dan Hots. Perubahan paradigma ini
jika sesuai Permendikbud No. 22 tahun 2016 yang menyatakan bahwa
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran dengan model-model tersebut di atas juga memuat
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar;
3) Dari
pendekatan
tekstual
menuju
proses
sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4) Dari pembelajaran berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi;
5) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
9) Pembelajaran
yang
mengutamakan
pembudayaan
dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodho), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di
masyarakat;
12) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13) Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.
Download