TEORI BELAJAR SOSIOKULTURAL VYGOTSKY BAGAS ADI ATMA 197122511032 PASCASARJANA S2 DIKDAS B Siapa itu Vygotsky? 1896 - 1934 Seenovich Vygotsky lahir di Rusia pada 17 November tahun 1896 di Orsha (saat ini menjadi wilayah negara Belarusia), Vygotsky mempelajari berbagai bidang studi di sekolah, termasuk psikologi, filsafat, dan sastra. Ia menerima gelar hukum dari Moscow Imperial University di tahun 1917. World Map RUS IA Pemikiran Vygotsky Muda Vygotsky melalui pikiranya yang dituangkan dalam sebuah tulisan yang berjudul “ The Methods of Reflexological and Psychological Investigation” yang didalamnya dia menyatakan ketidak sependapatanya terhadap teori psikologi sebelumnya yang berlaku yaitu dari Pahlov yang menggunakan anjing sebagai percobaanya dan Kohler yang menggunakan kera “ Menurut Vygotsky hal tersebut tidak sesuai karena menghapuskan perbedaan antara sifat manusia dan sifat hewan. Vygosky berpendapat bahwa hewan hanya bereaksi terhadap lingkungan sementara manusia memiki kapasitas untuk mengubah lingkungan sesuai dengan kapasitas mereka, kapasitas adaptif ini membedakan manusia dari bentuk – bentuk kehidupan yang lebih rendah dari manusia (hewan) (Schunk, 2012: 338) PRINSIP – PRINSIP DASAR Interpersonal (sosial) - Schunk (2012: 339) Kultural historis - Gredlner dalam Schunk (2012: 339) Individual - Schunk (2012: 339) Ketiganya adalah kunci dan perkembangan manusia menurut Vygotsky Dari ketiga faktor tersebut yang paling banyak mendapatkan perhaian dari para ahli dan praktisi barat adalah pengaruh interpersonal. Vygotsky menganggap bahwa lingkungan sosial sangat penting bagi pembelajaran dan berpikir bahwa interaksi – interaksi sosial mengubah atau mentransformasi pengalaman – pengalaman belajar. Aktifitas sosial adalah sebuah fenomena yang membantu menjelaskan perubahan – perubahan dalam pikiran sadar dan membentuk teori psikologis yang menyatukan perilaku dan pikiran (Kozulin, 1986; Wersch, 1985 dalam Schunk, 2012: 339) Poin – Poin utama dalam teori belajar Vygotsky menurut Meece dalam Schunk (2012: 341) Zona Perkembangan Proksimal Interaksi – Interaksi sosial itu penting Perkembangan manusia terjadi melalui alat – alat kultural Pegaturan diri dikembangkan melalui internalisasi Bahasa adalah alat kultural yang paling penting Zone of Proximal Development (ZPD) Konsep Ini didefinisikan sebagai jarak antara level perkembangan aktual yang ditentukan melalui pemecahan masalah secara mandiri dan level potensi perkembangan yang ditentukan melalui pemecahan masalah dengan bantuan orang dewasa atau dengan kerja sama dengan teman – teman sebaya yang lebih mampu (Vygotsky, 1978: 86) ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT Scaffolding Adinegara (2010:1) mengemukakan, ide penting lain yang diturunkan dari Vygotsky adalah scaffolding. Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian anak tersebut mengambil alih tangung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya Analisis Kritis Teori Sosiokultural Vygotsky 1. Sumber referensi yang baru diedarkan pada baru – baru ini sehingga teori ini terkesan telat beredar di dunia padahal didalamnya memiliki andil besar dalam teori belajar anak 2. Vygotsky gagal mengaitkan perkembangan kognitif dengan konteks sosial 3. Teori belajar Vygotsky tidak berlaku di semua kelompok budaya APLIKASI TEORI DI PEMBELAJARAN SISWA SD Teori Vygotsky pada pembelajaran di SD identik dengan diberlakukanya Kurikulum 2013 apalagi ketika kita mengupas tentang pendekatan scientific Hubungan pendekatan scientific K13 dan Teori Vygotsky Pendekatan scientific adalah pendekatan yang dilakukan dengan adanya proses ilmiah dalam pembelajaran (M. Fadlillah, 2014:175). Pendekatan scientific adalah pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan Hubungan pendekatan scientific K13 dan Teori Vygotsky Dengan demikian teori Vygoysky mendukung penerapan Kurikulum 2013 dengan pendekatan Scientific dimana siswa SD harus sebagai pelaku utama dalam pembelajaran, keterlibatan aktif siswa sd adalah tujuan utama dalam K13, termasuk didalamnya bagaimana siswa lain membantu masalah yang dialami oleh teman sebayanya (tutor sebaya), atau studi lapangan dengan mengajak siswa mengunjungi objek – objek yang bernilai pendidikan untuk mengkonstruk pengetahuan melalui pengalaman dan pengamatan langsung mereka di lapangan Langkah-langkah dalam mengimplementasikan pendekatan scientific (Permendikbud no 81 A tahun 2013,Lampiran IV) 1.Mengamati 2.Menanya 3.Mengumpulkan dan Mengasosiasikan 4.Mengkomunikasikan Hasil CONTOH MATERI PEMBELAJARAN Aplikasi teori Vygotsky dalam pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar yaitu pada materi Kegiatan Jual Beli di kelas 3 SD, untuk membangun pengetahuan siswa secara alami dan menghindari pembelajaran yang konseptual atau hanya transfer of knowledge saja, guru mengajak siswa untuk mengunjugi sebuah pasar tradisional, dengan didampingi dan diawasi oleh guru siswa melakukan pengamatan dan interaksi sosial secara langsung kepada penjual dan pembeli di pasar, sehingga siswa mengetahui bagaimana proses jual beli yang terjadi dipasar, dengan demikian jelas bahwa untuk membangun atau mengkonstruk pengetahuan siswa, guru boleh mengambil sumber pengetahuan dari mana saja yang sesuai dengan kontkes materi yang diajarkan dalam hal ini melalui pedagang dan pembeli di pasar sebagai pelaku jual – beli, jadi pengetahuan siswa bisa berasal dari mana saja di lingkungan tempat tinggal siswa tidak melulu harus berdasarkan pada materi di buku siswa.proses semacam ini yang diyakini akan membentuk pengetahuan siswa yang lebih bermakna dan menyenangkan. CONTOH APLIKASI DI PEMBELAJARAN SD TERIMAKASIH Any questions?