mampu menginspirasi mahasiswa lain, dari segi materi dan praktik. d) Mahasiswa sebagai agen perubahan pola pikir kedepan, sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja dan membuka lapangan pekerjaan. d. Prinsip Reaksi Scaffolding merupakan teknik assisted learning (bantuan belajar) yang diterapkan dosen pada tahap awal mahasiswa merencanakan,melakukan dan merefleksikan tugas pembelajaran sesuai tujuan. Menurut Vygotsky, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir (high order thinking) disaat mendapatkan bimbingan (scaffolding) dari seseorang yang lebih ahli. Pemberian scaffolding dapat memotivasi mahasiswa untuk berfikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan tugas sesuai topik yang diberikan. Pada proses pembelajaran menggunakan model Competency Based E-learning, mahasiswa berinteraksi dalam kelompok kolaboratif menyelesaikan dan mencari solusi permasalahan dan saling bekerjasama serta bertanggung jawab terhadap pembelajaran, sehingga dapat menguasai dan memahami materi ajar jaringan komputer. Mahasiswa melakukan presentasi hasil penyelesaian masalah, sementara dosen memberikan evaluasi,feedback,penguatan terhadap hasil belajar mahasiswa. Mahasiswa memiliki pemikiran yang rekonstruktif dan solutif terhadap permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi dan mereka memiliki kemampuan dalma menyampaikan kepada dosen dan kelompok. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan kontrol terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, komunikasi antara mahasiswa dan dosen, dapat terjalin dengan baik untuk menghasilkan solusi penyelesaian permasalahan pembelajaran. Mahasiswa dilatih agar mampu memberikan penilaian terhadap hasil kerja bersama dari penyelesaian masalah yang dikerjakan.