Uploaded by msagng

Filee

advertisement
Penggunaan metode flotasi saat ini telah berhasil dikembangkan sebagai
strategi alternatif untuk pengolahan air limbah (Massarani et al,2003). Flotasi atau
proses mengubah bahan tersuspensi, teremulsi, dan terlarut, serta bahan koloidal
menjadi bahan yang mengambang (floating), dan merupakan proses pemisahan yang
telah digunakan pada pengolahan mineral lebih dari satu abad yang lalu. Pada saat ini
flotasi telah dikembangkan ke dalam lingkup yang lebih luas. Flotasi saat ini juga
banyak digunakan pada industri pertambangan dan industri pengolahan logam. Proses
flotasi memungkinkan untuk memindahkan padatan yang terjebak dan minyak pada
waktu tertentu dari berbagai macam air yang sangat keruh termasuk, aliran limbah
industri pulp, industri tekstil dan bahan celup, industri makanan, limbah perkotaan,
limbah dari industri kulit, limbah industri petrokimia, pengilangan minyak, dan industri
baterai dan elektroplatting (Rigas et al,2001). Flotasi banyak digunakan pada industri
mineral, seperti pabrik kertas, tinta, dan pengolahan air. Flotasi juga dapat digunakan
pada industri makanan dan batubara. Flotasi juga digunakan secara luas pada industri
pengolahan air karena dapat memisahkan lemak dan minyak dari air limbah. Unit
flotasi ini disebut Dissolved Air Flotation (DAF). Flotasi juga digunakan pada
arkeologi untuk memisahkan plant dari tanah. Flotasi juga digunakan pada
penambahan material pada lambung kapal untuk menjaga lambung kapal tetap
mengambang saat dipenuhi air. Banyak penelitian yang telah menekankan keunggulan
dari proses flotasi ini baik itu menggunakan metode flotasi udara terlarut (Dissolved
Air Flotation) ataupun metode flotasi tekanan (Induced Air Flotation). Diantaranya
yaitu, ekonomis dalam hal tempat,
Flotasi adalah salah satu metode untuk memisahkan atau menghilangkan
minyak yang bercampur di air limbah. Tekanan udara dan reaksi menggunakan oksigen
akan membentuk minyak terflotasi. Penggunaan metode flotasi ini sudah berhasil
dikembangkan menjadi strategi alternatif untuk mengelola air limbah (Melo dkk,
2003). Flotasi atau proses mengubah bahan tersuspensi, teremulsi, dan terlarut, dan
bahan koloidal sebagai bahan yang mengambang (floating), serta merupakan proses
pemisahan yang sudah digunakan pada pengolahan mineral lebih dari satu abad yang
lalu. Flotasi saat ini sudah dikembangkan ke dalam lingkup yang lebih luas.
Flotasi saat ini juga banyak digunakan dalam industri pertambangan serta
industri pengolahan logam. Proses flotasi dapat memungkinkan memindahkan padatan
yang terjebak dan minyak pada waktu tertentu menurut berbagai macam air yang
sangat keruh termasuk, aliran industri tekstil, limbah industri pulp, dan bahan celup,
limbah perkotaan, industri makanan, limbah industri petrokimia, pengilangan minyak,
limbah dari industri kulit, dan industri baterai. Terdaoat banyak penelitian yang sudah
menekankan keunggulan yang didapat dari proses flotasi ini baik itu menggunakan
metode flotasi udara terlarut (Dissolved Air Flotation) diantaranya yaitu, ekonomis
dalam hal tempat, dan kemampuan untuk mengolah limbah yang jumlahnya besar
dengan waktu detensi yang singkat (Rigas dkk, 2000).
Dissolved Air Flotation
Sistem DAF terdiri dari pasokan udara dan air, dan ruang atau tangki
pengapungan. Ada dua jenis tangki flotasi: tangki melingkar dan tangki persegi
panjang. Pengolahan air limbah dan lumpur (Palaniandy, 2010). Pada dissolved air
flotation, udara dilarutkan ke dalam air dengan tekanan beberapa bar, kemudian
dilepaskan pada tekanan atmosfer sehingga menghasilkan gelembung udara halus
dengan ukuran 40 mm - 80 mm. Karakteristik dari berbagai DAF ditunjukkan dalam
Tabel 2.4. Pada proses pemasukan udara ke dalam air (pressurization), terdapat dua
sistem yang perlu diketahui, pressurization langsung dan pressurization tidak langsung
(sebagian). Pada pressurization langsung, seluruh aliran air yang menuju ke unit flotasi
dijenuhkan oleh udara pada tekanan 3-5 bar. Pada pressurization tidak langsung
(sebagian), sebagian dari hasil olahan yang keluar dari DAF dikembalikan lagi setelah
terlebih dahulu dilewatkan dalam ASV (air saturated vessel) pada tekanan 4-6 bar.
Pada urnumnya, recycle ratio ini bervariasi antara 10% - 50%. Pressurization langsung
memiliki keuntungan, yakni beban hidraulik pada DAF sama dengan beban
keseluruhan air limbah.
Dengan demikian, luas area lebih kecil dari pada pressurization sebagian.
Namun cara ini juga memiliki kekurangan, yakni kemungkinan adanya penyumbatan
pada pressure release valve, pelarutan udara yang kurang efisien, dan gelembung udara
yang lebih besar. Pressurization sebagian membutuhkan area yang lebih luas
dibandingkan dengan pressurization total karena beban hidraulik meningkat dengan
adanya penambahan recycle. Namun, karena ukuran gelembung udara yang dihasilkan
sangat halus, efisiensi DAF akan meningkat. Gelembung udara yang lebih halus akan
melekat pada padatan secara lebih baik sehingga menghasilkan effluent yang lebih baik
(Siregar, 2005).
Dalam pengolahan air baku lumpur merupakan produk sampingan yang selalu
ada. Lumpur tidak dapat langsung dibuang dikarenakan dapat mencemari lingkungan
dan membuat tumpukan sehingga terjadi sedimentasi. Oleh karena itu lumpur yang
dihasilkan harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
SCADA
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang
mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri dari pengumpulan
informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan
dan kontrol, dan kemudian menampilkan data ini pada sejumlah operator display.
SCADA digunakan untuk memantau dan mengendalikan pabrik atau peralatan.
Kontrol mungkin dapat otomatis atau dapat dimulai dengan perintah Operator.
Telemetri biasanya dikaitkan dengan sistem SCADA. Ini adalah teknik yang
digunakan dalam transmisi dan menerima informasi atau data melalui media. Informasi
dapat berupa pengukuran, seperti tegangan, kecepatan atau aliran. Data-data tersebut
dikirimkan ke lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau radio. Informasi dapat
berasal dari berbagai lokasi. Sebuah cara menangani tempat-tempat yang berbeda yang
tergabung dalam sistem.
Manfaat SCADA
1. Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan adalah Power
Line Communication (PLC), Radio Data, Serat Optik dan kabel pilot.
Pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar
site,Pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar site,
media yang telah ada dan penting tidaknya suatu titik (gardu).
2. Pengaturan sistem tenaga listrik yang komplek, sangat bergantung kepada
SCADA.
3. Tanpa adanya sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat diibaratkan seperti
seorang pilot membawa kendaraan tanpa adanya alat instrumen dihadapannya.
4. Pengaturan
sistem
tenaga
listrik
dapat
dilakukan
secara
manual
ataupunPengaturan sistem tenaga listrik dapat dilakukan secara manual ataupun
otomatis.
5. Pada pengaturan secara manual, operator mengatur pembebanan pembangkit
dengan melihat status peralatan listrik yang mungkin dioperasikan misalnya
Circuit Breaker (CB), beban suatu pembangkit, beban trafo, beban suatu
transmisi atau kabel dan mengubah pembebanan sesuai dengan frekuensi
sistem tenaga listrik. Pengaturan secara otomatis dilakukan dengan aplikasi
Automatic Generating Control (AGC) atau Load Frequency Control (LFC)
yang mengatur pembebanan pembangkit berdasar setting yang dihitung
terhadap simpangan frekuensi setting yang dihitung terhadap simpangan
frekuensi.
Tujuan Penggunaan
Memberikan kemudahan kepada dispatcher untuk melakukan :
1. Pemantauan Telematering(TM)
Pemantauan meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan
dalam kV, dan arus dalam A.
2. Pemanfaatan Telesignal(TS)
Pemanfaatan TS untuk mendapatkan indikasi dari semua alarm dan kondisi
peralatan tertentu yang bisa dibuka (open) dan ditutup (close).
3. Pemanfaatan Telecontrol(TC)
Dispacther dapat melakukan control secara remote hanya dengan menekan satu
tombol, untuk membuka atau menutup peralatan sistem tenaga listrik.
PLC
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Programmable Logic Controller merupakan
sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan di desain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat di program
untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi
aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital
maupun analog.
Konsep Dasar PLC
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi
atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini
PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Analisis data
Data primer dan sekunder yang terkumpul digunakan dalam perhitungan dan analisis
data sebagai dasar dari perancangan.

Kualitas air baku didapatkan alternatif unit pengolahan yang digunakan dalam
pengolahan air baku.

Analisis air baku dilakukan di SUCOFINDO.

Kebutuhan air akan didapatkan debit air yang harus diolah dalam perancangan.
Perancangan unit-unit pengolahan
Pengembangan unit-unit pengolahan ini dilakukan berdasarkan beberapa
pertimbangan yang meliputi tata guna lahan, pengamatan kondisi lapangan yang ada
dan hasil analisis data yang mengacu pada parameter standar kualitas air minum yang
digunakan di Indonesia, yaitu Permenkes RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, sehingga didapatkan unit pengolahan yang tepat dan
efisien dalam pengolahannya. Perancangan pengembangan ini sendiri, diupayakan
untuk tidak mengubah kondisi eksisting yang telah ada. Hal tersebut dikarenakan
pertimbangan teknis dan juga ekonomi.
Perhitungan kelayakan ekonomi.
Kelayakan ekonomi digunakan dalam menganalisis dalam segi finansial pada
pembangunan (BOQ dab RAB) maupun dalam operasi, pemeliharaan dan investasi
unit pengolahan air minum KEK Sei Mangkei. BOQ dan RAB mengacu pada SNI
harga satuan kerja dan harga satuan pokok kerja (HSPK).
Kesimpulan
Kesimpulan dibuat setelah melakukan semua proses metode perancangan, dan
kesimpulan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu kalimat singkat, padat, dan jelas
yang dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap detail perancangan ini.
1. Pressure Sand Filter
Pressure Sand Filter umumnya digunakan untuk menghilangkan padatan yang masih
ter-suspensi dalam air, sekaligus juga menghilangkan kandungan zat organic yang
masih tersisa. pada proses ini padatan akan tersaring pada permukaan atas dan secara
berkala harus dibersihkan dengan metode backwash. Pengoperasian unit ini
memungkinkan digunakan secara manual atau otomatis. Bergantung pada
kapasitasnya, unit ini dapat diimplementasikan dengan tangki tunggal atau multi-tangki
yang dioperasikan secara parsial. Tangki bertekanan dirancang berdasarkan laju
tekanan kerja dan ketebalan material yang dipilih berdasarkan laju ini.
Prinsip kerja
Dalam saringan pasir bertekanan, air baku mengalir ke bangsal melalui dasar saringan
dan sebagai bahan tersuspensi - yang biasanya telah diolah dengan penambahan
koagulan seperti alum - ditahan di permukaan pasir dan di antara butiran pasir tepat di
bawah permukaan. Kehilangan head yang terjadi terus-menerus akan meningkat karena
proses filtrasi berlanjut dan aliran berkurang saat penurunan tekanan pada filter
berlebihan.
Filter sekarang diambil dari layanan dan pembersihan filter dipengaruhi oleh
pembalikan aliran. Untuk membantu membersihkan tempat tidur, backwash sering
didahului oleh agitasi udara melalui sistem drainase bawah. Proses penggosokan udara
mengagitasi pasir dengan tindakan menggosok, yang mengendurkan partikel yang
dicegat. Filter kemudian dapat digunakan kembali.
KPA dan KPF
Alternatif pengolahan dibuat dengan memperhatikan kualitas air baku dari
daerah perencanaan. Pemilihan alternatif dilakukan dengan metode weighted ranking
technique (WRT). Dalam metode WRT, kriteria pemilihan berdasarkan penilaian
beberapa parameter (metode pembobotan atau weighting method) memberikan
penilaian seobjektif mungkin dengan menampilkan beberapa parameter yang cukup
representatif, sehingga menekan penyimpangan yang mungkin terjadi. Langkahlangkah yang dilakukan dalam pemilihan alternatif yaitu menentukan Koefisien
Pentingnya Faktor (KPF) dan Koefisien Pentingnya Alternatif (KPA) (Taufik 2015).
Parameter yang digunakan untuk pembobotan dengan metode WRT yaitu
panjang saluran, luas area terlayani paling besar, diameter pipa paling kecil, kecepatan
minimum tercepat dalam rentang kriteria yang dipersyaratkan, waktu pengaliran
tercepat hingga ke IPAL, dan jumlah aksesoris paling sedikit.
Download