Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam perencanaan dan perancangan instalasi pengolahan air minum harus memperhatikan 3 prinsip yaitu kualitas, kuantitas dan kontiniutas dari sumber air. Dalam hal ini sungai Patumbak yang menjadi sumber air baku secara kuantitas dan kontiniutas sudah terpenuhi, mengingat sungai Patumbak adalah sungai besar yang mengaliri sebagian wilayah Deli Serdang, kota Medan hingga Belawan. Namun ada beberapa analisa yang dibutuhkan untuk perancangan instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Harjosari II dan Sitirejo II , antara lain: 1. Analisa kebutuhan air bersih 2. Analisa kualitas air baku. 4.1 Analisa kebutuhan air bersih Kebutuhan air bersih warga Kelurahan Harjosari II dan Sitirejo II sebesar 120 liter/orang/hari, angka ini dibutuhkan untuk menentukan total kebutuhan air bersih yang dibutuhkan oleh seluruh warga. Faktor lain yang digunakan untuk menentukan total kebutuhan air bersih seluruh warga adalah jumlah sambungan rumah atau jumlah rumah yang ada. Total sambungan rumah yang ada di Kelurahan Harjosari II dan Kelurahan Sitirejo II sebanyak 8.629 SR, dengan mengasumsikan jumlah orang per sambungan rumah sebanyak 5 jiwa maka jumlah warga di Kelurahan Harjosari II dan Kelurahan Sitirejo II sebanyak 43.145 jiwa. Tidak diperlukan proyeksi penduduk karena yang ditinjau adalah jumlah SR bukan jumlah penduduk, mengingat jumlah SR di Kelurahan Harjosari II dan Kelurahan Sitirejo II selalu tetap atau tidak bertambah. Perhitungan kebutuhan air dan debit: Jumlah SR = 8.629 SR Asumsi jiwa/SR = 5 jiwa Peak faktor = 1,5 Rencana operasi = 24 jam Rata-rata kebutuhan air per jiwa = 120 liter/hari Jumlah jiwa di Kelurahan Harjosari II dan Kelurahan Sitirejo II Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 1 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Jumlah jiwa = jumlah SR x 5 jiwa = 8.629 x 5 = 43.145 jiwa. Jumlah kebutuhan air dalam 1 hari = jumlah jiwa x rata-rata kebutuhan air = 43.145 jiwa x 120 liter/orang/hari = 5.177.400 liter/hari Kebutuhan air pada peak faktor = 1,5 x jumlah kebutuhan air per hari = 1,5 x 5.177.400 liter/hari = 7.766.100 liter/hari Jumlah debit yang dibutuhkan = = total kebutuhan air pada jam puncak 24 jam 7.766.100 liter/hari 24 x 3600 detik = 89.88 ≈ 90 liter/detik 4.2 Analisis Kualitas Air Baku Analisis kualitas air baku dibutuhkan untuk mengetahui sistem pengolahan air di Kelurahan Harjosari II dan Kelurahan Sitirejo II diteliti untuk mendapakan kualitas air. Hasil Lab menunjukan TSS dan BOD tidak sesuai dengan baku mutu PP 82 Tahun 2001 (Hasil kualitas air baku dapat diliat pada lampiran 1) tetapi untuk hasil Lab dari fosfat dan besi berada di bawah baku mutu sesuai dengan baku mutu PP 82 Tahun 2001 (Hasil kualitas air baku dapat dilihat pada lampiran 2). Pemilihan parameter ditentukan berdasarkan penilaian awal pada air yang diterima dirumah warga. 4.3 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) Perancangan IPA berlokasi di kelurahan Harjosari II dengan kapasitas debit 90 liter/ detik memiliki beberapa tahap pengolahan antara lain : Tahap 1 : Koagulasi dan flokulasi Tahap 2 : Sedimentasi Tahap 3 : Filtrasi Tahap 4 : Desinfeksi Unit unit instalasi terdiri dari intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan reservoir. Sketsa pengolahan dapat dilihat pada gambar 4.1 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 2 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Gambar 4.1 Sketsa Pengolahan Gambar 4.2 Siteplan IPA 4.3.1 Intake Intake adalah bangunan/unit penyadap air. Intake berguna untuk mengambil air dari sumber air baku. Intake yang akan direncanakan pada unit ini adalah intake bebas dimana pipa sadap akan dilengkapi dengan selang fleksibel yang melekat pada pelampung yang bertujuan untuk memudahkan pengambilan air tanpa memperhitungkan air pasang atau surut. Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 3 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Rencana Intake : Debit : 0,09 m3/s Pipa sadap (sungai ke intake) :7m Pipa pembawa (intake ke bpam) : 45 m Kecepatan aliran : 1,5 m/s Jenis pipa yang digunakan adalah pipa galvanis dan selang fleksibel. Perhitungan :Pipa sadap A= Q 0,09 m3 /s V 1,5 m/s 4xA Dpipa = = 0,06 m2 4 x 0,06 m2 √ 3,14 = √ 3,14 = 0,27 m Digunakan pipa pasaran 11,81 inchi (0,3 m) Q V=1 ⁄4 x 3,14 x D 2 =1 0,09 m3 /s ⁄4 x 3,14 x (0,3m)2 = 1,23 m/s ....................................................... (Sesuai) Pipa pembawa berfungsi untuk membawa air dari sumur pengumpul ke unit koagulasi. Pipa pembawa memiliki panjang 45 meter dan memiliki dimensi yang sama dengan pipa hisap. Perhitungan : Pipa pembawa A A= Q v 0,09 m3 /s Dpipa = 1,5 m/s = 0,06 m2 4 x 0,06 4x A = 0,27 m =√ 3,14 3,14 Digunakan pipa pasaran 11,81 inchi (0,3 m) Q 2 Vcek = 1/4 x 3,14 x D Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 4 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Vcek = 0,09 m3 /s 1 4 x 3,14 x (0,3m)2 = 1,23 m/s............................................................................ (Sesuai) Gambar 4.3 Intake Sumur Pengumpul Sumur pengumpul bertujuan untuk menampung air yang dihisap dari sungai untuk dipompakan menuju unit koagulasi. Dimensi sumur pengumpul disesuaikan dengan ukuran pompa dan juga disesuaikan agar mudah buat pengoperasian nya serta pemeliharaan nya. Tabel 4.1. Kriteria Sumur Pengumpul Kriteria Terpilih Satuan Sumuran berbentuk segi empat 1 buah Td 25 menit = 1500 detik Ketinggian dari dasar sungai ke dasar sumur 1 m Level air batas atas sumuran (LBA) 3m Level air batas bawah sumuran (LBB) 1m Freeboard/ H bebas 1m Sumber : Susumu Kawamura, 1990 Volume saluran = Q x Td = 0,09 x 1500 = 135 m3 Tinggi efektif (Hef) = LBA + LBB =3m+1m=4m Tinggi total (Htot) = Hef + H bebas = 4 m + 1 m = 5 m A= Volume H total Sumuran segi empat dengan P : L Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu = 135 m3 5m = 27 m2 =3:2 (160407060) (160407067) (160407081) IV - 5 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) A =PxL 27 m2 = 1,5L2 L = 4,24 m 4,25 m P = 6,36 m Gambar 4.5 Sumur Pengumpul 4.3.2 Unit Koagulasi Kriteria Desain (Qasim,Motley,&Zhu,2000): G = ( 100-1000) s 1 G x td = (30.000-60.000) s 1 td = 10 s – 5 m Rencana desain bak koagulasi yang akan dirancang: = 90 ltr/s = 0,09 m 3 /s Debit Jumlah Terjunan (n) = 1 Tipe = Pengaduk cepat dengan terjunan G = 500 s 1 Td = 30 s G x Td = 15.000 s 1 Perhitungan: Volume ( V ) V = Q x Td = 0,09 m 3 /s x 30 s = 2,7 m 3 G =√ gxh V x td Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 6 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 500 9,81 m⁄ 2 x h s =√ -6 m2⁄ 0,893 x 10 s x 30 s h = 0,68 m (tinggi terjunan) V =PxLxh 2,7 m3 = P x L x 1 m (asumsi tinggi 1 meter) PxL = 2,7 m2 Asumsi P : L = 2 : 1 maka P = 2L Maka Dimensi bak koagulasi yang didapat : Panjang bak(P) : 2,32 m Lebar bak(L) : 1,16 m Tinggi bak(T) :1m Freeboard : 0,2 m Tinggi terjunan : 0,68 m Gambar 4.6 Bak koagulasi dan bak penampung koagulan Cek Perhitungan : Volume = P x L x h Volume = 2,32 m x 1,16 m x 1 m Volume = 2,7 m3 Waktu detensi (td) V 2,7 m3 Td = = = 30 s ........................................................................................... (Sesuai ) Q 0,09 m3⁄s Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 7 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Gradien ( G ) 9,81 m⁄ 2 x 0,68 m s G=√ =√ = 500 s-1 2 -6 V x td 0,893 x 10 m ⁄s x 30 s gxh Bak penampung koagulan Bak penampung koagulan direncanakan memiliki dimensi 3m x 3m x 1m yang berjumlah 2 unit. Dimana 1 bak sebagai bak pembubuhan dan sebagai bak penyeduh. Bak penampung ini juga dilengkapi mixer agar mempermudah dalam proses pembuatan larutan koagulan. Direncanakan: Kadar tawas bongkahan : 17% Kadar pembubuhan : 5 mg/l Kadar tawas pada larutan : 5% Densitas tawas : 1,09 kg/l Perhitungan: Kebutuhan tawas = Q x kadar pembubuhan = 90 liter/detik x 5 mg/ l = 38,88 kg/ hari Kebutuhan tawas 17% = 4,32 kg/hari 17% = 228,7 kg/ hari Volume tawas = 228,7 kg/hari 1,09 kg/l = 209,82 liter/hari Volume air pelarut = 95% 5% x 209,82 liter/hari = 3.986,6 liter/hari Volume larutan = volume tawas + volume larutan = 209,82 + 3.986,6 = 4.196,4 liter/hari Debit pembubuhan = Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu volume larutan 24 jam (160407060) (160407067) (160407081) IV - 8 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) = 4.196,4 liter/hari 24 jam = 174,85 liter/jam Kapasitas bak = = volume bak volume larutan 1 m3 4.196,4 liter/hari = 0,23 hari 4.3.3 Unit Flokulasi Dimensi inlet flokulasi Saluran inlet flokulasi direncanakan menggunakan pipa galvanis dengan spesifikasi Panjang :1m Koefisien kekasaran : 120 Debit : 45 ltr/s (karena bak flokulasi ada 2 unit) Kecepatan aliran : 2 m/s A pipa = Q v 3 0,045 m ⁄s = 2 m/s = 0,023 m2 2 4 x 0,023 m 4xA =√ = 0,169 m 3,14 3,14 D pipa = Digunakan pipa pasaran dengan diameter 168 mm (6 inci) V cek = = Q 1 / 4 x 3,14 x D 2 1 4 0,045 2 = 2 m/s x 3,14 x 0,168 Dimensi Flokulasi Kriteria Desain (SNI 6774-2008): Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 9 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Waktu Detensi (td) = 30 – 45 menit Gradien Kecepatan = 10 – 60 s 1 G x td = 10 4 10 5 Koefisien Gesekan ( k ) = 2 – 3,5 ( dipilih 2 ) Kehilangan Tekanan ( h L ) = 0,3 m – 1 m (Kawamura,1991) Viskositas Kinematik( ) = 0,893 x 10 6 m 2 / s Rencana desain bak flokulasi yang akan dirancang: Td total = 45 menit G total = 60 s 1 Headloss : <1m Tipe : Pengaduk Lambat Buffel Channel Jumlah Bak : 2 bak 3 0,09 m ⁄s Debit masing- masing bak = = 0,045 m3/s 2 2 Q Jumlah Kompartemen : 3 kompartemen Perhitungan : Kompartemen I Rencana desain kompartemen I Td = 10 menit G = 30 s 1 Perhitungan : V = Q x Td V = 0,045 m3/s x 600 V = 27 m3 H =3m P:L =3:2 3L2 =9 L = 1,73 m ≈ 2 m P = 3L = 3 x 2 m = 6 m Maka didapat dimensi bak pada kompartemen 1 sebagai berikut Panjang ( P ) = 6 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 10 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Lebar ( L) =2m Tinggi ( h ) =3m Menghitung headloss total G=√ 30 g x Hl v x td 9,81 m⁄ 2 x Hl s =√ 0,893 x 10-6 x 600 s HL = 0,05 m Luas Penampang Saluran ( Luas Basah ) A=LxH=2mx3m A = 6 m2 Keliling Basah P = L + 2H = 2 m + (2 x 3 m) P=8m Jari- jari basah R= A P = 6 m2 8m = 0,75 m Sloof S= ∆H = P 0,01 m 8m = 0,00125 Kecepatan Aliran Saluran 1 VL = n R2/3 S1/2 1 = 0,013 (0,75)2/3 0,001251/2 = 2,25 m/s Koefisien kekasaran saluran terbuat dari beton (n) = 0,013 H L ( Kehilangan Tekanan Pada Saat Aliran Lurus) 1 n.VL .L2 HL = ( 2 R3 2 ) =( 2 1 0,013 x 2,25 x 22 2 0,753 ) = 0,01 m Kehilangan Tekanan Total ( H tot ) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 11 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) H tot = HL - Hb H tot = 0,05 meter - 0,01 meter H tot = 0,04 meter H tot = k Vb2 2g = Vb2 2 2 x 9,81 m⁄ 2 s V2b 0,04 =2 x Vb = 0,60 m/s Vb = 2 x 9,81 m⁄ 2 s Q Ab Q 3 Ab = Ab = 0,08 m2 Vb = 0,045 m ⁄s 0,60 m/s keterangan : Hb = headloss belokan Vb =kecepatan aliran belokan Ab = luas belokan Cek Perhitungan kompartemen I Waktu Detensi ( td) Td = V 27 m3 = = 600 s ....................................................................................... ( Sesuai) Q 0,045 m3⁄s Gradien ( G ) 9,81 m⁄ 2 x 0,04 m s G=√ =√ = 30 s v x td 0,893 x 10-6 x 600 s g x HL Kompartemen II Rencana desain kompartemen II Td = 15 menit G = 20 s 1 Perhitungan : V = Q x Td V = 0,045 m3/s x 900 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 12 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) V = 40,5 m 3 Karena lebar dan tinggi memiliki nilai yang sama dari kompartemen I sampai dengan kompartemen III maka didapat dimensi bak pada kompartemen II sebagai berikut: Panjang( P ) = 6,75 m Lebar ( L) =2m Tinggi ( h ) =3m Menghitung headloss total G=√ g x Hl v x td 20 = √ 9,81 m⁄ 2 x Hl s 0,893 x 10-6 x 900 s HL = 0,032 m Luas Penampang Saluran ( Luas Basah ) A=LxH=2mx3m A = 6 m2 Keliling Basah P = L + 2H = 2 m + (2 x 3 m) P=8m Jari- jari basah R= A P = 6 m2 8m = 0,75 m Sloof S= ∆H P = 0,01 m 8m = 0,00125 Kecepatan Aliran Saluran 1 VL = n R2/3 S1/2 = 1 0,013 (0,75)2/30,001251/2 = 2,25 m/s Koefisien kekasaran saluran terbuat dari beton (n) = 0,013 H L ( Kehilangan Tekanan Pada Saat Aliran Lurus) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 13 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) HL = ( 1 n.VL .L2 2 R3 2 ) =( 0,013 x 2,25 x 2 0,753 1 22 2 ) = 0,01 m Kehilangan Tekanan Total ( H tot ) H tot = HL - Hb H tot = 0,032 meter - 0,01 meter H tot = 0,022 meter H tot Vb2 Vb2 =k = 2x 2g 2 x 9,81 m⁄ 2 s 0,022 = 2 x V2b 2 x 9,81 m⁄ 2 s Vb = 0,44 m/s Vb = Ab 0,045 m ⁄s = = Vb 0,44 m/s Ab = 0,1 m2 Q Ab Q 3 keterangan : Hb = headloss belokan Vb =kecepatan aliran belokan Ab = luas belokan Cek Perhitungan kompartemen II Waktu Detensi ( td) Td = 40,5 m3 V = = 900 s.................................................................................... ( Sesuai) Q 0,045 m3⁄s Gradien ( G ) 9,81 m⁄ 2 x 0,022 m s G=√ =√ = 20 s v x td 0,893 x 10-6 x 900 det g x HL Kompartemen III Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 14 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Rencana desain kompartemen III Td = 20 menit G = 10 s 1 Perhitungan : V = Q x Td V = 0,045 m3/s x 1200 V = 54 m3 Karena lebar dan tinggi memiliki nilai yang sama dari kompartemen I sampai dengan kompartemen III, maka didapat dimensi bak pada kompartemen III sebagai berikut: Panjang( P ) =9m Lebar ( L) =2m Tinggi ( h ) =3m Menghitung headloss total G=√ g x Hl v x td 9,81 m⁄ 2 x Hl s 10 = √ 0,893 x 10-6 x 1200 s HL = 0,0109 m Luas Penampang Saluran ( Luas Basah ) A=LxH=2mx3m A = 6 m2 Keliling Basah P = L + 2H = 2 m + (2 x 3 m) P=8m Jari- jari basah R= A P = 6 m2 8m = 0,75 m Sloof (S) = ∆H P = 0,01 m 8m = 0,00125 Kecepatan Aliran Saluran Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 15 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 1 VL = n R2/3 S1/2 = 1 (0,75)2/30,001251/2 0,013 = 2,25 m/s Koefisien kekasaran saluran terbuat dari beton (n) = 0,013 H L ( Kehilangan Tekanan Pada Saat Aliran Lurus) 2 1 HL = ( n.VL .L2 2 R3 ) 1 =( 0,013 x 2,25 x 22 2 0,753 2 ) = 0,01 m Kehilangan Tekanan Total ( H tot ) H tot = HL- Hb H tot = 0,0109 meter - 0,01 meter H tot = 0,0009 meter H tot = k x 0,0009 = 2 x Vb2 = 2x 2g Vb2 2 x 9,81 m⁄ 2 s Vb2 2 x 9,81 m/s2 Vb = 0,29 m/s Vb = Ab 0,045 m ⁄s = = Vb 0,29 m/s Ab = 0,15 m2 Q Ab Q 3 keterangan : Hb = headloss belokan Vb =kecepatan aliran belokan Ab = luas belokan Cek Perhitungan kompartemen III Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 16 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Waktu Detensi ( td) Td = 54 m3 V = = 1200 s................................................................................... ( Sesuai) Q 0,045 m3⁄s Gradien ( G ) 9,81 m⁄ 2 x 0,0009 m s G=√ =√ = 10 s ...................................................... (sesuai) v x td 0,893 x 10-6 x 1200 det g x HL Tabel 4.2 Desain Unit Flokulasi No Parameter Kriteria Desain Kompartemen 1 Kompartemen 2 Kompartemen 3 1 G 10-60 s 1 (SNI 6774) 30 s 1 20 s 1 10 s 1 2 Td 15 - 45 menit (SNI 6774) 10 menit 15 menit 20 menit 3 Headloss < 1 m (Kawamura,1991) 0,04 meter 0,022 meter 0,0009 meter Sumber : Perhitungan, 2019 Gambar 4.7 Bak Flokulasi 4.3.4 Unit Sedimentasi Perhitungan Desain Kriteria desain yang perlu diperhatikan untuk unit sedimentasi adalah sebagai berikut : 1. Surface loading rate (Q/A) = 20 – 80 m3/m2/hari = 2,3x10-4-9,3x10-4 m/s 2. Tinggi bak (h) =3–4m 3. Rasio panjang terhadap lebar = 4:1 – 6:1 4. Reynold number (Re) = < 2000 5. Froude number (Fr) = > 10-5 6. Efisiensi penyisihan = 90 % 7. Kondisi performance bak (n) = 1/3 (Good Performance) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 17 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Dengan kriteria yang ada, maka dapat direncanakan desain dari unit sedimentasi yang tepat dengan perhitungan-perhitungan sebagai berikut : Menghitung Dimensi Bak Sedimentasi Untuk menghitung dimensi bak sedimentasi harus dipilih terdahulu kriteria perencanaan yang diperlukan untuk perhitungan seperti : Surface loading rate (Q/A) = 5.0 x 10-4 m/s to/td = 3.5 Dari kedua kriteria diatas maka dapat hitung: to Vo td Q A Vo to Q 3.5 5.0 10 4 1,75 10 3 m / det td A Maka, untuk menentukan dimensi bak sedimentasi adalah sebagai berikut : Debit yang diolah (Q) = 90 ltr/s = 0,09 m3/s Dengan mempertimbangkan pengecekan perhitungan terhadap bilangan reynold dan bilangan Froude maka bak sedimentasi yang akan dirancang dengan debit sebesar 0,0225 m3/s dibagi menjadi 4 unit dengan masing-masing bak memiliki ukuran dan kapasitas yang sama. Sehingga debit tiap bak sedimentasi yang akan diolah adalah sebagai berikut : 3 0,09 m ⁄s Debit tiap bak = = 0,0225 m3/s/unit 4 unit Vo = 1,5 x10-3 m/s Rumus : 3 0,0225 m ⁄s Q 2 = A = A -3 m = 12,85 m ⁄s 2,5 x 10 Vo Setelah diketahui luas permukaan bak maka, ditentukan panjang dan lebar dengan perbanding P:L adalah 4:1. P:L=4:1 Lebar bak : A= PxL Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 18 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) A = 4 x L2 L = 1,33 m Panjang bak : P=4xL P = 4 x 1,33 m P = 5,35 m Menghitung Desain Zona Pengendapan (Tube Settler) Dalam perencanaan unit sedimentasi yang direncanakan harus sesuai dengan kriteria desain sehingga kriteria tube settler yang akan dibangun adalah sebagai berikut : a. Waktu detensi dalam tube (td) = 5 – 20 menit b. Perbandingan P:L = 4:1 – 6:1 c. Lebar tube settler (w) = 0.05 m d. Tinggi tube settler = 0.5 m e. Tebal tube settler (t) = 2.5 x 10-3 m f. Kemiringan tube settler (θ) = 30° - 60° g. Jarak antar settler (W) = 5 cm h. Viskositas kinematis (v) pada 25°C = 0.9055 x 10-6 m2/s Dibawah ini merupakan Gambar 4.2 yaitu gambar peletakan tube settler. E C w D pipa H vo A B Gambar 4.8 Gambar Tube Settler Untuk menghitung dimensi tube settler harus dipilih terdahulu kriteria perencanaan yang diperlukan untuk perhitungan seperti : a. Debit tiap bak sedimentasi Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu = 0.0225 m3/s (160407060) (160407067) (160407081) IV - 19 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) b. Perbandingan P:L = 4:1 c. Lebar tube settler (w) = 0.05 m d. Tinggi tube settler = 0.5 m e. Tebal tube settler (t) = 2.5 x 10-3 m f. Kemiringan tube settler (θ) = 60° g. Jarak antar settler (W) = 5 cm h. Viskositas kinematis (v) pada 25°C = 0.9055 x 10-6 m2/s Perhitungan : 1. Kecepatan tube settler (vα) Rumus : w H sin cos Q v sin α w tg sin 3 + sin 60 A 0,05 m⁄ sin 60 cos 60 Vα = 0,05 m 22,5 x 10-3 m/s ⁄sin 60 x tg 60 Vα = 0,0125 m/s 2. Luas tube settler Rumus : A A= Q V 3 0,0225m ⁄s 0,0125 m/s = 1,78 m2 3. Dimensi tube settler Perbandingan yang digunakan untuk panjang : lebar = 4:1 Jadi : Lebar tube settler (L) L= A 4 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 20 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 1,78 m L=√ 2 4 L = 0,66 m Panjang tube settler (P) P=4xL P = 4 x 0,66 m P = 2,64 m Lebar efektif tube settler (w’) W’ = w sin W’ = 0.05m sin 60 W’ = 0.057 m ≈ 0.06 m Jumlah tube settler pada sisi panjang (np) np= np = P w' 2,67 m 0,06 m np = 46,3 ≈ 47 buah Jumlah tube settler pada sisi lebar (nL) nr = nr = L w' 0,67 m 0,06 m nr = 11,16 buah ≈ 12 buah Jari-jari hidrolis luas basah r = keliling basah r= 0.05 0.05 0.0125m 4 0.05 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 21 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Setelah mendapatkan dimensi dan desain tube settler sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka dilakukan pengecekan dengan perhitungan bilangan reynold dan bilangan Froude seperti berikut : 1. Bilangan Reynold (NRe) V R NRe = = 0,0125 m/ det x 0,0125 m 2 0,9055 x 10-6 m ⁄s = 173,82 < 2000 ....................................................................................... (Sesuai) 2. Bilangan Froude (NFr) v NFr = = gR 0,0125 √9,81 x 0,0125 = 35 x10-3 > 10-5 ....................................................................................... (Sesuai) 3. Control scouring Dimana :Vα < 18 Vo Vα = Vo 0,0125 m/det 0,00175 m/det = 7,14 < 18 Cek apabila back wash: a. Q (Debit yang diolah) = 0,09 m3s b. Luas Tube = 0,178 m2 c. Jumlah bak yang beroperasi (n) = 3 unit Perhitungan : 3 0,09 m ⁄s Q 𝑉𝑎 = luas tube x n = = 0,016 m/s 0,178 m2 x 3 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 22 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Cek terhadap Q/A w H sin cos Q v sin α w tg sin Q A = Va 6,93 = A 0,016 6,93 = 2,4 x 10-3 Vo = 3,5 𝑥 2,4 𝑥 10−3 = 8,4 x 10−3 m/s Control scouring, Vα < 18Vo -3 𝑉𝑎 = 2,4 x 10-3 m/det = 0,28 < 18 ........................................................................ (Sesuai) 8,4 x 10 m/det Cek terhadap Bilangan Renynold (Nre) V R 0,016 x 0,0125 Nre = v = 0,9055 x 10-6 = 231,7 < 2000 ......................................................................................... (Sesuai) Cek terhadap Bilangan Froude (NFr) NFr = V gR 0,016 = √9,81 x 0,0123 = 0.047 > 10-5 ..................................................................................................................................... (Sesuai) Menghitung Dimensi Total Bak Sedimentasi Panjang total bak = panjang bak + tebal tube x (jumlah tube pada sisi panjang + 1) = 5,35 m + (0.0025 m x (47 + 1)) = 5,475 m Lebar total bak = lebar bak + tebal tube x (jumlah tube pada sisi lebar + 1) = 1,33 m + (0.0025 m x (12+ 1)) = 1,37 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 23 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Tinggi total bak = tinggi bak + freeboard = 3 m + 0.5 m = 3.5 m Gambar 4.9 Bak sedimentasi Menghitung Ruang Lumpur Kriteria perencanaan yang digunakan : a. Kandungan solid dalam lumpur = 1.5% b. Lama pengurasan (t) = 10 menit = 600 detik c. Waktu pengurasan (td) = 1 kali sehari d. Kecepatan pengurasan (v) = 0.5 m/s e. Q bak = 0.0225 m3/s f. Q underdrain = 2% x Q bak = 0.02 x 0.0225 m3/s = 0.00045 m3/s g. Panjang = lebar, dan volume lumpur = volume limas Perhitungan : Volume lumpur (Vlumpur)(1 hari) = %lumpur td Qunderdrain 1000 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 24 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 1,5 x 86400 x 0,00045 1000 = 0,058 m3 Volume limas = = luas alas 3 0,058 3 = 0,02 m3 Debit lumpur (Qlumpur) Volume (Vlumpur ) = waktu(t ) 0,058 m3 = 600 det = 9,7 x 10-5 m3/s Luas penampang pipa penguras (A) 3 0,0225 m ⁄s A= = = 9 x 10-4 m2 V 0,5 m/s Q Diameter pipa penguras (d) 4 A D= 4 x 9 x 10−4 √ 3,14 = 0,033 m = 1,29 in Gambar 4.10 Ruang lumpur Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 25 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Menghitung Saluran Inlet Kriteria perencanaan : a. Qorifice terdekat dengan terjauh ≥90% b. Diameter orifice (d) = 0.05 m c. Kecepatan orifice = 0.2 m/s d. Perbandingan muka air terdekat dengan terjauh = 0.01 m e. Kecepatan inlet bercabang (v) = 0,5 m/s Dengan kriteria perencanaan diatas, maka kriteria yang dipilih untuk menghitung desain saluran inlet pada bak sedimentasi yang direncanakan adalah sebagai berikut : i. Debit yang diolah = 0.0225 m3/s ii. Kecepatan inlet bercabang (v) = 0,5 m/s iii. Flume dilengkapi dengan orifice iv. Kecepatan orifice (vorifice) = 0.2 m/s v. Lebar bak = 1,37 m vi. Diameter orifice (d) = 0.05 m vii. Lebar flume = 1,37 m Perhitungan : 1. Luas penampang pipa cabang (A) Q = v 3 0,0225 m ⁄s 0,5 m/s = 0,045 m2 2. Diameter pipa inlet bercabang (d) 4 A = 4 𝑥 0,045 = √ 3,14 = 0,24 𝑚 = 240 𝑚𝑚 Diameter yang terdapat dipasaran 10 inch = 250 mm 3. Kecepatan inlet bercabang (v) Q = 1/ 4 d 2 = 3 0,0225 m ⁄s 1⁄ x 3,14 x 0,252 4 = 0,45 m/s 4. Kecepatan inlet utama (v) Dengan diameter inlet utama (asumsi) = 400 mm = 16 inch Q v = 1/ 4 d 2 = 3 0,09 m ⁄det 1⁄ x 3,14 x 0,42 4 = 0,45m/s = 0,71m/s............................... (Sesuai) 5. Debit tiap orifice (Qorf) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 26 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Qtiapbak = = n orifice 3 0,0225 m ⁄s 6 3 = 3,75 x 10−3 m ⁄s 6. Luas orifice (Aorf) Qorifice = = v orifice 3 3,75 x 10−3 m ⁄s 0,2 m/s = 0,018 m2 7. Jarak antara orifice (Lorf) Lbak (n oef d orf ) = n orf = 1,37−(6 x 0,05) 6 = 0,17 m 8. Jarak orifice dengan dinding = ½ x jarak antar orifice = ½ x 0.17 m = 0.08 m 9. Dimensi flume Luas flume (A) Q = v= 3 0,0225 m ⁄s 0,45 m/s = 0,05 m2 Tinggi flume (T) A = = Lebar flume 0,05 m2 1,37 m = 0,035 m 10. Perhitungan headloss Data yang digunakan untuk perhitungan : a. Debit (Q) tiap orifice = 3,75 x 10-3 m3/s b. Luas orifice (Aorf) = 0.018 m2 Perhitungan : Headloss orifice 1 yang terdekat dengan pipa inlet cabang (Hl1) Q12 = 0.72 A 2 g = (3,75 x 10−3 )2 0,72 x (0,018)2 x 9,81 = 0,0056 m Debit orifice keenam Q2 3,75 x 10−3 x 90% m3⁄ 100% 90% = = 0,0033 s 100% Q1 Headloss orifice ke-6 (Hl6) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 27 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) (0,0033)2 = = 0,0045 m 0,72 x (0,018)2 x 9,81 Penurunan headloss dalam flume dari tengah ke tepi = Hl1 – Hl6 = 5,6 x 10-3 – 4,5 x 10-3 m = 1,1 x 10-3 m Menghitung Saluran Outlet Kriteria perencanaan : a. Menggunakan V-Notch 90° b. Jarak antar V-Notch = 10 cm c. Lebar pelimpah = 10 cm d. Lebar saluran pengumpul = 20 cm e. Weir loading = (7.3-15) m3/m/jam ; dipilih weir loading = 13 = 3.61 x 10-3 m3/m/s f. Kecepatan saluran pelimpah = 0.5 m/s g. Kecepatan saluran pengumpul = 0.3 m/s h. Debit tiap bak (Q) = 0.0225 m3/s i) Lebar bak = 1,37 m Perhitungan : Panjang pelimpah total (Ptot) Qbak 0,0225 = 3,61 x 10−3 = 6,23 m = v weirloading w’ = lebar bak – lebar saluran pengumpul = 1,37 m - 0.2 m = 1,17 m Jumlah saluran pelimpah (n) Ptotal = = 2w' 6,23 2 𝑥 1,17 = 3 buah Panjang 1 saluran pelimpah (P1saluran pelimpah) Ptotal 6,23 = 3 𝑥 2 = 1,03 𝑚 = n(1 saluran 2 pe lim pah ) Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 28 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Luas saluran pelimpah (A) Q 0,0225 = 0,5 = 0,45 𝑚2 = v saluranpelim pah Tinggi saluran pelimpah (T) A 0,45 = 0,10 = 4,5 𝑚 = L pe lim pah Jarak antar saluran pelimpah Ptotal (2 lebarsaluranpelim pah ) = (n saluranpelim pah 1) = 6,23−(2 𝑥 0,10) (3+1) = 1,64 𝑚 Perhitungan V-Notch Jumlah V-Notch (nV-Notch) w' ( jumlah pelimpah ) = jarak antar V Notch 1,17 = 0,10 𝑥 3 𝑏𝑢𝑎ℎ = 35 𝑏𝑢𝑎ℎ QtiapV-Notch Qtiapbak = n V Notch = 0,0225 35 3 = 6,42 𝑥 10−4 𝑚 ⁄𝑠 Tinggi air pada V-Notch Qv-notch = 1.417 x H5/2 6,42 𝑥 10−4 𝐻= ( 1,417 2/5 ) = 0,045 𝑚 Tinggi V-Notch = H + (15% x H) = 0.045 m + (15% x 0,045 m) = 0.052 m Perhitungan saluran pengumpul Tinggi saluran pengumpul (h) Q l x V saluran p = 0,0225 0,2 x 0,3 = 0,375 m Cek kecepatan untuk debit tiap bak (v) 0,0225 Q = 0,2 𝑥 0,375 = 0,3 𝑚/𝑠 A Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 29 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Panjang saluran pengumpul = (n x lebar saluran pelimpah) + ((n -1) x jarak antar pelimpah) = (3 x 0.1 m) + ((3 – 1) x 1,17) =3m Perhitungan dimensi ruang pengumpul Asumsi waktu detensi (td) = 120 detik Tinggi ruang pengumpul =1m Kecepatan aliran ruang pengumpul = 1 m/s Lebar ruang pengumpul = lebar sedimentasi = 1,37 m Volume bak = Q x td = 0.09 m3/det x 120 s = 10,8 m3 Panjang ruang pengumpul (l) Dimensi pipa keluar (d) = = volume lebar x 1 = 10,8 1,37 x 1 = 7,8 m 4Q v =√ 4 x 0,0225 3,14 x 1 = 0,17 m Diameter dipasaran = 0,2 m = 200 mm = 8 in Cek kecepatan 0,0225 Q = = 0,71 m/s 1 = A x 3,14 x (0,2)2 4 4.3.5 Filtrasi Tabel 4.3 Kriteria Desain Filtrasi Kriteria Desain Kecepatan filtrasi (Vf) 8-12 m3/m2/jam Tebal media pasir 60-80 cm Tebal media penahan 18-30 cm Td backwash 5-15 menit Tinggi air di atas media 0,9-1,2 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 30 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Lanjutan Tabel 4.3 Kriteria Desain Filtrasi Kriteria Desain Jarak dasar gutter dengan atas media pasir saat ekspansi 20-30 cm A orifice:A bak (0,0015-0,005):1 A lateral:A orifice (2-4):1 A manifold:A lateral (1,5-3):1 Jarak antar orifice 7,5-30 cm D orifice 0,6-2 cm P:L (1:2) Kecepatan backwash (Vb) (4-8) x Vf Sumber : Susumu Kawamura, 1990 Dimensi Bak Jumlah filter (n) = 12 x Q1/2 = 12 x (0,09 m3/s)1/2 = 3,6 ≈ 4 filter Asumsi Vf = 10 m3/m2/jam = 2,8 . 10-3 m/dtk 0,09 𝑚2 /𝑠 𝑄 A filtrasi total = 𝑉 = 2,8 𝑥 10−3 𝑚2 /𝑠 = 32,14 m2 = 33 m2 A tiap filtrasi = 𝑓 33 𝑚2 4 =8,25 m2 P:L=2:1 A=PxL 8,25 m2 = 2L2 L2 = 4,125 m2 L = 2,03 m = 2 m P=2x2m=4m A filtrasi sebenarnya =PxL = 4 m x 2 m = 8 m2 Tinggi Bak Filtrasi (H)= 1,5 x Ldesain = 1,5 x 2 m = 3 m Dimensi Underdrain Lubang Orifice Aorifice : A bak = 0,0015 : 1 orifice = 2 cm = 0,02 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 31 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) A orifice = 0,0015 x 8 m2 = 0,012 m2 A tiap orifice = ¼ . . D2 = ¼ . . (0,02m)2 = 3,14 x 10-4 m2 Jumlah orifice 0,012 𝑚2 𝐴 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 = 3,14 𝑥 10−4 𝑚2 = = 38,21 lubang = 39 lubang Lateral A lateral : Aorifice = 2 : 1 Jarak antar lateral = 0,3 m Jarak lateral ke dinding = 0,25 m = 25 cm A lateral total = 4 x A orifice = 2 x 0,012 m2 = 0,048 m2 Panjang manifold = panjang bak – jarak lateral ke dinding = 4 m – 0,25 m = 3,75 m Jumlah lateral = = Panjang manifold x2 Jarak antar lateral 𝟑,𝟕𝟓 𝒎 𝟎,𝟑 𝑥 2 = 25 buah Jumlah Orifice = 39 Orifice untuk 1 lateral = A tiap lateral A lateral total 0,048 m2 = = = 0,00192 m2 Jumlah Lateral 39 buah A lateral = ¼ . . D2 0,00192 m = ¼ . . D2 D =√ Jumlah Lateral 25 = 1,56 lubang = 2 lubang 0,00192 m x 4 3,14 = 0,049 m = 49 mm Manifold A manifold : A lateral =2:1 A manifold = 2 x 0,048 m2 = 0,096 m2 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 32 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) = ¼ . . d2 A D=√ 0,096 m2 x 4 = 0,349 m = 349 mm 3,14 Panjang lateral tiap sisi (L) = L – (2 x jarak lateral ke dinding) - manifold = 2 m – (2 x 0,25 m) – 0,37 m = 1,13 m Jarak antar orifice = P lateral-(3 x ∅ orifice) 3 = 1,13- (3 x 0,02) 3 = 0,35 m HL Underdrain 3 0,09 m ⁄s Q tiap bak = 4 = 0,0225 m3/s Orifice Q orifice = V orifice = H orifice = Q tiap bak n orifice Q orifice A orifice 1,7 x V2 2xg = 0,0225 39 = 0,000576 m3/s 3 0,000576 m ⁄s = 0,048 m/s 0,012 m2 = 1,7 x (0,048)2 m/s = 2 x 9,81 = 0,0002 m Lateral Kekasaran pipa (f) = 0,025 Q tiap bak = 0,0225 Q lateral = V lateral = HL lateral 1 L V2 xfx = x 3 D 29 = n lateral Q tiap lateral A lateral 1 3 x 1,13 0,049 25 = = 0,0009 m3/s 0,0009 0,00192 x 0,0225 x = 0,46 m/s (0,46)2 2 𝑥 9,81 = 0,0021 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 33 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Manifold Q manifold = V manifold = HL manifold = Q tiap bak n manifold Q A = 0,0225 = 0,0225 0,049 1 0,0225 m3/s 0,45 m/s 1 L V2 1 x xfx = 3 D 2g 3 x 3,75 0,049 x 0,0225 x (0,45)2 2 x 9,81 = 0,00029 m HL under drain = HL Orifice + HL lateral + HL manifold = 0,0002 m + 0,0021 m + 0,00029 m = 0,00262 m Penyaringan Asumsi terdapat 2 jenis media penyaring (pasir dan antrasit) dan 1 jenis media penyangga (kerikil atau gravel). Media Pasir Pasir Nre < 5 Porositas awal (ƒ) = 0,4 Tebal pasir = 70 cm Diameter (d) = 0,8 mm Viskositas (ν) = 0,000008039 m2/detik Kecepatan Filtasi (Vf) = 0,00278 m/dtk Nre = Vf x d x (1 f ) w (2,78x10 3 ) x (0,8 .10 3 ) 1 x = = 0,16 ……(OK) (1 0,4) 0,000008039 HL = 180 x = 180 x w (1 f ) 2 Vs x x 2 xL g f3 D (0,000008039) (1 0,4) 2 2,78 x10 3 x x x 0,7 9,81 0,4 3 (0,8 .10 3 ) 2 = 0, 212 m Media Antrasit Antrasit Nre < 5 Porositas awal (ƒ) = 0,4 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 34 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Tebal pasir = 70 cm Diameter (d) = 0,001 m Viskositas (ν) = 0,000008039 m2/detik Kecepatan Filtasi (Vf) = 0,00278 m/dtk Nre = Vf x d x (1 f ) w (2,78 x10 3 ) x(1x10 3 ) 1 x = = 0,207 ...................................................... (Sesuai) (1 0,4) 0,000008039 HL = 180 x w (1 f ) 2 Vs x x 2 xL g f3 D 0,000008039 (1 0,4) 2 2,78 x 10 3 = 180 x x x x 0,7 = 0,136 m 9,81 0,4 3 (1x10 3 ) 2 Media Penyangga Kerikil Antrasit Nre < 5 Porositas awal (ƒ) = 0,4 Tebal pasir = 30 cm Diameter (d) = 0,003 m Viskositas (ν) = 0,000008039 m2/detik Kecepatan Filtasi (Vf) = 0,00278 m/dtk Nre = Vf x d x (1 f ) w (2,78 x10 3 ) x (3 .x10 3 ) 1 x = = 1,7 m ................................................ (Sesuai) (1 0,4) 0,000008039 HL = 180 x = 180 x HL media w (1 f ) 2 Vs x x 2 xL g f3 D 0,000008039 (1 0,4) 2 2,78 .x10 3 x x x 0,3 = 0,0064 m 9,81 0,4 3 (3 x 10 3 ) 2 = HL pasir + HL antrasit + HL kerikil = 0,21 m + 0, 136 m + 0,0064 m = 0,355 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 35 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Tinggi muka air > HL total HL total = HL media + HL under drain = 0,355 m + 0,00262 m = 0,355262 m Maka tinggi air = 1 m Hmax = Tinggi muka air + HL total = 1 m + 0,355262 m = 1,355262 m Back Wash V back wash= 4 x Vs = 4 x 0,00278 m/dtk = 0,112 m/dtk Media Pasir Tebal pasir = 70 cm w = 995 kg/m3 s = 2650 kg/m3 Porositas akhir filtrasi (f1) artinya kedalaman di mana penyaringan mulai tersumbat. Vf w w(1 / 4,3) f = 2,95 x (1 / 3, 2) x x (1 / 2) s . w D g (1 / 3) 1 = 2,95 x 0,995 x 106 (1 / 4,3) 995kg / m3 2,8 .103(1 / 3) x x 9,81(1 / 3, 2) 2650 995kg / m3 8 x10 4(1 / 2) = 0,90 m Asumsi % expansi = 20% (tidak boleh lebih dari 60%) 20% = 0,2 = Le Lo x 100% Lo Le 0,7 m 0,7 m Le – 0,7 m = 0,14 Le = 0,14+ 0,7 Le = 0,84 m Tinggi ekspansi (fe) (1-fe)2 Le = (1-fe) . Lo Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 36 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) (1-fe) 0,84 m = (1-0,90 m) . 0,7 m 1 - fe = 0,08 m fe = 0,91 m HL pasir = 130 x w0,8 (1 f e )2 fbw x x 1,8 x Le 3 9,81 d fe = 130 x 0,995 x10 6 (0,8) (1 0,91) 2 0,01(1, 2) x x x 0,84 = 0,084 m 9,81 0,913 0,8x10 3 (1,8) 1; 2 Media Antrasit antrasit = 1 mm s = 2650 kg/m3 w = 995 kg/m3 Tebal antrasit = 70 cm Porositas akhir (f1) Vf w w(1 / 4,3) = 2,95 x (1 / 3, 2) x x (1 / 2) s . w D g (1 / 3) 1 f 0,995 x 10 6 (1 / 4,3) 2,78 x 10 3(1 / 3) 995 x x = 2,95 x 2650 995 9,81(1 / 3,6) 1.10 3(1 / 2) = 0,806 m Asumsi % expansi = 20% (tidak boleh lebih dari 60%) 20% = 0,2 = Le Lo x 100% Lo Le 0,7 m 0,7 m Le – 0,7 m = 0,14 Le = 0,14 + 0,7 Le = 0,84 m Tinggi ekspansi (fe) (1-fe)2 Le = (1-f1) . Lo (1-fe) 0,84 m = (1-0,806 m) . 0,7 m 1 - fe = 0,16 m fe = 0,838 m Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 37 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) w0,8 (1 f e ) 2 f bw = 130 x x x 1,8 x Le 3 9 D fe 1; 2 HL antrasit 0,995 x 10 6 (0,8) (1 0,838) 2 0,01(1, 2) x x x 0,84 = 130 x 9,81 0,8383 1x10 3 (1,8) = 0,016 m Media Penyangga Kerikil kerikil = 3 mm s = 2650 kg/m3 Tebal kerikil = 30 cm Porositas akhir (f1) Vf w w(1 / 4,3) x x (1 / 2) (1 / 3, 2 ) s . w D g (1 / 3) f1 = 2,95 x = 2,95 x 0,995 x10 6 (1 / 4,3) 995 0,00278 (1 / 3) x x 2650 995 3x10 3(1 / 2) 9,81(1 / 3,6) = 0,46 m Asumsi % expansi = 20% (tidak boleh lebih dari 60%) 20% = 0,2 = Le Lo x 100% Lo Le 0,3 m 0,3 m Le – 0,3 m = 0,15 Le = 0,15 + 0,3 Le = 0,36 m Tinggi ekspansi (fe) (1-fe)2 Le = (1-fe) . Lo (1-fe) 0,36 m = (1-0,46 m) . 0,3 m 1 - fe = 0,45 m fe = 0,55 m HL kerikil w0,8 (1 f e ) 2 f bw = 130 x x x 1,8 x Le 3 9 D fe 1; 2 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 38 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) = 130 x 0,995 x 10 6 (0,8) (1 0,55) 2 0,01(1, 2) x x x 0,3 9,81 0,553 3x10 3 (1,8) = 0,002 m HL Total Backwash = HL pasir + HL antrasit + HL kerikil = 0,008 m + 0,016 m + 0,002m = 0,02 m 4.3.6 Desinfeksi Dibutuhkan : Kaporit yang mengandung klor = 60% Konsentrasi yang diinginkan = 5% Dosis klor = 1,3 mg/L Berat jenis = 1,2 kg/L Q =90 L/detik = 90 L/detik × 1,3 mg/ L Kebutuhan klor = 117 mg/detik = 0,42 kg/jam Periode pelarutan direncanakan setiap sehari sekali, sehingga kebutuhan klor per hari = 24 jam × 0,42 kg/jam = 10,10 kg Kebutuhan klor per bulan = 30 hari × 10,10 kg/hari = 303,26 kg Volume klor = = 10,10 1,2 kebutuhan klor 1 hari berat jenis klor = 8,41 L = 0,0084 m3 Waktu pembuatan larutan (Td) = 24 jam = 86400 detik Debit pembubuhan = = Volume Khlor Td 0,936 m³ 86400 dtk = 0,0013 l/hari Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 39 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 4.3.7 Reservoir Reservoir adalah penampung air hasil olahan, dimensi reservoir disesuaikan dengan kebutuhan air warga dan juga debit air yang diolah. Dimensi reservoir yang direncanakan: Aktivitas warga( T warga ) : 14 jam Waktu produksi(T Ipa) : 24 jam Debit produksi ; 90 ltr/s Kedalaman reservoir : 4 meter Lebar reservoir : 20 meter Jarak antar baffle : 2 meter Perhitungan Volume reservoir = (T ipa – T warga) x Q = (24 jam – 14 jam) x 0,0 m3/s = 3240 m3 Karena jumlah reservoir ada 2 unit maka volume masing-masing bak Panjang reservoir = = 3240 2 = 1620 m3 volume hx l 1620 4 x 20 = 20,5 m Gambar 4.11 Reservoir Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 40 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 4.3.7 Pompa 4.3.7.1 Pompa Intake Menuju Koagulasi dan Flokulasi Major Loses Pipa Suction Hf 𝑄 = (0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63)1,85 x L 0,09 = (0,2785 𝑥 120 𝑥 0,32,63)1,85 x 7 m= 0,048 m Pipa Discharge Hf 𝑄 = (0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63)1,85 x L 0,09 = (0,2785 𝑥 120 𝑥 0,32,63)1,85 x 45 m = 0,310 m Minor Loses Belokan Terdapat 2 belokan, dimana K belokan = 0,5 V = 1,23 m/s 𝑉2 1,232 Hm = K x 2𝑔 = 0,5 x 2 𝑥 9,81= 0,0385 m Jadi Hf belokan = 2 x 0,025 m = 0,0771 m Terdapat 1 buah tee, dimana Ktee = 1,5 V = 1,23 m/s 𝑉2 1,232 Hm = K x 2𝑔 = 1,5 x 2 𝑥 9,81 = 0,115 m Jadi Hf tee = 1 x 0,115 m = 0,115 m Valve K valve = 0,8 V = 1,23 m/s 𝑉2 Hm = K x 2𝑔 1,232 = 0,8 x 2 𝑥 9,81 = 0,06 m Direncanakan H statis = 4 m Hf Total = Hf pipa sunc + Hf pipa discharge + Hf belokan + Hf tee + Hf akibat valve + H static = 0,048 m + 0,310 m + 0,0771 m + 0,115 m + 0,06 m + 4 m = 4,61 m Daya pompa (P) Direncanakan efisiensi pompa (η) = 80% P (daya hidrolik) = 𝜌𝑥𝑔𝑥𝑄𝑥𝐻 𝜂 Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu = 𝑘𝑔 𝑥 𝑚3 1000 9,81 𝑥 0,09 𝑥 4,61 0,8 (160407060) (160407067) (160407081) IV - 41 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) = 5.087,82 watt Pompa intake yang digunakan sebanyak 1 unit dengan debit masing-masing 90 liter/detik. 4.3.7.2 Pompa Koagulasi dan Flokulasi Menuju Sedimentasi Major Loses Pipa Discharge Hf Q =( )1,85 x L 0,2785 x C x D2,63 0,045 =( )1,85 x 1 m = 0,014 m 0,2785 x 120 x 1,682,63 Minor Loses Belokan Terdapat 2 belokan, dimana K belokan = 0,5 V = 0,71 m/s 𝑉2 0,712 Hm = K x 2𝑔 = 0,5 x = 0,012 m 2 x 9,81 Jadi Hf belokan = 2 x 0,012 m = 0,024 m Direncanakan H statis = 0,5 m Hf Total = Hf pipa discharge + Hf belokan +H static = 0,014 m + 0,024 m + 1 m = 1,038 m Daya pompa (P) Direncanakan efisiensi pompa (η) = 80% P (daya hidrolik) = ρxgxQxH η 1000 = kg x m3 9,81 x 0,045 x 1,038 0,8 = 572,78 watt Pompa koagulasi-flokulasi yang digunakan sebanyak 1 unit dengan debit 90 liter/detik. 4.3.7.3 Pompa Sedimentasi Menuju Filtrasi Major Loses Pipa Suction Hf Q 1,85 =( xL 2,63 ) 0,2785 x C x D Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 42 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) 0,045 1,85 =( x 1 m= 0,019 m 2,63 ) 0,2785 x 120 x 0,2 Pipa Discharge Hf Q 1,85 =( x2 2,63 ) 0,2785 x C x D 0,045 1,85 =( x 2 m = 0,039 m 2,63 ) 0,2785 x 120 x 0,2 Minor Loses Belokan Terdapat 2 belokan, dimana K belokan = 0,5 V = 0,71 m/s 𝑉2 0,712 Hm = K x 2𝑔 = 0,5 x 2 x 9,81= 0,012 m Jadi Hf belokan = 2 x 0,025 m = 0,024 m Direncanakan H statis = 4 m Hf Total = Hf pipa sunction + Hf pipa discharge + Hf belokan + H static = 0,019 m + 0,039 m + 0,024 m + 4 m = 4,082 m Daya pompa (P) Direncanakan efisiensi pompa (η) = 80% P (daya hidrolik) = 𝜌𝑥𝑔𝑥𝑄𝑥𝐻 = 𝜂 𝑘𝑔 𝑥 𝑚3 1000 9,81 𝑥 0,045 𝑥 4,082 0,8 = 2.252,5 watt Pompa Sedimentasi yang digunakan sebanyak 1 unit dengan debit 90 liter/detik. 4.3.7.4 Pompa Filtrasi Menuju Reservoir Major Loses Pipa Suction Hf 𝑄 = (0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63)1,85 x L 0,09 = (0,2785 𝑥 120 𝑥 0,32,63)1,85 x 1 m= 0,01 m Pipa Discharge Hf 𝑄 = (0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63)1,85 x L 0,09 = (0,2785 𝑥 120 𝑥 0,32,63)1,85 x 7 m = 0,07 m Minor Loses Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 43 Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum (RTL 3238) Belokan Terdapat 2 belokan, dimana K belokan = 0,5 V = 1,23 m/s 𝑉2 1,232 Hm = K x 2𝑔 = 0,5 x 2 𝑥 9,81= 0,0385 m Jadi Hf belokan = 2 x 0,025 m = 0,0771 m Direncanakan H statis = 4 m Hf Total = Hf pipa sunction + Hf pipa discharge + Hf belokan + H static = 0,01 m + 0,07 m + 0,0771 m + 4 m = 4,15 m Daya pompa (P) Direncanakan efisiensi pompa (η) = 80% P (daya hidrolik) = 𝜌𝑥𝑔𝑥𝑄𝑥𝐻 𝜂 = 𝑘𝑔 𝑥 𝑚3 1000 9,81 𝑥 0,09 𝑥 4,15 0,8 = 4.580 watt Pompa filtrasi yang digunakan sebanyak 1 unit dengan debit masing-masing 90 liter/detik. Gideon Nehemia Napitupulu Dian Aditya Rhoshenia Silitonga Egi Anjas Sitepu (160407060) (160407067) (160407081) IV - 44