Bahan komsel 18 – 23 April 2016 TOGETHER GROW Sangat mudah bagi kita untuk berkata saya cinta Tuhan, saya mengasihi Tuhan saat mata kita melihat tanda-tanda heran dan ajaib yang Tuhan buat dalam hidup kita, bukankah hal-hal tersebut yang kita semua pasti ingin dapatkan, bukankah hal-hal tersebut yang kita semua pasti ingin dapatkan. Namun perjalanan hidup orang percaya kadang Tuhan ijinkan harus berjalan menuju kesengsaraan dengan tujuan agar karakter kita terus bertumbuh ke arah Kristus, dan naluri setiap orang akan cenderung untuk menghindari atau menjauhi kesengsaraan. Tapi ada satu pribadi yang luar biasa yang melakukan pembedaan, mari kit abaca Lukas 9:53, ya pribadi tersebut adalah Yesus Kristus yang menggenapi kehendak Bapa untuk mati di kayu salib dan menanggung dosa yang tidak pernah Dia lakukan. Tapi apa yang terjadi pada orangorang percaya di Samaria ketika Yesus menuju Yerusalem untuk diadili dan disalib, maka orang-orang Samaria memilih untuk tidak mau menerima Dia. Bagaimana mungkin orang-orang percaya yang di Samaria yang melihat tanda-tanda ajaib Yesus dan mereka tahu siapa Yesus, tetapi ketika Yesus harus menggenapi kehendak Bapa, mereka semua meninggalkannya. Berapa banyak dari kita ketika kita diberkati maka banyak teman-teman kita yang datang dan mendekat, tetapi ketika kita sengsara dan menghadapi kesulitan seakan-akan semua orang meninggalkan kita, lalu masih bisakah kita berkata semua baik dan terus bersyukur serta mendoakan orang-orang yang sudah meninggalkan kita dan apakah kita sanggup untuk menghadapi semua ujian dalam kehidupan kita, mari kita belajar dua hal yang akan membantu kita agar terus sanggup berjalan menggenapi kehendak Bapa dalam perjalanan hidup kita. 1. Percaya Total Jika kita baca kitab Hakim-hakim kita akan banyak menemukan orang-orang yang dipakai secara luar biasa. Kita akan melihat satu tokoh bernama Gideon bagaimana kepahlawanannya dalam memimpin bangsa Israel memerangi musuh-musuhnya, mari kita baca Hakim-hakim 6:34-40, bagaimana tanggapan sudara setelah membaca ayat ini ? Lalu kita ingat-ingat apakah selama ini yang kita lakukan sama seperti Gideon yang terus meminta tanda yang bahkan kelihatannya akan mustahil dilakukan bagaimana guntingan bulu domba yang kena embun dan tanah disekitarnya kering, dan kedua kalinya karena keraguannya akan Tuhan Gideon meminta “tanda lagi” bulu domba kering dan tanah disekitarnya basah terkena embun, berapa banyak dari kita yang seakan memaksakan kehendak kita yang memang tidak mau menggenapi kehendak Tuhan dalam hidup kita dan maka akan terjadilah tawar-menawar dengan Tuhan, padahal jika kita mengerti setiap perkataan Tuhan pasti ada jaminan dari Tuhan. Mari kita baca Ibrani 4:7, mari biasakan diri kita untuk percaya total kepada Tuhan, maka Tuhan akan selalu beserta kita apapun yang sedang kita hadapi Dia tak pernah tinggalkan anak-anak-Nya. 2. Kedewasaan Rohani Sebenarnya seperti apa kehidupan rohani yang dewasa itu? Ketika seorang anak kecil dipukul temannya tidak usah kita ajarkan dia untuk membalas memukul balik karena secara natural dan spontan ia akan memukul balik, perhatikan 1 Petrus 3:9-10, inilah yang harus kita lakukan bisakah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana kita harus mengontrol atau mengendalikan hidup kita dan berdoa agar Tuhan terus mendewasakan kerohaniaan kita dari hari ke hari sehingga kehidupan kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Conclusion Kita sudah belajar dua hal yaitu percaya total dan kedewasaan rohani, ketika orangorang meninggalkan kita , yang harus kita lakukan adalah percaya total sehingga engkau dapat mendeteksi suara Tuhan Bapa kita yang tak pernah meninggalkan kita dan ada penjaminan atas diri kita ketika kita melakukan kehendak-Nya. Dan mulailah untuk kita sama-sama belajar merendahkan diri sendiri dan anggap yang lain itu lebih dari kita, lebih benar, lebih bijaksana dan lebih perlu untuk dimengerti maka dari semua hal ini marilah dalam komunitas sel ini kita saling membangun satu dengan yang lain sehingga kualitas kedewasaan rohani kita akan terus bertumbuh bersamasama dari waktu ke waktu. Sharing 1. Apa yang saudara lakukan jika semua orang-orang mulai meninggalkan saudara? 2. Berapa banyak dari kita yang sering meragukan suara Tuhan! Kenapa? 3. Mari kita cek diri kita apakah kita sudah dewasa secara rohani atau malah rohani kita seperti kanak-kanak! ( Kesaksian semua anggota komsel sehingga bisa saling membangun dan mendewasakan secara rohani satu dengan yang lainnya ).