Nama : Anik Handayani NIM : K7414005 Kelas : PAK 1 A. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sector public seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan. 1. Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi : 1. 2. 3. 4. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor Penyusun laporan keuangan Auditor, seperti BPK dan KAP, Para pemakai laporan keuangan sector public Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sector publik. Kerangka konseptual ini sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan sector public dalam pengembangan standar akuntansi keuangan sector public dimasa depan, dan dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan sector public yang berlaku, akan mengurangi konflik tersebut. 2. Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Sebagai sebuah siklus, akuntansi sector public terangkai dari proses perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta pertanggungjawaban. Dengan demikian, pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perencanaan publik Penganggaran publik Realisasi anggaran publik Pengadaan barang dan jasa publik Pelaporan sektor publik Audit sektor publik Pertanggungjawaban public 3. Tujuan Laporan Keuangan Sektor Publik Tujuan umum pelaporan keuangan sektor publik: 1. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan mendemostrasikan akuntabilitas entitas, 2. Info mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya finansial, 3. Info mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya, 4. Info yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan entitas untuk mendanai aktivitasnya dan kewajiban, 5. Info tentang kondisi keuangan dan perubahan didalamnya, 6. Info yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas atas hal biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Elemen-elemen dalam laporan keuangan sektor publik: 1. Aktiva, 2. Kewajiban, 3. Aktiva/ekuitas neto, 4. Pendapatan, 5. Biaya-biaya, 6. Arus kas 4. Asumsi Dasar a. Dasar Akrual Laporan keuangan sektor publik meliputi berbagai transaksi masa lalu dan peristiwa terkait yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara ekonomi. b. Kelangsungan Usaha Laporan keuangan sektor publik disusun atas dasar kelangsungan usaha entitas saat sekarang dan masa depan. 5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik a. Dapat dipahami Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, dan akuntansi, serta mempunyai kemauan untuk belajar tentang informasi yang disampaikan. b. Relevan Dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai laporan. c. Keandalan Bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya. d. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan. Karakteristik lainnya: a. Materialitas Dapat diinterprestasikan sebagai ambang batas hasil penerapan informasi sesuai dengan salah satu karakteristik kualitatif pokok. b. Penyajian jujur Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang wajar dapat diharapkan untuk disajikan. c. Subtansi mengungguli bentuk Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. d. Netralitas Informasi harus dapat diarahkan pada kebutuhan umum pemakai. e. Pertimbangan sehat Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. f. Kelengkapan Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. B. ELEMEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK 1. Aktiva Sumber yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil dari peristiwa masa lalu. Dari sumber-sumber tersebut, manfaat ekonomi masa depan atau jasa potensial yang mengalir masuk ke entitas, diharapkan ada. 2. Kewajiban Hutang masa kini daru suatu entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu. Dengan demikian, penyelesaian hutang itu merupakan arus keluar sumber-sumber yang dimiliki suatu entitas dengan manfaat masa depan atau jasa potensial. 3. Ekuitas Hak residual aktiva pemerintah pusat/daerah setelah dikurangi semua kewajiban. C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIC 1. Pengukuran unsur laporan keuangan LAPORAN KEUANGAN Pengakuan ini dapat dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam laporan kata- kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkan ke dalam laporan posisi keuangan atau kinerja keuangan. Persyaratan pengakuan pos yang memenuhi definisi suatu unsur kalau : a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dgn pos tersebut akan mengalir dari ke dalam perusahaan b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dgn andal 2. Probabilitas manfaat ekonomi masa depan Konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dgn pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam entitas. 3. Kendala pengukuran Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dgn tingkat keandalan tertentu. Suatu pos dapat memenuhi syarat untuk di akui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. 4. Pengakuan aktiva Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar msanfaat ekonominya di masa depan atau jasa potensialnya akan diperoleh entitas dan aktiva tersebut mempunyai nilai dan dapat diukur dgn andal. Aktiva tidak diakui , bila pengeluaran terjadi dan manfaat ekonominya tidak mungkin mengalir ke dalam entitasnya setelah periode akuntasi berjalan. 5. Pengakuan kewajiban Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dgn andal. 6. Pengakuan pendapatan Pendapatan diakui kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang terkait dgn peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal 7. Pengakuan biaya Biaya diakui kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dapat diukur dgn andal. Biaya diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. 8. Pengukuran unsur laporan keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur laporan keuangan sektor publik dalam posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu. D. PERBEDAAN AKUNTANSI BERBASIS KAS DAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL 1. Basis Kas Sistem akuntansi ini hanya mengakui arus kas masuk dan kas keluar.Rekening keuangan akhir akan dirangkum dalam buku kas.Dalam kasus ini,laporan keuangan tisak bisa dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva dan kewajiban.Data yang ada hanyalah perimbangan kas.Penjualan hanya dicatat saat kas diterima,sehingga tidak ada pos piutang.Pembelian dicatat saat kas dibayarkan,sehingga tidak ada hutang. Keuntungan utama basis kas yaitu mudah dipahami dan juga ditafsirkan,Akibat kesederhanaannya tidak membutuhkan biaya yang banyak dan keahlian akuntansi yang tinggi. 2. Basis Akrual Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai berikut: “Penerimaan dan biaya bertambah(diakui karena diperoleh atau dimasukan tidak sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan”. Penerapan basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang digunakn, seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan.Terkait dengan itu,penerapan basis akrual mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor.Sehingga system akuntansi yang bangun dapat dipilah yang berorientasi hutang atau yangberorientasi piutang.