Uploaded by User57082

ANALISIS SWOT

advertisement
ANALYSIS & DESIGN PEKERJAAN, ANALYSIS SWOT, PERAN SISTEM
INFORMASI SDM DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN SDM dan TANTANG
YANG DIHADAPI DALAM SISTEM SDM
Dibuat oleh :
 Anisa Balfas 1818.1112.0860
 Wulandari Novita Sari 1818.1112.0881
 Rafiddin Wafi 1818.1111.1246
 Risti Nur Lestari 1818.1112.0874
 Lisa Fitria 1818.1112.0859
 Nastin 1818.1111.1216
A. Analisa Jabatan (Job Analysis)
Jabatan atau pekerjaan merupakan hal yang penting dalam organisasi untuk mencapai
tujuannya. MSDM membutuhkan informasi tentang keseluruhan jabatan yang ada di
perusahaan dan jabatan perlu didesain agar dapat memotivasi kinerja para anggotanya.
Jabatan sering disebut juga sebagai pekerjaan disamping sebagai status dalam organisasi
merupakan sekumpulan tugas-tugas yang harus dilakukan. Jabatan menjadi hal yang penting
karena hal itu menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki, dan menjadi alat untuk mencapai
tujuan organisasi, dan menjadi obyek penting yang harus diperhatikan.
Analisa jabatan atau job analysis merupakan pencarian informasi tentang jabatan yang ada.
Tujuan analisa jabatan adalah untuk menentukan/memperbaharui informasi analisa jabatan
(job description, job specification, job performance standard), untuk tujuan-tujuan khusus
misalnya, untuk evaluasi kompensasi, perancangan ulang pekerjaan, dan lain-lain. Informasi
analisis jabatan diantaranya :

Job Description : pernyataan tertulis yang menjelaskan tugas-tugas, tanggung jawab,
kondisi kerja, dan aspek yang lainnya.

Job Specification : persyaratan atau karakteristik orang yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan (pendidikan, pengalaman, pelatihan, dan ciri fisik dan
mental).
Job Performance Standard : Bagaimana kinerja diukur (target yang harus dicapai, sikap,
dan perilaku kerja).

Ketiga dokumen ini menjadi elemen utama dari human resource information system.
Aktivitas MSDM berdasarkan aktivitasnya pada informasi analisa jabatan :

Merekrut pegawai yang potensial

Mencocokka pelamar dengan jabatan yang kosong

Menentukan kegiatan pelatihan

Melakukan penilaian kinerja

Penentuan kompensasi

Perencanaan kebutuhan SDM masa depan

Menentukan standar kerja yang realistik

Penempatan yang tepat

Mengevaluasi bagaimana tantangan lingkungan mempengaruhi pekerjaan seseorang

Bimbingan dan pengawasan

Menghindari persyaratan yang tidak dibutuhkan yang dapat menyebabkan diskriminasi

Mengungkapkan elemen-elemen yang dapat membantu atau mengabaikan kualitas
kehidupan kerja

Perancangan jabatan
Langkah-langkah analisa jabatan :


Mengidentifikasi jabatan-jabatan yang akan dianalisa
o
Jabatan apa?
o
Identifikasi dapat melalui struktur organisasi, daftar gaji
o
Berapa orang pemegangnya?
o
Dalam perusahaan jumlah jabatan mungkin sangat banyak
Menentukan jenis informasi yang akan dianalisa
o
Identiatas jabatan; Identitas jabatan/pekerjaan dalam struktur organisasi yang
berlaku sekarang. Jabatan dibawah jabatan apa dan membawahi jabatan apa.
o
Tujuan utama dari pekerjaan; Apa tujuan utama atau hasil yang ingin dicapai
atau tanggung jawab utama dari pekerjaan.
o
Rincian tugas (apa, bagaimana, dan hasilnya apa); Tugas-tugas penting atau
tugas-tugas yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dan apa hasil
kerjanya.
o
Sumber daya yang dibutuhkan; Sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat
melakukan pekerjaan dengan baik misalnya komputer, atau peralatan tertentu.
o
Alur input output
o
Lingkup keputusan; Pada aspek apa pemegang jabatan diberi wewenang untuk
mengambil keputusan.
o
Kompeleksitas pekerjaan
o
Hubungan-hubungan dalam pekerjaan
o
Persyaratan pekerjaan; Persyaratan seperti pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, sifat kepribadian, dan fisik yang harus dimiliki pemegang jabatan
agar tugas-tugas dalam jabatan itu dapat dilakukan dengan baik.
o


Lingkungan dimana pekerjaan dilakukan; Didalam ruangan atau diluar ruangan,
melakukan perjalanan keluar kota atau tidak, serta apakah berisiko atau tidak.
Menentukan teknik pengumpulan informasi
o
Kuessioner
o
Observasi
o
Interview
o
Panel of expert
o
Employee logs
Mengumpulkan dan menganalisa informasi; Sumber informasi analisis jabatan :
o
Pemegang jabatan
o
Mantan pemegang jabatan
o
Ahli/Expert
Analisa jabatan dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu, misalnya 5 tahun sekali
atau pada waktu pendirian perusahaan.
B. Desain Pekerjaan (Job Design)
Jabatan atau pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas organisasi, meningkatkan
kepuasan kerja, memotivasi, mengurangi turn over, dan meningkatkan kemampuan. Oleh
karena itu, pekerjaan harus didesain dengan baik agar menjadi sumber motivasi, kepuasan
kerja, dan produktivitas. Desain pekerjaan adalah penentuan cakupan pekerjaan, wewenang,
lingkungan kerja yang mendukung, spesialisasi dari sebuah proses atau organisasi.
Elemen Organisasi; Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu
caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika
dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan
kemampuan.
Elemen Keperilakuan; Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang terdiri dari :

Autonomy (Responsibility for work)




Task Variety (use of different skill and ability)
Task Identity (doing the whole piece of work)
Task Siginificance (meaning of work to other)
Feed Back (information on performance)
Elemen Lingkungan; Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan
ketersediaan pegawai.
Aspek-aspek keperilakuan dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.
Teknik dalam mendesain ulang pekerjaan :



Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job
variety, job identity, dan job significance)
Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor
yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang.
Istilah analisis SWOT seringkali kita temukan dalam ruang lingkup ekonomi dan bisnis. Metode
analisis ini tujuannya adalah untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan
bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah
dihadapi.
Analisis SWOT berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk membuat kerangka situasi
dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut pandang SWOT (Strenght, Weaknesses,
Opportunities, Threats). Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang pengertian analisis
SWOT dan manfaatnya dalam bisnis.
Unsur-Unsur Analisis SWOT
SWOT merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat evaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam bisnis. Umumnya SWOT digambarkan dengan tabel
pada ukuran kertas yang besar untuk memudahkan analisis hubungan antar aspeknya.
Pembuatan analisis SWOT melibatkan tujuan bisnis yang spesifik dan identifikasi faktor internaleksternal untuk mencapai tujuan tersebut.
Seperti yang sudah disinggung diatas, analisis SWOT melibatkan empat unsur utamanya,
yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang)
dan Threats (ancaman). Berikut penjelasan dari masing-masing unsur tersebut:
1. Kekuatan (Strenght)
Analisis terhadap unsur kekuatan
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis
tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil
produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan
perusahaan.
Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar
kekuatan sebagai upaya kompetisi.
2. Kelemahan (Weakness)
Analisis terhadap unsur kelemahan
Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan
yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan
perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki
perusahaan Anda.
Jika ingin membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni
konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahan.
3. Peluang (Opportunity)
Analisis terhadap unsur peluang
Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk
berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan.
Unsur peluang termasuk daftar apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan
diterima di masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Ancaman (Threats)
Analisis terhadap unsur ancaman
Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat
bertahan atau tidak di masa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya
banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain
sebagainya.
Membuat daftar ancaman perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta
bisa sewaktu-waktu bertambah atau berkurang.
Manfaat Analisis SWOT
Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah metode analisis yang paling dasar.
Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda,
yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah perusahaan.
Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan
mempertahankan peluang, serta pada saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan
menghindari potensi ancaman.
Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis
strategis. Dengan analisis ini, organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak
ancaman yang harus dihadapi.
Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut:




Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi
untuk meningkatkannya.
Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi
kelemahan tersebut.
Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari
ancaman tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
Secara garis besar terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi analisa SWOT, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Faktor Internal
Faktor
internal
adalah
faktor-faktor
yang berasal
dari
dalam
suatu
perusahaan,
yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal yang
merupakan bagian dari faktor internal adalah;


Sumber daya keuangan yang memadai
Sumber daya manusia yang kompeten
Properti teknologi terkini
Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
Kemampuan pemasaran yang baik
Kemampuan distribusi yang baik

Dan lain-lain




2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar perusahaan (ancamandan peluang)
dan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun beberapa hal yang
merupakan bagian faktor eksternal adalah;







Tren bisnis
Budaya masyarakat
Sosial politik dan ideologi
Kondisi perekonomian suatu negara
Peraturan dan kebijakan pemerintah
Perkembangan teknologi
Dan lain-lain
Contoh Analisis SWOT
Analisis SWOT brand StarBucks bisa kita jadikan referensi untuk membuat analisis SWOT.
Perhatikan gambar berikut ini,
Analisis SWOT Starbucks
Dari gambar di atas kita dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi
bisnis Starbucks. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Kekuatan Starbucks



Memiliki produk dan layanan berkualitas tinggi
Brand terkenal secara internasional, dan memiliki kekuatan branding
Lokasi store berada di tempat yang strategis


Memiliki hubungan yang baik dengan supplier
Efektif dan efisien dalam rantai pasok
2. Kelemahan Starbucks





Efek bagi kesehatan dari mengkonsumsi produk Starbucks
Pertumbuhan masa depan semakin bergantung pada segmen internasional
Bergantung pada segmen operasi di Amerika
Bencana alam sangat mempengaruhi pasokan
Bergantung pada hubungan dengan pemasok
3. Peluang Starbucks





Memanfaatkan merek Starbucks lebih banyak lagi selain gerai
Kelompok produk konsumen global
Perluasan segmen operasi internasional
Inovasi produk dan platform pertumbuhan baru
Pertumbuhan masa depan semakin bergantung pada segmen internasional
4. Ancaman Bagi Starbucks





Studi kesehatan terbaru tentang dampak gula
Sejumlah besar pesaing dalam bisnis kopi spesial
Suplai dan harga kopi tunduk pada volatilitas yang signifikan
Kondisi ekonomi di Amerika bisa menurunkan belanja konsumen
Lonjakan upah minimum menurunkan profitabilitas dan menurunkan pasokan
Pentingnya Analisis SWOT dalam Bisnis
Jika mengacu pada penjelasan di atas, analisis SWOT sangat penting untuk dilakukan, yaitu
sebagai kerangka untuk menganalisis apa yang dimiliki dan tidak dimiliki perusahaan. Analisis ini
bukan hanya penting untuk membangun sebuah bisnis saja, namun sangat penting untuk
keberlangsungan bisnis.
Analisa SWOT sudah dianggap sebagai metode analisis untuk mendeskripsikan perusahaan yang
paling dasar. Melalui analisa SWOT dapat menjadi bahan untuk membuat perencanaan strategis
dan mencapai tujuan perusahaan secara lebih sistematis.
Analisis yang diterapkan dengan baik dan dijalankan dengan benar dalam sebuah perusahaan
akan sangat membantu untuk melihat sisi-sisi perusahaan yang selama ini tidak terlihat. Tanpa
melakukan analisis bisa jadi bisnis yang dibangun tidak berjalan secara efisien dan efektif.
D. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau human resources information
system (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata
laksana manajemen sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan
keputusan atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas
dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
Fungsi Sistem Sumber Daya Manusia dan Penempatannya
Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). Sumber daya manusia membantu
menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti
perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek
kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia
dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan
untukmeningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan
pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan
mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus
program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
E. TANTANGAN- TANTANGAN MSDM
1. Faktor Eksternal Organisasi
• Tantangan-tantangan teknologi
Dampak kemajuan teknologi pada manajemen personalia terjadi melalui dua cara. Cara
pertama adalah melalui pengaruh teknologi yang mengubah industri secara
keseluruhan. Sebagai contoh, kemajuan teknologi di bidang transpoortasi dan
komunikasi telah meningkatkan mobilitas angkatan kerja. Lebih lanjut, departemen
personalia perlu merancang kegiatan-kegiatan pengaturan dan pendayagunaan sumber
daya manusia untuk mengikuti perkembangan operasi perusahaan akibat inovasi teknologi.
• Angkatan Kerja
Angkatan Kerja merupakan kelompok individu dari luar yang menjadi pekerja dalam
organisasi. Kemampuan dari tenaga kerja organisasi menentukan seberapa besar
dapat meraih misinya. Sejak tenaga kerja baru dipekerjakan dari luar organisasi
, angkatan kerja dipertimbangkan sebagai factor lingkungan eksternal.
Angkatan kerja selalu berubah dan pergantian ini menimbulkan perubahan angkatan
kerja dalam organisasi. Perubahan ini meliputi ras, jenis
kelamin/gender, usia, nilai, dan norma budaya.
• Legal Consideration
Masalah signifikan lain yang mempengaruhi SDM berhubungan dengan undang-undang local
dan Negara bagian adalah tentang peluang kerja yang sama (equal employment opportunity).
Untuk menghindari masalah ras, warna kulit, agama, jenis kelamin atau negeri asal
maka dibentuk suatu badan/komisi untuk menangani masalah tersebut. Equal
Employment Opportunity Comission merupakan komisi yang diberi kuasa unuk
menyelidiki keluhan-keluhan diskriminasi pekerjaan dan menggugat atas nama pihak
yang mengeluh. Masalah hukum, keputusan pengadilan dan tindakan afirmatif berakibat pad
aaktivitas SDM.
• Konsumen
Konsumen menukarkan sumber daya yang pada umumnya berbentuk uang dengan produk dan
jasa organisasi . Konsumen bisa terdiri dari lembaga seperti sekolah, rumah
sakit, atau kantor pemerintah, atau organisasi lain seperti kontraktor, distributor, pabrik atau
individual.
Taktik menjual bervariasi menurut pelanggan dan situasi pasar. Biasanya dilakukan
analisis pelanggan potensial dan kondisi pasar serta menentukan kampanye
pemasaran berdasar analisis.
• Tantangan-tantangan ekonomi
Berbagai tantangan siklus bisnis mempengaruhi kegiatan-kegiatan personsalia. Sejalan
latihan tumbuh dan berkembang. Perkembangan-perkembangan ini selanjutnya
memberikan tekanan pada peningkatan upah, penawaran “benefits” yang lebih baik,
dan perbaikan kondisi kerja.
• Keadaan politik dan pemerintah
Berbagai faktor politik telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi
pengambilan keputusan-keputusan dibidang personalia. Departemen personalia tidak
mungkin mengabaikan konsekuensi-konsekuensi atau dampak berbagai kegiatan
personalia terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Faktor
stabilitas politik dan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan pemerintah
merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam pelaksanaan fungsi
personalia. Sebagai contoh, keputusan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK)
tidak bisa diambil sewenang-wenang oleh perusahaan tanpa memperhatikan dampaknya
terhadap stabilitas politik, program dan peraturan pemerintah.
• Tantangan-tantangan demografis
Kondisi demografis menggambarkan komposisi angkatan kerja, seperti tingkat
pendidikan, umur, persentase penduduk yang termasuk angkatan kerja dan
karakteristik-karakteristik populasi lainnya. mesikpun perubahan-perubahan
demografis biasanya bisa diketahui sebelumnya, terjadi dengan lambat dan dapat
diukur dengan baik, departemen personalia perlu mengantisipasi dampaknya
terhadap organisasi. Sebagai contoh, distribusi umur penduduk mengharuskan
perusahaan untuk menyesuaikan tipe-tipe “fringe benefits” yang ditawarkan.
Perubahan- perubahan demografis juga bisa mencerminkan pergeseran-pergeseran
berbagai nilai budaya.
• Kondisi geografis
Kondisi demografis menggambarkan komposisi angkatan kerja, seperti tingkat
pendidikan, umur, persentase penduduk yang termasuk angkatan kerja dan
karakteristik-karakteristik populasi lainnya. mesikpun perubahan-perubahan
demografis biasanya bisa diketahui sebelumnya, terjadi dengan lambat dan dapat
diukur dengan baik, departemen personalia perlu mengantisipasi dampaknya
terhadap organisasi. Sebagai contoh, distribusi umur penduduk mengharuskan
perusahaan untuk menyesuaikan tipe-tipe “fringe benefits” yang ditawarkan.
Perubahan- perubahan demografis juga bisa mencerminkan pergeseran-pergeseran
berbagai nilai budaya.
• Kondisi sosial budaya
Kondisi sosial budaya merupakan pertimbangan penting bagi pengambilan keputusan
personalia. Kondisi ini berkenaan dengan kepercayaan, nilai-nilai, sikap,
pandangan dan pola atau gaya kehidupan yang berkembang dan terbentuk dari
dinamika kebudayaan, ekologi, demografis, geografis, religius, pendidikan dan
faktor-faktor etnis lainnya. Perubahan-perubahan kondisi atau nilai- nilai
sosial budaya merupakan tantangan-tantangan bagi manajemen personalia.
Peningkatan partisifasi wanita dalam pasar tenaga kerja adalah contoh pertama
perubahan sosial yang mempunyai berbagai implikasi demografis. Perubahan ini
telah banyak mempengaruhi kebijaksanaan-kebijaksanaan pengupahan dan kompensasi
lainnya serta program-program latihan dan pengembangan.
• Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang cakap merupakan kebutuhan
prasyarat bagi sukses perusahaan. Ada tiga faktor yang paling mempengaruhi
kegiatan pemenuhan kebutuhan personalia perusahaan, yaitu reputasi perusahaan di
mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja, dan tersedianya
tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan . ketiga
kondisi ini sangat berpengaruh pada kegiatan-kegiatan penarikan, seleksi dan
administrasi personalia lainnya.
• Kegiatan-kegiatan para pesaing
Kasus pembajakan para manajer, yang diungkap banyak media masa beberapa waktu yang
lalu, adalah sebuah contoh yang gamblang mengenai pengaruh kegiatan pesaing
terhadap manajemen personalia perusahaan. Bila suatu bank menetapkan
kenaikan gaji untuk tahun yang akan datng, bank-bank lain dapat diperkirakan
akan mengikutinya. Diberbagai industri, seragam, jam kerja dan aturan-aturan
personalia adalah relatip standar dan perubahan-perubahan dalam hal-hal ini sering
disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan personalia para pesaing. Memang hampir
untuk semua bisnis, berbagai kebijaksanaan personalia adalah faktor krusial
untuk memelihara postur pengerjaan yang kompetitif, menarik dan mendapatkan para
karyawan terbaik. Ungkapan seorang manajer personalia berikut memperjelas
masalah ini, “bila kita tidak ingin kehilangan orang-orang terbaik perusahaan,
kita harus secara konsisten mengikuti kebijaksanaan-kebijaksanaan
pengupahan, fringe-benefits dan administrasi personalia para
pesaing”.
2. Faktor Internal Organisasi
• Karakter organisasi
Setiap perusahaan adalah unik. Kemiripan di antara organisasi-organisasi memang
dapat ditemukan pada bagian –bagiannya, tetapi masing-masing organisasi sebagai
keseluruhan mempunyai karakter yang unik. Karakter organisasi merupakan produk
semua ciri organisasi : Orang-orangnya, tujuan-tujuannya, struktur
organisasi, teknologi dan peralatan yang digunakan, kebijkasanaan-kebijaksanaannya,
ukurannya, umurnya, serikat karyawan, keberhasilannya, dan
kegagalannya. Karakter organisasi mencerminkan masa lalu dan menentukan di waktu
yang akan datang.
• Misi
Sesuatu yang menyangkut keberadaan organisasi. Di dalam masyarakat, setiap entitas
mempunyai peranan sendiri. Peranan tersebut akan menentukan misi atau maksud
keberadaan mereka dalam masyarakat tersebut.
Jika mereka tidak mempunyai misi atau maksud keberadaan mereka maka entitas tersebut
tidak akan mempunyai eksistensi. Misi entitas bisnis biasanya memproduksi atau
mendistribusikan barang/jasa ekonomis. Misi keberadaan departemen SDM akan
individu yang memiliki nilai potensial dan kompetitif. Dengan demikian,
adanya misi yang jelas dan terarah akan membawa riset SDM pada focus strategis
yaitu memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan barang yang sebenarnya dari
organisasi.
• Kebijakan
Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan pernyataan atau pemahaman umum
yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan. Seringkali kebijakan merupakan
pernyataan tidak tertulis. Kebijakan membatasi pengambilan keputusan dalam
wilayah tertentu dan memastikan agar keputusan tersebut konsisten dan mengarah
pada tujuan organisasi. Kebijakan memberi ruang inisiatif dalam pengambilan
keputusan. Kebijakan dapat ditemui pada jenjang yang palng bawah sampaiatas.
Kebijakan juga dapat ditemui pada departemen organisasi, seperti pemasaran atau
keuangan. Membuat kebijakan yang konsisiten dengan tujuan organisasi bukan
merupakan pekerjaan mudah. Ada beberapa alas an. Pertama, beberapa kebijakan tidak
tertulis. Dan yang Kedua, inisiatif otonomi dalam kebijakan dapat menghasilkan
variasi yang cukup besar dalam pengambilan keputusan.
• Pemegang Saham dan Dewan Direksi
Pemilik persahaan disebut pemegang saham. Struktur organisasi public yang besar
mempengaruhi organisasi dengan menggunakan hak suara. Secara tradisional,
pemegang saham tertarik pada pendapatan investasi dan membiarkan kegiatan
operasional organisasi dijalankan oleh manajer.
Pemegang saham memberikan modal ke organisai dalam bentuk penyertaan. Dengan
demikian. Hak dan kewajiban melekat pada kepemilikannya. Hak mereka adalah
berbagi keuntungan dan berkewajiban menanggung risiko organisasi jika organisasi
bangkrut.
• Serikat karyawan
Serikat karyawan menyajikan tantangan nyata dalam perusahaan-perusahaan yang
mempunyai organisasi buruh , dan tantangan potensial bagi yang tidak mempunyai.
Dalam perusahaan dengan serikat karyawan, manajemen dan serikat
menandatangani perjanjian kerja yang mengatur berbagai prasyarat kerja seperti
kopensasi, jam kerja dan kondisi kerja. Perjanjian ini membatasi kegiatankegiatan personalia.
• Sistem informasi
Kualitas kontribusi departemen personalia tergantung pada kualitas informasi yang
digunakan dalam pengambilan keputusa-keputusan personalia. Dalam kenyataannya,
departemen personalia memerlukan sejumlah besar informasi yang terinci. Kemampuan
untuk memperoleh, mengumpulkan, menyimpan, dan mendapatkan kembali
informasi merupakan tantangan bagi departemen personalia. Untuk menghadapi
tyantangan ini, perusahaan perlu mengembangkan sistem informasi sumberdaya
manusia dengan komputer (computer-based) suatu sistem yang menyimpan informasi
secara terincitentang karyawan , pekerjaan dan faktor-faktor lain sesuai
kebutuhan.
• Perbedaan-perbedaan individual karyawan
Orang-orang berbeda satu dengan yang lain dalam banyak hal. Sebagai contoh,
orang-orang berbeda dengan faktor-faktor kepribadian phisik, intelegensia, dan
bakat. Karakteristik-karakteristik manusia yang berbeda-beda ini hendaknya
diperhatikan manajemen personalia dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perencanaan
sumberdaya manusia, penilaian prestasi kerja karyawan, perencanaan karier dan
administrasi sumberdaya manusia pada umumnya.
• Sistem nilai manajer dan karyawan
Berbagai sistem nilai ini dan norma dan dianut para manajer dan karyawan merupakan
kendala-kendala tambahan yang dihadapi manajer personalia. Pengetahuan tentang
nilai-nilai dan norma-norma kelompok kerja dapat membantu departemen personalia
memecahkan berbagai bentuk konflik nilai yang biasa menyulitkan karyawan. Di
samping itu, pemahaman akal hal itu juga dapat sangat berguna dalam perumusan
berbagai kebijaksaan personalia (seperti, time-off benefits, scheduling kerja,
atau dessin pekerjaan). Sistem-sistem nilai para manajer dan karyawan tidak dapat
diabaikan dalam setiap pengambilan keputusasn-keputusan personalia.
Download