PENERAPAN METODE BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKAN

advertisement
PENERAPAN METODE BRAIN GYM UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR IPA MATERI ALAT PEREDARAN DARAH
(Pada Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan,
Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang
Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
SILVIA LAILATUL FANI
NIM: 11507026
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh.

Penderitaan, ketakutan dan kecemasan merupakan awal langkah untuk
menggapai impian dan harapan.
(Aristoteles)
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan bagi mereka yang telah menantikan
saat-saat yang indah ini :
1. Allah SWT
2. Orangtuaku yang selalu sabar dan memberikan kasih sayang serta
memberikan seluruh usahanya demi kemajuanku.
3. Suamiku tercinta yang selalu menemaniku.
4. Keluarga besarku yang selalu memberi semagat.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini yang berjudul “Penerapan Metode Brain
Gym Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Materi Ajar Alat Peredaran
Darah (Pada Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan,
Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/2012)” merupakan tugas dan syarat yang
wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SWT, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Dalam melaksanakan dan menyusun sekripsi ini peneliti banyak mendapat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Dr. Imam Sutomo,M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga
2.
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
3.
Miftachurrif’ah, M.Ag, selaku sekretaris program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga
4.
Peni Susapti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijakan meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5.
Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan dilingkungan program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6.
H. Rohmad, S.Ag
Selaku kepala Sekolah SDIST At-Taqwa Pendingan,
Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di SD yang beliau pimpin.
vii
7.
Bapak dan ibu guru dan karyawan SDIST At-Taqwa yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian.
8.
Murid-murid kelas V SDIST At-Taqwa yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9.
Bapak dan ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do’a dan
dukungan moril maupun materi demi keberhasilan penulis.
10. Suami ku tercinta
Ahmad Yunus S.Pd yang telah memberikan doa dan
dukungan sampai sekripsi ini selesai.
11. Bapak ibu mertuaku yang telah memberikan perhatian dan doa.
12. Kakakku M. Sony dan keponakanku yang memberi semagat hingga
selesainya sekripsi ini.
13. Keluarga besarku (Salatiga dan Wonosobo) tersayang yang selalu
mendoakan, mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
14. Teman kuliahku Sundari, Tsalis, Denok, yang telah mengisi hari-hariku di
kampus saat suka maupun duka
15. Teman seperjuanganku, PGMI 2007, yang selama ini telah berjuang bersama.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 20 Oktober 2011
Penulis
viii
ABSTRAK
Fani, Silvia Lailatul. 2011. Penerapan Metode Brain Gym Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Belajar Ipa Materi Alat Peredaran Darah (Pada
Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan, Kab.
Semarang). Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Peni Susapti, M.Si
Kata kunci: Motivasi Belajar, Prestasi dan Brain Gym
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi
belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.
Getasan, Kab. Semarang dalam pembelajaran IPA. Salah satu penyebab
rendahnya motivasi dan prestasi siswa adalah kurangnya variasi metode yang
digunakan guru. Selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran
adalah metode tradisional yaitu metode ceramah. Metode ceramah ini
ternyata belum membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran.
Masalah yang dikaji adalah (1) apakah dengan metode brain gym dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas V SDIST At-Taqwa
Pendingan, Sumogawe,
Kec. Getasan Kab. Semarang tahun ajaran
2011/2012?
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan
kelas (classroom action research) dengan menggunakan metode brain gym.
Data dalam penelitian ini diambil dengan observasi atau melihat perilaku
guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, dan metode dokumentasi
berupa nilai evaluasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga
kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan ini
membuahkan hasil berupa peningkatan motivasi siswa dan prestasi siswa.
Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data observasi dianalisis
secara kualitatif, sedangkan data berupa nilai dianalisis secara kuantitatif.
Hasil analisis perilaku siswa terdapat kenaikan kualitas sikap
siswa yang awalnya pasif menjadi aktif. Dari segi motivasi siswa pada siklus
I diperoleh hasil persentase 0%. Pada siklus II diperoleh hasil persentase
27,27%. Pada siklus III mengalami peningkatan pada tingkat motivasi
81,83%. Dilihat dari segi hasil belajar diperoleh hasil pada siklus I rata-rata
nilai adalah 67,7. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata nilai 80,45. Pada
siklus III diperoleh hasil rata-rata nilai adalah 90,45. Berdasarkan hasil
penelitian ini maka peneliti merekomendasikan metode brain gym menjadi
salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil
belajar yang baik.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
LEMBAR BERLOGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
PENGESAHAN KELULUSAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vi
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vii
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
x
DAFTAR TABEL . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiii
DAFTAR GAMBAR. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiv
DAFTAR LAMPIRAN. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
C. Tujuan penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
D. Hipotesis tindakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
E. Manfaat Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
F. Penegasan Istilah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
G. Metode penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
1. Rancangan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9
2. Subjek Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12
x
3. Instrumen Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
4. Pengumpulan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14
5. Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14
H. Sistematika penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18
B. Metode Brain Gym. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
C. Penerapan Brain Gym Dalam Pebelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
D. Pengertian Motivasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
30
E. Pengertian Prestasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
F. Pengertian Belajar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
41
G. Pelajaran IPA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
51
1. Gambaran Situasi Umum SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . .
51
a. Lokasi Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
51
b. Keadaan guru SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
51
c. Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . . . .
52
d. Karakteristik Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
53
e. Pelaksanaan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
53
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
58
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
61
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
65
2. Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
68
3. Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
72
B. Pembahasan
1. Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
75
2. Siklus II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
77
3. Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
81
B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
82
Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
83
Lampiran- lampiran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
85
Biografi Penulis
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 perbedaan pembuluh nadi dan pembuluh darah ....................................
48
Tabel 3.1. Keadaan guru ......................................................................................
52
Tabel 3.2. Data keadaan peserta didik SDIST At-Taqwa ....................................
52
Tabel 3.3. Daftar nama siswa kelas V SDIST At-Taqwa ....................................
53
Tabel 4.1. Lembar pengamatan guru siklus I ........................................................
66
Tabel 4.2. Lembar pengamatan siswa siklus I .....................................................
67
Tabel 4.3. Nilai siswa pada siklus I ......................................................................
68
Tabel 4.4. Lembar pengamatan guru siklus II ....................................................
70
Tabel 4.5. Lembar pengamatan siswa siklus II ....................................................
71
Tabel 4.6. Nilai siswa pada siklus II ....................................................................
71
Tabel 4.7. Lembar pengamatan guru siklus III ....................................................
73
Tabel 4.8. Lembar pengamatan siswa siklus III ...................................................
74
Tabel 4.9. Nilai siswa pada siklus III ...................................................................
73
Tabel 4.10. Perhatian siswa pada siklus I ............................................................
76
Tabel 4.11. Keaktifan siswa pada siklus I ............................................................
76
Tabel 4.12. Minat siswa pada siklus I ..................................................................
76
Tabel 4.13. Perhatian siswa pada siklus II ...........................................................
77
Tabel 4.14. Keaktifan siswa pada siklus II ..........................................................
78
Tabel 4.15. Minat siswa pada siklus II .................................................................
78
Tabel 4.16. Perhatian siswa pada siklus III ..........................................................
79
Tabel 4.17. Keaktifan siswa pada siklus III ..........................................................
79
Tabel 4.18. Minat siswa pada siklus III ...............................................................
80
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.1 Siklus Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
Gambar 2.1 Jantung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
47
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
: Silabus IPA Kelas V
LAMPIRAN 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
LAMPIRAN 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
LAMPIRAN 4
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
LAMPIRAN 5
: Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
LAMPIRAN 6
: Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
LAMPIRAN 7
: Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
LAMPIRAN 8
: Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I
LAMPIRAN 9
: Lembar Hasil Tes Siswa Siklus II
LAMPIRAN 10
: Lembar Hasil Tes Siswa Siklus III
LAMPIRAN 11
: Lembar Soal Siklus I
LAMPIRAN 12
: Lembar Soal Siklus II
LAMPIRAN 13
: Lembar Soal Siklus III
LAMPIRAN 14
: Dokumentasi Kegiatan Siswa
LAMPIRAN 15
: Surat Keterangan Penelitian dari SDIST
LAMPIRAN 16
: Surat Permohonan Izin Penelitian
LAMPIRAN 17
: Daftar Riwayat Hidup Penulis
LAMPIRAN 18
: Lembar Konsultasi Skripsi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembaharuan diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi
disegala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaharuan pendidikan
diterapkan di dalam berbagai jenjang pendidikan. Sebagai pendidik, kita
harus mengetahui dan dapat menerapkan pembaharuan pendidikan agar
dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat
diperoleh hasil yang maksimal. Salah satu bentuk pembaharuan
pembelajaran adalah dengan memanfaatkan metode-metode pembelajaran
yang efektif, menarik dan bermakna bagi siswa. Selain itu, materi
pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa
ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat (Dimyati, 2006: 82).
Bukan masanya lagi seorang guru hanya mengandalkan ceramah dalam
menyampaikan materi. Guru dituntut untuk aktif dan kreatif membimbing
siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih
para siswa-siswi nya, agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan
baik, guru harus mampu menguasai berbagai kemampuan. Salah satu
kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara
professional.
1
2
Selain itu, motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
belajar. Pendidik atau pengajar harus senantiasa memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan atau motif peserta didik karena dapat memberikan
motivasi
terhadap
peserta
didik
dalam
rangka
membantu
menggembangkan dirinya, sebagai makhluk pribadi maupun sebagai
makhluk sosial melalui pembelajaran di sekolah (Asnawir, 2002:13).
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
yang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesui dengan dorongan
dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas
motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya.
Menurut Mc. Donals, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan
tanggapan
terhadap adanya tujuan (Sardiman, 1994:73). Berdasarkan
teori-teori yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan
dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk
merubah sesuatu yang lebih baik.
Kondisi pembelajaran di SDIST At-Taqwa diantaranya dari sisi
guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi
pelajaran sehingga prestasi siswa rendah. Guru kurang memberikan suatu
3
permainan kepada siswa untuk memotivasi belajar. Pengawasan dari guru,
kurang sewaktu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Apabila dilihat dari sisi siswa diantaranya adalah siswa sering bermain
sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung, berjalan-jalan
di dalam kelas, kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu
materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki
keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya
baik kepada guru maupun kepada sesama teman waktu proses
pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode yang berbeda diharapkan
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan saat proses kegiatan
belajar, bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.
Penerapan
metode
pembelajaran
sangat
membantu
dalam
menerapkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Keberhasilan
guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung interaksi antara guru
dengan siswanya, termasuk keadaan-keadaan siswa, media pembelajaran,
metode dan sumber-sumber belajar lainnya.
Berdasarkan
hal-hal
tersebut
peneliti
ingin
memperbaiki
pembelajaran, dengan menerapkan metode brain gym, hal ini karena
gerakan sederhana dalam brain gym dapat merangsang kemampuan siswa
seperti gerakan putaran leher yang berfungsi mengaktifkan otak untuk
penglihatan dengan dua mata secara bersamaan (binokular), kemampuan
membaca dan menulis pada bidang tengah, pemusatan (centering), pasang
4
kuda-kuda (grounding), dan sistem saraf pusat lebih rileks (Paul & Gail,
2004: 17-18).
Penerapan metode brain gym, diharapkan siswa akan lebih
bersemangat
dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga
prestasi belajar siswa bisa menjadi lebih baik, karena motivasi belajar
juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sebab siswa akan belajar
dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi
juga senantiasa dapat menentukan intensitas usaha belajar dan prestasi
belajar bagi siswa.
mengembangkan
Penelitian ini dilakukan untuk merancang,
model
pembelajaran
serta
menerapkan
model
pembelajaran yang lebih bervariatif agar dalam penyampaian mata
pelajaran IPA dapat lebih mudah dimengerti oleh siswa, dan dapat
memberikan hasil yang lebih maksimal.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dan mengangkat judul “ PENERAPAN METODE
BRAIN
GYM
UNTUK
MENINGKATKAN
MOTIVASI
DAN
PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT PEREDARAN DARAH
(Pada siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.
Getasan Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/2012)”.
5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi suatu masalah
yaitu:
1. Motivasi belajar IPA siswa Kelas V SDIST At-Taqwa rendah.
2. Prestasi belajar IPA siswa Kelas V SDIST At-Taqwa rendah.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan metode brain gym dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.
Getasan Kab. Semarang tahun ajaran 2011/2012?
2. Apakah dengan metode brain gym dapat meningkatkan Prestasi
belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.
Getasan Kab. Semarang tahun ajaran 2011/2012?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
untuk memperbaiki
dan
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas V SDIST At-Taqwa
Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan
2011/2102 dengan metode brain gym.
Kab. Semarang
tahun ajaran
6
E. Hipotesis
Kata hipotesis berasal dari gabungan dua kata, yaitu Hypo yang
berarti kurang dari, dan Thesis berarti pendapat.
Menurut Suharsini Arikunto Hipotesa adalah suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Sutrisno Hadi menyebutkan dalam bukunya Metodologi
research memberikan pengertian hipotesis adalah dugaan yang mungkin
benar atau juga salah, dia akan di tolak jika salah atau palsu dan akan di
terima jika fakta-fakta membenarkannya.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penulis adalah “dengan
penerapan metode brain gym dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ajar alat peredaran darah kelas
V di SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang
tahun ajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi siswa
a.
Memperoleh cara belajar yang baru yaitu pembelajaran yang
mengedepankan berbagai permainan gerak sederhana dalam
kegiatan belajar mengajar
b.
Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
7
c.
Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d.
Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan kesenangan
belajar siswa menjadi meningkat.
2. Manfaat bagi guru kelas
a.
Memperoleh umpan balik untuk kemajuan pembelajaran.
b.
Mengetahui dampak penggunaan metode brain gym, jika dampak
nya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, maka
dapat diterapkan oleh rekan-rekan guru yang lain .
c.
Sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
merancang
kegiatan
pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu sebagai masukan dalam rangka
mengefektifkan pembelajaran yang lebih bermakna dalam pelaksanaan
pendidikan.
8
G. Penegasan Istilah
Agar tidak menimbulkan pengertian yang berbeda terhadap judul di
atas, penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul
skripsi yaitu :
1. Penerapan
Penerapan
adalah
:
Pemasangan,
pengenaan,
perihal,
mempraktekan (Poerwadarminta, 2006: 1258)
2. Metode brain gym
Metode mengajar adalah cara tertentu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan informasi dari satu penyampai informasi kepada
penerima informasi
(Sumantri, 2001: 254). Menurut Poerwadarminto,
(2002: 256) disebutkan bahwa metode adalah cara teratur yang digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki.
Brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang digunakan
untuk meningkatkan kemampuan belajar, menumbuhkan rasa percaya diri
dan membangun rasa kebersamaan dengan menggunakan keseluruhan otak
(Komarudin, 2010:10).
3. Meningkatkan
Meningkatkan adalah menaikan (derajat, taraf) dalam hal ini yaitu
menaikan tingkat prestasi belajar siswa (Kurniawan, 2001:526)
9
4. Motivasi
Motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
sehingga anak itu mau, ingin melakukannya (Nasution, 1982:76)
5. Prestasi
Prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh guru
(Poerwadarminta, 2001: 895)
6. IPA
IPA berasal dari kata Sains yang berarti pengetahuan alam. Sains
menurut Suyoso (1998: 23) merupakan pengetahuan hasil kegiatan
manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta
diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,
bermetode dan berlaku secara universal.
H. Metode Penelitian
Pada dasarnya banyak penelitian yang dapat dilakukan oleh guru.
Namun, dalam hal ini peneliti mengambil penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu classroom action
research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang
dilakukan di kelas (Suyadi, 2011: 7).
10
Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas diawali dengan observasi awal yang
dilakukan oleh peneliti. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui secara
mendalam masalah yang ada di lingkungan sekitar kelas V pada mata
pelajaran IPA. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan
ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas
dijadikan obyek penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas,
wawancara dengan guru dan siswa. Rincian dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan tindakan (Planning)
Tindakan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan
kelas. Dalam penerapan hal ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa
yang sudah dirumuskan dalam rancangan tetapi harus pula berlaku wajar
dan tidak dibuat-buat.
11
c. Pengamatan (Observing)
Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru yaitu mencatat sedikit
demi sedikit apa yang terjadi pada siswa agar memperoleh data yang
akurat untuk melakukan siklus berikut.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi yaitu untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. (Suyadi, 2011: 64). Refleksi ini dilakukan ketika guru
pelaksana sudah melakukan tindakan.
Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah
unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang
kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahapan
penyusunan rancangan sampai refleksi.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar tahapan di atas yang
lazim dilalui. Tahapan itu meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi dapat digambarkan dengan model dan rancangan tindakan
dalam gambaran berikut (Arikunto, 2006: 16-19)
12
SIKLUS PENELITIAN
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
1. Subjek
Penelitian
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS III
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1.1 Siklus Penelitian (Arikunto, 2006:16)
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SDIST At-Taqwa
Pendingan Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang yang siswanya
berjumlah 11, terdiri dari 7 putra dan 4 putri. Dipilihnya kelas V sebagai
subjek karena banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah,
prestasi belajar di bawah KKM, sering bermain sendiri di dalam kelas
13
sewaktu pelajaran berlangsung dan berjalan-jalan di dalam kelas. Siswa
kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu materi pelajaran,
keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki kebranian dalam
bertanya.
A. Langkah-Langkah Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini langkah-langkah dalam
masing-masing siklus meliputi kegiatan:
1. Perencanaan
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b.
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa
dalam proses pembelajaran.
d. Melakukan evaluasi
2. Perencanaan Tindakan
a. Guru membuat konsep pembelajaran yang menyenangkan
b. Guru melaksanakan pembelajaran
c. Guru menutup pembelajaran
3. Observasi
Pada tahap ini guru mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan apakah siswa tertarik
dan antusias dengan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
yang berbeda.
14
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Silabus
Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran,
masing-masing rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil
belajar, tujuan khusus, kegiatan belajar mengajar dan beberapa soal
latihan.
c. Lembar observasi
Untuk mengamati minat peserta didik. Adapun hasil
observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendiskripsikan
proses kegiatan pembelajaran yang meliputi, antusiasnya peserta
didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan metode Brain Gym.
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa hasil latihan siswa yang meliputi hasil
pengamatan, nilai dan foto kegiatan pembelajaran.
15
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan guru dan hasil tes
yang telah dilakukan setelah diadakanya pembelajaran IPA dengan
metode Brain Gym di kelas V dengan menggunakan penggamatan
dengan ceklis dan tes evaluasi yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada
siklus I, siklus II, dan siklus III. Dengan cara mengamati siswa saat
proses pembelajaran.
5. Analisis Data
Teknis yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini
adalah teknik deskriptif analisis dengn penjelasan sebagai berikut:
a. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pre test dan post test diolah
dengan membandingkannya. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk
menemukan tingkat motivasi belajar pada siswa dalam mata pelajaran
IPA.
Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan:
M
∑X
N
Keterangan
M
= Nilai rata-rata
∑X
= Jumlah semua nilai siswa
N
= Jumlah siswa ( Djamarah, 2006:64)
16
b. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan
fokus analisis dan diolah menggunakan deskripsi persentase. Data
kuantitatif ini kemudian dikaitkan sebagai dasar untuk mendeskripsikan
keberhasilan penerapan metode brain gym yang ditandai dengan
meningkatkannya motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA. Nilai
persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
P = F X 100%
N
I.
P
= Jumlah Nilai Dalam persen
F
= jumlah siswa
N
= jumlah seluruh siswa ( Djamarah, 2006:225-226)
Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman
Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Mutu dan
Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.
2. Bagian inti dari skripsi terdiri dari:
BAB I
Pendahuluan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Hipotesis
Tindakan,
Manfaat
Penelitian,
Definisi
17
Istilah/Operasianal,
Metode
Penelitian
dan
sistematika
Penulisan.
BAB II
Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Metode, Brain Gym,
Meningkatkan, Motivasi, Prestasi, Belajar, IPA.
BAB III
Pelaksanaan
Penelitian
Siklus
I
(rencana
pelaksanaan,
pengamatan atau penyimpulan data dan refleksi, pelaksanaan
siklus II dan siklus III.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan,terdiri dari diskripsi tiap siklus
yang terdiri dari data hasil pelaksanaan, keberhasilan dan
kegagalan.
BAB V
Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar
Riwayat Hidup
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode
Metode mengajar adalah cara tertentu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan informasi dari satu penyampai informasi kepada
penerima informasi (Mulyani, 2001: 254). ). Sedangkan pakar lain
mengatakan bahwa Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
harus dilakukan dalam mengajar (Slameto, 1991: 67). Menurut
Poerwadarminto, (2002: 256) disebutkan bahwa metode adalah cara
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pendapat lain (Hendro,
2001:75)
metode
adalah
cara
yang
dapat
digunakan
untuk
melaksanakan strategi.
Berdasarkan beberapa pengertian metode diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa metode pembelajaran suatu cara yang di gunakan
untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.
18
19
2. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
Kedudukan metode dalam belajar mengajar meliputi beberapa hal,
yaitu:
a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya
perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
b) Metode sebagai strategi pengajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Faktor inteligansi
mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran
yang diberikan oleh guru, sehingga guru harus memiliki strategi
agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu
langkah untuk memiliki srategi itu adalah harus menguasai metode
mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah srategi
pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan
belajar mengajar dan pedoman yang memberi arah kemana
kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Metode adalah salah satu
alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang
akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.
20
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemilihan metode menurut
Surakhmad (1990:78), yaitu:
a) Anak didik.
Anak didik adaklah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan, gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya. Guru
akan berhadapan dengan anak didik yang latar belakangnya
berbeda, ada yang pendiam, kreatif, suka bicara, pemurung,
periang dan sebagainya. Semua perilaku anak didik tersebut
mewarnai suasana kelas. Semakin banyak jumlah anak didik di
kelas, semakin mudah terjadi konflik dan cenderung sukar dikelola.
Dengan demikian, kematangan anak didik yang bervariasi
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b) Tujuan.
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar
mengajar.
c) Situasi.
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak
selamanya sama dari hari ke hari.
d) Fasilitas.
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang
belajar anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar
akan mempengaruhi pemilihan metode mngajar.
21
e) Guru.
Kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
mengajar adalah permasalahan guru yang dapat mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode mengajar.
Adapun
kriteria
pemilihan
metode
adalah
seperti
dikemukakan berikut ini (Slameto, 1991:98) :
a. Tujuan Pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat
dinampakkan siswa setelah proses belajar mengajar.
b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam
pengajaran.
c. Besar kelas (jumlah siswa), yaitu banyaknya siswa yang
mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan.
d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan untuk menangkap dan
memperkembangkan bahan pengajaran yang diajarkan.
e. Kemampuan guru/dosen/instruktor, yaitu kemampuan dalam
menggunakan berbagai jenis metode pengajaran.
f. Fasilitas yang tersedia, yaitu bahan atau alat bantu serta
fasilitas lain yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas
pengajaran.
g. Waktu yang tersedia, yaitu jumlah waktu yang direncanakan
atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran guna
mencapai tujuan pengajaran yang sudah ditentukan.
22
B. Metode Brain Gym
1. Pengertian Brain Gym
Brain Gym adalah serangkaian gerakan tubuh yang sederhana yang
digunakan untuk memadukan semua bagian otak untuk meningkatkan
kemampuan belajar, membangun harga diri dan rasa kebersamaan
(Ratih, 2008: 2). Pakar lain menyebutkan Brain Gym adalah
serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh
para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan
kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak
(Paul & Gail, 2009: 1).
Gerakan-gerakan dalam Brain Gym Yang dilakukan di Educational
Kinesiology (Edu-k) membuat segala macam pelajaran menjadi lebih
mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik.
Kata Education berasal dari kata Latin educare, yang berarti “menarik
keluar.” Kinesiology dikutip dari Bahasa Yunani Kinesis, berarti
”gerakan” dan merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K
adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar,
tanpa batas umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan
untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang.
Pada umumnya pendidik mengatasi kegagalan dengan membuat
program untuk lebih memotivasi, menekankan, mengulang-ulang, dan
“memaksa” belajar. Orang mencoba terlalu keras dan mematikan
(“switch off”) mekanisme integrasi otak yang diperlukan untuk
23
menyerap pelajaran secara keseluruhan. Informasi diterima oleh otak
bagian belakang sebagai
pesan (impress),
tetapi
tidak dapat
diungkapkan oleh otak bagian depan (express). Ketidakmampuan untuk
menerangkan apa yang sudah dipelajari menyebabkan pelajar
terperangkap dalam sindrom kegagalan. Jalan keluarnya adalah belajar
dengan seluruh otak, melalui pembaruan pola bergerak dan kegiatan
Brain Gym sehingga pelajar dapat menguasai juga bagian-bagian otak
yang sebelumnya terhambat. Perubahan belajar dan perilaku kadangkadang amat cepat dan mendalam, karena para pelajar menemukan cara
untuk menerima informasi dan pada saat yang sama dapat
mengungkapkan diri.
Pastikan bahwa anak-anak sedini mungkin mendapatkan latihan
sebanyak yang mereka inginkan, yang mengandung sebanyak mungkin
aktivitas fisik: tangan, kaki, merangkak dan memanjat (Ratih, 2008: 8) .
Biarkan ia membuat kesalahannya sehingga ia belajar dengan cara
coba-coba. Anak-anak belajar paling cepat dari pengalaman indrawi.
Olahraga sederhana dapat menumbuhkan semangat belajar pada anak
(Ratih, 2008: 10).
Otak merupakan bagian tubuh yang befungsi sebagai pusat
pengendali organ-organ tubuh dan otak selalu berhubungan dengan
kecerdasan dan semua pusat kehidupan kita terletak di otak. Contoh:
jantung yang merupakan organ, denyutnya diatur oleh susuanan saraf
otonom yang berpusat di salah satu bagian otak seseorang. Berdasarkan
24
fungsi keseluruhan otak, maka akan menstimulasi, meringankan, atau
merelaksasi peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
dapat mengatasi semua hambatan belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa senam
otak atau brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar, menumbuhkan
rasa percaya diri dan membangun rasa kebersamaan dengan
menggunakan keseluruhan otak. Dengan menerapkan Brain Gym
kedalam pembelajaran, maka diharapkan berbagai kesulitan belajar
dapat teratasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif
dan menyenangkan.
2. Gerakan Brain Gym
Brain Gym memiliki berbagai gerakan. Gerakan – gerakan Brain
Gym (Paul & Gail, 2009: 5) diantaranya adalah sebagai berikut:
a. 8 Tidur
Menggambar 8 Tidur atau simbol “tak terhingga” memungkinkan
pembaca untuk menyeberangi garis tengah visual tanpa berhenti,
dengan
demikian
mengaktifkan
mata
kanan
dan
kiri
serta
mengintegrasiakan bidang penglihatan kanan dan kiri. Angka 8
digambar dalam posisi tidur dengan titik tengah yang jelas, yang
memisahkan wilayah lingkaran kiri dan kanan, dan dihubungkan
dengan garis yang tersambung.
25
Gerakan 8 Tidur berfungsi mengaktifkan otak untuk menyebrangi
garis tengah penglihatan, meningkatkan integrasi kedua sisi,
memperbaiki penglihatan dengan dua mata bersamaan (binokular) dan
melihat lebih jauh ke samping (perifer), dan meningkatkan koordinasi
otot mata (terutama untuk menyusun).
b. Gajah
Gerakan Gajah digunakan untuk mengaktifkan bagian dalam
telinga, keseimbangan menjadi lebih baik., juga mengintegrasikan
otak untuk mendengar dengan kedua telinga, membuat rileks otot-otot
tengkuk yang tegang, yang sering timbul sebagai reaksi terhadap
bunyi atau gerakan bibir yang berlebihan sewaktu membaca dalam
hati. Pada gerakan gajah, batang tubuh, kepala, lengan dan tangan
bekerja sebagai satu kesatuan, yang bergerak di sekeliling bayangan 8
Tidur dari jarak jauh, dengan fokus mata melewati tangan. Seluruh
tubuh ikut bergerak, bukan hanya lengan.
Gerakan Gajah mengaktifkan otak untuk menyebrangi garis tengah
pendengaran
(termasuk
kemampuan
untuk
memperhatikan,
pengenalan, persepsi, pembedaan, dan ingatan), mendengarkan suara
sendiri, daya ingat jangka panjang dan jangka pendek, kemampuan
berbicara dalam hati dan berpikir, integrasi penglihatan, pendengaran,
dan gerakan seluruh tubuh, dan kedalaman persepsi dan kemampuan
kerja sama mata.
26
c. Putaran Leher (Neck Rolls)
Putaran Leher menunjang relaksnya tengkuk dan melepaskan
ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan menyebrangi garis
tengah visual atau untuk bekerja dalam bidang tengah. Apabila
gerakan ini dilakukan sebelum membaca dan menulis, akan memacu
kemampuan penglihatan dengan kedua mata (binokular) dan
pendengaran dengan dua telinga (binaural) secara bersamaan. Kepala
diputar di posisi depan saja, setengah lingkaran dari kiri ke kanan dan
sebaliknya. Tidak disarankan memutar kepala hingga ke belakang.
Gerakan Putaran Leher berfungsi mengaktifkan otak untuk
penglihatan dengan dua mata secara bersamaan (binokular),
kemampuan membaca dan menulis pada bidang tengah, pemusatan
(centering), pasang kuda-kuda (grounding), dan sistem saraf pusat
lebih rileks
d. Saklar Otak
Cara dalam melakukan gerakan ini adalah letakkan satu tangan di
atas pusar dengan ibu jari dan jari – jari tangan yang lain, raba kedua
lekukan di antara rusuk tepat di bawah tulang selangka dan kira-kira
2-3 cm kiri-kanan dari tulang dada. Pijat daerah ini selama 30 detik
sampai satu menit, sambil melirik mata dari kiri ke kanan dan
sebaliknya.
27
Manfaat dalam gerakan ini adalah membantu memulihkan
komunikasi antar bagian –bagian tubuh, memudahkan membaca,
menulis, dan berbicara.
e. Gerakan Silang (Cross Crawl)
Dalam latihan silang ini, pelajar menggerakkan secara bergantian
pasangan kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan
di tempat. Gerak Silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan
merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang
memerlukan penyebrangan garis tengah bagian lateral tubuh.
Gerakan Silang mengaktifkan otak untuk menyebrangi garis tengah
penglihatan/ pendengaran/ kinestetik/ perabaan/ sentuhan, garakan
mata dari kiri ke kanan, dan meningkatkan kebersamaan penglihatan
kedua mata (binokular).
3. Manfaat Brain Gym
Terdapat beberapa manfaat dari metode brain gym, manfaat tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Membantu peserta didik dalam mengikuti proses belajar
mengajar secara berkesinambungan secara aktif dan
kreatif.
2.
Memberikan stimulus terhadap aktivitas belajar peserta
didik dengan menggunakan seluruh kemampuan otak.
3.
Dapat mengoptimalkan kegiatan belajar peserta didik.
28
4.
Menjadikan
anak
tidak
mudah
bosan
dengan
aktivitasnya.
5.
Menumbuhkan rasa senang anak.
6.
Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress.
7.
Dapat dipakai dalam waktu singkat (kurang dari 5
menit).
8.
Tidak memerlukan bahan atau tempat khusus.
9.
Dapat dipakai dalam semua situasi termasuk saat belajar
atau bekerja.
10. Meningkatkan kepercayaan diri.
11. Sangat efektif dalam penanganan seseorang yang
mengalami hambatan dan stress belajar.
12. Memandirikan seseorang dalam
hal
belajar, dan
mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang
dimiliki seseorang.
C. Penerapan Brain Gym Dalam Pembelajaran
Brain Gym atau senam otak dalam penelitian ini adalah serangkaian
gerak sederhana yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar,
menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun rasa kebersamaan
dengan menggunakan keseluruhan otak. Dengan menerapkan Brain Gym
kedalam pembelajaran, maka diharapkan berbagai kesulitan belajar dapat
teratasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan
menyenangkan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka yang menjadi dasar
29
dalam penerapkan Brain Gym
adalah untuk meningkatkan motivasi
belajar anak dan kesenangan belajar anak, sehingga tercipta pembelajaran
yang menyenangkan.
Penerapan Brain Gym sangat baik dilakukan pada awal proses
pembelajaran terlebih lagi apabila diiringi dengan lagu atau musik yang
bersifat riang dan gembira (Subrata, 2008: 3). Brain Gym juga bisa
dilakukan untuk menyegarkan fisik dan pikiran murid setelah menjalani
proses pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi tinggi yang
mengakibatkan kelelahan pada otak. Brain Gym mempunyai tujuan agar
murid dapat bermain dan melakukan olah tubuh yang dapat membantu
meningkatkan kemampuan otak mereka. Adapun gerakan tubuh dalam
Brain Gym dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa saja dan dengan efek
yang langsung terlihat.
Brain Gym telah digunakan oleh guru dan para ahli terapi dalam
suatu program yang ditujukan untuk membantu anak yang mengalami
kesulitan dalam perkembangan dan pembelajaran. Apabila Brain Gym
dilakukan teratur dalam kegiatan pembelajaran di kelas, akan
menghasilkan efek positif, seperti konsentrasi pikiran, serta penawar
kejenuhan belajar yang pada akhirnya membantu memunculan spirit,
motivasi, energi positif dan optimis dalam meraih prestasi.
30
D. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Motif dan motivasi merupakan suatu hal yang paling pokok di
dalam berbagai aktifitas atau pekerjaan manusia. Tanpa adanya
motivasi, manusia tidak dapat mengerjakan aktifitas dengan baik. oleh
karena itu perlunya motivasi harus dibangkitkan dalam diri manusia.
Di bawah ini akan dikemukakan berbagai pengertian tentang motif
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di luar subjekuntuk melakukan
aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sadirman, 1994:73)
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan (Hamalik, 1995:121).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Motivasi
adalah suatu dorongan dari dalam diri yang disadari untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai sebuah tujuan tertentu yang
mengakibatkan perubahan-perubahan prestasi.
2. Bentuk - Bentuk Motivasi
Adapun bentuk-bentuk motivasi yang ada di sekolah menurut
(Nasution, 1982:81-85) adalah sebagai berikut:
31
a. Memberi angka
Angka bagi siswa merupakan motivasi yang kuat, setiap siswa akan
berusaha mencapai angka dengan sebaik mungkin dengan segenap
kemampuan. Oleh karena itu angka menggambarkan hasil belajar
yang sesunguhnya.
b. Hadiah
Hadiah
dapat
membangkitkan
motifasi
jika
setiap
siswa
mempunyai harapan untuk memperolehnya. Hadiah juga dapat
menyampingkan pikiran siswa dari tujuan belajar sesungguhnya
c. Saingan
Saingan sering digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi
yang lebih tinggi. Persaingan sering meningkatkan hasil belajar,
baik persaingan individu maupun kelompok. Karena di dalam
persaingan biasanya siswa takut akan kegagalan.
d. Ego involement
Seseorang merasa Ego involement atau keterlibatan diri bila ia
penting terhadap suatu tugas dan menerimanya sebagai tantangan.
e. Hasrat untuk belajar
Belajar akan lebih baik dan meningkat apabila siswa mempunyai
hasrat yang tinggi untuk belajar.
f. Sering memberi ulangan
Siswa akan lebih giat dalam belajar apabila tahu jika akan di
adakan ulangan atau test, tetapi tes juga jagan di adakan terlalu
32
sering karena jika terlalu sering pengaruhnya tidak begitu berarti
bagi siswa.
g. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil baik akan memperbesar kegiatan belajar
siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa jika nilai yang
didapat jelek.
h. Kerjasama
Kerjasama akan mempertinggi kegiatan belajar, bersama-sama
menggerjakan tugas saling bantu membantu dalam menyelesaikan
tugas akan mempertinggi kegiatan belajar siswa.
i. Tugas yang menantang
Memberi tugas yang menantang siswa akan berusaha dengan
segenap
tenaganya
menghadapkan
siswa
untuk
menyelesaikan
dengan
dengan
masalah-masalah
yang
baik.
baru
merupakan motivasi yang baik.
j. Pujian
Pujian terhadap hasil yang baik merupakan motivasi yang baik.
pujian merupakan suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
harga diri. Teguran digunakan untuk memperbaiki siswa yang
berbuat kesalahan, namun harus berhati-hati dan hindarkan celaan
yang akan menjatuhkan harga diri.
33
k. Hukuman
Hukuman sebaiknya jangan dilakukan jika kesalahan masih wajar.
Hukuman bisa diberikan dengan hal-hal yang positif yang dapat
membuat siswa tidak akan menggulanginya lagi..
l. Standar atau aspirasi yang telah ditentukan
Taraf ini menentukan tingkat tujuan yang harus dicapai oleh anak.
Ada kalanya keadaan ini efektif tapi kadang bisa merusak.
m. Minat
Motivasi sangat erat hubunganya dengan unsur minat. Motivasi
muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat. Minat
dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1.
Membangkitkan suatu kebutuhan
2.
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman lampau
3.
Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4.
Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
n. Suasana yang menyenangkan
Siswa harus merasa aman, senang dan nyaman di dalam kelas
sebagai anggota yang dihargai dan dihormati.
o. Tujuan yang di akui dan di terima baik oleh siswa
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
34
memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah
untuk belajar (Sadirman, 1994:92)
3. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar sangat diperlukan adanya motivasi untuk
mewujudkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian
motivasi mempengaruhi adanya suatu kegiatan.
Adapun fungsi motivasi menurut Hamalik (1995:108) adalah
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa adanya motivasi tidak akan timbul suatu perbutan.
Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Menggarahkan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan yang
diingginkan. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak
Motivasi akan menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar atau
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong
usaha dan pencapaian prestasi dalam belajar. Seseorang
melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
baik akan menimbulkan hasil yang baik. Dengan kata lain,
35
dengan adanya usaha yang tekun dan di dasari dengan adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi
yang baik.
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental dalam belajar.
Bagi siswa, motivasi mempunyai peranan penting untuk mencapai
hasil belajar yang optimal. Motivasi dapat juga dikaitkan dengan
minat. Minat di artikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keingginan-keinginan atau kebutuhannya
sendiri (Sadirman, 1994:76). Oleh karena itu apa yang dilihat
seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa
yang dilihatnya itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya
sendiri. Hal ini menunjukkan minat merupakan kecenderungan
jiwa seseorang kepada seseorang dengan adanya suatu motivasi
yang disertai perasaan senang. Jadi, sudah jelas bahwa minat
selalu berkaitan dengan kebutuhan, keinginan dengan suatu
motivasi itu sendiri.
4. Jenis dan Sifat Motivasi
Jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan
demikian motivasi yang aktif sangat bervariasi (Sardiman, 1994:86).
1). Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a). Motif-motif bawaan
36
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari.
b). Motif-motif yang dipelajari
maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.
2). Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marguis
a). Motif atau kebutuhan organis
b). Motif-motif darurat
c). Motif-motif objektif
3). Motivasi jasmani dan rohani
Yang termasuk motivasi jasmani adalah reflek, instink otomatis,
nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohani yaitu kemauan.
4). Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a). Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu (Sardiman, 1994:88)
b). Motivasi ekstrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya perangsang dari luar.
5. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Menurut Kenneth H. Hoover dalam Hamalik (1995:114-116)
mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:
37
a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman.
b. Para siswa memiliki kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar)
yang perlu mendapat kepuasan.
c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri indvidu lebih efektif dari
pada motivasi yang berasal dari luar
d. Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan)
perlu dilakukan penguatan.
e. Motivasi mudah menjajar kepada orang lain.
f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang
motivasi belajar.
g. Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat
yang lebih besar untuk melaksanakannya dari pada tugas-tugas
yang dipaksakan dari luar.
h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan
cukup efektif untuk merangsang minat belajar.
i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif
untuk memelihara minat siswa.
j. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar
dan pembelajaran.
k. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar
siswa yang lamban, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang
tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan.
38
l. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat
membantu siswa belajar lebih baik.
m. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan
menggangu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan
terarah pada hal lain.
n. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan
frustasi pada siswa.
o. Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
p. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar
dibandingan dengan paksaan orang dewasa.
q. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas.
E. Prestasi
Prestasi belajar adalah “Istilah yang telah dicapai individu sebagai
usaha yang dialami secara langsung serta merupakn aktivitas yang
bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan,
kecakapan dan sebagainya dalam keadaan kondisi serta situasi tertentu”
(Depdikbud, 1984).
Sedangkan
menurut Soetomo (1993:294) prestasi adalah nilai
kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauh
mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui
tingkat kecerdasan seseorang.
39
Prestasi belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada siswa
dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil perbuatan belajar (Wuryani,
2002: 408).
Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil yang telah di
capai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Jadi prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut
Suharsimi (1990: 21) terdiri dari: usia, kematangan, kesehatan, kelelahan,
suasana hati, motivasi, minat, kebiasaan belajar, keluarga, sekolah,
masyarakat, alam, dan lingkungan fisik.
Menurut Ahmadi (2004:138) prestasi yang dicapai seseorang
merupakan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari
dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor internal).
Yang tergolong faktor internal adalah:
1. Faktor jasmani, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperolehnya. Misalya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh
40
2. Faktor psikologis terdiri dari:
a. Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial (kecerdasan dan
bakat), faktor kecakapan nyata yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu.
b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis
a. Faktor sosial
1.
Lingkungan keluarga
2.
Lingkungan sekolah
3.
Lingkungan masyarakat
4.
Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas iklim
dan belajar
4. Faktor spiritual atau keagamaan
41
F. Belajar
1.
Pengertian Belajar
Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selalu mengacu pada
prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan
mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Menurut Slameto (1991: 2)
belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Menurut Hamalik (1990: 21) belajar adalah suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pangalaman dan latihan. Pakar lain menyebutkan belajar adalah
menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Ahmadi, 1991:
14).
Menurut Piaget dalam Setiawan (2008:11) belajar adalah adaptasi
yang holistik dan bermakna yang dari dalam diri seseorang terhadap
situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen.
Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan fisiologis yang
tak dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya (Nasution, 1982:38)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka
untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Menurut Suryabrata (2002:
232) menyimpulkan tentang belajar yaitu:
(1) belajar itu membawa perubahan
42
(2) perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru
(3) perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja
Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses
yang ditandai dengan perubahan pada diri siswa, dan
perubahan itu merupakan hasil belajar yang melibatkan segi jasmani dan
rohani yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam hal pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, serta semua aspek
yang ada dalam individu.
2.
Tujuan Belajar
Belajar perlu diciptakan adanya kondisi yang kondusif. Tujuan
belajar ialah untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, cara, serta
ketrampilan yang dapat digunakan. Menurut Hamalik (1995:73) bahwa
tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa.
Menurut Sadirman (2009:28), tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu
a.
Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berfikir tidak dapat dipisahkan.
b.
Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman
memerlukan
konsep
ketrampilan,
atau
merumuskan
konsep
juga
yaitu
ketrampilan
jasmani
dan
43
ketrampilan rohani. Ketrampilan jasmani adalah ketrampilanketrampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga menitik beratkan
pada ketrampilan gerak. Sedangkan ketrampilan rohani bersifat
sebaliknya. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat dididik yaitu
dengan banyak melatih kemampuan.
c.
Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan berhati-hati dalam
pendekatannya, untuk itu dibutuhkan kecakapan mengarahkan
motivasi.
Menurut Hamalik (1995:73) tujuan belajar mempunyai tiga
komponen penting, yaitu:
a.
Tingkah laku terminal
Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar
yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.tingkah laku
ini dapat diterima sebagai bukti bahwa siswa telah mencapai
tujuan dengan belajar.
b.
Kondisi-kondisi tes
Dalam kondisi tes ini tujuan belajar menentukan situasi
dimana siswa dituntut untuk menunjukkan tingkah laku terminal
kondisi ini perlu disiapkan oleh guru karena sering terjadinya tes
atau ulangan.
44
c.
Ukuran-ukuran perilaku
Komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran
yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku
siswa. Suatu ukuran yang dapat diterima sebagai bukti bahwa
siswa telah mencapai suatu tujuan.
G. Pelajaran IPA
1. Pengertian IPA
IPA berasal dari kata Sains yang berarti Pengatahuan Alam. Sains
menurut Suyoso (Izatinkamala, 1998: 23) merupakan pengetahuan hasil
kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta
diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,
bermetode dan berlaku secara universal. Menurut Abdullah (Izatinkamala,
1998: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,
observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh
dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah
dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum
sehingga akan terus di sempurnakan.
45
2. Tujuan IPA
Tujuan pemberian mata pelajaran IPA atau sains menurut Sumaji
(1998:35) adalah agar siswa mampu memahami dan menguasai konsepkonsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa juga mampu
menggunakan
metode
ilmiah
untuk
memecahkan
masalah
yang
dihadapinya, sehingga lebih menyadari dan mencintai kebesaran serta
kekuasaan Penciptanya.
3. Fungsi mata pelajaran IPA
Fungsi mata pelajaran IPA di SD/ MI adalah sebagai berikut:
a.
Memberikan penggetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan.
b.
Mengembangkan ketrampilan proses
c.
Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
d.
Menggembangkan
kesadaran
tentang
adanya
hubungan
berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan
teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya
bagi kehidupan sehari-hari.
e.
Menggembangkan untuk menerapkankan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam
kehidupan
sehari-hari
maupun
untuk
melanjutkan
pendidikannya ketingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida
dan Budi, 2002:253-254).
46
4. Ruang lingkup pembelajaran IPA
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekaspek berikut :
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hiwan,
tumbuhan dan interaksinya.
b. Materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi : udara, air, tanah,
dan batuan
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda
lainnya.
d. Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya.
e. Sumber
daya
alam,
kegunaanya,
pemeliharaannya,
dan
pelestariannya.
(Garnida dan Budiman, 2002:254)
5. Materi Alat Peredaran Darah Manusia
A. Alat Peredaran Darah dan Fungsinya
Proses pernafasan membawa oksigen masuk ke dalam tubuh.
Proses pencernaan menghasilkan sari makanan. Oksigen dan sari
makanan diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Bagian tubuh yang
berfungsi mengangkut dan mengedarkan oksigen dan sari makanan
adalah darah.peredaran atau aliran darah di dalam tubuh manusia terjadi
melalui alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
47
1. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung
kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung tersusun
atas kumpulan otot-otot yang sangat kuat dan disebut miokardia.
Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan, dan bilik kiri.otot dinding jntung bagian bilik lebih tebal
karena kerja bilik lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekat jantung. Sekat
ini berfungsi mencegah bercampurnya darah yang mengandung banyak
oksigen dan karbon dioksida. Di antara serambi dan bilik terdapat
semacam pintu turun yang disebut katup jantung. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar di bawah ini.
Serambi kiri
Darah dari Paru paru
Serambi kanan
Bilik Kiri
Darah dari Seluruh tubuh
Bilik Kanan
Serambi mengembang
(berelaksasi), darah
masuk
dalam serambi jantung
Serambi menguncup
(berkontraksi), darah masuk
dalam bilik jantung
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari
jantung ke seluruh tubuh maupun sebaliknya. Ada dua macam
48
pembuluh darah. Pembuluh tersebut yaitu pembuluh nadi (arteri) dan
pembuluh balik (vena).
Pembuluh nadi atau arteri yaitu pembuluh yang membawa darah
kaya oksigen keluar dari jantung, kecuali arteri pulmonalis. Arteri
pulmonalis membawa darah kaya karbon dioksida dari jantung menuju
paru-paru. Pembuluh nadi yang paling besar disebut aorta. Pembuluh
balik yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya karbon dioksida
dari seluruh tubuh menuju jantung, kecuali vena pulmonalis. Vena
pulmonalis membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju
jantung.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabangcabang. Ujung
cabang pembuluh yang terkecil disebut pembuluh kapiler. Panjang
seluruh pembuluh darah manusia jika dihubungkan dari ujung ke ujung
mencapai 160.000 km.
Tabel 2.1 perbedaan pembuluh nadi dengan pembuluh balik
No
1.
Pembuluh Nadi (arteri)
Denyut terasa
Pembuluh Balik (vena)
Denyut tidak terasa
2.
Umumnya terletak di bagian dalam
tubuh
Dinding pembuluh tebal, kuat elastis
Aliran darah berasal dari jantung
Katup hanya di satu tempat dekat
jantung
Jika terdapat luka darah memancar
Membawa darah yang mengandung
oksigen
Terletak di dekat permukaan tubuh
3.
4.
5.
6.
7.
Dinding pembuluh tipis tidak elastis
Aliran darah menuju ke jantung
Katup terdapat di sepanjang pembuluh
Jika terjadi luka darah tidak memancar
Membawa darah yang mengandung
karbon dioksida
3. Proses peredaran darah manusia
Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah tertutup
karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Berdasarkan
49
panjang-pendek jalur yang ditempuh, peredaran darah manusia dibagi
menjadi peredaran darah besar dan kecil. Peredaran darah besar adalah
peredaran dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) dan
kembali ke jantung. Peredaran darah kecil adalah peredaran dari jantung
ke paru-paru dan kembali ke jantung.
Keadaan jantung saat memompa darah (kontraksi) adalah
menguncup, sedangkan saat tidak memompa darah ((relaksasi) adalah
mengembang. Hal ini mengakibatkan darah mengalir keluar dan masuk
jantung.
Beberapa gangguan pada jantung dan pembuluh darah.
a. Pelebaran pembuluh darah, dapat dibedakan menjadi ambeien (wasir) dan
varises. Ambeien terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah balik di
sekitar anus. Sementara itu, varises terjadi karena adanya pelebaran pembuluh
darah balik di bagian kaki.
b. Anemia (kekurangan darah), dapat disebabkan oleh luka yang mengeluarkan
banyak darah, kekurangan zat besi, atau adanya penyakit seperti kanker tulang.
c. Hipertensi (tekanan darah tinggi), ditunjukkan dengan tingginya tekanan darah.
Besar kecilnya tekanan darah seseorang dapat diukur menggunakan tensimeter.
d. Penyakit jantung koroner, terjadi karena adanya penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh arteri koroner sehingga menyumbatnya.
e. Stroke, disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak sehingga saraf-saraf
yang ada di otak tidak memperoleh cukup oksigen. Keadaan ini menyebabkan
kerja saraf terganggu.
50
Darah dan Sistem Sirkulasi
Darah disebutkan di beberapa bagian di Al-Qur’an dan hadits. Darah yang
disebutkan tersebut secara umum berhubungan dengan keturunan, identitas,
menstruasi, penyembelihan hewan untuk dikonsumsi, dan embriologi. Dalam
surat Al-Qaaf: 16 kita bisa lihat bagaimana deskripsi tentang dekatnya Allah
dengan manusia.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.”
Urat leher yang dimaksudkan dalam ayat tersebut ialah pembuluh darah
yang terdapat di leher yaitu vena jugular. Jika kita lihat secara anatomis, vena
jugular membawa darah dari bagian kepala (otak, tempurung kepala, wajah) dan
leher untuk kembali ke jantung. Bisa kita lihat dari ayat ini bahwa Allah SWT
benar-benar mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah, serta sirkulasi
darah di seluruh tubuh. Jika Allah tidak mengetahui pentingnya darah, pasti
analogi yang digunakan bukanlah pembuluh darah yang notabenenya berfungsi
untuk mengalirkan darah. Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam
Qur’an ialah Al-Aatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang
mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
(Karima, 2011)
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Situasi Umum SDIST AT-TAQWA
a.
Lokasi Penelitian
Tempat penelitian
: SDIST AT-TAQWA Sumogawe,
Kec. Getasan Kab. Semarang
Alamat penelitian
: Pendigan Sumogawe, Kec Getasan
Kab. Semarang. 50774
b.
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi pokok
: Peredaran Darah Pada Manusia
Kelas/semester
: V/I
Keadaan guru SDIST AT-TAQWA
Guru SDIST AT-TAQWA Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan
Kab. Semarang berjumlah 11 orang.Tenaga pengajararnya mencukupi
tetapi masih ada dari beberapa guru yang masih menempuh pendidikan
dalam bangku kuliah.Untuk lebih jelasnya mengenai data guru SDIST
AT-TAQWA Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang dapat
dilihat sebagai berikut:
51
52
Tabel 3.1 Keadaan Guru SDIST AT-TAQWA Tahun Ajaran 2011/2012
No
c.
Nama
Tanggal lahir
L/P
Ijazah
Jabatan
1.
Rohmad, S.Ag
2-3-1972
L
S.1
Kepala Sekolah
2.
Fatimah, S.PdI
3-5-1987
P
S1
Wali Kelas I
3.
Haniatul Aisiyah, S.PdI
13-7-1988
P
S1
Wali Kelas II
4.
Rina Supatmi, S.PdI
3-5-1988
P
S1
Wali Kelas III
5.
Kamidi, S.PdI
4-5-1983
L
S1
Wali Kelas IV
6.
Arum Wibawani, S.PdI
16-8-1981
P
S1
Wali Kelas V
7.
Widayanto, S.PdI
30-4-1984
L
S1
Wali Kelas VI
8.
Syarifudin, S.PdI
14-8-1969
L
S1
Guru Mapel
9.
Siti Mukaromah, S.PdI
24-9-1985
P
S1
Guru Mapel
10.
Ahmad Kotim, S.PdI
27-6-1989
L
S1
Guru Mapel
11.
Silvia Lailatul Fani
5-4-1989
P
S1
Guru Mapel
Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA
Jumlah peserta didik SDIST At-Taqwa dari kelas I sampai
kelas VI tahun pelajaran 20011/2012 seluruhnya berjumlah 55
peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA Tahun Ajaran
2011/2012
Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah LP
L
P
I
4
2
6
II
3
7
10
III
2
3
5
IV
7
2
9
V
7
4
11
VI
10
4
14
JUMLAH
36
22
55
53
d.
Karakteristik Siswa
Siswa kelas V SDIST AT-Taqwa Pendingan, Sumogawe,
Kec. Getasan, Kab. Semarang berjumlah 11 orang, terdiri dari 7
laki-laki dan 4 perempuan pada tahun ajaran 2011/2012.
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Tahun Ajaran
2011/2012
No
Nama
L/P
Nama ayah
Pekerjaan
Alamat
ayah
e.
1.
Siswa A
L
Harjono
Buruh
Pendingan
2.
Siswa B
L
Sutarno
Petani
Sumogawe
3.
Siswa C
P
Suprio
Swasta
Pendingan
4.
Siswa D
L
Subino
Swasta
Pendingan
5.
Siswa E
L
Yatimin
Petani
Wates
6.
Siswa F
L
Pasimen
Petani
Wates
7.
Siswa G
P
Budi Cahyo
Petani
Wates
8.
Siswa H
L
Subadi
Swasta
Pendingan
9.
Siswa I
P
Suwoyo
Petani
Wates
10.
Siswa J
P
Muhsinin
Buruh
Pendingan
11.
Siswa K
L
Sri mulyono
Swasta
Pringapus
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan 3 siklus. Penelitian
tersebut menggunkan jam pelajaran IPA sesuai dengan jadwal
54
pelajaran IPA kelas V di SDIST AT-TaqwA Pendingan,
Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan siklus I, tanggal 14 September 2011.
2. Kegiatan siklus II, tanggal 21 September 2011.
3. Kegiatan siklus III, tanggal 29 September 2011.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1.
Perencanaan
Dalam siklus 1 rencana pembelajaran yang dilakukan
adalah melakukan metode Brain Gym sebelum pelajaran dimulai
dan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa
(soal latihan terlampir) dengan materi alat peredaran darah dan
fungsinya.
Setelah mengetahui hasilnya, penulis mengadakan
perbaikan pembelajaran. Dengan menjelaskan kembali materi
tentang alat peredaran darah dan fungsinya dengan menggunakan
media dan metode agar menarik perhatian siswa. Kemudian
dilakukan post test untuk mengetahui pretasi belajar siswa setelah
pelaksanaan tindakan
Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus 1 yaitu pada hari rabu
tanggal 14 September 2011.
b. Merancang
sekenario
pembelajaran
sebagai
pelaksanaan tindakan di kelas (RPP terlampir)
pedoman
55
c. Merencanakan gerakan Brain Gym yang akan diberikan.
d. Menyiapkan media, yaitu gambar alat peredaran darah manusia.
e. Membuat istrumen penelitian :
1) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu mengumpulkan
data tentang keaktifan, perhatian, dan minat siswa
2) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu mengumpulkan data
tentang kemampuan guru mengelola kelas.
3) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur
tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata
pelajaran IPA (terlampir).
f. Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksaan tindakan kelas.
g. Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam
pelaksanaan pembelajaran.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Pra pembelajaran
Menyiapakan alat pembelajaran dan gambar alat peredaran
manusia.
b. Kegiatan awal ( 5 menit )
1) Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan doa
2) Memperkenalkan Brain Gym kepada siswa,
56
3) Memberikan contoh dan mendemonstrasikan gerakan Brain
Gym gajah
4) Melakukan berbagai gerakan Brain Gym secara bersama-sama,
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba secara
mandiri berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan
secara bersama-sama,
6) Menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym kepada siswa,
7) Guru memberikan soal pre test kepada siswa
c. Kegiatn Inti ( 50 menit )
1) Guru membagi siswa menjadi 4 Kelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan 3 orang,
2) Secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas : Menyebutkan
alat peredaran darah dan fungsinya.
3) Mendemonstrasikan alat peredaran darah.
4) Mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas,
5) Menyimpulkan hasil diskusi,
6) Guru memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa
dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran,
7) Tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran,
8) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
9) Mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru (soal post
test).
57
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Menyimpulkan materi bersama-sama
2) Pemberian Pekerjaan Rumah yaitu membaca dan meringkas
materi pelajaran yang akan datang
3) Menutup palajaran dengan bacaan hamdallah
3.
Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelajaran
mencakup perhatian siswa, keaktifan siswa, minat siswa serta
pengamatan
aktifitas
guru.
Dari
observasi
ini
peneliti
menggunakan perangkat lembar pengamatan siswa dan guru.
4.
Refleksi
Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan perhatian,
keaktifan serta minat siswa. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, hasil yang di peroleh
belum
memuaskan,
karena
siswa
belum
bisa
mengikuti
pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
perhatian siswa, keaktifan siswa dan motivasi siswa dalam belajar
dan nilai evaluasi yang masih dibawah KKM, maka peneliti akan
melakukan perencanaan siklus II.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
58
Pada siklus II rencana pembelajaran yang dilakukan adalah
melakukan gerakan Brain Gym dan pre test untuk siswa sebagai
penjajagan kemampuan siswa (soal latihan terlampir) dengan
materi proses peredaran darah pada manusia. Setelah mengetahui
hasilnya, penulis menjelaskan materi tentang proses peredaran
darah pada manusia dengan menggunakan media dan metode agar
lebih
menarik perhatian siswa. Langkah selanjutnya dilakukan
post test untuk mengetahui pretasi belajar siswa setelah
pelaksanaan tindakan.
Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:
a) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari rabu√
tanggal 21September 2011.
b) Merancang
sekenario
pembelajaran
sebagai
pedoman
pelaksanaan tindakan di kelas (RPP terlampir)
c) Merencanakan gerakan Brain Gym yang akan diberikan
d) Menyiapkan media, yaitu gambar alat
peredaran darah
manusia.
e) Membuat istrumen penelitian
1. Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu mengumpulkan
data tentang keaktifan, perhatian, dan minat siswa
2. Lembar observasi kegiatan guru, yaitu menggumpulkan
data tentang kemampuan guru mengelola kelas.
59
3. Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat
pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
pada mata pelajaran IPA (terlampir).
f) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksaan tindakan kelas.
g) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat
dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Pra pembelajaran
Menyiapakan alat pembelajaran dan gambar alat peredaran
manusia.
b. Kegiatan awal ( 5 menit )
a). Sebelum pelajaran dimulai, terlebih dahulu siswa diajak
bermain dengan gerakan sederhana Brain Gym, untuk
memotivasi siswa mengikuti pelajaran. Gerakan tersebut
antara lain gajah, saklar otak, 8 tidur, dan tombol imbang.
b) Tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu
c) Guru membirikan soal pre test
c. Kegiatn Inti ( 50 menit )
a)
Secara
berkelompok
dengan
beranggotakan
mendiskusikan proses peredaran darah manusia,
3
orang
60
b) Tanya jawab guru dengan siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran,
c)
Mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas,
d)
Menyimpulkan hasil diskusi,
e)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
f)
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi
pelajaran yang telah dipelajari bersama-sama.
g)
Guru mengulang gerakan Brain Gym sebagai penyegaran
untuk siswa setelah mengikuti pembelajaran.
e. Kegiatan Akhir (15 menit)
a)
Pemantapan Konsep,
b)
Siswa mengerjakan soal post test
c)
Pemberian PR : mengerjakan LKS hal 16 untuk soal nomor
1-10.
3.
Pengamatan
Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan perhatian
siswa, keaktifan siswa, minat siswa serta aktivitas guru. Pada siklus
ini peneliti mengamati apakah terjadi perubahan tingkah laku dari
pertemuan yang lalu.
4.
Refleksi
Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan perhatian,
keaktifan serta minat siswa. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap situasi pembelajaran pada siklus II, hasil yang di peroleh
61
mengalami peningkatan, tetapi belum maksimal karena masih
adanya siswa yang belum bisa mengikuti pembelajaran dengan
baik sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Dalam siklus III rencana pembelajaran yang dilakukan
adalah melakukan gerakan Brain Gym dan pre test untuk siswa
sebagai penjajagan kemampuan siswa (soal latihan terlampir)
dengan materi alat peredaran darah manusia, proses peredaran
darah manusia serta penyakit yang menyerang darah. Setelah
mengetahui hasilnya, penulis menjelaskan materi tentang proses
peredaran darah pada manusia dengan menggunakan media dan
metode agar lebih menarik perhatian siswa. Langkah selanjutnya
dilakukan post test untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah
pelaksanaan tindakan.
Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:
a) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari
kamis tanggal 29 September 2011.
b) Merancang
sekenario
pembelajaran
sebagai
pedoman
pelaksanaan tindakan di kelas (RPP terlampir)
c) Merencanakan gerakan Brain Gym yang akan diberikan
d) Menyiapkan media, yaitu gambar alat
manusia.
peredaran darah
62
e) Membuat istrumen penelitian
1.
Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu mengumpulkan
data tentang keaktifan, perhatian, dan minat siswa
2.
Lembar observasi kegiatan guru, yaitu menggumpulkan
data tentang kemampuan guru mengelola kelas.
3.
Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur
tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata
pelajaran IPA (terlampir).
f) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksaan tindakan kelas.
g) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat
dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Pra pembelajaran
Menyiapakan alat pembelajaran dan gambar alat peredaran
manusia.
b. Kegiatan awal ( 5 menit )
1. Melakukan 5 gerakan brain gym, yaitu gerakan gajah,
saklar otak, 8 tidur, putaran leher dan tombol imbang,
63
2. Melakukan pertanyaan kepada siswa mengenai pelajaran
yang lalu, misalnya sebutkan alat peredaran darah pada
manusia!
3. Melaksanakan pre test
c. Kegiatan Inti ( 50 menit )
1.
Menjelaskan
materi
kepada
siswa
mengenai
alat
peredaran darah manusia, proses peredaran darah manusia
serta penyakit yang menyerang darah dan alat pernafasan,
2. Memberikan pertanyan kepada siswa sebagai umpan balik
dalam pembelajaran,
3. Membentuk
kelompok untuk melakukan percobaan
menghitung denyut nadi manusia
4. Menyimpulkan hasil percobaan,
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai pelajaran yang belum jelas,
6. Menyimpulkan materi secara bersama-sama
7. mengulang
kembali
gerakan
brain
gym
sebagai
penyegaran setelah belajar
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Siswa mengerjakan post test yang telah di siapkan
2. Memberikan PR kepada siswa untuk membaca dan
meringkas materi selanjutnya,
64
3. Merefleksi secara bersama-sama mengenai materi yang
telah dipelajari.
3. Pengamatan
Pada siklus ini peneliti tetap melakukan pengamatan
perhatian siswa, keaktifan siswa, minat siswa, serta aktivitas guru
dengan menggunakan lembar observasi.
4. Refleksi
Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan
metode brain gym dalam meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V
SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012.
A. Deskripsi Per Siklus
1.
Siklus 1
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 dilaksanankan
pada tanggal 14 September 2011 kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan,
Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang dengan jumlah siswa
11
siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun
proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.
Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan diri yaitu
melakukan pengamatan pada siswa dan mencatat hal-hal yang terjadi
pada saat proses pembelajaran dan ditulis pada lembar pengamatan siswa
dan guru.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran
sebagai berikut:
65
66
a. Pengelolaan waktu kurang,
b. Pengelolaan kelas kurang,
c. Pengunaan media belum maksimal,
d. Sebagian siswa belum mengerjakan tugas dengan baik,
e. Masih ada siswa yang kurang berminat.
Berdasarkan hal diatas peneliti perlu melakukan perbaikan pada
siklus ke dua, antara lain adalah:
a. Guru sebaiknya mengelola waktu lebih baik sehingga waktu
efisien,
b. Guru sebaiknya lebih trampil mengelola kelas,
c. Pemilihan dan penggunaan media lebih diperbaiki,
d.
Guru lebih memotivasi siswa dengan menggunakan gerakan brain
gym sebelum memulai pelajaran.
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Lembar Pengamatan Aktifitas Guru
Tabel 4.1 Lembar Pengamatan aktivitas Guru
No
Ketrampilan/Kemampuan Guru
Skala Penilaian
K
1.
Membuka pelajaran
√
2.
Mengembangkan kegiatan belajar
√
C
mengajar
3.
Menyajikan materi belajar
4.
Melaksanakan
√
√
evaluasi
pembelajaran
5.
Menggunakan media pembelajaran
√
B
67
6.
Menguasai materi pelajaran
7.
Pengelolaan kelas
8.
Ketepatan
√
√
menggunakan
√
metode
brain gym
9.
Penguasaan metode brain gym
√
10.
Menutup pelajaran
√
11.
Kerapian dan kesopanan guru
√
Lembar pengamatan Siswa
2.
Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Siswa
No
Nama
Aspek yang diamati
Perhatian siswa
K
C
√
1.
A
2.
B
3.
C
4.
D
5.
E
6.
F
7.
G
√
8.
H
√
9.
I
√
10.
J
√
11.
K
Jumlah
B
√
Keaktifan siswa
K
B
K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4
√
√
√
2
√
√
√
√
√
7
B
√
√
√
C
√
√
√
5
C
Minat siswa
3
1
9
2
-
68
Adapun nilai pre test dan post test siswa dalam siklus I adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Nilai Siswa Pada Siklus I
No
Nama Siswa
Nilai pre test
Nilai post test
1.
A
55
65
2.
B
60
75
3.
C
70
75
4.
D
40
55
5.
E
50
55
6.
F
65
70
7.
G
60
70
8.
H
50
65
9.
I
60
75
10.
J
50
70
11.
K
65
70
Jumlah
625
745
Rata-rata
56.81
67.72
2. Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 dilaksanankan
pada tanggal 22 September 2011 pada kelas V SDIST At-Taqwa
Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang dengan jumlah
siswa 11 siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.
Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
disiapkan
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran
dengan memanfaatkan media gambar. Hasil dari siklus II ini sudah
69
menunjukkan adanya perubahan, bertambahnya motivasi siswa untuk
mengikuti mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode Brain Gym.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai
berikut:
a.
Pengelolaan waktu kurang maksimal,
b.
Masih banyak siswa yang tidak mengetahui tujuan pembelajaran,
c.
Kurangnya motivasi siswa terhadap pelajaran,
d.
Hasil test formatif belum sesuai dengan KKM.
Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan
perbaiki pada siklus III adalah:
a. Guru sebaiknya mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih
efisien,
b. Pada awal pembelajaran guru sebaiknya menyampaikan tujuan dari
pembelajaran kepada siswa,
c. Guru lebih menumbuhkan motivasi kepada siswa degan gerakan
Brain Gym,
d. Skenario pembelajaran diperbaiki sehingga pemanfaatan waktu
lebih terencana.
e. Lembar pengamatan siswa
f. Lembar pengamatan aktivitas guru
70
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Lembar pengamatan aktivitas guru
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Guru
Skala penilaian
No
Ketrampilan/kemampuan guru
1.
Membuka pelajaran
2.
Mengembangkan kegiatan belajar
mengajar
√
3.
Menyajikan materi belajar
√
4.
Melaksanakanevaluasi pembelajaran
√
5.
Menggunakan media pembelajaran
6.
Menguasai materi pelajaran
7.
Penggelolaan kelas
8.
9.
Ketepatan menggunakan metode
brain gym
Penguasaan metode brain gym
10.
Menutup pelajaran
11.
Kerapian dan kesopanan guru
K
C
B
√
√
√
√
√
√
√
√
71
2. Lembar Pengamatan Siswa
Tabel 4.5 lembar pengamatan siswa
No
Nama
Aspek yang diamati
Perhatian siswa
K
C
B
Keaktifan siswa
K
√
C
A
2.
B
3.
C
4.
D
5.
E
6.
F
7.
G
8.
H
9.
I
√
10.
J
√
11.
K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
√
2
B
√
√
√
5
C
√
√
√
3
K
√
1.
Jumlah
B
Minat siswa
5
4
√
2
6
3
Adapun nilai pre test dan post test siswa dalam siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Nilai Siswa Pada Siklus II
No
Nama Siswa
Nilai pre test
Nilai post test
1.
A
65
75
2.
B
70
85
3.
C
80
85
4.
D
55
80
5.
E
70
85
6.
F
70
75
7.
G
65
70
8.
H
75
80
9.
I
80
85
72
10.
J
70
90
11.
K
70
75
Jumlah
770
885
Rata-rata
70.00
80.45
3. Siklus III
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanankan
pada tanggal 29 September 2011 pada kelas V SDIST At-Taqwa
Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang dengan jumlah
siswa 11 siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.
Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
disiapkan.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran baik
siswa maupun guru pada siklus III ini, terjadi peningkatan yang cukup
bagus, hambatan atau permasalahan yang muncul pada siklus I dan II
sudah tidak terlihat pada siklus III ini, tetapi masih ada beberapa yang
perlu ditingkatkan yaitu:
a. Guru harus dapat mengontrol kondisi kelas
b. Pemberian pujian pada siswa yang berprestasi, yaitu bagi siswa
yang nilainya paling tinggi dan paling aktif dari teman yang lain.
Hal ini sebagai motivasi bagi siswa dalam pembelajaran IPA
dengan metode Brain gym.
Adapun hasil pre test dan post test pada siklus III adalah sebagai
berikut:
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
73
1. Lembar pengamatan aktivitas guru
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru
No
Ketrampilan/kemampuan guru
Skala penilaian
K
C
B
1.
Membuka pelajaran
√
2.
Mengembangkan kegiatan belajar
mengajar
√
3.
Menyajikan materi belajar
√
4.
Melaksanakan
pembelajaran
5.
Menggunakan media pembelajaran
6.
Menguasai materi pelajaran
√
7.
Pengelolaan kelas
√
8.
√
9.
Ketepatan menggunakan metode
brain gym
Pengguasaan metode brain gym
10.
Menutup pelajaran
√
11.
Kerapian dan kesopanan guru
√
√
evaluasi
√
√
74
2. Lembar pengamatan Siswa
Tabel 4.8 lembar pengamatan siswa
No
Nama
Aspek yang diamati
Perhatian siswa
K
C
B
Keaktifan siswa
Minat siswa
K
K
C
B
C
√
B
1.
A
√
2.
B
√
3.
C
4.
D
√
5.
E
√
6.
F
√
7
G
8.
H
9.
I
10.
J
√
√
√
11.
K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8
√
√
√
3
√
√
√
-
√
√
√
Jumlah
√
1
2
√
8
1
1
9
Adapun nilai pre test dan post test siswa dalam siklus III adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Nilai Siswa Pada Siklus III
No
Nama Siswa
Nilai pre test
Nilai post test
1.
A
80
90
2.
B
80
85
3.
C
90
95
4.
D
75
90
5.
E
80
90
6.
F
75
90
7.
G
75
85
8.
H
80
90
9.
I
80
95
10.
J
90
95
75
11.
K
80
90
Jumlah
885
995
Rata-rata
80.45
90.45
Dari uraian di atas dapat dilihat kenaikan nilai rata-rata pada pre test
dan post test pada tiap siklus sebagai berikut:
No
Nilai
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Pre test
56.81
70.00
80.45
2.
Post test
67.72
80.84
90.45
B. Pembahasan
1) Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data menggunakan lembar observasi
kegiatan guru dan siswa dan test formatif. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan siswa diperoleh data tentang perhatian siswa dalam menerima
materi, keaktifan dan minat belajar siswa, sedangkan rata-rata hasil test
formatif diambil dari hasil pre test dan post test.
Perhatian, keaktifan dan minat merupakan indikator adanya
motivasi. Perhatian dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran adalah
kunci pokok keberhasilan pembelajaran. Semakin besar perhatian dan
minat seseorang, maka semakin besar pula siswa termotivasi untuk belajar.
Keaktifan siswa sebagai usaha agar siswa dapat menemukan sendiri
pengetahuannya. Oleh karena itu tiga aspek dari siswa yaitu perhatian,
76
keaktifan dan minat merupakan hal pokok yang menjadi patokan
keberhasilan dalam penelitian.
Berdasarkan observasi kegiatan siswa diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Observasi tentang perhatian siswa sebagai berikut:
Tabel 4.10 perhatian siswa pada siklus I
No
Perhatian siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
5
45.45 %
2.
Cukup
4
36.36 %
3.
Baik
2
18.19 %
11
100 %
Jumlah
b. Observasi tentang keaktifan siswa sebagai berikut
Tabel 4.11 keaktifan siswa pada siklus I
No
Keaktifan Siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
7
63.31 %
2.
Cukup
3
27.6 %
3.
Baik
1
9.09 %
11
100 %
Jumlah
c. Observasi tentang minat siswa
Tabel 4.12 minat siswa pada siklus I
No
Minat siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
9
81.82 %
2.
Cukup
2
18.18 %
3.
Baik
-
0
11
100 %
Jumlah
77
Perhatian siswa dalam katagori kurang sebesar 45.45%, siswa yang
cukup memperhatikan 36,36%, siswa telah baik memperhatikan pelajaran
18,19% siswa telah fokus perhatiannya terhadap penggunaan metode
Brain Gym.
Keaktifan siswa dalam katagori kurang sebesar 63.31%, siswa
yang telah cukup aktif dalam mengikuti pelajaran 27,6%, dan siswa yang
sangat aktif dalam mengikuti pelajaran 9.09 %.
Minat siswa dalam katagori kurang sebesar 81.82 %, siswa yang
cukup berminat dalam mengikuti pelajaran 18.18 %, sedangkan yang
sangat berminat dalam mengikuti pelajaran 0 %.
Lembar observasi kegiatan guru diketahui bahwa guru dalam
menggelola kelas secara keseluruhan dalam katagori cukup, sedangkan
untuk penyampaian materi dan pengguasaan materi sudah cukup baik.
2) Siklus II
Pada siklus II penggumpulan data masih menggunakan lembar
observasi kegiatan guru dan siswa dan test formatif. Dari lembar observasi
kegiatan siswa diperoleh data tentang perhatian siswa dalam menerima
materi, keaktifan dan minat belajar siswa, sedangkan rata-rata hasil test
formatif diambil dari hasil pre test dan post test.
Berdasarkan observasi kegiatan siswa diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Observasi tentang perhatian siswa sebagai berikut:
Tabel 4.13 perhatian siswa pada siklus II
78
No
Perhatian siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
3
27.27 %
2.
Cukup
5
45.46%
3.
Baik
3
27.27 %
11
100 %
Jumlah
b. Observasi tentang keaktifan siswa sebagai berikut
Tabel 4.14 Keaktifan Siswa Pada Siklus II
No
Keaktifan Siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
2
18.18 %
2.
Cukup
5
45.46 %
3.
Baik
4
36.36 %
11
100 %
Jumlah
c. Observasi tentang minat siswa
Tabel 4.15 Minat Siswa Pada Siklus II
No
Minat siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
2
18.18 %
2.
Cukup
6
54.55 %
3.
Baik
3
27.27 %
11
100 %
Jumlah
Secara umum pada siklus II ini terjadi peningkatan dalam
perhatian, keaktifan serta minat belajar pada siswa dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode Brain Gym. Dengan peningkatan dalam
tiga aspek ini mempengaruhi hasil belajar siswa pada siklus II mengalami
penigkatan yang cukup baik. Pada siklus ini aspek guru juga mengalami
79
peningkatan. Lembar observasi kegiatan guru dalam mengembangkan
kegiatan belajar, menyajikan materi dan mengadakan evaluasi sudah baik.
3) Siklus III
Pada siklus ke III ini peneliti masih menggunakan lembar obsrvasi
lembar kegiatan siswa dan guru serta menggunakan hasil nilai tes formatif.
Berdasarkan
lembar observasi kegiatan siswa diperoleh data masih
tentang perhatian siswa dalam menerima materi, keaktifan saat proses
pembelajaran dan minat belajar siswa, sedangkan rata-rata hasil test
formatif diambil dari hasil pre test dan post test.
Hasil observasi kegiatan siswa diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Observasi tentang perhatian siswa sebagai berikut:
Tabel 4.16 Perhatian Siswa Pada Siklus III
No
Perhatian siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
-
0
2.
Cukup
3
27.27 %
3.
Baik
8
72.73 %
11
100
Jumlah
b. Observasi tentang keaktifan siswa sebagai berikut:
Tabel 4.17 Keaktifan Siswa Pada Siklus III
No
Keaktifan Siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
1
9.09 %
2.
Cukup
2
18.18 %
3.
Baik
8
72.73 %
11
100 %
Jumlah
80
c. Observasi tentang minat siswa
Tabel 4.18 Minat Siswa Pada Siklus III
No
Minat siswa
Jumlah siswa
Persentase
1.
Kurang
1
9.09 %
2.
Cukup
1
9.09 %
3.
Baik
9
81.82 %
11
100 %
Jumlah
Pada siklus III ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan,
perhatian siswa dalam katagori kurang sebesar 0%, siswa yang cukup
memperhatikan 27.27%, siswa telah baik memperhatikan pelajaran 72.73
% siswa telah fokus perhatiannya terhadap penggunaan metode Brain
Gym.
Keaktifan siswa dalam katagori kurang sebesar 9.09%, siswa yang
sangat aktif dalam mengikuti pelajaran 72.73 %.
Minat siswa dalam katagori kurang sebesar 9.09 %, siswa yang
cukup berminat dalam mengikuti pelajaran 9.09 %, sedangkan yang sangat
berminat dalam mengikuti pelajaran 81.82%.
Lembar observasi kegiatan guru diketahui bahwa guru dalam
mengelola kelas secara keseluruhan dalam katagori cukup, sedangkan
untuk
penyampaian
materi
dan
pengguasaan
menggunakan metode sudah sangat baik.
kelas,
ketepatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDIST AtTaqwa
Pendingan,
Sumogawe,
Kec.
Getasan
Kab.
Semarang
menunjukkan bahwa metode Brain Gym dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDIST
At-Taqwa Pendingan, Sumogawe Kec. Getasan, Kab. Semarang.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dilakukan pada tiga tingkatan yaitu siklus I, II, III dengan
lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran mengenai aspek perhatian,
keaktifan dan minat siswa mengalami peningkatan persentase antar siklus.
Pada siklus I, aspek perhatian siswa dalam katagori baik sebesar 18.19% ,
keaktifan siswa pada katagori baik sebesar 9.09%, dan pada aspek minat
pada katagori baik sebesar 0%. Pada siklus II, aspek perhatian siswa
dalam katagori baik sebesar 27.27%, keaktifan siswa dalam katagori baik
sebesar 36.36%, sedangkan aspek minat pada katagori baik sebesar
27.27%. Pada siklus III, aspek perhatian meningkat dengan katagori baik
sebesar 72.73 %, sedangkan pada aspek keaktifan dalam katagori baik
sebesar 72.73%, minat siswa pada siklus ini meningkat sangat baik sebesar
81.82%.
81
82
Dampak dari adanya peningkatan motivasi belajar siswa diatas
berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang meningkat, hal itu dapat
dibuktikan dengan ketuntasan belajar siswa yang telah memenuhi KKM
dan nilai yang dicapai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
pada pre test dan post test pada tiap siklus sebagai berikut:
No
Nilai
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Pre test
56.81
70.00
80.45
2.
Post test
67.72
80.84
90.45
B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan
kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi peredaran darah pada
manusia pada siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe,
Kec. Getasan, Kab. Semarang, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,
hendaknya guru menggunakan metode-metode yang bervariasi
sehinnga siswa akan lebih bersemagat dan senang dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara
aktif.
3. Belajar secara kelompok perlu di upayakan, karena siswa aktif
berdiskusi dan timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat.
83
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Drs. Ahmadi. 2004. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitaian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Azmiyawati, Choiril Dkk. IPA Saling Temas Kelas V Untuk SD/MI. Jakarta: PT.
Intan Pariwara
Bahri, Djamarah, Syaiful & Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Dimyati, Mujiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Garnida, Dadang, Dan Rudi Budiman. 2002. Buku Pedoman Mapel Pendidikan
IPA SD/MI. Jakarta: Departemen Agama
Hamalik, Drs Oemar. 1990. Metoda Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar.
Bandung: CV Tarsito
Hamalik, Dr. Oemar. 1995. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Offset
Haryanto.2004. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga
Kurniawan, Dwi Adi. 2001. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar
Mulia
Kurniawan, Erva. 2009. Jantung. Http://blog.Word Press.com/tag/jantung/
Diakses 7 November 2011 jam 05.00
Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Nirmala, 2001. Peningkatan Berkonsentrasi Dengan Bersenam Otak. http//
wordpress.com. diakses pada 22 Agustus 2011
Poerwodarminto, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta:
Balai Pustaka
Ratih Putri Pratiwi. 2008. Atasi Masalah Belajar Dengan Brain Gym.
Http//blog.spot.com. diakses 4 September 2011
Refandi. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: CV Timur
Putra Mandiri
84
Sadirman, M.A. 1994. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: raja
Grafindo Persada
Slameto, Drs. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Slameto. Drs. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester
(SKS). Jakarta: Bumi Aksara
Subrata, Heru. 2011. Pakem. Http//blog. Spot. Com. Diakses 4 September 2011
Subrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka
Sumantri, Mulyani, Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV Maulana
Uno, Hamzah. B. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukuran. Jakarta: Bumi Aksara
Wuryani, Sri Estuti. 2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana
SILABUS KELAS V
Setandar kompetensi
Kompetensi dasar
1.1. Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan
Mahluk hidup dan Proses
manusia
kehidupan
1. Mengidentifikasi
organ
1.2.Mengidentifikasi organ pernapasan hewan
tubuh manusia dan hewan
misalnya ikan dan cacing
1.3.Mengidentifikasi organ pencernaan mausia
dan hubunganya dengan makanan dan
kesehatan
1.4.Mengidentifikasi organ peredaran darah
manusia
1.5.Mengidentifikasi gangguan pada organ
peredaran darah manusia
2. Memahami cara tumbuan
2.1. Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau
hijau membuat makanan
membuat makanan
2.2.Mendeskripsikan ketergantungan manusia
dan hewan pada tumbuhan ijau sebagai
sumber makanan
3. Mengidentifikasi
cara
3.1. Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan
makhluk
hidup
terhadap
lingkungan
tertentu
untuk
menyesuaikan diri pada
mempertahankan hidupnya
lingkungan
3.2.Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan
terhadap lingkugan untuk mempertahankan
hidupnya
4.1.Mendiskripsikan hubungan antara sifat
Benda dan sifatnya
4. Memahami
hubungan
bahan dengan baha penysunnya, misalnya
antara sifat bahan dengan
benang, kain, dan kertas
penyusunya
dan
4.2.Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang
perubahan sifat benda
perubahan sifat benda baik sementara
sebagai hasil suatu proses
maupun tetap
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Identitas Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Islam Sains Dan Teknologi At-Taqwa
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
:V/I
Jumlah Pertemuan
:1 x Pertemuan
B. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
C. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia
Mengidentifikasi fungsi organ peredaran darah manusia
D. Tujuan Pembelajaran
-
Siswa dapat menyebutkan organ-organ peredaran darah pada
manusia
-
Siswa dapat menjelaskan fungsi organ peredaran darah pada
manusia
E. Materi Ajar
Alat peredaran darah, dan fungsi alat peredaran darah pada manusia
F. Alokasi waktu
: 2 X 35 Menit
G. Metode Pengajaran
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
Brain gym
Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 5 menit )
a. Memperkenalkan Brain Gym kepada siswa,
b. Memberikan contoh dan mendemonstrasikan gerakan Brain Gym
gajah
c.
Melakukan berbagai gerakan Brain Gym secara bersama-sama,
d.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba secara
mandiri berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan secara
bersama-sama,
e. Menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym kepada siswa,
f. Guru memberikan soal pre test pada siswa
2. Kegiatn Inti ( 50 menit )
10) Guru membagi siswa menjadi 4 Kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 3 orang,
11) Secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas : Menyebutkan
alat peredaran darah dan fungsinya.
12) Mendemonstrasikan alat peredaran darah,
13) Mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas,
14) Menyimpulkan hasil diskusi,
15) Guru memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa
dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran,
16) Tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran,
17) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
18) Mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru (soal post
test).
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Menyimpulkan materi bersama-sama
2) Pemberian Pekerjaan Rumah yaitu membaca dan meringkas
materi pelajaran yang akan datang
3) Menutup palajaran dengan bacaan hamdallah
I. Sumber Belajar
1. Alat dan bahan
Gambar alat peredaran darah manusia
2. Pustaka
-
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:
Erlangga.
-
Standar isi IPA kelas V
J. Penilaian
1. Jenis penilaian
: tes tertulis, pengamatan
2. Bentuk instrument : uraian, lesan
3. Instrumen
Salatiga, 14 September 2011
Guru Mapel IPA
Guru Praktikan
Syarifudin, S.PdI
Silvia Lailatul Fani
NIP.
NIM. 11507026
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Rohmad, S.Ag
NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Identitas Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Islam Sains Dan Teknologi At-Taqwa
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
:V/I
Jumlah Pertemuan
:1 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi proses peredaran darah manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan proses peredaran darah pada manusia
D. Materi Ajar
Proses peredaran darah
E. Alokasi waktu
F. Metode Pengajaran
Ceramah
Demonstrasi
: 2 X 35 Menit
Tanya jawab
Diskusi
Brain gym
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan awal:
a) Sebelum pelajaran dimulai, terlebih dahulu siswa diajak bermain
dengan gerakan sederhana Brain Gym Sebelum pelajaran dimulai,
untuk memotivasi siswa mengikuti pelajaran. Gerakan tersebut
antara lain gajah, saklar otak, 8 tidur, dan tombol imbang.
b) Tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu.
c) Guru memberikan soal pre test
2) Kegiatan inti:
a) Secara berkelompok dengan beranggotakan 3 orang mendiskusikan
proses peredaran darah manusia,
b)
Tanya jawab guru dengan siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran,
c) Mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas,
d) Menyimpulkan hasil diskusi,
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
f) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran
yang telah dipelajari bersama-sama.
3) Kegiatan akhir:
a) Pemantapan Konsep,
b) Siswa mengejakan soal post test yang telah di siapkan guru
d) Pemberian PR : mengerjakan LKS hal 16 untuk soal nomor 1-10
H. Sumber Belajar
1. Alat dan bahan
Gambar alat peredaran darah manusia
2. Pustaka
-
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:
Erlangga.
-
Standar isi IPA kelas V
I. Penilaian
1. Jenis penilaian : tes tertulis, pengamatan
2. Bentuk instrument
3. Instrumen
: uraian, lesan
Salatiga, 21 September 2011
Guru Mapel IPA
Guru Praktikan
Syarifudin, S.PdI
Silvia Lailatul Fani
NIP.
NIM. 11507026
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Rohmad, S.Ag
NIP.
ENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Identitas Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Islam Sains Dan Teknologi At-Taqwa
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
:V/I
Jumlah Pertemuan
:1 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
B. Kompetensi Dasar
1.4 Mengidentifikasi proses peredaran darah manusia
1.5 Mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia
C. Tujuan Pembelajaran
-
Siswa dapat menjelaskan proses peredaran darah pada manusia
-
Siswa dapat menyebutkan gangguan pada organ peredaran darah
manusia
-
Siswa dapat menjelaskan gangguan-gangguan yang terjadi pada
organ peredaran darah manusia.
D. Materi Ajar
Alat peredaran darah, proses peredaran darah manusia, dan gangguan pada
alat peredaran darah pada manusia
E. Alokasi waktu
: 2 X 35 Menit
F. Metode Pengajaran
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
Brain gym
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1) kegiatan awal:
a) Melakukan 5 gerakan brain gym, yaitu gerakan gajah, saklar otak,
8 tidur, putaran leher dan tombol imbang,
b) Melakukan pertanyaan kepada siswa mengenai pelajaran yang lalu,
misalnya sebutkan alat peredaran darah pada manusia!
c) Melaksanakan pre test
2. Kegiatan Inti:
a) menjelaskan materi kepada siswa mengenai alat peredaran darah
manusia, proses peredaran darah manusia serta penyakit yang
menyerang darah dan alat pernafasan,
b) memberikan pertanyan kepada siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran,
c) membentuk kelompok untuk melakukan percobaan menghitung
denyut nadi manusia
d) menyimpulkan hasil percobaan,
e) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
pelajaran yang belum jelas,
f) menyimpulkan materi secara bersama-sama
3. Kegiatan akhir :
a) Siswa menggerjakan post test yang telah disiapkan
b) Memberikan PR kepada siswa untuk membaca dan meringkas
materi selanjutnya,
c) merefleksi secara bersama-sama mengenai materi yang telah
dipelajari.
H. Sumber Belajar
1. Alat dan bahan
Gambar alat peredaran darah manusia
2. Pustaka
-
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:
Erlangga.
-
Standar isi IPA kelas V
I. Penilaian
1. Jenis penilaian : tes tertulis, pengamatan
2. Bentuk instrument
: uraian, lesan
3. Instrumen
Salatiga, 29 September 2011
Guru Mapel IPA
Guru Praktikan
Syarifudin, S.PdI
Silvia Lailatul Fani
NIP.
NIM. 11507026
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Rohmad, S.Ag
NIP.
Soal Pre test Siklus I
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar.
1. Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah….
a. kanan
c. tengah
b. kiri
d. samping
2. Jantung tersusun atas kumpulan otot-otot yang sangat kuat yang disebut….
a. miokardia
c. perikarditis
b. perikardium
d. Arteri
3. Darah yang dipompa ke paru-paru mengandung banyak . . . .
a. oksigen
c. air
b. karbon dioksida
d. sari-sari makanan
4. Kegiatan yang menghasilkan denyut nadi paling rendah adalah . . . .
a. makan
c. berlari
b. berjalan
d. Tidur
5. Cara yang benar untuk menjaga kesehatan alat peredaran darah adalah . . .
.
a. makan yang banyak
b. olahraga terus-menerus
c. mengurangi makanan berlemak
d. tidur dalam waktu lama
6. Pemompa darah dalam tubuh disebut.…
a. nadi
c. jantung
b. paru-paru
d. hati
7. Pembuluh nadi disebut….
a. vena
c. miokardia
b. arteri
d. pericardium
8. Jantung terdiri dari …. ruang
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
9. Serambi kiri dan bilik kiri berisi darah bersih yang mengandung….
a. karbon dioksida
c. udara
b. oksigen
d. darah
10. Serambi kanan dan bilik kanan berisi darah kotor yang mengandung….
a. oksigen
c. karbon dioksida
b. darah
d. udara
Soal Pre test Siklus II
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar
1. Peredaran darah kecil adalah peredaran dari jantung ke....
2. Kontraksi adalah....
3. Peredaran darah pada manusia dibagi menjadi....
4. Jantung yang berkontraksi menghasilkan denyut.... dan dan
denyut....
5. Jika kedua bilik menguncup, maka darah keluar dari ....
Soal Pre test Siklus III
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar
1. Penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan
tingginya tekanan darah disebut ....
2. Pembuluh darah pada betis kaki kananPak Herlambang tampak
menonjol. Keadaan ini sangat berbeda dengan pembuluh darah
pada kaki kirinya. Kemungkinan Pak Herlambang mengalami....
3. Cara yang benar untuk menjaga kesehatan alat peredaran darah
adalah....
4. Jantung memiliki membran pelindung yang disebut....
5. Fungsi jantung yaitu....
6. Hipertensi disebut juga....
7. Penyakit karena produksi sel darah putih yang terlalu banyak
disebut....
8. Bilik kiri bertugas.... keseluruh tubuh
9. Sebutkan alat peredaran darah pada manusia....
10. Darah dari paru-paru kanan dan kiri banyak mengandung....
POST TEST
Siklus I
1. Sebutkan alat peredaran darah manusia...
2. Organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh adalah...
3. Jantung terletak di rongga dada sebelah....
4. Jantung terdiri dari berapa ruang....
5. Kata lain pembuluh nadi adalah....
6. Kata lain pembuluh balik adalah...
7. Keadaan jantung saat memompa darah adalah....
8. pembuluh kapiler berdinding....
9. Pembuluh nadi yang paling besar disebut....
10. Pembuluh nadi mengedarkan darah keluar dari...
Siklus II
1. Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah...
2. Peredaran darah pada manusia dibagi menjadi....
3. Keadaan jantung saat memompa darah disebut....
4. Kata lain kontraksi adalah....
5. Relaksasasi adalah keadaan jantung saat .... memompa darah
6. Jika kedua bilik mengguncup, maka darah keluar dari jantung
menuju ke....
7. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke ....
8. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke
seluuh tubuh kecuali ....
9. Jantung yang berkontraksi dan berelaksasi dalam satu periode
menimbulkan denyut jantung dan juga denyut ....
10. Jika kedua serambi jantung menggembang, maka darah dari
pembuluh balik akan masuk ke....
Siklus III
1. Apa saja alat peredaran darah pada manusia....
2. Apakah fungsi dari jantung....
3. Jantung dapat mengembang dan menguncup karena adanya otot-otot
jantung yang....
4. jantung memiliki membran pelindung yang disebut....
5. Dinding jantung berisi....
6. Bilik kiri bertugas ...... keseluruh tubuh
7. Bilik kanan hanya memompa darah ke....
8. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup yang berdaun
....... pintu
9. Darah dari tubuh bagian bawah banyak mengandung ....
10. Darah dari paru-paru kanan dan kiri banyak mengandung ....
Dokumentasi kegiatan siswa
BIOGRAFI PENULIS
Berikut ini adalah biografi dari penulis:
1. Nama
: Silvia Lailatul Fani
2. Tempat, tanggal lahir
: Salatiga, 5 April 1989
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Agama
: Islam
5. Suku/ Bangsa
: Indonesia
6. Alamat
: Somopuro Lor RT 02/ RW 08 Salatiga
7. Riwayat pendidikan
:
a. TK Tarbiyatul Banin I lulus tahuan 1995
b. SDN12 Salatiga lulus tahun 2001
c. SMPN 5 Salatiga lulus tahun 2004
d. SMA Muhammadiyah Salatiga lulus tahun 2007
e. STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah Program Studi PGMI lulus tahun
2011
Demikian biografi ini kami buat dengan sebenar-benarnya
Penulis
Silvia Lailatul Fani
Download