BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Ruang HCU Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Di ruang ini terdapat 12 tempat tidur pasien dengan berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit paru dan penyakit nonparu. Tempat tidur dengan pasien di atasnya digunakan sebagai sasaran penelitian. Peneliti melakukan penelitian pada tujuh linen tempat tidur pasien. Linen penutup matras tempat tidur pasien diprakirakan sebagai sumber kehadiran bakteri-bakteri oportunis (stafilokokus) yang akan ditetapkan. Pemeriksaan jumlah bakteri yang terakomodasi pada linen dilakukan dengan menerapkan teknik swabbing menggunakan cotton swab yang dilengkapi dengan medium transport kemudian dilanjutkan dengan penanaman pada medium selektif pada cawan petri untuk menumbuhkan stafilokokus. Setelah inkubasi, dilakukan penghitungan koloni untuk menetapkan jumlah bakteri pada wilayah yang diperiksa. Tata kerja Swabbing dilakukan pada bagian tengah permukaan linen tempat tidur pasien (Gambar 1.). Tiga waktu berbeda, yaitu terhadap linen yang baru diganti, satu hari setelah diganti, dan dua hari setelah diganti ditetapkan sebagai varian pelaksanaan swabbing. 13 14 Gambar 1.Wilayah penerapan swabbing pada linen tempat tidur pasien Cotton swab disimpan (maksimal dua hari) pada medium transport steril (OXOID Amies Transport Medium) sebelum diinokulasikan pada permukaan medium agar selektif (OXOID Staphylococcus Medium No.110) dalam cawan petri. Inokulasi bakteri ke medium agar dilakukan dengan cara mengoleskan cotton swab secara zig zag penuh pada seluruh permukaan media agar (Gambar 2.). Gambar 2. Inokulasi bakteri dari cotton swab ke medium agar Setelah inkubasi selama 1-2×24 jam dalam inkubator dengan suhu 25C, dilakukan penghitungan jumlah koloni stafilokokus yang tumbuh pada bekas olesan cotton swab di permukaan media agar. 15 Peneliti Microsoft melakukan Office Excel. pengolahan Skala data logaritma dengan digunakan menggunakan peneliti untuk mentransformasi jumlah angka yang relatif besar dengan menggunakan rumus fungsi MS. Excel𝑓𝑥: log(𝑥) dengan 𝑥 adalah bilangan yang menunjukkan jumlah riil hasil hitung koloni. Berdasarkan transformasi jumlah koloni yang dihitung, pertambahan jumlah dikategorikan menjadi empat, yaitu rendah; sedang; tinggi; dan sangat tinggi berdasarkan skala peningkatan jumlah koloni stafilokokus berturut-turut dari rendah hingga sangat tinggi menganut rentang nilai logaritma jumlah koloni <1; 1-1,9; ≥2; dan TNTC (Prasetyo, komunikasi pribadi). Jumlah bakteri dinyatakan TNTC (Too Numerous To Count) apabila jumlah koloni sangat banyak (melebihi 300) atau tak dapat dihitung lagi (Madigan et al., 2009). Hasil hitung koloni masing-masing varian perlakuan dibandingkan satu sama lain dari ketiga varian tersebut. Linen tempat tidur pasien terbukti sebagai sumber transmisi infeksi silang apabila ditemukan peningkatan yang bermakna jumlah bakteri stafilokokus pada linen tempat tidur pasien seiring dengan masa pemakaian linen sebelum dilakukan penggantian berikutnya.