BAHASA INDONESIA SENIN 18.30 SDM 404/E PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA Kelompok VI Elizabeth Coa Jessica Yulistin Angelina Lorenzia Adellia Prasherlita (201450043) (201750153) (201750388) (201770144) Dosen : Devi Suswandari, S.Pd. ANGGOTA Elizabeth Coa 201450043 Jessica Yulistin 201750153 Angelina Lorenzia Adellia Prasherlita 201750388 201770144 AGENDA LANDASAN TEORI PEMBAHASAN PENUTUP PENDAHULUAN BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB I PENDAHULUAN “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing.” LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja karakteristik yang membuat suatu kata termasuk ke dalam bahasa gaul? 2. Apa saja faktor-faktor penyebab berkembangnya bahasa gaul? 3. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia? 4. Bagaimana cara menanggulangi perkembangan penggunaan bahasa gaul dalam keseharian? TUJUAN 1. 2. 3. 4. Memahami karakteristik yang membuat suatu kata termasuk ke dalam bahasa gaul. Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penyebab berkembangnya bahasa gaul. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Pembaca dapat mengetahui dan memahami cara menanggulangi perkembangan penggunaan bahasa gaul dalam keseharian. MANFAAT 1. 2. 3. 4. Mengenal dan memahami bahasa gaul serta perkembangannya dalam berbahasa sehari-hari. Mengetahui dampak penggunaan bahasa gaul yang sedikit demi sedikit mengikis bahasa Indonesia. Memperdalam wawasan dan menyadarkan pembaca dan penulis akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menjaga kelestarian bahasa. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan membuat makalah tentang “Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia”. BAB II LANDASAN TEORI “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing.” PENGERTIAN BAHASA GAUL Bahasa adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan yang melambangkan suatu makna atau konsep. Diartikan juga sebagai ALAY (Anak Lebay), yaitu orang yang berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan misalnya dalam hal berpakaian, bertingkah laku serta berbahasa (baik lisan maupun tulisan). PENGERTIAN Bahasa Baku dan Non Baku Bahasa Gaul Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang- undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia non standar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an. BAB III PEMBAHASAN “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing.” KARAKTERISTIK BAHASA GAUL 1. Kosakata khas 2. Penghilangan huruf (fonem) awal 3. Penghilangan huruf “h” 4. Penggantian huruf “a” dengan “e” 5. Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e« 6. Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang KARAKTERISTIK BAHASA GAUL 7. Peluluhan sufiks me-, pe8. Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan” 9. Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan ’c’ 10. Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif 11. Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in 12. Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku KARAKTERISTIK BAHASA GAUL Seiring dengan semakin banyaknya pengguna bahasa gaul pada kalangan remaja, variasi atau karakteristiknya pun semakin beragam antara lain: a. Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat. Contoh: “kaMu Lagi nGapaiN?” b. Penggunaan angka sebagai pengganti huruf. Contoh: 1. “k4mu l49i n94p4in?” 2. Angka 1, makna: I, L Contoh: k1o g1tu = kalo gitu 3. Angka 2, makna: Z, tu (two) Contoh: 2mN kYk g2 = zaman kayak gitu 4. Angka 3, makna: E Contoh: b3sok pRgi ma3n yukzz = besok pergi main yu 5. Angka 4, makna: untuk (for) Contoh: thx 4coment = terima kasih untuk komentarnya 6. Angka 5 Makna: S, ma Contoh: 5g mw kcNa 5 cpa? = emang mau ke sana sama siapa? 7. Angka 6, makna: G, ga, gi, gue Contoh: w 6 tw jd tw ga = gue nggak tahu jadi atau nggak 8. Angka 7, makna: L, T Contoh: 7eLaKi boaYa dRa7z = lelaki buaya darat 9. Angka 8, makna: B, eight, eit (seperti di c8 = ceit pelafalan untuk chat atau sk8er = skeiter) Contoh: kMrEntz w 8iz c8 m dY = = kemarin aku habis chat sama dia 10. Angka 9, makna: G, P Contoh: 9 teu = nggak tahu 11. Angka 0, makna: O Contoh: naMe w iN0 = nama gue Ino c. Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat. Contoh: “amue agie ngapaein?” d. Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat. Contoh: “xmoe agie ngaps?” e. Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat. Contoh: “k@mu L@g! nG@p@!n?” f. Kombinasi huruf kapital dan huruf kecil dengan beberapa singkatan Contoh: mBrikan = memberikan sLmNa = selamanya pJaLnaN = perjalanan KrMat = keramat sMpUrNa = sempurna g. Penggantian huruf Terdapat perubahan bunyi (vokal dan konsonan) yaitu seperti dalam perubahan yang dilakukan untuk meniru ucapan anak-anak, misalnya: Celamat = selamat Cayang = sayang teyus = terus h. Kombinasi huruf, angka, simbol, dan singkatan 1. Tanda seru (!), makna: i Contoh: mn9k!n nNt! = mungkin nanti 2. Tanda kutip (“), makna: diulang dua kali Contoh: jLan” = jalan-jalan Ada pula beberapa contoh bahasa gaul yang sering di gunakan para remaja saat ini, bahkan hampir semua orang pun dapat mengerti bahasa tersebut. a) Deh/ dah (Bagaimana kalau ...) Contoh: Coba dulu deh (tidak menggunakan intonasi pertanyaan) Bagaimana kalau dicoba dulu? b) Dong (Tentu saja ...) Contoh: Sudah pasti dong. – Sudah pasti / Tentu saja. Mau yang itu dong – Tentu saja saya mau yang itu. c) Eh (Pengganti subjek, sebutan untuk orang kedua…) Contoh: Eh, namamu siapa? - Bung, namamu siapa? Eh, ke sini sebentar. - Pak/Bu, ke sini sebentar. Ke sini sebentar, eh. - Ke sini sebentar, Bung. d) Kan (Kependekan dari 'bukan', dipakai untuk meminta pendapat / penyetujuan orang lain (pertanyaan)…) Contoh: Bagus kan? - Bagus bukan? Kan kamu yang bilang? - Bukankah kamu yang bilang demikian? Dia kan sebenarnya baik. - Dia sebenarnya orang baik,bukan? e) Kok (Kata tanya pengganti 'Kenapa (kamu)'…) Contoh: Kok kamu terlambat? – Kenapa kamu terlambat? f) Lho/Loh (Kata seru yang menyatakan keterkejutan. Bisa digabung dengan kata tanya. Tergantung intonasi yang digunakan, partikel ini dapat mencerminkan bermacam-macam ekspresi…) Contoh: Lho, kok kamu terlambat? -Kenapa kamu terlambat? (dengan ekspresi heran) Loh, apa-apaan ini! – Apa yang terjadi di sini? (pertanyaan retorik dengan ekspresi terkejut/marah) g) Nih (Kependekan dari 'ini'…) Contoh: Nih balon yang kamu minta. -Ini balon yang kamu minta. Nih, saya sudah selesaikan tugasmu. - Ini tugasmu sudah saya selesaikan. h) Sih (Karena ...) Contoh: Dia serakah sih. – Karena dia serakah. (dengan ekspresi mencemooh) Kamu sih datangnya terlambat .- Karena kamu datang terlambat. (dengan ekspresi menyesal) i) Tuh/ tu (Kependekan dari 'itu', menunjuk kepada suatu objek…) Contoh: Lihat tuh hasil dari perbuatanmu. - Lihat itu, itulah hasil dari perbuatanmu. Tuh orang yang tadi menolongku. - Itu lihatlah, itu orang yang menolongku. j) Yah (Selalu menyatakan kekecewaan dan selalu digunakan di awal kalimat atau berdiri sendiri….) Contoh: Yah, Indonesia kalah lagi - Indonesia kalah lagi TEKNIK PEMBENTUKAN RAGAM BAHASA GAUL a. Menulis kalimat dengan mencampuradukkan antara bahasa asing dengan bahasa Indonesia. Contoh: aq agy dHumz = aku lagi di rumah b. Kata-kata bahasa Indonesia yang digunakan divariasikan hurufnya. Contoh: aku aqu, ingat ingad/ingadh c TEKNIK PEMBENTUKAN RAGAM BAHASA GAUL c. Pengulangan huruf dalam satu kata berulangulang tanpa pemaknaan berarti dan menambahkan huruf lagi di belakangnya. Contoh: dalam dalemb, jalan jallandh d. Penulisan dengan cara pencampuran huruf besar, huruf kecil, terkadang dengan angka dan simbolsimbol. Menurut Yus Badudu: a. Penambahan Fonem 1. Protesis Adalah penambahan fonem vokal atau konsonan di depan kata, misalnya: Elo lo Ndesa desa 2) Epentesis Epentesis adalah penambahan vokal atau konsonan di tengah kata, misalnya: Perih peurih 3) Paragog Paragog adalah penambahan fonem vokal atau konsonan di akhir kata, misalnya: Aku akuh, ini inih Menurut Yus Badudu: b) Penghilangan Fonem 1) Aferesis Aferesis adalah penghilangan fonem vokal atau konsonan di awal kata, misalnya: lagi → agi, sama → ama 2) Sinkop Sinkop adalah penghilangan fonem vokal atau konsonan di tengah kata, misalnya: Bangun banun, mau mu 3) Apokop Apokop adalah penghilangan fonem vokal atau konsonan di akhir kata, misalnya: ada ad, apa ap 3) Penggalan Penggalan adalah proses pemendekkan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, misalnya: semua → mua belum → lum FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SEMAKIN BERKEMBANGNYA BAHASA GAUL 1. Faktor media a. Media elektronik Berikut beberapa bahasa gaul yang dipopulerkan oleh publik figur atau artis: 1) Lebay Dipopulerkan oleh Ruben Onsu atau Olga di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yang mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak. 2) Binggo Binggo yang berarti “sangat”, dipopulerkan oleh karakter Naomi atau Nom-nom gomes yang diperankan oleh Audi Marisa pada sinetron Diam-diam Suka. 3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SEMAKIN BERKEMBANGNYA BAHASA GAUL 3. Ember Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu” yang dipopulerkan oleh Titi DJ 4. Jablay Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya. 5. Prikitiw Dipopulerkan oleh Sule. Prikitiw adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. 3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SEMAKIN BERKEMBANGNYA BAHASA GAUL 6) BT/Bete Merupakan singkatan dari Boring Total. Kata ini dipopulerkan oleh Dewiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Berikut merupakan contoh bahasa gaul lain yang sering digunakan: 1. LOL 2. Kepo 3. Kamsud 4. Bonyok B) Media Cetak 3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SEMAKIN BERKEMBANGNYA BAHASA GAUL 2). Faktor psikologis 3) Faktor Budaya a. Gue b. Loe/lu c. Gandeng d. Garing PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA 1. Masyarakat tidak lagi mengenal bahasa baku 2. Masyarakat menganggap remeh bahasa Indonesia 3. Penulisan bahasa Indonesia menjadi tidak benar PENANGGULANGAN BERKEMBANGNYA PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM KESEHARIAN Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada industry hiburan Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan perguruan tinggi BAB IV PENUTUP “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing.” SIMPULAN SARAN “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing.” TERIMA KASIH Apakah ada pertanyaan?