Uploaded by rahmiayuda

handover

advertisement
Kesimpulan dan komentar dari artikel ilmiah di bawah yaitu :
Kegiatan serah terima (handover) pasien merupakan merupakan aspek penting dalam
keselamatan pasien. Kegiatan serah terima (handover) pasien merupakan bagian penting dari
perawatan klinis dimana informasi pasien yang relevan perlu dikomunikasikan secara akurat dan
tepat untuk memastikan kesinambungan perawatan dan keselamatan pasien. Handover
diterapkan dalam keperawatan maupun kebidanan sehari-hari di pelayanan kesehatan.
Keberlanjutan pemberian informasi yang akurat terkait keadaan dan kondisi pasien ini
menjadi salah satu jaminan kualitas layanan asuhan keperawatan atau kebidanan terhadap pasien.
Setiap pasien akan dilayani oleh beberapa bidan atau perawat dalam beberapa shift , oleh sebab
itu pelaporan informasi perkembangan pasien mempengaruhi dalam pembuatan keputusan jenis
layanan asuhan kebidanan atau keperawatan pada pasien. Konsistensi dan kontinuitas handover
juga memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pasien, sistem handover memerlukan
praktik komunikasi yang efektif antar bidan maupun perawat dan pemahaman yang mendalam.
Komunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran keselamatan pasien karena
komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety), komunikasi
efektif adalah yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi yang tidak efektif akan
menimbulkan resiko kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan ataupun kebidanan sebagai
contoh kesalahan dalam pemberian obat ke pasien, kesalahan melakukan prosedur tindakan
perawatan. Mencegah terjadinya resiko kesalahan pemberian asuhan keperawatan atau kebidanan
maka bidan harus memberikan informasi yang jelas dan tepat di bentuk dari komunikasi yang
efektif antar teman sejawat atau antar profesi.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien tersebut serah terima antar departemen dan
antar shift harus dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi ISBAR3 (Identify, Situation,
Background, Assessment, Recommendation, Read-back, Risk) sebagai kerangka kerja terstruktur
yang menguraikan informasi yang akan ditransfer. Informasi yang harus di transfer saat
handover yaitu : identitas pasien dan risiko klinis, riwayat klinis / presentasi, status klinis,
rencana perawatan dan hasil / sasaran perawatan . Dalam computerized nursing handover,
informasi yang harus disampaikan dibuat dalam sebuah program untuk mememudahkan perawat
atau bidan untuk mengisinya.
Praktek handover yang secara lisan atau verbal dapat menghabiskan waktu yang lebih
lama sehingga kurang efisien dan sering menyebabkan kehilangan data penting pasien sedangkan
jika menggunakan software ISBAR3 waktu handover untuk pasien sekitar 1,5 menit dengan
informasi yang mendalam.
Berdasarkan kondisi tersebut maka perlunya menggunakan format ISBAR3 terstruktur
berbasis elektronik. Penggunaan format elektronik terstruktur ini digunakan untuk mendukung
cara serah terima tradisional secara verbal ke model komunikasi terkini yang lebih sistematis,
tepat, akurat, dan relevan dalam waktu yang sangat singkat. Informasi teknologi (IT) dalam
bidang kesehatan mendukung serah terima keperawatan antar shift secara klinis melalui
pengembangan alat yang memfasilitasi komunikasi informasi terstruktur. Alat komunikasi
semacam itu dapat membantu tim perawat dalam melaksanakan fungsi dasar serah terima pasien,
dan berkontribusi pada praktik serah terima pasien yang kompeten dan berkualitas dengan
memberikan detail pasien yang diupdate setiap saat. Pengembangan format terstruktur
terkomputerisasi menggunakan ISBAR3 untuk serah terima pasien antar shift, sangat diperlukan
untuk peningkatan keselamatan pasien. Dengan menggunakan lembaran serah terima elektronik
ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi efektif antar perawat dan mengurangi risiko
terhadap insiden keselamatan pasien.
Software ini sangat mungkin di aplikasikan di indonesia mengingat biaya dan
penggunaan yang murah serta manfaat yang besar, meningkatkan komunikasi efektif dalam
serah terima pasien antar shif perawat maupun bidan sehingga meningkatkan keselamatan
pasien. Namun selain kelebihan tersebut juga terdapat beberapa kekurangan software ini dimana
rentan terjadinya masalah teknis yang terkait dengan komputer, menghambat kelancaran
menggunakan software ISBAR3 , selain itu software ini juga bisa membahayakan kualitas
perawatan pasien bila bidan maupun perawat menyali dan menempelkan informasi klinis pasien
secara sembarangan yang menyebabkan perawat mendapatkan resiko hukum dan atau etika.
Kemudian software ini juga mampu mengurangi kemampuan berpikir kritis dalam membangun
dan merencanankan asuhan kebidanan atau keperawatan. Untuk itu perlu disusun protokol
penggunaan serta sistem sekuritas yang menjamin kerahasiaan data pasien. Dan juga diperlukan
supervisi terhadap pelaksanna clinical handover ini.
Download