Uploaded by Deavconia Dewanta

KWU

advertisement
Proposal Kewirausahaan
Produksi Bio Herbal Untuk Ikan
(Temu KaeM dan Bio KaeM)
Disusun Oleh :
Kelompok Rimpang Sakti
1.
2.
3.
Akbar Nabil Hidayat
Deavconia Putri Ekasari D.P.
Febyola Lidya Agustina M.
N.400.18.03.003
N.400.18.03.006
N.400.18.03.010
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Tegal
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan perikanan
Kementrian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Produksi Bio Herbal Untuk Ikan “Temu KaeM”
Disusun Oleh :
Kelompok Rimpang Sakti
1. Akbar Nabil Hidayat
2. Deavconia Putri Ekasari D.P
3. Febyola Lidya Agustina M.
N.400.18.03.003
N.400.18.03.006
N.400.18.03.009
Yang Disetujui Oleh :
Hari
:
Tanggal:
Menyetujui,
Koordinator EBC
Pembimbing
Marsono S.St.Pi, MT
Sumiarsih, S.Pi
KATA PENGANTAR
Proposal Produksi Bio Herbal Untuk Ikan (Temu KaeM dan Bio Kaem)
yang digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ikan. Disusun karena pada
kegiatan budidaya sering ditemukan masalah pada pertumbuhan ikan mulai dari
akibat nafsu makan ikan yang tidak stabil serta stress saat pengangkutan bibit
sehingga banyak terjadi kematian pada ikan, yang menyebabkan kerugian. Ikan
yang pertumbuhannya tidak stabil sering penanganannya menggunakan obat
kimia yang memiliki harga tidak murah. Sebagai solusi dari masalah tersebut
yaitu dengan memanfaatkan tanaman alami. Maka dari itu kelompok kami ingin
membuat usaha pemanfaatan tanaman alami sebagai bio herbal untuk ikan. Kami
berharap kegiatan ini dapat terlaksana sehingga membuktikan bahwa penggunaan
tanaman alami lebih unggul dalam kegiatan budidaya perikanan khususnya dalam
mempercepat pertumbuhan ikan.
Penyusunan proposal ini tak lepas pula dari dukungan guru dan pembimbing
yang selalu memberikan dorongan, motivasi dan saran, sehingga proposal dapat
tersusun dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
sebesar besarnya kepada, yang terhormat :
1. Bapak Maskuri, S,Pi., M.Si. selaku Kepala SUPM Tegal.
2. Bapak Henry Iskandar, M,A.Pi., M.Si. selaku Waka I Bidang Pengajaran.
3. Ibu Alfiatun Hasanah, S.St.Pi. selaku Ketua Program Keahlian Agribisnis
Perikanan Air Payau dan Laut.
4. Ibu Sumiarsih, S.Pi. selaku pembimbing
Serta seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesainya proposal ini.
Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis
berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Tegal,13 November 2019
Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebanyakan para pembudidaya menginginkan budidaya yang cepat panen
untuk dijadikan usaha budidayanya namun dengan modal yang sedikit. Upaya
yang dilakukan untuk membuat pertumbuhan ikan yang cepat umumnya
menggunakan obat obatan, vitamin, bahkan sampai pemberian pakan yang
dilebihkan atau dipaksakan dari porsi pakan biasanya. Pemberian obat obatan
dan vitamin akan menambah pengeluaran dalam budidaya ikan, serta
pemberian pakan yang terlalu di paksakan juga akan membuat ammonia
dalam kolam semakin tinggi.
Salah
satu
jenis
tanaman
yang
potensial
untuk
dikembangkan
pemanfaatannya adalah kunyit (Curcuma longa) yang dikenal mendunia
dengan nama turmeric, dan dianggap sebagai salah satu bahan alami yang
memiliki sifat larut di alcohol, tetapi tidak larut di air. Secara umum
kandungan
bahan
aktif
pada
kunyit
adalah
kurkumin
3%-4%,
desmetoksikumin 10 %, bisdesmetoksikurkumin 1%-5%, minyak atsiri 2% 5% berupa tumeon 60%, dan zingiberen 25%. Kegunaanya
secara
umum
sebagai antiinflamasi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Turunan (warna) yang merah lebih ke antiinflamasi, sedangkan yang
bewarna kuning lebih untuk melindungi hati. Kunyit juga berfungsi
meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi penyakit bakteri (Dedi pada
Pelatihan Fish Farm Technical Service and Technican di Lampung).
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) juga dianggap sebagai salah satu
bahan alami yang mempunyai sifat jamur golongan dermatophyta. Selain itu,
temulawak juga memiliki sifat bakteriostatik atau antibakteri. Bahan aktif
rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein,
lemak, selulosa, dan mineral. Pati biasanya bewarna putih kekuningan karena
mengandung kurkuminoid.
Dalam temulawak terkandung 0,37% abu, 1,52% protein, 1,35% lemak,
0,80% serat, 79,96% karbohidrat, 15 ppm kurkumin, 11,45 ppm kalium, 6, 38
ppm natrium, 19,07 ppm kalsium, 12,72 ppm magnesium, 6,38 ppm zat besi,
0,82 ppm mangan, 0,02 ppm kadmium. Ekstra temulawak berfungsi sebagai
meningkatkan SR (in vivo), mengobati aeromoniasis pada ikan , penanganan
edwardsiella pada ikan baung. Perasan temulawak digunakan untuk
meningkatkan nafsu makan pada ikan lele.
Kencur (Kaempferia galangal L.) ini termasuk bahan alami yang memiliki
senyawa aktif berupa kurkumin, antioksidan, antibakterin dan minyak atsiri.
Rimpang ini mengandungg 48-59,64% zat tepung, 1,6-2,2% kurkumin dan
1,48-1,63% minyak atsiri. Rimpang kencur dapat menghentikan Saprolegnia
sp yang merupakan jamur penyebab penyakit pada telur maupun ikan air
tawar seperti ikan lele, gurami, dan ikan mas. Kencur dapat digunakan
sebagai penambah nafsu makan pada ikan.
Molase merupakan produk sampingan dari industry pengolahan gula tebu
yang berbentuk cairan kental bewarna cokelat. Nutrisi dan kandungan pada
molase sangat bermanfaat bagi ikan. Kandungan sukrosa pada molase cukup
tinggi berkisar antara 48%-55% dan juga mengandung kalsium, potassium,
oksalat dan klorida.
Molase berperan dapat meningkatkan bobot badan ikan/ udang, serta
membantu mempertahankan DO air dan meningkatkan Ph air. Pemberian
molase dalam aplikasi probiotik pada persiapan kolam memberi berperan
menpercepat tumbuhnya plankton dalam tambak.
EM4 (Effective Microorganisme-4) merupakan suatu cairan yang
berwarna kecoklatan dan beraroma manis asama (segar) yang mana di
dalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang
bermanfaat serta menguntungkan guna proses penyerapan atau persediaan
unsur hara di dalam tanah. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik,
bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi.
EM4 berperan meningkatan imunostimulan daya tahan ikan/udang,
meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi pengunaan
antibiotic.membantu mengurangi ammonia sehingga dapat mencegah bakteri
pathogen di dasar kolam, tak hanya itu EM4 pun dapat membentuk plankton
dan menghasilkan oksigen terlarut dalam air.
Probiotik adalah merupakan mikroorganisme yang mempunyai sifat
menguntungkan bagi hewan inang, sehingga berperan menekan pertumbuhan
populasi mikroorganisme pathogen (bakteri yang merugikan). Probiotik
banyak digunakan dalam budidaya perikanan akan meningkatkan kesehatan
ikan peliharaan.
Cara budidaya ikan yang baik sesuai prosedur dan penggunaan bahan
bahan alami sebagai bio herbal ikan, banyaknya penilitian mengenai
efektifitas tumbuhan rimpang seperti kunyit, kencur, dan temulawak yang
dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pada ikan air tawar dan
meningkatkan nafsu makan pada ikan.
Maka dari itu kami ingin melakukan pemanfaatan tanaman alami dari
bahan rimpang sebagai bio herbal untuk mempercepat pertumbuhan ikan.
Dengan harga yang murah tetapi barang yang berkualitas. Hal inilah yang
mendorong kami untuk ikut serta dalam mengembangkan bisnis bio herbal di
Indonesia. Dengan berbagai keadaan tersebut, diharapkan perkembangan
bisnis bio herbal maupun kegiatan budidaya di indonesia dapat meningkat.
1.2 Tujuan
Usaha pembuatan produk herbal ‘Temu KaeM” bertujuan untuk
1. Mempercepat pertumbuhan ikan.
2. Sebagai bahan disinfeksi air lingkungan hidup ikan.
3. Meningkatkan nafsu makan pada ikan
4. Meningkatkan pemanfaatan protein lebih optimal untuk pertumbuhan
kultivan.
1.3 Manfaat
1. Memberikan kemudahan masyarakat dalam mempercepat pertumbuhan
ikan yang murah dan ampuh.
2. Memberikan alternatif penggunaan probiotik yang berasal dari bahanbahan alami yang ada disekitar lingkungan.`
BAB 2 RENCANA KEGIATAN
2.2 Jenis Kegiatan Usaha
Usaha yang akan dilakukan yaitu pembuatan probiotik dengan bahanbahan alami untuk mempercepat pertumbuhan ikan.
2.3 Jadwal Kegiatan Usaha
Kegiatan
Minggu 1
Persiapan Alat dan Bahan
Pembuatan produk bio herbal
Pengemasan
Pemasaran
Minggu 2
Keterangan
Proses
fermentasi
selama 24 jam
per formulasi
2.4 Lokasi Usaha
Usaha dilakukan di Teaching Factory Budidaya Perikanan SUPM Tegal, Jl.
Martoloyo No.22 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
2.5 Pembagian Tugas Usaha.
1. Akbar Nabil H
Ketua
1. Memimpin,
mengkoordinasikan
dan
mengawasi pelaksanaan tugas masing
masing bawahan serta dapat mengambil
keputusan sesuai peraturan yang berlaku
apabila terjadi penyimpangan. Melakukan
pemasaran dan pembuatan produk.
2. Deavconia Putri
E.D.P
Sekertaris
2. Menyelenggarakan penyusunan program
dan
anggaran,
pemantauan
dalam
menyelenggarakan
menyelenggarakan
kegiatan
usaha.
pengelolaan
administrsi keuangan dan pengelolaan
administrasi kepegawaian, serta urusan
persuratan, perlengkapan, juga melakukan
pemasaran dan pembuatan produk.
3. 1. Akbar Nabil H
2. Deavconia Putri
3. Febyola L.A.M
Pemasaran
3. Menyelenggarakan
fungsi
pengelolaan
dan pemeliharaan sarana dalam kegiatan
usaha tersebut, melakukan penyiapan
bahan
dokumentasi,
promosi
dan
komunikasi hasil usaha. Mengatur dan
melaksanakan pemasaran serta melakukan
pembuatan produk.
4. Febyola Lidya M.A Keuangan
4. Melaksanakan
pengembangan
kegiatan
serta
usaha
dan
kegiatan
lain
berdasarkan peraturan dan prosedur yang
berlaku dalam hal keuangan. Ikut dalam
pemasaran dan pembuatan produk.
2.6 Proses Usaha
A. Persiapan Bahan dan Alat
 Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Temu KaeM yaitu :
Bahan
Jumlah
1) Kencur
½ sd 1 kg
2) Kunyit
¼ kg
3) Temulawak
½ sd 1 kg
4) EM 4
5 tutup
5) Molase
1 gelas
6) Air
15 liter
 Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Bio KaeM yaitu :
Bahan
Jumlah
1) Parutan Nanas
1 buah
2) EM 4
4 tutup
3) Molase
1 gelas (250 ml)
4) Air
5 liter
 Alat yang diperlukan yaitu :
Alat
Jumlah
1) Panci Perebus
2
2) Parutan
2
3) Ember Fermentasi
6
4) Gayung
2
5) Kompor + Gas
1
6) Botol pengemas uk. 1 liter
40
7) Corong
2
8) Saringan
2
9) Nampan
2
B. Proses Pelaksanaan
 Proses Pembuatan Temu KaeM :
1) Kencur, kunyit, dan temulawak dikupas kulitnya sampai bersih,
2) Parut kencur, kunyit, temulawak
3) Letakkan parutan yang halus ke dalam panci dan beri air sebanyak 15
liter
4) Rebus sampai mendidih dengan api sedang.
5) Setelah mendidih sekitar 30 menit dengan suhu diatas 100ºC lalu beri
molase dengan takaran 1 gelas.
6) Kemudian dinginkan larutan tadi hingga benar-benar dingin.
7) Masukkan EM4 sebanyak 5 tutup di larutan tadi.
8) Aduk campuran EM4 dan larutan perebusan hingga rata. Lalu letakkan
pada ember dalam keadaan tertutup untuk di fermentasikan.
 Cara pemakaian Temu Kaem yaitu:
1) Temu Kaem dicampur dengan Bio KaeM dengan perbandingan 5:1
2) Campurkan ke pakan secara homogeny, kemudian tutup 24 jam
dalam keadaan wadah tertutup
 Proses Pembuatan Bio KaeM :
1)
Nanas 1 buah dikupas sampai bersih kemudiaan diparut
2)
Parutan nanas diletakkan ke dalam ember.
3)
Beri air sebanyak 5 liter ke dalam ember yang berisi parutan nanas
4)
Tambahkan EM4 sebanyak 4 tutup botol
5)
Kemudian berikan molase sebanyak 250 ml lalu aduk hingga
merata.
6)
Tutup ember dengan rapat biarkan selama 24 jam agar terjadi
proses fermentasi
7)
Buka tutup ember, dan saring air dari ampas nanas
Untuk pemakain Bio KaeM :
1)
Kolam Ø 3 meter diisi air 60 – 70 cm diaerasi selama 2 hari.
2) Tambahkan 2 – 3 gelas Bio KaeM dan biarkan selama 5 – 7 hari air
diaerasi secara terus menerus kemudian tebarkan pada kolam
secara merata.
2.7 Analisa Usaha
1) Rancangan Bisnis
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi yang membagi pasar menjadi unit geografis yang berbedabeda seperti negara, daerah otonomi, kota, iklim, atau kawasan
pemukiman. Produk Temu KaeM dan Bio KaeM untuk ikan ini dapat
dipasarkan ke seluruh Indonesia. Penjualan dilakukan secara online
ataupun offline di sekitar daerah toko-toko budidaya perikanan di Kota
Tegal.
b. Segmentasi Demografis
Segmentasi yang membagi pasar menjadi berbagai kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga.
Produk ini dapat digunakan untuk semua komoditas perikanan baik air
tawar, payau maupun laut.
c. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan,
sikap, tingkat penggunaan atas sebuah produk atau jasa, serta manfaat
yang dicari oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa.
Produk ini bukan produk kimia sintetis yang memberikan efek berbahaya
tetapi produksi ini berasal dari rimpang tanaman yang memiliki kandungan
bioaktif bagi kesehatan berdasarkan penilitian (Chattopadhyay et al. 2004)
dan (Peschel et al. 2006) kandungan bioaktifnya adalah kurkuminoid yang
bermanfaat mempercepat pertumbuhan pada ikan, antikoksodan, dan
meningkatkan nafsu makan pada ikan.
2) Hasil Survey Pasar
Survey dilakukan di toko-toko budidaya perikanan di Kota Tegal,
dan toko online (Tokopedia, Bukalapak). Pada toko-toko budidaya
perikanan
dan toko offline harga probiotik untuk pakan berkisar Rp.
30.000 per 1 liter. Sedangkan probiotik untuk air berkisar Rp. 25.000 per 1
liter.
3) Peluang
Dapat dipasarkan di toko-toko budidaya perikanan serta juga dapat
dipasarkan di toko online yang sudah banyak berkembang di Indonesia.
Keefektifan pembuatan produk ini dari yang lain adalah bahan-bahan yang
digunakan mudah di dapat dan harga cukup terjangkau. Efek dari Temu
Kaem dan Bio KaeM ini juga memberikan pengaruh nyata seperti pada
lele ukuran 5-7 cm dapat dipanen dengan waktu 45 hari tanpa ada
penambahan air lagi dan pertumbuhan ikan bandeng 1,97, dengan takaran
Temu Kaem dicampur pakan dengan dosis 12g/kg .
4) Analisa Biaya
Untuk mengetahui keberhasilan budidaya dari segi ekonomi perlu
dilakukan analisa finansial sederhana yaitu dengan analisa biaya tersebut.
Sebelum mengetahui asumsi-asumsi dalam analisa keuntungan dan
kerugian, maka diperlukan rincian dalam perhitungan biaya investasi dan
biaya operasional terlebih dahulu.
a. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan modal utama yang diperlukan dalam
menyediakan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk suatu
usaha yang bersifat tidak habis pakai dalam satu kali proses produksi
dan dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah tabel data biaya
investasi pada usaha bio herbal Temu KaeM :
No
Sarana
Prasarana
1.
Panci
2.
dan Jumlah
Harga Perolehan
Umur
Pemakaian Penyusutan
Keterangan
2
Rp.120.000
1 tahun
144
Rp. 840
Parutan
2
Rp.30.000
1 tahun
144
Rp. 210
3.
Gayung
2
Rp. 10.000
1 tahun
144
Rp.
4.
Kompor gas 2 1
tungku
Rp.150.000
2 tahun
288
Rp. 520
5.
Ember
10
Rp. 200.000
1 tahun
144
Rp. 1.400
Proses produksi
dari
persiapan
bahan
hingga
pengemasan
memakan waktu
selama 10 hari.
Perhitungan
penyusutan
investasi
berdasarkan satu
siklus
proses
produksi.
6.
Corong
2
Rp.3.000
1 tahun
144
Rp.
20
7.
Saringan
2
Rp.20.000
1 tahun
144
Rp.
140
8.
Nampan
8
Rp.40.000
1 tahun
144
Rp.
280
7.
Jumlah
70
Rp. 3.480
b. Biaya Operasional
Biaya operasional meliputi biaya tetep dan biaya tidak tetap biaya tetap. Biaya
tetap merupakan biaya yang dikeluarkan tiap bulannya tanpa terpengaruh dengan
atau tidaknya kegiatan produksi. Dengan atau tidaknya kegiatan produksi.
Biaya Operasional Temu KaeM :
No
Uraian
1.
Penyusutan
2.
Kencur
3.
Kunyit
4.
Temulawak
5.
EM4
6.
Molase
7.
Botol + label
8.
Gas
9.
Kuota Internet
10.
Upah Kerja
Jumlah
Jumlah
Harga
Rp. 3.480.,W=q1w
1
Kg
Rp. 70.000,½
Kg
Rp. 30.000,1
Kg
Rp. 20.000,1
Liter
Rp. 24.000,1
Liter
Rp. 11.000,30
Buah
Rp.150.000,Rp 18.000,Rp. 3.000,Rp. 50.000,Rp. Rp. 379.480,Rp. Rp.379.480,- / 30 botol
= Rp.12.700,Jika pengambilan keuntungan 10 %
K Rp. 12.700 ,- x 10 %
= Rp. 1.270,- + Rp.12.700,= Rp.13.970,Jika pengambilan keuntungan 20 %
Jika pengambilan keuntungan 30 %
Satuan
Keterangan
Proses produksi
dilakukan 3 kali
dalam 1 minggu
ERp. 12.700 ,- x 20 %
= Rp.2.540,- + Rp. 12.700 ,= Rp. 15.240 ,R Rp. 12.700 ,- x 30 %
= Rp.3.810,- + Rp. 12.700 ,= Rp. 16.510 ,-
2.8. Rancangan Biaya
Produksi yang dilakukan pada kegiatan usaha bio herbal untuk pemercepat
pertumbuhan ikan sebanyak 30 botol yang diproduksi secara massal dengan
biaya produksi Rp. 379.480,- yang diproduksi 3 kali dalam seminggu. Harga
penjualan ditentukan dengan dua faktor yaitu survey pasar ikan di kota
Tegal dan survey penjualan di online shop, dan ditentukan harga penjualan
per botol jika dilakukan pemasaran secara offline atau langsung kepada
pembeli dengan harga Rp. 25.000,-. Pada pemasaran untuk penjualan online
jika melakukan pembelian satu botol maka dijual Rp. 30.000,-. Tetapi jika
dilakukan pembelian dalam jumlah banyak maka akan dilakukan
pemotongan harga menjadi Rp. 27.000,-.
Harga penjualan
: Rp. 25.000,-
Jumlah Produk
: 30 buah
Pendapatan
: Rp. 25.000 x 30 buah = Rp. 750.000,-
a. Keuntungan
Keuntungan bertujuan untuk mengetahui besar hasil yang diperoleh usaha
yang dikelola dalam satu siklus.
 Keuntungan = Pendapatan
= Rp. 750.000,-
-
Total biaya
-
Rp. 379.480,-
= Rp. 370.520,b. Kelayakan Usaha
B/C Ratio bertujuan mengetahui apakah suatu usaha/investasi tersebut
layak dilakukan.B/C Ratio >1 usaha/investasi tersebut layak, sedangkan B/C
Ratio <1 usaha/investasi tersebut tidak layak.
 B/C Ratio =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
750.000
= 379.480 = 1,9
Dari hasil perhitungan kelayakan usaha dari B/C ratio, dan keuntungan tersebut
menyimpulkan bahawa usaha pembuatan Bio herbal untuk mempercepat
pertumbuhan ikan layak untuk dilanjutkan.

Biaya investasi pada usaha Bio KaeM :
No
Sarana
Prasarana
1.
Panci
2.
dan Jumlah
Harga Perolehan
Umur
Pemakaian Penyusutan
Keterangan
2
Rp.120.000
1 tahun
144
Rp. 840
Parutan
2
Rp.30.000
1 tahun
144
Rp. 210
3.
Gayung
2
Rp. 10.000
1 tahun
144
Rp.
4.
Kompor gas 2 1
tungku
Rp.150.000
2 tahun
288
Rp. 520
5.
Ember
10
Rp. 200.000
1 tahun
144
Rp. 1.400
Proses produksi
dari
persiapan
bahan
hingga
pengemasan
memakan waktu
selama 10 hari.
Perhitungan
penyusutan
investasi
berdasarkan satu
siklus
proses
produksi.
6.
Corong
2
Rp.3.000
1 tahun
144
Rp. 20
7.
Saringan
2
Rp.20.000
1 tahun
144
Rp. 140
8.
Nampan
8
Rp.40.000
1 tahun
144
Rp. 280
7.
Jumlah
70
Rp. 3.480
 Biaya Operasional Bio KaeM :
No
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Penyusutan
Molase
Nanas
EM4
Botol
+ label
6
Upah kerja
Jumlah
Jumlah
Satuan
1
1
1
10
Liter
Buah
Liter
Buah
Jika pengambilan keuntungan 10 %
Jika pengambilan keuntungan 20 %
Harga
Rp.3.480,Rp.11.000,Rp.5.000,Rp.24.000,Rp.50.000,-
Rp.50.000,Rp.93.500,Rp.93.500/10 botol
=Rp.9.350,Rp. Rp.9.350 ,- x 10 %
=Rp.935 + Rp.9.350,=Rp.10.285
Rp.9.350,- x 20 %
Keterangan
Proses produksi
dilakukan 3 kali
dalam 1 minggu
=Rp.1.870 + Rp.9.350,=Rp.11.220
Rp.9.350,- x 30 %
=Rp.2.805 + Rp.9.350,=Rp.12.155,-
Jika pengambilan keuntungan 30 %
Produksi yang dilakukan pada kegiatan usaha bio herbal untuk pemercepat
pertumbuhan ikan sebanyak 10 botol yang diproduksi secara massal dengan
biaya produksi Rp. 93.500,- yang diproduksi 3 kali dalam seminggu. Harga
penjualan ditentukan dengan dua faktor yaitu survey pasar ikan di kota
Tegal dan survey penjualan di online shop, dan ditentukan harga penjualan
per botol jika dilakukan pemasaran secara offline atau langsung kepada
pembeli dengan harga Rp. 20.000,- . Pada pemasaran untuk penjualan
online jika melakukan pembelian satu botol maka dijual Rp. 25.000,-.
Tetapi jika dilakukan pembelian dalam jumlah banyak maka akan dilakukan
pemotongan harga menjadi Rp. 20.000,-.
Harga penjualan
: Rp. 20.000,-
Jumlah Produk
: 10 buah
Pendapatan
: Rp. 20.000 x 10 buah = Rp. 200.000,-
a. Keuntungan
Keuntungan bertujuan untuk mengetahui besar hasil yang diperoleh usaha
yang dikelola dalam satu siklus.
 Keuntungan = Pendapatan
= Rp. 200.000,-
-
Total biaya
-
Rp. 93.500,-
= Rp. 106.500,-
b. Kelayakan Usaha
B/C Ratio bertujuan mengetahui apakah suatu usaha/investasi tersebut
layak dilakukan.B/C Ratio >1 usaha/investasi tersebut layak, sedangkan B/C
Ratio <1 usaha/investasi tersebut tidak layak.
 B/C Ratio =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
=
200.000
93.500
= 2,1
Dari hasil perhitungan kelayakan usaha dari B/C ratio, dan keuntungan
tersebut menyimpulkan bahawa usaha pembuatan Bio herbal untuk
mempercepat pertumbuhan ikan layak untuk dilanjutkan
BAB PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan usaha pemanfaatan bahan-bahan alami yang digunakan
sebagai mempercepat pertumbuhan pada ikan dapat dilakukan dengan metode
pencampuran bio herbal ini pada pakan dan air dengan dosis pemberian untuk
pakan : probiotik (5 : 1) . Pada pemberian Temu KaeM pada ikan ada beberapa
keunggulan yang dimiliki bio herbal ini yaitu, mempercepat pertumbahan ikan
tanpa adanya pengurasan air dalam budidaya ini. Peluang kita dalam berusaha
merupakan kemampuan pribadi sebagaimana kita memiliki sifat percaya diri,
berani mengambil resiko, kepemimpinan, jujur dan tekun, da selalu untuk
berusaha untuk beerprestasi, dsn unggul dalam memasarkan produknya.
b. Saran
Dalam pembuatan proposal produksi bio herbal untuk ikan (Temu Kaem dan Bio
KaeM) ini, pastinya masih banyak kekurangan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dari pembaca untuk demi kebaikan dan
penyempurnaan proposal.
DAFTAR PUSTAKA
https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina
https://www.mahoni.com
http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2013/07/kenali-perbedaanprebiotik-probiotik.html?m=1
https://id.scribd.com/document/335628021/khasiat-kunyit-dalam-budidayaperikanan
http://www.catatandokterikan.com/2018/07/herbal-temulawak.html?m=1
http://lelesaya.blogspot.com/p/blog-page_7987.html?m=1
https://www.isw.co.id/single-post/2017/03/03/Peran-Molasses-pada-AplikasiProbiotik-Perikanan
LAMPIRAN
1. Biodata
 Nama
TTL
: Akbar Nabil Hidayat
: Kebumen, 2 Maret 2003
Alamat : Desa Kebadongan kec Klirong Kab. Kebumen RT 01/RW 01
 Nama
TTL
: Deavconia Putri Ekasari D.P
: Madiun, 9 November 2002
Alamat : Perumahan Cerme Indah Desa Betiting kec Cerme Kab. Gresik
 Nama
TTL
: Febyola Lidya A.M
: Biak, 19 Februari 2003
Alamat : Jln. Wandamen Samofa Biak - Papua
Download