Proposal Kewirausahaan Produksi Bio Herbal Untuk Ikan (Temu KaeM dan Bio KaeM) Disusun Oleh : Kelompok Rimpang Sakti 1. 2. 3. Akbar Nabil Hidayat Deavconia Putri Ekasari D.P. Febyola Lidya Agustina M. N.400.18.03.003 N.400.18.03.006 N.400.18.03.010 Sekolah Usaha Perikanan Menengah Tegal Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan Tahun 2019 LEMBAR PENGESAHAN Produksi Bio Herbal Untuk Ikan “Temu KaeM” Disusun Oleh : Kelompok Rimpang Sakti 1. Akbar Nabil Hidayat 2. Deavconia Putri Ekasari D.P 3. Febyola Lidya Agustina M. N.400.18.03.003 N.400.18.03.006 N.400.18.03.009 Yang Disetujui Oleh : Hari : Tanggal: Menyetujui, Koordinator EBC Pembimbing Marsono S.St.Pi, MT Sumiarsih, S.Pi KATA PENGANTAR Proposal Produksi Bio Herbal Untuk Ikan (Temu KaeM dan Bio Kaem) yang digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ikan. Disusun karena pada kegiatan budidaya sering ditemukan masalah pada pertumbuhan ikan mulai dari akibat nafsu makan ikan yang tidak stabil serta stress saat pengangkutan bibit sehingga banyak terjadi kematian pada ikan, yang menyebabkan kerugian. Ikan yang pertumbuhannya tidak stabil sering penanganannya menggunakan obat kimia yang memiliki harga tidak murah. Sebagai solusi dari masalah tersebut yaitu dengan memanfaatkan tanaman alami. Maka dari itu kelompok kami ingin membuat usaha pemanfaatan tanaman alami sebagai bio herbal untuk ikan. Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana sehingga membuktikan bahwa penggunaan tanaman alami lebih unggul dalam kegiatan budidaya perikanan khususnya dalam mempercepat pertumbuhan ikan. Penyusunan proposal ini tak lepas pula dari dukungan guru dan pembimbing yang selalu memberikan dorongan, motivasi dan saran, sehingga proposal dapat tersusun dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada, yang terhormat : 1. Bapak Maskuri, S,Pi., M.Si. selaku Kepala SUPM Tegal. 2. Bapak Henry Iskandar, M,A.Pi., M.Si. selaku Waka I Bidang Pengajaran. 3. Ibu Alfiatun Hasanah, S.St.Pi. selaku Ketua Program Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut. 4. Ibu Sumiarsih, S.Pi. selaku pembimbing Serta seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesainya proposal ini. Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Tegal,13 November 2019 Penyusun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebanyakan para pembudidaya menginginkan budidaya yang cepat panen untuk dijadikan usaha budidayanya namun dengan modal yang sedikit. Upaya yang dilakukan untuk membuat pertumbuhan ikan yang cepat umumnya menggunakan obat obatan, vitamin, bahkan sampai pemberian pakan yang dilebihkan atau dipaksakan dari porsi pakan biasanya. Pemberian obat obatan dan vitamin akan menambah pengeluaran dalam budidaya ikan, serta pemberian pakan yang terlalu di paksakan juga akan membuat ammonia dalam kolam semakin tinggi. Salah satu jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan pemanfaatannya adalah kunyit (Curcuma longa) yang dikenal mendunia dengan nama turmeric, dan dianggap sebagai salah satu bahan alami yang memiliki sifat larut di alcohol, tetapi tidak larut di air. Secara umum kandungan bahan aktif pada kunyit adalah kurkumin 3%-4%, desmetoksikumin 10 %, bisdesmetoksikurkumin 1%-5%, minyak atsiri 2% 5% berupa tumeon 60%, dan zingiberen 25%. Kegunaanya secara umum sebagai antiinflamasi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Turunan (warna) yang merah lebih ke antiinflamasi, sedangkan yang bewarna kuning lebih untuk melindungi hati. Kunyit juga berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi penyakit bakteri (Dedi pada Pelatihan Fish Farm Technical Service and Technican di Lampung). Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) juga dianggap sebagai salah satu bahan alami yang mempunyai sifat jamur golongan dermatophyta. Selain itu, temulawak juga memiliki sifat bakteriostatik atau antibakteri. Bahan aktif rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Pati biasanya bewarna putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid. Dalam temulawak terkandung 0,37% abu, 1,52% protein, 1,35% lemak, 0,80% serat, 79,96% karbohidrat, 15 ppm kurkumin, 11,45 ppm kalium, 6, 38 ppm natrium, 19,07 ppm kalsium, 12,72 ppm magnesium, 6,38 ppm zat besi, 0,82 ppm mangan, 0,02 ppm kadmium. Ekstra temulawak berfungsi sebagai meningkatkan SR (in vivo), mengobati aeromoniasis pada ikan , penanganan edwardsiella pada ikan baung. Perasan temulawak digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada ikan lele. Kencur (Kaempferia galangal L.) ini termasuk bahan alami yang memiliki senyawa aktif berupa kurkumin, antioksidan, antibakterin dan minyak atsiri. Rimpang ini mengandungg 48-59,64% zat tepung, 1,6-2,2% kurkumin dan 1,48-1,63% minyak atsiri. Rimpang kencur dapat menghentikan Saprolegnia sp yang merupakan jamur penyebab penyakit pada telur maupun ikan air tawar seperti ikan lele, gurami, dan ikan mas. Kencur dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan pada ikan. Molase merupakan produk sampingan dari industry pengolahan gula tebu yang berbentuk cairan kental bewarna cokelat. Nutrisi dan kandungan pada molase sangat bermanfaat bagi ikan. Kandungan sukrosa pada molase cukup tinggi berkisar antara 48%-55% dan juga mengandung kalsium, potassium, oksalat dan klorida. Molase berperan dapat meningkatkan bobot badan ikan/ udang, serta membantu mempertahankan DO air dan meningkatkan Ph air. Pemberian molase dalam aplikasi probiotik pada persiapan kolam memberi berperan menpercepat tumbuhnya plankton dalam tambak. EM4 (Effective Microorganisme-4) merupakan suatu cairan yang berwarna kecoklatan dan beraroma manis asama (segar) yang mana di dalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang bermanfaat serta menguntungkan guna proses penyerapan atau persediaan unsur hara di dalam tanah. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. EM4 berperan meningkatan imunostimulan daya tahan ikan/udang, meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi pengunaan antibiotic.membantu mengurangi ammonia sehingga dapat mencegah bakteri pathogen di dasar kolam, tak hanya itu EM4 pun dapat membentuk plankton dan menghasilkan oksigen terlarut dalam air. Probiotik adalah merupakan mikroorganisme yang mempunyai sifat menguntungkan bagi hewan inang, sehingga berperan menekan pertumbuhan populasi mikroorganisme pathogen (bakteri yang merugikan). Probiotik banyak digunakan dalam budidaya perikanan akan meningkatkan kesehatan ikan peliharaan. Cara budidaya ikan yang baik sesuai prosedur dan penggunaan bahan bahan alami sebagai bio herbal ikan, banyaknya penilitian mengenai efektifitas tumbuhan rimpang seperti kunyit, kencur, dan temulawak yang dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pada ikan air tawar dan meningkatkan nafsu makan pada ikan. Maka dari itu kami ingin melakukan pemanfaatan tanaman alami dari bahan rimpang sebagai bio herbal untuk mempercepat pertumbuhan ikan. Dengan harga yang murah tetapi barang yang berkualitas. Hal inilah yang mendorong kami untuk ikut serta dalam mengembangkan bisnis bio herbal di Indonesia. Dengan berbagai keadaan tersebut, diharapkan perkembangan bisnis bio herbal maupun kegiatan budidaya di indonesia dapat meningkat. 1.2 Tujuan Usaha pembuatan produk herbal ‘Temu KaeM” bertujuan untuk 1. Mempercepat pertumbuhan ikan. 2. Sebagai bahan disinfeksi air lingkungan hidup ikan. 3. Meningkatkan nafsu makan pada ikan 4. Meningkatkan pemanfaatan protein lebih optimal untuk pertumbuhan kultivan. 1.3 Manfaat 1. Memberikan kemudahan masyarakat dalam mempercepat pertumbuhan ikan yang murah dan ampuh. 2. Memberikan alternatif penggunaan probiotik yang berasal dari bahanbahan alami yang ada disekitar lingkungan.` BAB 2 RENCANA KEGIATAN 2.2 Jenis Kegiatan Usaha Usaha yang akan dilakukan yaitu pembuatan probiotik dengan bahanbahan alami untuk mempercepat pertumbuhan ikan. 2.3 Jadwal Kegiatan Usaha Kegiatan Minggu 1 Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan produk bio herbal Pengemasan Pemasaran Minggu 2 Keterangan Proses fermentasi selama 24 jam per formulasi 2.4 Lokasi Usaha Usaha dilakukan di Teaching Factory Budidaya Perikanan SUPM Tegal, Jl. Martoloyo No.22 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. 2.5 Pembagian Tugas Usaha. 1. Akbar Nabil H Ketua 1. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas masing masing bawahan serta dapat mengambil keputusan sesuai peraturan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Melakukan pemasaran dan pembuatan produk. 2. Deavconia Putri E.D.P Sekertaris 2. Menyelenggarakan penyusunan program dan anggaran, pemantauan dalam menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatan usaha. pengelolaan administrsi keuangan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, serta urusan persuratan, perlengkapan, juga melakukan pemasaran dan pembuatan produk. 3. 1. Akbar Nabil H 2. Deavconia Putri 3. Febyola L.A.M Pemasaran 3. Menyelenggarakan fungsi pengelolaan dan pemeliharaan sarana dalam kegiatan usaha tersebut, melakukan penyiapan bahan dokumentasi, promosi dan komunikasi hasil usaha. Mengatur dan melaksanakan pemasaran serta melakukan pembuatan produk. 4. Febyola Lidya M.A Keuangan 4. Melaksanakan pengembangan kegiatan serta usaha dan kegiatan lain berdasarkan peraturan dan prosedur yang berlaku dalam hal keuangan. Ikut dalam pemasaran dan pembuatan produk. 2.6 Proses Usaha A. Persiapan Bahan dan Alat Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Temu KaeM yaitu : Bahan Jumlah 1) Kencur ½ sd 1 kg 2) Kunyit ¼ kg 3) Temulawak ½ sd 1 kg 4) EM 4 5 tutup 5) Molase 1 gelas 6) Air 15 liter Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Bio KaeM yaitu : Bahan Jumlah 1) Parutan Nanas 1 buah 2) EM 4 4 tutup 3) Molase 1 gelas (250 ml) 4) Air 5 liter Alat yang diperlukan yaitu : Alat Jumlah 1) Panci Perebus 2 2) Parutan 2 3) Ember Fermentasi 6 4) Gayung 2 5) Kompor + Gas 1 6) Botol pengemas uk. 1 liter 40 7) Corong 2 8) Saringan 2 9) Nampan 2 B. Proses Pelaksanaan Proses Pembuatan Temu KaeM : 1) Kencur, kunyit, dan temulawak dikupas kulitnya sampai bersih, 2) Parut kencur, kunyit, temulawak 3) Letakkan parutan yang halus ke dalam panci dan beri air sebanyak 15 liter 4) Rebus sampai mendidih dengan api sedang. 5) Setelah mendidih sekitar 30 menit dengan suhu diatas 100ºC lalu beri molase dengan takaran 1 gelas. 6) Kemudian dinginkan larutan tadi hingga benar-benar dingin. 7) Masukkan EM4 sebanyak 5 tutup di larutan tadi. 8) Aduk campuran EM4 dan larutan perebusan hingga rata. Lalu letakkan pada ember dalam keadaan tertutup untuk di fermentasikan. Cara pemakaian Temu Kaem yaitu: 1) Temu Kaem dicampur dengan Bio KaeM dengan perbandingan 5:1 2) Campurkan ke pakan secara homogeny, kemudian tutup 24 jam dalam keadaan wadah tertutup Proses Pembuatan Bio KaeM : 1) Nanas 1 buah dikupas sampai bersih kemudiaan diparut 2) Parutan nanas diletakkan ke dalam ember. 3) Beri air sebanyak 5 liter ke dalam ember yang berisi parutan nanas 4) Tambahkan EM4 sebanyak 4 tutup botol 5) Kemudian berikan molase sebanyak 250 ml lalu aduk hingga merata. 6) Tutup ember dengan rapat biarkan selama 24 jam agar terjadi proses fermentasi 7) Buka tutup ember, dan saring air dari ampas nanas Untuk pemakain Bio KaeM : 1) Kolam Ø 3 meter diisi air 60 – 70 cm diaerasi selama 2 hari. 2) Tambahkan 2 – 3 gelas Bio KaeM dan biarkan selama 5 – 7 hari air diaerasi secara terus menerus kemudian tebarkan pada kolam secara merata. 2.7 Analisa Usaha 1) Rancangan Bisnis a. Segmentasi Geografis Segmentasi yang membagi pasar menjadi unit geografis yang berbedabeda seperti negara, daerah otonomi, kota, iklim, atau kawasan pemukiman. Produk Temu KaeM dan Bio KaeM untuk ikan ini dapat dipasarkan ke seluruh Indonesia. Penjualan dilakukan secara online ataupun offline di sekitar daerah toko-toko budidaya perikanan di Kota Tegal. b. Segmentasi Demografis Segmentasi yang membagi pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga. Produk ini dapat digunakan untuk semua komoditas perikanan baik air tawar, payau maupun laut. c. Segmentasi Perilaku Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan atas sebuah produk atau jasa, serta manfaat yang dicari oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa. Produk ini bukan produk kimia sintetis yang memberikan efek berbahaya tetapi produksi ini berasal dari rimpang tanaman yang memiliki kandungan bioaktif bagi kesehatan berdasarkan penilitian (Chattopadhyay et al. 2004) dan (Peschel et al. 2006) kandungan bioaktifnya adalah kurkuminoid yang bermanfaat mempercepat pertumbuhan pada ikan, antikoksodan, dan meningkatkan nafsu makan pada ikan. 2) Hasil Survey Pasar Survey dilakukan di toko-toko budidaya perikanan di Kota Tegal, dan toko online (Tokopedia, Bukalapak). Pada toko-toko budidaya perikanan dan toko offline harga probiotik untuk pakan berkisar Rp. 30.000 per 1 liter. Sedangkan probiotik untuk air berkisar Rp. 25.000 per 1 liter. 3) Peluang Dapat dipasarkan di toko-toko budidaya perikanan serta juga dapat dipasarkan di toko online yang sudah banyak berkembang di Indonesia. Keefektifan pembuatan produk ini dari yang lain adalah bahan-bahan yang digunakan mudah di dapat dan harga cukup terjangkau. Efek dari Temu Kaem dan Bio KaeM ini juga memberikan pengaruh nyata seperti pada lele ukuran 5-7 cm dapat dipanen dengan waktu 45 hari tanpa ada penambahan air lagi dan pertumbuhan ikan bandeng 1,97, dengan takaran Temu Kaem dicampur pakan dengan dosis 12g/kg . 4) Analisa Biaya Untuk mengetahui keberhasilan budidaya dari segi ekonomi perlu dilakukan analisa finansial sederhana yaitu dengan analisa biaya tersebut. Sebelum mengetahui asumsi-asumsi dalam analisa keuntungan dan kerugian, maka diperlukan rincian dalam perhitungan biaya investasi dan biaya operasional terlebih dahulu. a. Biaya Investasi Biaya investasi merupakan modal utama yang diperlukan dalam menyediakan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk suatu usaha yang bersifat tidak habis pakai dalam satu kali proses produksi dan dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah tabel data biaya investasi pada usaha bio herbal Temu KaeM : No Sarana Prasarana 1. Panci 2. dan Jumlah Harga Perolehan Umur Pemakaian Penyusutan Keterangan 2 Rp.120.000 1 tahun 144 Rp. 840 Parutan 2 Rp.30.000 1 tahun 144 Rp. 210 3. Gayung 2 Rp. 10.000 1 tahun 144 Rp. 4. Kompor gas 2 1 tungku Rp.150.000 2 tahun 288 Rp. 520 5. Ember 10 Rp. 200.000 1 tahun 144 Rp. 1.400 Proses produksi dari persiapan bahan hingga pengemasan memakan waktu selama 10 hari. Perhitungan penyusutan investasi berdasarkan satu siklus proses produksi. 6. Corong 2 Rp.3.000 1 tahun 144 Rp. 20 7. Saringan 2 Rp.20.000 1 tahun 144 Rp. 140 8. Nampan 8 Rp.40.000 1 tahun 144 Rp. 280 7. Jumlah 70 Rp. 3.480 b. Biaya Operasional Biaya operasional meliputi biaya tetep dan biaya tidak tetap biaya tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan tiap bulannya tanpa terpengaruh dengan atau tidaknya kegiatan produksi. Dengan atau tidaknya kegiatan produksi. Biaya Operasional Temu KaeM : No Uraian 1. Penyusutan 2. Kencur 3. Kunyit 4. Temulawak 5. EM4 6. Molase 7. Botol + label 8. Gas 9. Kuota Internet 10. Upah Kerja Jumlah Jumlah Harga Rp. 3.480.,W=q1w 1 Kg Rp. 70.000,½ Kg Rp. 30.000,1 Kg Rp. 20.000,1 Liter Rp. 24.000,1 Liter Rp. 11.000,30 Buah Rp.150.000,Rp 18.000,Rp. 3.000,Rp. 50.000,Rp. Rp. 379.480,Rp. Rp.379.480,- / 30 botol = Rp.12.700,Jika pengambilan keuntungan 10 % K Rp. 12.700 ,- x 10 % = Rp. 1.270,- + Rp.12.700,= Rp.13.970,Jika pengambilan keuntungan 20 % Jika pengambilan keuntungan 30 % Satuan Keterangan Proses produksi dilakukan 3 kali dalam 1 minggu ERp. 12.700 ,- x 20 % = Rp.2.540,- + Rp. 12.700 ,= Rp. 15.240 ,R Rp. 12.700 ,- x 30 % = Rp.3.810,- + Rp. 12.700 ,= Rp. 16.510 ,- 2.8. Rancangan Biaya Produksi yang dilakukan pada kegiatan usaha bio herbal untuk pemercepat pertumbuhan ikan sebanyak 30 botol yang diproduksi secara massal dengan biaya produksi Rp. 379.480,- yang diproduksi 3 kali dalam seminggu. Harga penjualan ditentukan dengan dua faktor yaitu survey pasar ikan di kota Tegal dan survey penjualan di online shop, dan ditentukan harga penjualan per botol jika dilakukan pemasaran secara offline atau langsung kepada pembeli dengan harga Rp. 25.000,-. Pada pemasaran untuk penjualan online jika melakukan pembelian satu botol maka dijual Rp. 30.000,-. Tetapi jika dilakukan pembelian dalam jumlah banyak maka akan dilakukan pemotongan harga menjadi Rp. 27.000,-. Harga penjualan : Rp. 25.000,- Jumlah Produk : 30 buah Pendapatan : Rp. 25.000 x 30 buah = Rp. 750.000,- a. Keuntungan Keuntungan bertujuan untuk mengetahui besar hasil yang diperoleh usaha yang dikelola dalam satu siklus. Keuntungan = Pendapatan = Rp. 750.000,- - Total biaya - Rp. 379.480,- = Rp. 370.520,b. Kelayakan Usaha B/C Ratio bertujuan mengetahui apakah suatu usaha/investasi tersebut layak dilakukan.B/C Ratio >1 usaha/investasi tersebut layak, sedangkan B/C Ratio <1 usaha/investasi tersebut tidak layak. B/C Ratio = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 750.000 = 379.480 = 1,9 Dari hasil perhitungan kelayakan usaha dari B/C ratio, dan keuntungan tersebut menyimpulkan bahawa usaha pembuatan Bio herbal untuk mempercepat pertumbuhan ikan layak untuk dilanjutkan. Biaya investasi pada usaha Bio KaeM : No Sarana Prasarana 1. Panci 2. dan Jumlah Harga Perolehan Umur Pemakaian Penyusutan Keterangan 2 Rp.120.000 1 tahun 144 Rp. 840 Parutan 2 Rp.30.000 1 tahun 144 Rp. 210 3. Gayung 2 Rp. 10.000 1 tahun 144 Rp. 4. Kompor gas 2 1 tungku Rp.150.000 2 tahun 288 Rp. 520 5. Ember 10 Rp. 200.000 1 tahun 144 Rp. 1.400 Proses produksi dari persiapan bahan hingga pengemasan memakan waktu selama 10 hari. Perhitungan penyusutan investasi berdasarkan satu siklus proses produksi. 6. Corong 2 Rp.3.000 1 tahun 144 Rp. 20 7. Saringan 2 Rp.20.000 1 tahun 144 Rp. 140 8. Nampan 8 Rp.40.000 1 tahun 144 Rp. 280 7. Jumlah 70 Rp. 3.480 Biaya Operasional Bio KaeM : No 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Penyusutan Molase Nanas EM4 Botol + label 6 Upah kerja Jumlah Jumlah Satuan 1 1 1 10 Liter Buah Liter Buah Jika pengambilan keuntungan 10 % Jika pengambilan keuntungan 20 % Harga Rp.3.480,Rp.11.000,Rp.5.000,Rp.24.000,Rp.50.000,- Rp.50.000,Rp.93.500,Rp.93.500/10 botol =Rp.9.350,Rp. Rp.9.350 ,- x 10 % =Rp.935 + Rp.9.350,=Rp.10.285 Rp.9.350,- x 20 % Keterangan Proses produksi dilakukan 3 kali dalam 1 minggu =Rp.1.870 + Rp.9.350,=Rp.11.220 Rp.9.350,- x 30 % =Rp.2.805 + Rp.9.350,=Rp.12.155,- Jika pengambilan keuntungan 30 % Produksi yang dilakukan pada kegiatan usaha bio herbal untuk pemercepat pertumbuhan ikan sebanyak 10 botol yang diproduksi secara massal dengan biaya produksi Rp. 93.500,- yang diproduksi 3 kali dalam seminggu. Harga penjualan ditentukan dengan dua faktor yaitu survey pasar ikan di kota Tegal dan survey penjualan di online shop, dan ditentukan harga penjualan per botol jika dilakukan pemasaran secara offline atau langsung kepada pembeli dengan harga Rp. 20.000,- . Pada pemasaran untuk penjualan online jika melakukan pembelian satu botol maka dijual Rp. 25.000,-. Tetapi jika dilakukan pembelian dalam jumlah banyak maka akan dilakukan pemotongan harga menjadi Rp. 20.000,-. Harga penjualan : Rp. 20.000,- Jumlah Produk : 10 buah Pendapatan : Rp. 20.000 x 10 buah = Rp. 200.000,- a. Keuntungan Keuntungan bertujuan untuk mengetahui besar hasil yang diperoleh usaha yang dikelola dalam satu siklus. Keuntungan = Pendapatan = Rp. 200.000,- - Total biaya - Rp. 93.500,- = Rp. 106.500,- b. Kelayakan Usaha B/C Ratio bertujuan mengetahui apakah suatu usaha/investasi tersebut layak dilakukan.B/C Ratio >1 usaha/investasi tersebut layak, sedangkan B/C Ratio <1 usaha/investasi tersebut tidak layak. B/C Ratio = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 200.000 93.500 = 2,1 Dari hasil perhitungan kelayakan usaha dari B/C ratio, dan keuntungan tersebut menyimpulkan bahawa usaha pembuatan Bio herbal untuk mempercepat pertumbuhan ikan layak untuk dilanjutkan BAB PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan usaha pemanfaatan bahan-bahan alami yang digunakan sebagai mempercepat pertumbuhan pada ikan dapat dilakukan dengan metode pencampuran bio herbal ini pada pakan dan air dengan dosis pemberian untuk pakan : probiotik (5 : 1) . Pada pemberian Temu KaeM pada ikan ada beberapa keunggulan yang dimiliki bio herbal ini yaitu, mempercepat pertumbahan ikan tanpa adanya pengurasan air dalam budidaya ini. Peluang kita dalam berusaha merupakan kemampuan pribadi sebagaimana kita memiliki sifat percaya diri, berani mengambil resiko, kepemimpinan, jujur dan tekun, da selalu untuk berusaha untuk beerprestasi, dsn unggul dalam memasarkan produknya. b. Saran Dalam pembuatan proposal produksi bio herbal untuk ikan (Temu Kaem dan Bio KaeM) ini, pastinya masih banyak kekurangan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari pembaca untuk demi kebaikan dan penyempurnaan proposal. DAFTAR PUSTAKA https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina https://www.mahoni.com http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2013/07/kenali-perbedaanprebiotik-probiotik.html?m=1 https://id.scribd.com/document/335628021/khasiat-kunyit-dalam-budidayaperikanan http://www.catatandokterikan.com/2018/07/herbal-temulawak.html?m=1 http://lelesaya.blogspot.com/p/blog-page_7987.html?m=1 https://www.isw.co.id/single-post/2017/03/03/Peran-Molasses-pada-AplikasiProbiotik-Perikanan LAMPIRAN 1. Biodata Nama TTL : Akbar Nabil Hidayat : Kebumen, 2 Maret 2003 Alamat : Desa Kebadongan kec Klirong Kab. Kebumen RT 01/RW 01 Nama TTL : Deavconia Putri Ekasari D.P : Madiun, 9 November 2002 Alamat : Perumahan Cerme Indah Desa Betiting kec Cerme Kab. Gresik Nama TTL : Febyola Lidya A.M : Biak, 19 Februari 2003 Alamat : Jln. Wandamen Samofa Biak - Papua