VARENDEA VALEN WAN AVISA 181610101133 1. Apakah yang anda ketahui setelah obat masuk dalam tubuh manusia Obat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian, umumnya mengalami absorpsi, distribusi dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja (titik tangkap kerja) kemudian menimbulkan efek, selanjutnya dengan atau tanpa biotransformasi /metabolisme obat diekskresi dari dalam tubuh 2. Bagaimana cara obat berdistribusi dalam tubuh manusia Obat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian, umumnya mengalami absorpsi, distribusi dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja (titik tangkap kerja) kemudian menimbulkan efek, selanjutnya dengan atau tanpa biotransformasi /metabolisme obat diekskresi dari dalam tubuh. Absorbsi Tahap pertama adalah penyerapan. Obat-obatan bisa masuk ke dalam tubuh dalam berbagai cara, dan mereka diserap ketika mereka melakukan perjalanan dari berbagai rute pemberian/administrasi ke dalam sirkulasi tubuh. Beberapa cara yang paling umums seperti melalui mulut/oral (menelan tablet aspirin), intramuskular (mendapatkan vaksinasi flu dalam otot lengan), subkutan (suntik insulin tepat di bawah kulit), intravena (menerima kemoterapi melalui pembuluh darah), atau transdermal (memakai patch kulit). Obat menghadapi rintangan terbesarnya selama penyerapan. Ketika obat diminum, maka akan diantarkan melalui saluran pencernaan dan diabsorbsi melalui pembuluh darah khusus menuju ke hati, di mana sejumlah besar obat dapat dihancurkan oleh enzim metabolik pada apa yang disebut “lintas pertama obat/first fast effect.” Rute lain dari pemberian obat yang melewati hati dengan memasuki aliran darah secara langsung atau melalui kulit atau paru-paru. Distribusi Setelah obat diserap, tahap berikutnya adalah distribusi. Pada umumnya aliran darah akan membawa obat-obatan ke seluruh tubuh. Selama langkah ini, efek samping dapat terjadi ketika obat memiliki efek dalam organ selain organ target. Untuk pereda nyeri, organ sasaran mungkin otot sakit di kaki; iritasi lambung bisa menjadi efek samping. Banyak faktor yang mempengaruhi distribusi, seperti kehadiran molekul protein dan lemak dalam darah yang dapat menempatkan molekul obat terikat untuk membawa ketempat yang dituju. Obat yang ditargetkan menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) akan menghadapi rintangan besar yakni barikade yang hampir tak tertembus disebut penghalang darah-otak/blood brain barrier. Blokade ini dibangun khusus berbentuk kapiler berlapis yang bersama-sama untuk melindungi otak dari zat-zat yang berbahaya seperti racun atau virus. Namun ahli farmasi telah merancang berbagai cara untuk menyelinap beberapa obat melewati penghalang ini. Metabolisme Setelah obat telah didistribusikan ke seluruh tubuh dan telah melakukan tugasnya, obat akan pecah, atau dimetabolisme. Penguraian dari molekul obat biasanya melibatkan dua langkah yang terjadi sebagian besar di pabrik pengolahan kimia tubuh, yakni hati. Hati adalah organ penting yang bekerja terus menerus. Semua yang memasuki aliran darah baik itu melalui jalur oral, injeksi, inhalasi, kulit atau yang diproduksi oleh tubuh secara alami akan dimetabolisme di hati. Proses biotransformasi yang terjadi di hati dilakukan oleh protein dan enzim. Setiap satu sel manusia memiliki berbagai enzim, yang diambil dari ratusan ribu repertoar. Masing-masing enzim mengkhususkan diri dalam pekerjaan tertentu. Beberapa mampu memecah molekul obat, sementara yang lain menghubungkan molekul kecil menjadi rantai panjang. Reaksi dengan obat membuat suatu substansi yang lebih mudah untuk dibuang melalui urin. Tidak heran minum obat tertentu maka warna urin akan berubah. Eksresi Banyak produk dari hasil pemecahan enzimatik yang biasa disebut metabolit, biasanya merupakan senyawa yang kurang aktif dari molekul asli obatnya. Untuk alasan ini, para ilmuwan menyebut hati sebagai organ “detoksifikasi”. Kadang-kadang metabolit obat yang dihasilkan dapat memiliki kegiatan kimia mereka sendiri, bahkan memiliki kekuatan serupa dari obat aslinya. Ketika meresepkan obatobatan tertentu, dokter harus memperhitungkan efek samping ini. Setelah enzim hati menyelesaikan pekerjaannya dalam membuat metabolit obat, selanjutnya akan mengalami tahap akhir waktu dalam tubuh, yakni ekskresi dimana akan keluar melalui urine atau feses, terkadang melalui keringat. 3. Apakah yg anda ketahui tentang efek terapi, efek samping dan efek toksik obat Efek terapi suatu pengaruh atau dampak negatif disebut sebagai efek samping ketika hal itu timbul sebagai efek sekunder dari efek terapi utamanya Efek samping, merupakan efek yang tidak diharapkan, yang terjadi di samping efek utama pada dosis terapi merugikan, tapi bisa menguntungkan Efek toksik obat, efek yang terjadi karena dosis yang berlebihan