Uploaded by varendeavalen

quiz farmako ftt

advertisement
1. Apakah yang anda ketahui setelah obat masuk dalam tubuh manusia
Obat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian, umumnya mengalami
absorpsi, distribusi dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja (titik tangkap kerja)
kemudian menimbulkan efek, selanjutnya dengan atau tanpa biotransformasi
/metabolisme obat diekskresi dari dalam tubuh
2. Bagaimana cara obat berdistribusi dalam tubuh manusia
Obat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian, umumnya mengalami
absorpsi, distribusi dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja (titik tangkap kerja)
kemudian menimbulkan efek, selanjutnya dengan atau tanpa biotransformasi
/metabolisme obat diekskresi dari dalam tubuh.
Absorbsi
Tahap pertama adalah penyerapan. Obat-obatan bisa masuk ke dalam tubuh dalam
berbagai cara, dan mereka diserap ketika mereka melakukan perjalanan dari berbagai
rute pemberian/administrasi ke dalam sirkulasi tubuh.
Beberapa cara yang paling umums seperti melalui mulut/oral (menelan tablet aspirin),
intramuskular (mendapatkan vaksinasi flu dalam otot lengan), subkutan (suntik
insulin tepat di bawah kulit), intravena (menerima kemoterapi melalui pembuluh
darah), atau transdermal (memakai patch kulit).
Obat menghadapi rintangan terbesarnya selama penyerapan. Ketika obat diminum,
maka akan diantarkan melalui saluran pencernaan dan diabsorbsi melalui pembuluh
darah khusus menuju ke hati, di mana sejumlah besar obat dapat dihancurkan oleh
enzim metabolik pada apa yang disebut “lintas pertama obat/first fast effect.” Rute
lain dari pemberian obat yang melewati hati dengan memasuki aliran darah secara
langsung atau melalui kulit atau paru-paru.
Distribusi
Setelah obat diserap, tahap berikutnya adalah distribusi. Pada umumnya aliran darah
akan membawa obat-obatan ke seluruh tubuh. Selama langkah ini, efek samping dapat
terjadi ketika obat memiliki efek dalam organ selain organ target. Untuk pereda nyeri,
organ sasaran mungkin otot sakit di kaki; iritasi lambung bisa menjadi efek samping.
Banyak faktor yang mempengaruhi distribusi, seperti kehadiran molekul protein dan
lemak dalam darah yang dapat menempatkan molekul obat terikat untuk membawa
ketempat yang dituju.
Obat yang ditargetkan menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
akan menghadapi rintangan besar yakni barikade yang hampir tak tertembus disebut
penghalang darah-otak/blood brain barrier. Blokade ini dibangun khusus
berbentuk kapiler berlapis yang bersama-sama untuk melindungi otak dari zat-zat
yang berbahaya seperti racun atau virus. Namun ahli farmasi telah merancang
berbagai cara untuk menyelinap beberapa obat melewati penghalang ini.
Metabolisme
Setelah obat telah didistribusikan ke seluruh tubuh dan telah melakukan tugasnya,
obat akan pecah, atau dimetabolisme. Penguraian dari molekul obat biasanya
melibatkan dua langkah yang terjadi sebagian besar di pabrik pengolahan kimia
tubuh, yakni hati.
Hati adalah organ penting yang bekerja terus menerus. Semua yang memasuki aliran
darah baik itu melalui jalur oral, injeksi, inhalasi, kulit atau yang diproduksi oleh
tubuh secara alami akan dimetabolisme di hati.
Proses biotransformasi yang terjadi di hati dilakukan oleh protein dan enzim. Setiap
satu sel manusia memiliki berbagai enzim, yang diambil dari ratusan ribu repertoar.
Masing-masing enzim mengkhususkan diri dalam pekerjaan tertentu. Beberapa
mampu memecah molekul obat, sementara yang lain menghubungkan molekul kecil
menjadi rantai panjang. Reaksi dengan obat membuat suatu substansi yang lebih
mudah untuk dibuang melalui urin. Tidak heran minum obat tertentu maka warna urin
akan berubah.
Eksresi
Banyak produk dari hasil pemecahan enzimatik yang biasa disebut metabolit,
biasanya merupakan senyawa yang kurang aktif dari molekul asli obatnya. Untuk
alasan ini, para ilmuwan menyebut hati sebagai organ “detoksifikasi”.
Kadang-kadang metabolit obat yang dihasilkan dapat memiliki kegiatan kimia mereka
sendiri, bahkan memiliki kekuatan serupa dari obat aslinya. Ketika meresepkan obatobatan tertentu, dokter harus memperhitungkan efek samping ini.
Setelah enzim hati menyelesaikan pekerjaannya dalam membuat metabolit obat,
selanjutnya akan mengalami tahap akhir waktu dalam tubuh, yakni ekskresi dimana
akan keluar melalui urine atau feses, terkadang melalui keringat.
3. Apakah yg anda ketahui tentang efek terapi, efek samping dan efek toksik obat
Efek terapi suatu pengaruh atau dampak negatif disebut sebagai efek samping ketika
hal itu timbul sebagai efek sekunder dari efek terapi utamanya
Efek samping, merupakan efek yang tidak diharapkan, yang terjadi di samping efek
utama pada dosis terapi merugikan, tapi bisa menguntungkan
Efek toksik obat, efek yang terjadi karena dosis yang berlebihan
Download