13013053, 13013036 & 11013069 Hukum Gauss A. Fluks Listrik Didefinisikan sebagai banyaknya garis gaya medan listrik yang menembus suatu permukaan. Perhatikan gambar berikut : Ilustrasinya juga akan sangat mudah dengan menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan listrik sebagai garis-garis). Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik akan digambarkan sebagai banyaknya “garis” medan yang menembus suatu permukaan. Dari gambar, kita dapat menganalisis garis-garis medan E yang menembus suatu luas penampang A pada setiap gambar yang berbeda-beda. Pada gambar, terdapat macammacam fluks. Jika luas permukaan besar, maka fluks juga besar. Dan jika garis gaya banyak maka fluks juga besar. Dengan demikian, kita dapat mendefiniskan bahwa ᶲ=EA. Perlu diketahui bahwa fluks bukan merupakan besaran vector, melainkan skala. Fluks merupakan perkalian, antara garis medan listrik yang tegak lurus dengan vector luas bidang. Dengan demikian, 1 13013053, 13013036 & 11013069 ᶲ=E.A Keterangan : ᶲ = Fluks listrik (Weber) E = Kuat medan listrik (N/C) A = Luas bidang (m2) ᶿ = Sudut antara E dengan garis normal Apabila garis-garis medan listrik yang menembus suatu bidang memiliki sudut, maka rumus fluks listriknya adalah sebagai berikut, ᶲ=E.A cos ᶿ B. Formulasi Hukum Gauss Hukum ini dikembangkan oleh Karl Friedrich (1777-1855) yang merupakan seorang fisikawan dan matematika Jerman. Gauss menurunkan hukumnya berdasarkan medan listrik. Oleh karena itu, Gauss menemukan hukumnya. Hukum Gauss menyatakan sebagai berikut : “ Jumlah garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup” Dapat dirumuskan sebagai berikut, ᶲ= 𝑞 𝜀𝑜 2 13013053, 13013036 & 11013069 Keterangan : ᶲ = Fluks listrik (Weber) q = Muatan listrik (Coulomb) 𝜀𝑜 = Permitivitas ruang hampa = 8.85 x 10-12 C2 N-1 m-2 3