MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 PEMODELAN MATEMATIKA DALAM OPTIMALISASI PRODUK PENGOLAHAN SUSU SEGAR Evi Widayanti STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya, Jl. Raya Menganti Kramat No.133 Wiyung-Surabaya email: [email protected] Abstrak : Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini adalah untuk menentukan model matematika beserta penyelesaiannya dalam optimalisasi suatu produksi pada perusahaan Beta. Manfaat dari penulisan ini adalah memberikan gambaran untuk pengambilan keputusan yang terbaik dalam rangka optimalisasi produksi. Diasumsikan bahwa bahan baku tersedia setiap harinya dan permintaan juga ada pada setiap harinya. Selain itu perusahaan mendapatkan suplai bahan baku berupa susu segar sebanyak 2.000 liter perhari dan mesin hanya akan memproduksi bahan baku yang ada. Jadi, jumlah produk susu olahan yang akan dihasilkan akan kurang dari 1.800 kg.Dengan bantuan salah satu program komputer maka diperoleh solusi yang terbaik untuk tiap produk yang dihasilkan agar diperoleh keuntungan yang maksimum adalah X1 untuk produksi mentega sebesar 777 kg; untuk produksi yoghurt (X2) sebesar 173 kg; untuk krim susu (X3) sebesar 835 kg; dan untuk produksi keju (X4) sebesar 0. Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka perusahaan tidak perlu memproduksi keju karena hal itu akan mempengaruhi jumlah produksi yang lain. Selain itu harga jual keju yang hanya Rp 57.000,00 per kg tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi keju itu sendiri. Kata Kunci: Pemodelan Matematika, Optimalisasi Adanya peningkatan permintaan susu PENDAHULUAN Susu merupakan salah satu produk mendorong pertumbuhan perusahaan yang pangan hewani yang sangat diperlukan dapat mengolah berbagai macam jenis untuk kehidupan manusia selain daging dan produk telur. Susu merupakan sumber protein Perusahaan hewani yang paling lengkap kandungan menginginkan nutrisinya bahkan dalam batas-batas tertentu produksinya. sangat diperlukan yang berbahan tersebut dasar pada keuntungan Kenyataan umumnya dari di lapangan menopang terdapat aktivitas sehari-hari memproduksi beberapa jenis barang dengan Peningkatan intensitas yang sama. Permasalahan yang kesejahteraan, pendapatan, dan pendidikan muncul adalah ada kelebihan produksi untuk masyarakat terhadap barang-barang tertentu sehingga keuntungan peningkatan permintaan susu dan produk yang diperoleh kurang maksimal atau olahannya. bahkan maupun pokok, reproduksi. berdampak pula menimbulkan perusahaan hasil untuk kehidupan sebuah susu. kerugian. yang Resiko kerugian telah menjadi bagian dari setiap 55 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 perusahaan bisnisnya. dalam ISSN: 2355-3782 melakukan Ketidakmampuan kegiatan perusahaan Manfaat dari penulisan keputusan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan yang optimalisasi produksi. perlu melakukan analisis untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. adalah memberikan gambaran untuk pengambilan dalam mengelolah resiko akan mengganggu telah ditetapkan. Oleh karena itu, perusahaan ini yang terbaik dalam rangka Diasumsikan bahwa bahan baku tersedia setiap harinya dan permintaan juga ada pada setiap harinya. Selain itu perusahaan Perusahaan Beta adalah satu-satunya mendapatkan suplai bahan baku berupa susu produsen susu di sebuah daerah dan juga segar sebanyak 2.000 liter perhari dan mesin pemilik pabrik yang memproduksi susu ke hanya akan memproduksi bahan baku yang berbagai bentuk. Susu dapat dikonsumsi ada. Jadi, jumlah produk susu olahan yang baik secara langsung atau diproses dalam akan dihasilkan akan kurang dari 1.800 kg. bentuk mentega, yoghurt, keju, dan krim. Perusahaan Beta seperti perusahaan lainnya ingin memaksimalkan keuntungan. Masalah perusahaan adalah menentukan jumlah relatif dari berbagai produk kebutuhan untuk mencapai tujuan. Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk menentukan model matematika beserta penyelesaiannya untuk mencari jumlah relatif dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan guna Berdasarkan latar belakang yang telah masalahnya maka adalah dapat dirumuskan bagaimana model matematika beserta penyelesaiannya dalam optimalisasi suatu produksi pada perusahaan Program linear merupakan suatu metode matematika yang dapat digunakan untuk membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dalam penggunaan sumber daya yang terbatas di tengah-tengah aktivitas-aktivitas yang saling bersaing melalui cara yang terbaik (Harahap: 1998). sebagai suatu model umum yamg dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Sebutan “linear” berarti bahwa semua fungsi matematis yang disajikan dalam model harus dalam fungsi- Beta? Tujuan yang ingin dicapai antara lain untuk a. Program Linear Ada pula yang menyebutkan program linear memaksimalkan keuntungan. diuraikan, KAJIAN TEORI menentukan model matematika beserta penyelesaiannya dalam optimalisasi suatu produksi pada perusahaan Beta. fungsi yang linear. Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut 56 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 model matematika) ISSN: 2355-3782 diantara semua kemungkinan alternatif yang ada (Tapilouw, pertidaksamaan linier (Mughiroh, 2013: 67) 1986). Dalam program linear dikenal dua c. Formulasi Permasalahan Urutan pertama dalam penyelesaian macam fungsi yaitu fungsi tujuan (objectives batasan adalah mempelajari sistem relevan dan (constraint functions). Fungsi tujuan adalah mengembangkan pernyataan permasalahan fungsi yang menggambarkan tujuan atau yang sasaran di dalam permasalahan program Penggambaran sistem dalam pernyataan ini linear yang berkaiatan dengan pengaturan termasuk pernyataan tujuan, sumber daya secara optimal sumber daya-sumber daya yang membatasi, alternatif keputusan yang untuk mungkin (kegiatan atau aktivitas), batasan function) dan fungsi-fungsi memperoleh keuntungan yang dipertimbangakan dengan jelas. waktu pengambilan keputusan, hubungan maksimal atau biaya yang minimal. Program linear banyak diterapkan dalam masalah-masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Program linear antara bagian yang dipelajari dan bagian lain dalam perusahaan, dan lain-lain. Penetapan tujuan yang tepat berkaitan dengan penjelasan suatu kasus merupakan aspek yang sangat penting dalam dalam dunia nyata sebagai suatu model formulasi matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan optimalisasi, diperlukan identifikasi tujuan linier dengan beberapa kendala linier. anggota manajemen yang benar-benar akan masalah. Untuk membentuk melakukan pengambilan keputusan dan b. Permasalah Optimasi Persoalan adalah : suatu mendiskusikan pemikiran mereka tentang pemograman persoalan linier tujuan yang ingin dicapai. untuk menentukan besarnya masing-masing d. Tahapan Matematik Pembentukan Model nilai variabel yang mengoptimasikan (maksimum atau minimum) nilai objek, dengan memperhatikan pembatasan yang ada pembatasanyaitu yang Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis. Kasus dari bentuk cerita dinyatakan dalam bentuk persamaan- diterjemahkan ke model matematik. Model persamaan matematik atau pertidaksamaan- merupakan representasi kuantitatif tujuan dan sumber daya yang 57 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 membatasi sebagai keputusan. Model permasalahan optimal ISSN: 2355-3782 fungsi variabel Model matematik juga memfasilitasi yang matematika berhubungan dengan permasalahan dan terdiri dari dua keseluruhannya dan mempertimbangkan bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan semua keterhubungannya secara simultan. optimasi. Model matematik tujuan selalu Terakhir, model matematik membentuk menggunakan bentuk persamaan. Bentuk jembatan ke penggunaan teknik matematik persamaan digunakan karena kita ingin dan komputer kemampuan tinggi untuk mendapatkan solusi optimum pada satu titik. menganalisis permasalahan. Fungsi tujuan yang akan dioptimalkan hanya Dari penjelasan di atas diperoleh satu. Bukan berarti bahwa permasalahan bahwa tahapan pembuatan model matematis optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan. untuk permasalahan program linear adalah Tujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu. sebagai berikut: Tetapi pada bagian ini kita hanya akan Identifikasi tertarik dengan permasalahan optimal dengan satu tujuan. Bagian kedua merupakan model matematik yang merepresentasikan sumber daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa berbentuk persamaan (=) atau (berkaitan Profit/Revenue) atau mempunyai beberapa keuntungan dibandingakan pendeskripsian Masalah Penentuan Variabel Masalah : a. Variabel Keputusan minimal) matematika dengan Cost/biaya) disebut juga sebagai konstrain. Konstanta dikatakan sebagai parameter model. Model Masalah Minimilisasi (berkaitan dengan dengan menyebabkan dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan : Maksimalisasi pertidaksamaan (≤ atau ≥). Fungsi pembatas (baik sebagai koefisien maupun nilai kanan) Masalah tujuan (Variabel yang maksimal atau b. Fungsi Tujuan (Objective Function) Z maks. atau min. c. Fungsi Kendala (Constraint Function) Identifikasi dan merumuskan fungsi kendala yang ada. permasalahan secara verbal. Salah satu keuntungan yang paling jelas adalah model matematik menggambarkan permasalahan secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat struktur keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu mengungkapkan relasi sebab akibat penting. Di sisi lain, model matematik mempunyai kelemahan. Tidak semua karakteristik sistem dapat dengan mudah dimodelkan menggunakan fungsi matematik. Meskipun dapat dimodelkan dengan fungsi matematik, kadang-kadang penyelesaiannya sulit 58 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 diperoleh karena kompleksitas fungsi dan negatif. Membuat model matematik dari teknik yang dibutuhkan. suatu permasalahan bukan hanya menuntut Bentuk umum pemrograman linier kemampuan matematik tapi juga menuntut adalah sebagai berikut : seni permodelan. Menggunakan seni akan Fungsi tujuan : membuat permodelan lebih mudah dan Maksimumkan atau minimumkan menarik. z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn Kasus pemrograman linier sangat Sumber daya yang membatasi : beragam. Dalam setiap kasus, hal yang a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1 penting adalah memahami setiap kasus dan a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2 memahami … Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm mempunyai x1, x2, …, xn ≥ 0 maksimisasi atau minimisasi, keputusan Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah untuk konsep permodelannya. kemungkinan memilih salah bentuk satunya bukan variabel pekerjaan mudah. Tujuan pada suatu kasus keputusan (xi) oleh karenanya tergantung bisa menjadi batasan pada kasus yang lain. dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang Harus hati-hati dalam menentukan tujuan, dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol koefisien c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing- koefisien pada fungsi pembatas. fungsi tujuan, batasan dan masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya. Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, koefisien atau disebut juga fungsi kendala pada matematiknya. Simbol sebagai model b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya Dari perkembangan teknologi pengolahan susu maka didapatkan berbagai produk pangan yang berasal dari susu sapi , antara lain yaitu: 1) Mentega dari susu adalah suatu masa dari susu hasil penumbukan (churring) krim atau susu segar (whole milk). 2) Yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan bakteri yang terbatas. Pertidaksamaan terakhir d. Proses Pengolahan Susu (x1, x2, tertentu sampai diperoleh keasaman, bau …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non 59 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 dan rasa yang khas, dengan atau tanpa f. Pembuatan Yoghurt Dari Susu penambahan bahan lain yang diizinkan. 3) Keju adalah dibentuk suatu oleh substansi koagulasi Yoghurt adalah produk yang yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi atau kemudian difermentasi dengan bakteri penggumpalan susu hewan menyusui tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan oleh rennet atau oleh semacam enzim rasa proteolitik. penambahan bahan lain yang diizinkan. yang khas, dengan atau tanpa 4) Krim merupakan suatu produk makanan Persyaratan yoghurt menurut SNI (1995) yang dibuat dari campuaran produk susu, adalah dengan penampakan kental-semi bahan kering tanpa lemak ditambah gula, padat, bau dan rasa yang normal serta bahan penyedap, bahan penstabil, kuning memiliki kandungan lemak maks. 3,8%, telur, dengan atau tanpa buah-buahan dan BKTL min. 8,2, Protein min. 3,5, Abu min. kacang-kacangan dengan kadar lemak 1,0 dan Jumlah asam laktat 0,5-2,0% (b/b). minimal 8%. Yoghurt harus memiliki kandungan lemak susu minimal 3,0%, Bahan Kering Tanpa e. Pembuatan Mentega Dari Susu Lemak (BKTL) min. 8,2% (b/b), sedangkan Mentega adalah produk olahan susu yang bersifat plastis, diperoleh melalui proses pengocokan (Churning) sejumlah krim. Mentega yang baik harus mengandung lemak minimal 80%. Kadar air maksimal 16%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh zat warna β karoten dalam krim. Nilai gizi mentega banyak tergantung pada kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan yang berenergi tinggi (7-9 kalori/g), tidak mengandung laktosa dan mineral serta berprotein rendah yoghurt dengan sebagian skim harus memiliki kandungan lemak min. 0,5% (b/b) dan yoghurt yang dibuat dengan susu skim harus memiliki kandungan lemak maks. 0,5% (b/b) (Codex, 1975). Bakteri yoghurt, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dan Streptococcus thermophilus atau beberapa bakteri asam laktat lain seperti Leuconostoc messenteroides, Lactococcus lactis, Lactobacillus acidophilus, Bifidobacteria dan species lainnya secara alami terdapat dalam susu atau sengaja ditambahkan sebagai kultur starter sebanyak 2-5%. Suhu fermentasi optimum adalah 4245°C selama 3-6 jam, hingga dicapai pH 4,4 dan kadar asam tertitrasi mencapai 0,91,2%. 60 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 Cara pembuatan yoghurt : Susu murni dipress untuk menghilangkan lebih banyak diencerkan dengan air lagi cairan. hangat dipanaskan sampai mendidih. Susu Setelah itu, bakal keju yang masih lunak itu skim bubuk ditambah gula 6 - 8% dari susu dibubuhi jamur dan dibentuk. Lalu diolesi segar diaduk dengan rata, atau direndam dalam air garam untuk didinginkan hingga mencapai 45 C. tambahkan bakteri membunuh bakteri merugikan yang starter yoghurt dimasukkan ke dalam botol mungkin terdapat di dalamnya. Ada juga steril atau gelas plastik, inkubasi 12-14 jam jenis keju yang direndam sebelum diberi pada suhu ruang yoghurt. jamur.Terakhir, bakal keju dimatangkan dalam kondisi tertentu. Semakin lama g. Pembuatan Keju Dari Susu Prinsip pembuatan keju dimatangkan, keju akan semakin keras. adalah fermentasi asam laktat yang terdapat dalam susu. Proses pembuatan keju diawali dengan memanaskan/pasteurisasi susu, kecuali pada Cara pembuatan keju : 1) Crush 1 / 4 tablet Rennet dalam 1 / 4 cup air dingin dan sisihkan. jenis keju tertentu seperti Emmentaler dari 2) Tempatkan saham baja stainless Swiss yang menggunakan susu mentah. panci di atas kompor dan tuangkan Kemudian zat pembantu penggumpalan dalam galon susu. Hidupkan kompor (rennet, sejenis enzim penggumpal yang ke api sedang. biasa terdapat dalam lambung sapi dan/atau 3) Taburkan 2 sendok teh asam sitrat bakteri yang dapat mengasamkan susu) dalam susu dan aduk perlahan-lahan ditambahkan. susu sampai suhu 88 derajat. Setelah setengah sampai 5 jam, susu akan 4) Setelah mencapai 88 derajat, menggumpal sehingga terpisah menjadi tambahkan campuran Rennet dan sebuah gumpalan besar (curd) dan bagian air. Aduk perlahan dan kadang- yang cair (whey). Gumpalan ini dipotong- kadang potong menjadi bagian-bagian yang sama derajat. Matikan api. Anda harus besar, agar bagian yang cair (whey) semakin melihat keju dan whey memisah. banyak yang keluar. Semakin kecil potongan, semakin sedikit cairan yang sampai mencapai 105 5) Terbentuklah keju yang berbentuk padat. dikandung oleh keju nantinya, sehingga keju semakin keras. Potongan-potongan ini kemudian diaduk, dipanaskan, dan kadang 61 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 dihasilkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Susu dapat dikonsumsi baik secara langsung atau mentega, diproses yoghurt, Perusahaan Beta dalam bentuk dan krim. keju, adalah satu-satunya produsen susu di sebuah daerah dan juga Dalam sehari kemampuan produksi mesin-mesin adalah menghasilkan 1800 kg produk yang siap dipasarkan. Berikut akan disajikan rincian biaya produksi dan biaya operasional dari masingmasing produk. pemilik pabrik yang memproduksi susu ke berbagai bentuk. Perusahaan Beta seperti perusahaan lainnya ingin memaksimalkan keuntungan. Masalah perusahaan adalah menentukan jumlah relatif dari berbagai produk kebutuhan untuk mencapai tujuan keuntungan maksimal. sering dihadapi perusahaan Kenyataan yang perusahaan memproduksi adalah produknya berdasarkan pembagian porsi yang sama untuk bahan bakunya. Hal ini kadang menyebabkan adanya sisa produksi yang mempengaruhi omset perusahaan. Dengan bahan baku susu murni yang disuplai langsung dari kelompok peternak, perusahaan memproduksi mentega, yoghurt, keju, dan krim dengan ketersediaan bahan baku, biaya produksi, biaya operasional, kemampuan produksi serta biaya transportasi ke distributor. Ratarata dalam sehari perusahaan mendapat suplai bahan baku susu segar sebanyak 2000 liter dengan harga per liter Rp 4.000,00 dan dari bahan baku tersebut diolah menjadi a. Biaya Produksi Biaya produksi dari masing-masing jenis olahan dapat disajikan sebagai berikut : 1. Mentega Jenis olahan yang pertama adalah mentega. Bahan baku utama mentega adalah susu segar, dan rincian bahan baku untuk pembuatan mentega adalah sebagai berikut : a. Susu murni b. Starter c. Garam d. Beta Karotin Dari 100 liter susu segar akan didapatkan hasil produksi 90 kg mentega. Bahan baku utama mentega adalah susu segar dan bahan baku pendukungnya yang telah disebutkan sebelumnya. Dari 90 kg mentega yang dihasilkan, komposisi pendukung terbesar adalah susu segar 75% dan bahan tambahan 25%. Data biaya produksi dalam memproduksi 90 kg mentega dari bahan utama susu segar sebanyak 100 liter adalah sebagai berikut : mentega, yoghurt, keju, dan krim dengan porsi pembagian bahan baku yang sama untuk masing-masing produk yang ingin 62 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 Tabel 1. Biaya produksi mentega Biaya Produksi Bahan (susu) Bahan lainnya Bahan minyak Lainnya Total 3. Krim Susu Total utama Rp 400.000,00 baku Rp 500.000,00 bakar Rp 150.000,00 Komposisi krim yang diproduksi perusahaan beta adalah : Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00 2. Yoghurt a. Susu sapi segar b. Gula pasir c. Inulin d. Pengemulsi nabati e. Garam Yoghurt adalah salah satu hasil produksi perusahaan beta dengan komposisi f. Perisa vanila g. Vitamin sebagai berikut : Dari 100 liter susu segar a. Susu sapi segar b. Bakteri starter akan didapatkan hasil produksi 75 kg Krim. lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus Bahan baku utama Krim adalah susu segar dan bahan baku pendukungnya adalah data c. Flavour buatan butir b sampai g. Dari 75 kg Krim yang d. Gula atau sirup dihasilkan, komposisi pendukung terbesar Dari 100 liter susu segar akan adalah susu segar 80% dan bahan tambahan didapatkan hasil produksi 80 kg yogurt. 20%. Bahan baku utama yoghurt adalah susu memproduksi 75kg Krim dari bahan utama segar dan bahan baku pendukungnya seperti susu segar sebanyak 100 liter adalah sebagai yang telah disebutkan sebelumnya. Dari 80 berikut : kg yogurt Data yang dihasilkan, komposisi pendukung terbesar adalah susu segar 80% dan bahan tambahan 20%. Data biaya produksi dalam memproduksi 80 kg yogurt dari bahan utama susu segar sebanyak 100 liter adalah sebagai berikut : biaya produksi dalam Tabel 3. Biaya Produksi Biaya Produksi Bahan utama (susu) Bahan baku lainnya Bahan bakar minyak Lainnya Total Total Rp 400.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 300.000,00 Rp 350.000,00 Rp 2.550.000,00 Tabel 2. Biaya Produksi yogurt Biaya Produksi Bahan utama (susu) Bahan baku lainnya Bahan bakar minyak Lainnya Total Total Rp 400.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 1.900.000,00 4. Keju Komposisi keju yang diproduksi perusahaan beta adalah : a. Susu segar 63 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 b. Air b. Biaya Operasional c. Pengemulsi Komponen biaya operasional dalam d. Garam fosfat kegiatan produksi meliputi : e. Padatan susu 1. Gaji karyawan f. Minyak nabati 2. Listrik dan air g. Pati nabati 3. Pemeliharaan mesin h. Garam 4. Kemasan produk i. Pengatur keasaman 5. Transportasi j. Pengawet 6. Lainnya k. Pewarna alami Komponen biaya operasional dalam Dari 100 liter susu segar akan produksi tidak dihitung untuk masing- didapatkan hasil produksi 80 kg keju. Bahan masing jenis olahan. Hal ini dikarenakan baku utama keju adalah susu segar dan pemanfaatan bahan baku pendukungnya adalah data butir seperti penggunaan listrik dan air tidak dapat b sampai k. Dari 80 kg keju yang dihasilkan, ditentukan dengan pasti berapa pengeluaran komposisi pendukung terbesar adalah susu per hari dalam memproduksi masing-masing segar 80% dan bahan tambahan 20%. Data produk. biaya produksi dalam memproduksi 80kg transportasi, yang mana pemanfaatannya keju dari bahan utama susu segar sebanyak digunakan untuk semua hasil produksi. 100 liter adalah sebagai berikut : Biaya Tabel 4. Biaya Produksi keju Biaya Produksi Total Bahan utama (susu) Rp Bahan baku lainnya Rp 1.600.000,00 Bahan bakar minyak Rp 300.000,00 Lainnya Rp 350.000,00 Total 400.000,00 Rp 2.650.000,00 Rp. 41.100.000 untuk keempat jenis produk. biaya produksi Hal yang operasional produksi setiap biaya sama total produksi juga untuk bulannya untuk proses mencapai Rp 446.960.000,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5. Biaya Operasional No. Komponen Operasion al 1. 2. 3. Gaji karyawan Listrik dan air Pemelihara an mesin Kemasan produk Transportas Berdasarkan data dari perusahaan, rata-rata perhari perusahaan mengeluarkan komponen 4. 5. 6. Rata-rata Pengeluara n perbulan (Rp) 135.000.000 45.000.000 20.000.000 Rata-rata Pengeluara n perhari (Rp) 4.500.000 1.500.000 660.000 98.200.000 28.750.000 120.000.000 3.273.333 958.333 60.000.000 4.000.000 64 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 7. 8. ISSN: 2355-3782 Pi = harga masing-masing produk yang i Iklan Pajak Lainnya Total 75.000.000 2.000.000 2.500.000 19.391.666 446.960.000 dihasilkan P1 = harga mentega yang dihasilkan P2 = harga yoghurt yang dihasilkan Diasumsikan bahwa bahan baku tersedia P3 = harga krim susu yang dihasilkan setiap harinya dan permintaan juga ada pada P4 = harga keju yang dihasilkan setiap harinya Dt = rata-rata total permintaan tiap maka untuk membantu memberikan pertimbangan dengan baik harinya maka ada beberapa langkah yang dapat ai = rata-rata biaya produksi tiap produk ditempuh yakni : (i=1–4) a. Memisalkan variabel sesuai data yang a1 = rata-rata biaya produksi mentega a2 = rata-rata biaya produksi yoghurt dimiliki b. Membentuk model matematika sesuai a3 = rata-rata biaya produksi krim susu a4 = rata-rata biaya produksi keju dengan model program linier c. Menyelesaikan model at = rata-rata total biaya produksi tiap d. Intepretasi hasil harinya bi = rata-rata biaya operasional tiap Pemisalan Variabel Perusahaan ingin memaksimalkan produk (i=1–4) dimana b1 = rata-rata biaya operasional mentega banyaknya produksi untuk masing-masing b2 = rata-rata biaya operasional yoghurt olahan b3 = rata-rata biaya operasional krim keuntungan di dapat setiap harinya didistribusikan dan memberikan pemasukan bagi perusahaan. susu Pemisalan variabelnya sebagai berikut : b4 = rata-rata biaya operasional keju Xi = banyaknya produk yang dihasilkan bt = rata-rata total biaya operasional tiap (i=1–4) produk X1 = banyaknya produksi mentega yang ci = rata-rata biaya bahan baku lain dihasilkan X2 = banyaknya produksi yoghurt yang dihasilkan X3 = banyaknya produksi krim yang dihasilkan X4 = banyaknya produksi keju yang dihasilkan untuk tiap produk (i=1–4) c1 = rata-rata biaya bahan baku lain untuk mentega c2 = rata-rata biaya bahan baku lain untuk yoghurt c3 = rata-rata biaya bahan baku lain untuk krim susu 65 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 c4 = rata-rata biaya bahan baku lain untuk keju Fungsi kendala : Fungsi kendala rata-rata permintaan tiap ct = rata-rata total biaya bahan baku lain hari. setiap harinya Banyak permintaan setiap hari tentulah tidak di = rata-rata banyaknya penggunaan tetap maka diambil rata-rata permintaan tiap bahan baku lain untuk tiap produk hari yang dimisalkan dengan Di. Total rata- (i=1–4) rata permintaan setiap harinya tidak akan d1= rata-rata banyaknya penggunaan lebih dari 1800 kg, sesuai ketersediaan bahan baku lain untuk mentega bahan d2 = rata-rata banyaknya penggunaan bahan baku lain untuk yoghurt bakunya dan kemampuan produksinya sehingga model matematikanya adalah d3 = rata-rata banyaknya penggunaan bahan baku lain untuk krim susu 4 D i 1 i Dt atau X 1 X 2 X 3 X 4 1800 d4 = rata-rata banyaknya penggunaan bahan baku lain untuk keju dt = rata-rata total Fungsi kendala rata-rata biaya produksi banyaknya Dengan rata-rata produksi untuk 100 liter penggunaan bahan baku lain setiap susu adalah 1.200.000 untuk mentega, Rp. harinya 1.900.000 untuk yogurt, Rp. 2.550.000 untuk krim dan 2.650.000 untuk keju. Untuk Model Program Linier Bentuk umum program linier terdiri dari 2 fungsi yakni fungsi tujuan dan fungsi kendala atau syarat batas. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memaksimalkan keuntungan, sehingga yang diiginkan adalah dengan jumlah bahan baku yang ada diproduksi jenis olahan yang sesuai permintaan dengan bobot harga tiap jenis olahan. + 57.000 liter bahan baku dihasilkan 90 kg untuk mentega, 80 kg yogurt, 75 kg krim, dan 80 kg keju. Dengan dihasilkan membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 13.333, setiap kg yoghurt membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 23.750, setiap kg krim membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 35.333, dan setiap kg keju membutuhkan biaya produksi sebesar Rp.31.875. Total biaya produksi yang Fungsi tujuan : 60.000 100 demikian untuk setiap kg mentega yang Fungsi Tujuan : Maks Z = 45.000 masing-masing + 52.000 + dikeluarkan setiap harinya adalah Rp. 66 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 41.100.000. Biaya produksi tiap kg yang komposisi pendukung terbesar adalah susu dilambangkan ai dapat ditulis segar 80% dan bahan tambahan 20% dan 4 a X i 1 i i a t atau 13.333 X 1 23.750 X 2 dari 80 kg keju yang dihasilkan, komposisi pendukung terbesar adalah susu segar 80% 31.875 X 3 35.333 X 4 41.100 .000 dan bahan tambahan 20%. Ini berarti untuk Fungsi kendala rata-rata biaya operasional setiap 1 kg mentega yang dihasilkan Biaya dibutuhkan 0,25 kg bahan lain, 1 kg yoghurt operasional tidak dihitung berdasarkanproduksi masing-masing produk membutuhkan sehingga produk membutuhkan 0,2 kg bahan lain, dan 1 kg memiliki biaya operasional yang sama. Total krim membutuhkan 0,2 kg bahan lain. biaya operasional yang dikeluarkan setiap perusahaan menetapkan total kebutuhan harinya adalah Rp. 20.000.000. karena bahan baku lain sebesar 22% dari total perusahaan memproduksi setiap produk kapasitas produksi yang bisa dilakukan. berdasarkan porsi bahan baku yang sama, Sehingga 22% dari total kapasitas produksi dan hasil produksi tidak boleh lebih dari adalah 396 kg bahan tambahan tiap harinya. 1800 kg maka setiap produknya per kg Dengan demikian fungsi kendala rata-rata memerlukan biaya operasional sebesar Rp. banyaknya bahan baku lain yang digunakan 11.200. Biaya operasional tiap kg yang adalah diasumsikan keempat dilambangkan dengan bi dapat ditulis : 4 b X i 1 i i bt atau 11.200 X 1 11.200 X 2 11.200 X 3 11.200 X 4 20.000.000 4 c X i 1 i i 0,2 kg, 1 kg keju c t atau 0,25 X 1 0,2 X 2 0,2 X 3 0,2 X 4 396 Fungsi kendala rata-rata banyaknya bahan Penyelesaian Model Model matematika yang dihasilkan adalah baku lain digunakan Z 45000 X 1 52000 X 2 60000 X 3 57000 X 4 Dari setiap masing 100 liter susu dihasilkan 90 kg untuk mentega, 80 kg susu, 75 kg Pembatas krim, dan 80 kg keju. Dari 90 kg mentega X 1 X 2 X 3 X 4 1800 13.333 X 1 23.750 X 2 31.875 X 3 yang 35.333 X 4 41.100.000 dihasilkan, komposisi pendukung terbesar adalah susu segar 75% dan bahan tambahan 25%. Dari 80 kg yogurt yang dihasilkan, komposisi pendukung terbesar adalah susu segar 80% dan bahan tambahan 20%. Dari 75 kg Krim yang dihasilkan, 11.200 X 1 11.200 X 2 11.200 X 3 11.200 X 4 20.000.000 0,25 X 1 0,2 X 2 0,2 X 3 0,2 X 4 396 67 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 X 1 0, X 2 , X 3 0, X 4 0 Penyelesaian model ini menggunakan program QM (Marwan, 1997: 50) Gambar 1. Penyelesaian Model Menggunakan program QM Intepretasi hasil Dengan bantuan salah satu program komputer maka diperoleh solusi yang terbaik untuk tiap produk yang dihasilkan 68 MAJU, Volume 4 No. 2, September 2017 Page : 55-69 ISSN: 2355-3782 agar diperoleh keuntungan yang maksimum adalah X1 untuk produksi mentega sebesar 777 kg; untuk produksi yoghurt (X2) sebesar b. Solusi penyelesaian untuk permasalahannya adalah X 1 777, X 2 174, X 3 835, X 4 0 173 kg; untuk krim susu (X3) sebesar 835 kg; dan untuk produksi keju (X4) sebesar 0. Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka Jika perusahaan menginginkan keuntungan maksimal maka perusahaan harus memproduksi mentega sebanyak 777 kg, yoghurt sebanyak 174 kg, krim sebanyak 835 kg dan keju tidak diproduksi. perusahaan tidak perlu memproduksi keju karena hal itu akan mempengaruhi jumlah DAFTAR PUSTAKA produksi yang lain. Selain itu harga jual keju Harahap, 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia. yang hanya Rp 57.000,00 per kg tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi keju itu sendiri. KESIMPULAN Marwan, 1997. Mengenal Linear Programming dan Komputer. Yogyakarta : FE Universitas Gadjah Mada Mughiroh, 2013. Program Linear. Jambi : YPM Press Kesimpulan yang diperoleh meliputi: a. Pemodelan matematika untuk Tapilouw, Marten. Program Linear. Jakarta: Depdikbud UT. permasalahan optimalisasi produksi pengolahan susu pada perusahaan Beta adalah : Fungsi Tujuan Z 45000 X 1 52000 X 2 60000 X 3 57000 X 4 Fungsi Pembatas X 1 X 2 X 3 X 4 1800 13.333 X 1 23.750 X 2 31.875 X 3 35.333 X 4 41.100.000 11.200 X 1 11.200 X 2 11.200 X 3 11.200 X 4 20.000.000 0,25 X 1 0,2 X 2 0,2 X 3 0,2 X 4 396 X 1 0, X 2 , X 3 0, X 4 0 69