20/03/20 AYU JAYA F201701065 BRAM SETIAWAN F201701066 CHERRY ANDINI F201701067 CHICHA FATAHENA MISDAH A F201701068 CRISNA WELLIAM F201701069 DINNI TRI OKTAVIANA F201701070 DJUNAIDDIN F201701072 Definisi SPEKTROSKOPI UV KELOMPOK 2 1 Spektroskopi adalah teknik analisis instrumental yang membahas interaksi Radiasi Elektromagnetik (REM) dengan molekul atau atom. Berdasarkan instrumentasinya, teknik spektroskopi pada garis besarnya dibagi menjadi dua macam instrumen yaitu: 1. Spektrometer. Contoh: spektrometer massa, spektrometer Resonansi Magnet Inti (RMI). 2. Spektrofotometer Contoh: spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer IR, spektrofotometer serapan atom (AAS), spektrofotoeter Raman. 2 Interaksi sinar UV-Vis dengan senyawa Pengaruh gugus kromofor dan gugus auxokrom sehingga dapat menyerap warnah Interaksi sinar ultraviolet atau sinar tampak menghasilkan transisi elektronik dari elektron-elektron ikatan, baik ikatan sigma (𝜎) dan pi (𝜋) maupun elektron non ikatan (n) yang ada dalam molekul organik. Kromofor : gugus tidak jenuh, gugus dari molekul yang mengabsorbsi, oleh transisi elektron yang berdampak memberikan warnah pada molekul tersebut. > Auxokrom : gugus jenuh yang mempunyai elektron sunyi, yang dapat mengubah panjang gelombang maksimum dari intensitasnya jika diikatkan pada gugus kromofor yang ada pada molekul tersebut. 3 4 Skema susunan UV/Vis spektrofotometer Sb. radiasi Monokromator sampel detektor vMonokromator recorder Fungsi : Sumber radiasi untuk memecah radiasi polikromatis dengan pita energi yang lebar yang dihasilkan sumber radiasi menjadi radiasi dengan pita energi yang lebih sempit atau menjadi radiasi monokromatis. Terdiri atas bahan yang dapat tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi melalui: a. proses pemanasan dengan bantuan arus listrik b. proses pelepasan elektron pada beda tegangan yang tinggi. Ketika kembali ke tingkat energi yang lebih rendah, bahan akan melepaskan sejumlah foton. 5 6 1 20/03/20 Komponen –komponen monokromator vWadah sampel (cuvet) vCelah untuk masuknya radiasi polikromatis dari sumber radiasi. qCuvet terbuat dari kuarsa atau silika untuk radiasi UV dan gelas biasa atau kuarsa untuk radiasi sinar tampak. Tebal cuvet bervariasi dari 1-10 cm. vLensa/cermin untuk menyerap cahaya qCuvet ditempatkan setelah monokromator supaya kemungkinan terjadinya dekomposisi/fluorescence oleh panjang gelombang berenergi tinggi yang masih ada di dalam radiasi polikromatis dapat diminimalkan. vPendispersi cahaya yang berupa prisma atau grating yang dapat memecah radiasi menjadi komponen-komponen panjang gelombang. qPosisi permukaan cuvet tegak lurus datangnya radiasi sehingga kehilangan radiasi akibat pantulan/ refraksi dapat dikurangi. vLensa/cermin pemfokus cahaya vCelah keluar 7 8 BUNYI HUKUM LAMBERT-BEER vDetektor Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi: Fungsinya adalah mengabsorpsi foton yang menumbuknya dan mengubahnya menjadi kuantitas yang dapat diukur seperti arus listrik atau perubahan suhu. Sebagian besar detektor modern mengubah energi foton menjadi sinyal listrik yang segera mengaktifkan meteran/recorder. Syarat detektor: qSensitivitas tinggi sehingga daya radiasi yang kecil dapat terdeteksi. qWaktu response yang singkat qStabil. qSinyal elektronik yang dihasilkan mudah diperkuat sehingga dapat dipakai untuk mengoperasikan alat pembaca hasil pengukuran “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan” Contoh: Photoelectric detector (Jumlah arus listrik yang dibangkitkan berbanding lurus dengan daya radiasi foton yang terabsorpsi) 10 11 12 Logo 9 2 20/03/20 Efek-efek pergeseran panjang gelombang dan absorban > 13 THANKS YOU 14 3