Uploaded by User51108

press PERAN INTERMEDIASI SOSIAL BANK SYARIAH

advertisement
ANALISIS PERAN
INTERMEDIASI SOSIAL BANK
SYARIAH
Oleh
: Hertinawati
NIM
: 1908051018
Makul
: Manajemen Perbankan Syariah
FUNGSI BANK SYARI’AH
 Berdasarkan pasal 4 UU. No 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah, bank syariah diwajibkan untuk menjalankan fungsi
penghimpun dana menyalurkan dana dari masyarakat.
 Di samping itu, bank syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul mal dan menyalurkan kepada
organisasi pengelola zakat.
 Bank syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari
wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir)
sesuai dengan pemberi wakaf (wakif)
FUNGSI BANK SYARI’AH
Fungsi
Menghimpun
Fungsi Bank
Syari’ah
Fungsi Manager
Investasi
Fungsi Menyalurkan
Fungsi Investor
Fungsi Sosial
Fungsi Sosial
(Instrumen ZISWAF)
Fungsi Jasa
keuangan sesuai
dengan prinsip
syari’ah
Ada “nyinyiran” terhadap praktek
fungsi social bank syari’ah
perbankan syariah tidak pro
masyarakat miskin
APA?
Masyarakat
Miskin Tidak
Bankable
MENGAPA?
1. Tingginya
Asymmetric
Information
2. Adanya
Moral Hazard
3. Adanya
Masalah
Adverse
Selection
4. Kurangnya
Unsur
Kepercayaan
(Lack of Trust)
BAGAIMANA?
Diperlukan
adanya
Intermediasi
Sosial
yang
dilakukan Bank
Syari’ah
Kegagalan Pasar dalam Melayani Keuangan Masyarakat
Miskin
KEGAGALAN PASAR
Sisi Penawaran (supply
side)
Faktor Fisik
Sisi Permintaan (demand
side)
Tingginya biaya transaksi,
disebabkan oleh : stigma
negative institusi terhadap
nasabah, nasabah tidak
mempunyai jaminan,
nasabah hanya
membutuhkan pinjaman
yang sedikit
Lemahnya infrastruktur,
yang disebabkan oleh :
Letak geografis wilayah
(jalan raya, rel kereta,
dll. Sedikitnya
pasar.Tidak adanya
alat komunikasi,
sedikitnya unit bank
Resiko yang ada dalam
diri nasabah (karakteristik,
skiil, resiko sakit, kesulitan
menggunakan tegnology
yang baik, dll)
Fungsi Intermediasi Sosial :
 Intermediasi sosial adalah sebagai suatu proses dimana investasi di
bentuk oleh pengembangan sumber daya manusia dan lembaga
pemberi modal, dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri
dari masyarakat, sebagai persiapan bagi meraka dalam
menggunakan intermediasi keuangan formal.
 Intermediasi sosial berbeda dari penyediaan jasa kesejahteraan sosial
pada umumnya, karena menawarkan mekanisme yang
memungkinkan
donator/investor untuk menjadi nasabah yang siap untuk melakukan
kontrak dengan pengembalian yang sesuai
ILUSTRASI PROSES INTERMEDIASI SOSIAL
Intermediasi
Sosial
II
Pembentukan
kepercayaan diri
kelompok melalui:
I
Pendayagunaan
kelompok untuk
memperluas akses.
Jasa Sosial
(kesehatan,
kedewasaan
berpikir,
perencanaan
keuangan)
Jasa
penyedia
factor
produksi
(Teknologi
pertanian)
Intermediasi
Keuangan
Pelatihan
kelompok
yang
dinamis dan
particifatory
manageme
nt
Pelatihan
akuntansi
dan
menejemen
keuangan
dasar
kelompok
III
Sustainable
delivery of:
Pengemb
angan
anggota
(MIS)
Credits
Savings
insurance
Pendekatan Intermediasi Sosial Perbankan
Syari’ah
Peran Intermediasi
Pendekatan
Sosial (Tabbaru’I
Approach)
Bank Syari’ah
Pendekatan
Komersial
(Tijari Approach)
penanaman elemen-elemen
edukatif sangat ditekankan,
termasuk pembentukan karakter
sebagai modal sosial untuk menjadi
enterprenuer yang baik, yang
selanjutnya menjadi muzakki
memberikan kesempatan secara
langsung kepada masyarakat
miskin untuk memperoleh jasa
keuangan
Klasifikasi Masyarakat Miskin :
Masyarakat Miskin
Chronic Poor
Economically
active working
poor
Lower income
people
Jasa Keuangan berdasarkan Klasifikasi Gol
Masyarakat Miskin :
Pilar Intermediasi Sosial Perbankan Syariah
Perbankan Syari’ah
saving
Financing
Soft loan
charity
Masyarakat Miskin
Tawaran Model Intermediasi Sosial Perbankan Syari’ah
1. UNIT USAHA KHUSUS (UUK)
2. Kerjasama dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)
BAGAN PERAN INTERMEDIASI SOSIAL BANK SYARI’AH
KESIMPULAN
 Melalui tawaran dua strategi diatas, yakni melalui pendirian unit usaha khusus
(UUK) intermediasi sosial dan kerjasama melalui LKMS khusus bagi masyarakat
miskin, serta strategi tambahan dengan mencatat dalam laporan keuangan
sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat luas. Maka, peran intermediasi
sosial dapat segera dengan cepat dieksplorasi oleh perbankan syariah sebagai
produk atau kebijakan tambahan dari sekadar peran intermediasi keuangan
semata dengan mempergunakan dana-dana sosial yang sesuai dalam
perpektif Islam yaitu zakat, infaq, shadaqah, wakaf, dan hibah (ZISWAH).
Sehingga dengan akselerasi ini, perbankan syariah dapat menepis stigma tidak
pro terhadap masyarakat miskin, dan bahkan dapat dengan lantang
menyuarakan jargon sebagai lembaga keuangan perbankan yang lebih dari
sekadar bank (beyond banking).
THANK YOU
Download