Uploaded by User48659

Bab 3

advertisement
Bab 3- Metode Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Agar
penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan maka penulis membatasi rung lingkup penelitian, yaitu
beberapa SD di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat.
Adapun penelitian di lokasi tersebut karena pulis berkepentingan dengan masalah ini dalam rangka
penyusunan TESIS untuk meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Profesor Dr. HAMKA (UHAMKA) Jakarta, dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi penulis
sehingga memudahkan bagi penulis.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan,mulai bulan Desember sampai dengan
bulan Pebruari 2002.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu: “…memberikan gambaran
tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari masyarakat yang diteliti.[88] Sedangkan
Rosenberg, Morris memberikan dua pengertian metode deskriptif, yaitu : “(1) mendeskripsikan gejalagejala a yang diteliti, (2) Mempelajari hubungan antara gejala-gejala yang diteliti.”[89]
Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi
tentang arti data itu. Penelitian deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena
tertentu.[90]
Setelah metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode
yang dipakai dalam penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian Kepemimpinan Guru, Iklim Organisasi Kelas, dan hubungannya dengan Perilaku
Belajar Siswa pada sekolah dasar di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. Ini mengacu kepada
batasan yang dikemukakan oleh Sudjana, yaitu : totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
maupun pengurangan, kuantitatif atau kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek
yang lengkap dan jelas.[91] Dengan demikian, maka populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
karakteristik yang menyangkut pada perilaku kelas dan perilaku kepemimpinan guru, iklim organisasi
kelas, dan perilaku belajar siswa. Adapun yang menjadi anggota unit populasi adalah semua guru dan
murid-muridnya yang tersebar pada sekolah dasar di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan,
Propinsi Jawa Barat. Secara rinci anggota unit populasi ini seperti pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Perincian dan Penyebaran Anggota Populasi
NO
NAMA SEKOLAH
KETERANGAN
1
SDN 1 Pagundan
Gugus 1
2
SDN 2 Pagundan
Gugus 1
3
SDN Manggari
Gugus 1
4
SDN Pajawan Kidul
Gugus 1
5
SDN Pasayangan
Gugus 1
6
SDN 1 Sindang
Gugus 1
7
SDN 2 Sindang
Gugus 1
8
SDN 1 Bendungan
Gugus 1
9
SDN 2 Bendungan
Gugus 1
10
SDN 1 Mekarwangi
Gugus 1
11
SDN 2 Mekarwangi
Gugus 1
12
SDN 3 Meakrwangi
Gugus 1
13
SDN 1 Lebakwangi
Gugus 2
14
SDN 2 Lebakwangi
Gugus 2
15
SDN Cipetir
Gugus 2
16
SDN 1 Cineumbeuy
Gugus 2
17
SDN 2 Cineumbeuy
Gugus 2
18
SDN Mancagar
Gugus 2
19
SDN 1 Langseb
Gugus 2
20
SDN 2 Langseb
Gugus 2
21
SDN 1 Ciporang
Gugus 2
22
SDN 2 Ciporang
Gugus 3
23
SDN 1 Mandala Jaya
Gugus 3
24
SDN 1 Mandala Jaya
Gugus 3
25
SDN Kutaraja
Gugus 3
26
SDN Kutamandarakan
Gugus 3
27
SDN 1 Maleber
Gugus 3
28
SDN 2 Maleber
Gugus 3
29
SDN Karang Tengah
Gugus 3
30
SDN Dukuh Tengah
Gugus 3
31
SDN Buni Asih
Gugus 3
32
SDN 1 Cinagara
Gugus 3
33
SDN 2 Cinagara
Gugus 4
34
SDN 1 Padamulya
Gugus 4
35
SDN 2 Padamulya
Gugus 4
36
SDN Parakan
Gugus 4
37
SDN 1 Cikahuripan
Gugus 4
38
SDN 2 Cikahuripan
Gugus 4
39
SDN Mekarsari
Gugus 4
40
SDN 1 Galaherang
Gugus 4
41
SDN 2 Galaherang
Gugus 4
42
SDN Garahaji
Gugus 4
43
SDN 1 Cipakem
Gugus 5
44
SDN 2 Cipakem
Gugus 5
45
SDN 3 Cipakem
Gugus 5
46
SDN Giriwaringin
Gugus 5
47
MI Maleber
Gugus 5
48
MI Cikahuripan
Gugus 5
49
MI Ledug
Gugus 5
50
MI Galaherang
Gugus 5
51
MI Sukasari
Gugus 5
52
MI Kutaraja
Gugus 5
53
MI Cipakem
Gugus 5
54
MI Parakan
Gugus 5
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lebakwangi, Kuningan.
Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik gugus (cluster), acak (random)
sederhana dengan teknik undian (cluster random sampling). Dari jumlah populasi di atas diketahui bahwa
di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan ada 54 buah Sekolah Dasar (SD), seperti terlihat pada
Tabel 1, yang dibagi ke dalam 5 gugus. Masing-masing gugus terdiri dari 8 sampai dengan 13 buah sekolah.
Sampel dalam penelitian ini ditentukan 30% dari unit populasi (54 buah SD). Seperti yang dikemukakan
oleh Nasution bahwa untuk penarikan sampel ini minimal 10% dari jumlah populasi.[92] Dalam penelitian
ini jumlah sampel diambil dengan proporsi 30% dari jumlah populasi yang ada pada masing-masing gugus.
Dengan demikian didapatlah 15 buah SD yang dijadikan sebagai sampel. Seperti yang diketahui bahwa
masing-masing SD mempunyai 6 kelas, namun dalam penelitian ini dibatasi pada kelas 2, 4, dan 6.
Alasannya pembatasan tersebut didasarkan atas pembagian kesiapan belajar murid sebagaimana yang
telah dikemukakan oleh Piaget, yaitu sensorimotorik, praoperasional, dan operasional konkrit.[93] Muridmurid SD pada umumnya masih berada pada tahap-tahap kesiapan belajar seperti disebutkan di atas.
Alasan pengambilan unit sampel dibatasi pada sejumlah itu, karena berbagai keterbatasan (baik waktu,
tenaga, dana, dan sebagainya).
Keseluruhan unit sampel dengan para anggota sampel tersebut dianggap dapat mencerminkan usaha
penelaahan permasalahan dalam penelitian ini. Mengingat unit dan anggota sampel berada dalam satu
kecamatan, yang secara struktural berada di bawah aturan-aturan atau kebijakan yang sama. Oleh karena
itu, pengambilan unit dan anggota sampel sebanyak yang disebutkan di atas dianggap cukup
representatif, karena dianggap dapat menggambarkan sifat-sifat populasi. Secara rinci, jumlah sekolah
yang terpilih menjadi sampel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Perincian dan Penyebaran Anggota Sampel
NO
NAMA SEKOLAH
GUGUS
KETERANGAN
1
SDN 2 Ciporang
3
Gugus 1 berjumlah 3
Gugus 2 berjumlah 3
Gugus 3 berjumlah 3
Gugus 4 berjumlah 3
Gugus 5 berjumlah 3(+)
Jumlah 15 SD
2
SDN 1 Lebakwangi
2
3
SDN 2 Cinagara
4
4
SDN 1 Maleber
3
5
SDN 1 Cipakem
5
6
SDN 1 Pagundan
1
7
SDN 1 Pasayangan
1
8
SDN 2 Lebakwangi
2
9
SDN 1 Cineumbeuy
2
10
SDN 1 Manggari
1
11
SDN 2 Maleber
3
12
SDN 1 Padamulya
4
13
SDN 2 Cipakem
5
14
SDN Parakan
4
15
SDN Giriwaringin
5
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lebakwangi, Kuningan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kepemimpinan guru (X1), iklim organisasi kelas (X2)
masing-masing sebagai variabel bebas dan perilaku belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yaitu :
1. Kuesioner untuk perilaku belajar.
2. Kuesioner untuk kepemimpinan guru.
3. Kuesioner untuk iklim organisasi kelas.
Untuk menyusun instrumen penelitian, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator.
2. Indikator-indikator diperoleh dari teori yang mendukung masing-masing variabel.
3. Mengadakan konsultasi dengan pembimbing untuk mendapatkan masukan, apakah indikator yang
dikembangkan sudah rasional atau logis.
Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan kepada skala sikap model likert yang telah
dimodifikasi, yang menggunakan 4 option, dengan skoring 4 untuk sangat setuju, 3 untuk setuju, 2 untuk
tidak setuju, dan 1 untuk sangat tidak setuju. Hal ini berlaku untuk pernyataan positif dan sebaliknya bila
pernyataan negatif.
Pengembangan alat ukur dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Perilaku Belajar Siswa
Perilaku belajar siswa merupakan perubahan-perubahan dari hasil belajar didasarkan atas aktivitas yang
dilakukan siswa pada kegiatan belajar.
Instrumen perilaku belajar siswa disusun sebanyak 24 butir pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel kisi-kisi instrumen perilaku belajar berikut ini :
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Perilaku Belajar Siswa
NO
INDIKATOR
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
JUMLAH
1
Tanggung jawab
49, 50, 52
51, 53, 54
6
2
Sikap
55, 57, 59
56, 58, 60
6
3
Disiplin
62, 63, 66
61, 64, 65
6
4
Minat
67, 69, 72
68, 70, 71
6
Total
12
12
24
2. Kepemimpinan Guru
Kepemimpinan guru merupakan suatu figur yang dapat dipelajari dari pola tingkah laku guru itu sendiri
ketika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Instrumen kepemimpinan guru disusun sebanyak 24 butir pernyataan yang dijabarkan dari indikatorindikator dari teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Kepemimpinan Guru
NO
INDIKATOR
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
JUMLAH
1
Merumuskan tujuan
1, 3, 4
2, 5, 6
6
2
Perencanaan
8, 9, 11
7, 10, 12
6
3
Pelaksanaan
13, 16, 17
14, 15, 18
6
4
Penilaian
20, 23, 24
19, 21, 22
6
Total
12
12
24
3. Iklim Organisasi Kelas
Batasan iklim organisasi kelas dalam hal ini adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara
guru dengan murid, antara murid dengan murid dalam proses belajar mengajar.
Instrumen iklim organisasi kelas disusun sebanyak 24 pernyataan, yang dijabarkan berdasarkan indikatorindikator dan teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Iklim Organisasi Kelas
NO
INDIKATOR
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
JUMLAH
1
Hubungan
26, 27, 29
25, 28, 30
6
2
Pertumbuhan pribadi
31, 32, 34
33, 35, 36
6
3
Pemeliharaan
39, 40, 41
37, 38, 42
6
4
Sistem evaluasi
43, 45, 48
44, 46, 47
6
Total
12
12
24
Instrumen yang disusun oleh penulis berdasarkan teori pendukung dari masing-masing variabel. Sebelum
instrumen tersebut digunakan dilakukan uji coba (try out) untuk menguji data tersebut pada keterandalan
(reliabelitas) dan kesahihannya (validitas) agar layak digunakan sebagai instrumen penelitian dalam
pengambilan data penelitian.
4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang dibuat sebelumnya digunakan dalam rangka
pengambilan data terhadap ketiga instrumen tersebut dengan melakukan uji coba (try out) untuk menguji
reliabilitas dan validitas soal.
Uji coba telah dilakukan terhadap 30 guru SD di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi
Jawa Barat. Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2002. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas soal.
a. Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Validitas (kesahihan) tes dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut nanpu mengukur apa
yang hendak diukur dan mengungkapkan apa yang hendak diungkapkan. Validitas atau kesahihan adalah
suatu pandangan yang sangat penting dipertimbangkan ketika mempersiapkan suatu instrumen yang
akan digunakan. Validitas didefinisikan sebagai penunjukkan, kesesuaian, kemengertian, kegunaan, dan
kesimpulan spesifik yang telah dibuat penelitian berdasarkan pada data yang telah mereka kumpulkan.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa dengan memvalidasi instrumen, maka telah dilakukan suatu proses
pengumpulan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung penarikan kesimpulan dari instrumen tersebut.
Validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Untuk mengukur validitas isi digunakan
metode internal konsistensi yaitu mengukur besarnya korelasi antara tiap butir dengan semua butir
pertanyaan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji signifikansi dengan uji-t. Suatu butir
soal ditentukan oleh besarnya harga rhitung pada alfa = 0,05. Jika rhitung > rtabel maka butir soal
dinyatakan valid atau sahih.
Pengujian validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) instrumen penelitian dan hasil perhitungan
butir-butir soal yang valid untuk instrumen perilaku belajar, kepemimpinan guru, dan iklim organisasi
kelas secara lengkap dapat dilihat pada rangkuman hasil analisis berikut ini :
1) Instrumen Perilaku Belajar
Jumlah butir soal : 24
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil analisis : Terdapat 8 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 57, 59, 60, 62, 65, 68, 69, dan 71.
Keputusan : Delapan butir soal yang tidak valid tersebut tidak dipakai dan dinyatakan gugur, berarti sisa
yang valid sebanyak 16 yang dipakai untuk mengumpulkan data perilaku belajar siswa.
2) Instrumen Kepemimpinan Guru
Jumlah : 24 butir soal
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil penelitian : Terdapat 12 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 14, 17, 20,
dan 24.
Keputusan : Dua belas butir soal yang tidak valid tidak dipakai dan dinyatakan gugur, berarti sisa 12 butir
yang dipakai untuk mengumpulkan data kepemimpinan guru.
3) Instrumen Iklim Organisasi Kelas
Jumlah : 24 butir soal.
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil penelitian : Terdapat 8 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 26, 28, 29, 33, 39, 41, 45, dan 46.
Keputusan : Delapan butir soal tersebut tidak dipakai dan dinyatakan gugur, berarti sisa yang valid
sebanyak 16 butir soal yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian iklim organisasi kelas.
Alat ukur (instrumen) dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas yang bermakna sekurangkurangnya kuat. Dari pengolahan diharapkan bahwa harga reliabilitas masing-masing instrumen adalah
sebagai berikut :
rn perilaku belajar = 0,969.
rn kepemimpinan guru = 0,984, dan
rn iklim organisasi kelas = 0,965.
Berdasarkan hasil analisis uji coba tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel atau sangat kuat karena menghasilkan koefisien reliabelitas yang diperoleh lebih besar
dari 0,8.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Di samping pengujian validitas, terhadap instrumen juga dilakukan pengujian reliabilitas.
Menurut Semiawan : “Reliabilitas menunjukkan pada ketetapan (konsistensi) dari nilai yang diperoleh
sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama ataupun yang itemnya
ekivalen”.
Apabila diperoleh reliabilitas instrumen tinggi, maka kemungkinan kesalahan data yang dikumpulkan
rendah, akurasi dan stabilitas data berarti tinggi untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian
digunakan rumus Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas yang diperoleh berpedoman pada klasifikasi
Gaiford sebagai berikut :
r > 0,8 = sangat kuat
0,5 < r > 0,8 = kuat
0,4 < r > 0,6 = sedang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan terhadap guru pada SD di Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan,
Propinsi Jawa Barat. Sumber data diperoleh dari instrumen penelitian yang dirancang secara khusus oleh
peneliti. Data tentang kepemimpinan guru, iklim organisasi kelas, dan perilaku belajar siswa diperoleh
melalui tiga instrumen dengan menggunakan angket skala sikap model Likert.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan
analisis korelasional. Sebelum melaksanakan analisis korelasional, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas
dan uji linearitas.
Tujuan melakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui dari masing-masing variabel bersifat normal.
Sedangkan uji linearitas untuk mengetahui apakah hubungan antara varibel bersifat linear yang
merupakan syarat untuk uji korelasi.
G. Hipotesis Statistik
1. H0 : ρy1 = 0
H1 : ρy1 > 0
2. H0 : ρy2 = 0
H1 : ρy2 > 0
3. H0 : ρy1.2 = 0
H1 : ρy1.2 > 0
[88] Masri Singarimbun, 1989.
[89] Morris Rosenberg, 1968.
[90] Winarno Surachmad, 1980, h. 139.
[91] Sudjana, 1982, hal. 161.
[92] Nasution, 1991, h. 123.
[93] Jerome S. Bruner, 1978.
Download