A. Pengertian Analisis Jabatan Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, Dalam Risdayani, 2017)). Menurut Flippo (Dalam Risdayani, 2017), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam. Analisa jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai infiormasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Dengan demikian analisa jabatan akan mencoba mengupas suatu jabatan, dengan memberi jawaban atas suatu pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan. Hasil dari analisa jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Tahapan Analisa Jabatan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan dan perencanaan 2. Tahap pengumpulan data 3. Tahap pengolahan data Berbagai pendekatan dapat dipergunakan untuk melakukan pengumpulan data suatu jabatan, dan apa yang bisa dipergunakan. Caranya adalah: 1. Kuisioner 2. Menuliskan cerita singkat (written narrative) 3. Pengamatan (observasi) 4. Wawancara (interview) (pendekatan yang paling sering dipergunakan) 5. Kombinasi Meski demikian harus disadari bahwa masing-masing teknik tersebut mempunyai kelemahan dan kebaikan sendiri-sendiri. Kelemahan teknik kuisioner dan written narrative terletak pada data yang diperoleh seringkali tidak lengkap, tidak teratur, dan tidak kompak. Tetapi kebaikannya adalah bisa dipergunakan sebagai latar belakang pengetahuan untuk melakukan Interview terhadap pemangku pemangku jabatan. Sedangkan metode ketiga dan keempat terutama memberikan data yang lebih lengkap, lebih teliti dan penggunaaan waktu yang lebih baik. Jika pelaksanaan tugas merupakan pekerjaan yang sederhana dan berulangulang maka teknik observasilah yang biasa dipergunakan. Karena banyak para analis jabatan yang menggunakan teknik wawancara (interview) sebagai metode pangumpulan data, maka beberapa sikap dasar dan teknik yang bisa dipergunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap dan akurat perlu diperhatikan. Sikap-sikap dan teknik-teknik tersebut bisa membantu para analis jabatan untuk mengurangi kecurigaan baik dari karyawan maupun pengawas yang sedang dianalisis jabatannya. Di antara berbagai sikap dan Teknik tersebut adalah: 1. Cobalah untuk memperkenalkan diri, sehingga para karyawan tahu siapa kita dan mengapa kita berada di tempat tersebut. 2. Tunjukkan minat yang sungguh-sunguh terhadap pekerja dan jabatan yang sedang dianalisa. Analisa Jabatan mempunyai banyak manfaat, antara lain: 1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan 2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang 3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru 4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan 5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi 6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja 7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja Daftar Pustaka Risdayani, Pandiagan. 2017. PERENCANAAN SDM DAN ANALISIS JABATAN DALAM SUATU ORGANISASI KHUSUSNYA ORGANISASI PENDIDIKAN. Makalah.