MEA DI MATA PERBANKAN Deden Y. Hidayat, SE. MM Bank Indonesia 14 Desember 2015 Empat hal yang menjadi karakter MEA Pasar dan basis produksi tunggal. (Kebebasan perpindahan barang, jasa, investasi, tenaga kerja, modal, integrasi sector prioritas, pangan, agrikultur dan kehutanan) Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif (kebijakan persaingan, perlindungan konsumen, hak kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, ecommerce Kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang merata (pengembangan UKM, inisitif untuk integrasi ASEAN Kawasan yang terintegrasi secara utuh ke dalam ekonomi global (pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal, memperkuat partisipasi dalam jaringan suplai global Realitas Bank-bank Asing tidak takut bersaing dengan bank swasta dan BUMN Indonesia. Sebab, salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah tingkat suku bunga kredit yang lebih murah, dibanding perbankan Indonesia bank-bank asing melalui program Kredit Tanpa Agunan (KTA) mulai menyasar konsumen menengah ke bawah, yang selama ini dilayani oleh BPR dan perbankan lokal dan nasional Indonesia Peran & Tantangan Perbankan Perbankan sebagai lembaga intermediasi diharapkan mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan suku bunga yang bersaing, apalagi di beberapa negara ASEAN memiliki suku bunga yang sangat rendah seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Saat ini suku bunga pinjaman di Indonesia masih di atas 10 persen, padahal negara tetangga sekitar 5-7 persen modal utama untuk menggerakkan industri adalah dengan diterapkannya penurunan suku bunga kredit pada pinjaman bank. Industri perlu insentif suku bunga pinjaman, untuk mengurangi beban industri supaya lebih berdaya saing menghadapi MEA Rekomendasi Hal terpenting yang harus dilakukan perbankan swasta dan BUMN adalah menurunkan tingkat suku bunga kredit perbankan nasional juga perlu membangun jaringan bisnis di luar negeri(terutama di kawasan ASEAN) sehingga frekuensi penggunaan produk dan layanan perbankan akan semakin tinggi Perlu penelusuran potensi market UMKM yang belum terlayani sekitar 43 jutaan, bisa dengan menyatukan rantai bisnis melalui perusahaan anak atau perusahaan terafiliasi dalam menyediakan one stop service bagi para nasabahnya. . menyiapkan jaringan kerja elektronik (termasuk produk dan layanan) sebagai alat pembayaran, sebagai upaya memperbaiki kualitas layanan dan globalisasi atas perkembangan teknologi Penutup MEA 2015 dengan segenap peluang dan tantangannya perlu mendapat perhatian perbankan nasional dalam menetapkan strateginya. perbankan Indonesia harus memiliki daya saing (competitive advantage) yang komparatif SELESAI Email : sekretariat@kadinbandung. org HP : 0818220723