PENINGKATAN MINAT WISATAWAN DI WISATA WENDIT MELALUI KONTEN PUBLIKASI Zulkarnaen Ali Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang, 65145 [email protected] Abstrak Objek wisata Wendit merupakan tempat wisata yang memiliki banyak potensi keindahan alam yang bisa dikembangkan menjadi sebuah keunggulan dibandingkan dengan wisata lain yang ada di Kabupaten Malang. Faktor inilah yang semestinya dilihat kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malang terutama pemerintah Desa Mangliawan yang menjadi pengelola wisata Wendit, untuk memaksimalkan potensi objek wisata Wendit dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti media sosial dan juga membuatkan perancangan konten publikasi objek wisata ini agar masyarakat dan wisatawan banyak mengenal keberadaan wisata Wendit dan minat untuk berkunjung semakin meningkat. Proses pembuatan desain konten dilakukan dengan mengacu pada teori Ilmu Komunikasi dan Ilmu estetika agar hasil bisa sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya perencanaan desain konten publikasi yang matang dan efektif, maka dalam pelaksanaannya tidak menghabiskan banyak biaya namun efisien dalam penyampaian informasi. Kata Kunci: objek wisata wendit, desain, publikasi Abstract Wendit tourism object is a tourist place that has a lot of potential natural beauty that can be developed into an advantage compared to other tours in Malang Regency. This factor should be seen again by the Malang Regency Regional Government. The government is the Mangliawan village which is the Wendit tourism manager, to maximize the potential of tourism objects. Wendit by utilizing information technology such as social media and also making designs. Wendit travel and interest to increase. Content creation design is carried out in accordance with the theory of Communication and Aesthetic Sciences so that results can be as expected. With a mature and effective publication content design plan, it does not require a lot of cost in its implementation but is efficient in delivering information. Keywords: wendit tourist attraction, design, publication 1. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir dunia pariwisata sudah menjadi sebuah industri yang berkembang untuk mendapatkan keuntungan dan peningkatan kesejahteraan. Perkembangan dunia pariwisata ditunjang dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, hal tersebut turut memberikan andil besar dalam perkembangan pariwisata dibanyak daerah di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, memungkinkan objek wisata dipromosikan dan ditampilkan di dalam suatu halaman situs internet dan media sosial sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh orang di seluruh dunia. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi dan 1 pengembangan objek wisata harus dikelola dengan tepat dan memperhatikan keunggulan yang dimiliki dari objek wisata itu sendiri. Dalam pengembangan objek wisata harus memenuhi beberapa kriteria pengembangan pariwisata, agar objek tersebut diminati pengunjung yaitu Something to see adalah objek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa dilihat atau dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata, dengan kata lain objek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di objek tersebut. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, dan nyaman berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau ikon dari daerah tersebut sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh (Yoeti, 1985). Melihat dari kriteria pengembangan pariwisata, sangat perlu diadakan pengembangan objek pariwisata salah satunya objek wisata yang ada di daerah Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yaitu wisata Wendit yang sedang mengalami penurunan minat wisatawan. Berdasarkan pengembangannya kondisi objek wisata Wendit sebenarnya sudah memenuhi kriteria pengembangan pariwisata, yaitu something to do sudah memenuhi fasilitas yang mendukung untuk kegiatan wisata sehingga wisatawan dapat merasakan perasaan senang. Dilihat dari kondisi sekarang ini objek wisata Wendit juga sudah memiliki fasilitas wisata yang ditawarkan seperti kolam-kolam pemandian, tempat makan, sarana kesehatan, sarana keamanan, toilet/tempat bilas, mushola. Sedangkan jika dilihat dari kriteria something to buy objek wisata Wendit juga terdapat fasilitas perbelanjaan toko-toko penjualan cinderamata khas/ikon daerah tersebut. Namun yang menjadi faktor utama menurunnya minat dan daya tarik wisatawan adalah karena pihak pengelola yang kurang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti halnya memanfaatkan media sosial Instagram atau Facebook untuk media promosi. Dengan membuat konten-konten publikasi yang menarik tentang wisata Wendit dan menampilkan panorama keindahan yang ada di dalam wisata Wendit yang kemudian dipublikasikan pada media sosial tersebut. Dalam membuat sebuah konten yang menarik maka perlu adanya sebuah konsep yang mampu mengangkat fitur-fitur ikonik dan ciri khas dari wisata Wendit. Konten yang berisikan fitur-fitur ikonik dapat dimuat dalam bentuk prototipe desain ataupun fotografi. Oleh karena itu penerapan Ilmu Komunikasi dan Estetika Desain dalam membuat konten sangat mempengaruhi keefektifan konten tersebut. Ilmu Komunikasi berarti pengetahuan dalam menciptakan kegiatan interaksi antar pemberi pesan dengan yang diberi pesan. Ilmu Komunikasi dalam perancangan sebuah desain sangatlah penting. Dalam ilmu komunikasi terdapat suatu strategi ketika 2 membuat suatu konten desain, yang mana hal tersebut dapat membantu desainer dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pesan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dari segi visual maupun kegunaannya. Strategi tersebut adalah STP atau kepanjangan dari segment, target, dan positioning. Ketiga hal tersebut harus dipahami seorang desainer jika ingin membuat suatu rancangan yang mampu mengkomunikasikan pesan atau informasi dengan baik. karena desain konten yang akan dibuat harus berdasarkan hasil pengamatan dari menetapkan segment, menentukan target, dan menempatkan positioning. Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Dalam estetika desain ada aspek-aspek desain yang harus dipahami yaitu prinsip dan unsur desain. Prinsip desain adalah suatu aturan yang digunakan untuk menggabungkan berbagai elemen desain ke dalam tata letak/layout yang baik agar tampak indah dipandang dan menarik. Dengan teori Ilmu Komunikasi dan Ilmu Estetika diatas maka pembuatan konten diharapkan bisa maksimal dari segi keindahan desain konten dan teknik publikasinya. Konten akan memiliki daya tarik yang baik jika memiliki nilai estetik. Publikasi konten akan efektif jika strategi STP diterapkan dengan baik. Sehingga konten desain mampu menarik kembali minat wisatawan untuk mengunjungi wisata Wendit. 2. METODE PENELITIAN Tahap peneilitan ini merupakan sebuah proses yang bisa dibilang sangat sederhana namun dalam pengaplikasiannya dibutuhkan suatu konsep yang benar-benar menarik, oleh karena itu tahap awal adalah mengamati apa saja keunggulan yang ada di wisata Wendit kemudian diolah menjadi bahan suatu konsep desain konten. setelah itu dibuatlah desain konten publikasi beserta desain prototipenya. Pembuatan sebuah perancangan desain konten publikasi diperlukan strategi-strategi perancangan agar mencapai target sasaran. Dalam ilmu komunikasi terdapat suatu strategi ketika membuat suatu konten desain, yaitu Strategi STP atau kepanjangan dari segment, target, dan positioning. Strategi tersebut dapat membantu perancang atau desainer dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pesan atau konten sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dari segi visual maupun kegunaannya. Menurut Kotler (1994) segment adalah suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Ada beberapa segment utama yang menjadi dasar pengelompokkan, yaitu usia, gaya hidup dan kepribadian. Target bisa diartikan tujuan atau sasaran, yang di maksud dengan target disini adalah targeting atau proses pemilahan atau penyeleksian produk sehingga produk bisa berada pada posisi yang terbaik untuk mencapai keberhasilan. Target dibagi menjadi 3 dua yaitu target market dan target audience. Target market adalah target yang dengan tujuan secara umum, sedangkan target audience adalah target yang dengan tujuan secara lebih spesifik. Target audience termasuk dalam target market, namun target market belum tentu menjadi target audience. Positioning adalah cara pandang seseorang terhadap suatu produk. Positioning dapat berupa pemikiran positif dan negatif. Positioning bukan hanya tentang penempatannya saja, tetapi juga terbentuknya mindset atau pola pikir dari seseorang. Selain mengetahui strategi untuk membuat perancangan desain konten diperlukan juga pemahaman tentang bagaimana membuat sebuah rancangan desain konten yang baik dan juga menarik dari segi visual. Untuk itu konten harus memenuhi unsur keindahan yang sesuai dengan persepsi orang yang melihat pada masanya atau yang sedang menjadi trend. Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Dalam estetika desain ada aspek-aspek desain yang harus dipahami yaitu prinsip dan unsur desain. Prinsip estetika merupakan hukum atau kaidah seni yang berfungsi sebagai sumber acuan dalam berkarya seni. Adapun prinsip estetika dalam desain diantaranya: 1) Kesatuan; Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar desain yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan membuat karya tersebut terlihat tercerai-berai atau berantakan yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan, jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan maka kesatuan tersebut telah tercapai. 2) Keseimbangan; Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek bagian kiri dan kanan terkesan sama beratnya. Ada dua pendekatan untuk menciptakan keseimbangan. Pertama dengan membagi sama berat kiri kanan atau atas bawah secara simetris atau setara, disebut keseimbangan formal. Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris, yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan namun terasa seimbang. 3) Kesebandingan/proporsi; Proporsi termasuk prinsip dasar desain untuk memperoleh keserasian sebuah karya, diperlukan perbandingan-perbandingan yang tepat untuk menghasilkan desain yang serasi. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Kesesuaian proporsi bisa dilihat melalui ukuran besar kecilnya unsur yang digunakan. 4) Irama; Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dan bentuk-bentuk unsurunsur rupa. Irama Pengulangan yaitu mengulangi unsur serupa dengan cara yang konsisten dan irama variasi yaitu perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen adalah kunci untuk menciptakan visual ritme. 4 5) Keselarasan; Keselarasan atau harmoni merupakan paduan antara unsur-unsur desain yang disusun dengan baik dan serasi. Jika unsur-unsur estetika dipadukan secara berdampingan maka akan timbul kombinasi yang indah dan timbul keserasian atau harmoni. Setelah memahami teori dan menentukan apa saja keunggulan yang akan ditampilkan barulah desain dibuat, diawali dengan pembuatan sketsa prototipe lalu membuat desain untuk konten dan juga menentukan layout atau feed saat dipublikasi di media sosial. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Fitur Ikonik Wisata Wendit Objek wisata di wisata Wendit merupakan objek wisata yang unik dan sangat beranekaragam, yaitu berupa objek wisata alam dan wisata buatan. Mulai dari kolam renang alami hingga kolam buatan dan juga wahana atau taman bermain serta bersantai. Dari banyaknya objek wisata yang dimiliki wisata Wendit ada beberapa objek wisata yang memiliki keunggulan, dan bisa menjadi daya tarik untuk ditampilkan dalam konten publikasi sebagai fitur-fitur ikonik wisata Wendit. Berikut adalah objekobjek wisata Wendit yang memiliki keunggulan dan daya tarik sebagai fitur-fitur dalam konten publikasi: 1) Gerbang Buto; Gerbang Buto adalah gerbang yang berbentuk kepala buto sebagai gerbang masuk ke area pemandian yang dulunya menjadi gerbang atau pintu masuk utama ke pemandian. Wisatawan bisa menjadikan gerbang ini untuk spot foto yang unik dan ikonik. 2) Sendang Widodaren; Sendang Widodaren adalah tempat mandi yang dianggap sakral dan suci bagi masyarakat suku Tengger, dan sering dijadikan tempat untuk acara ritual tahunan. Sumber air sendang ini dipercaya berasal dari pegunungan Bromo, Tengger, dan Semeru. Wisatawan yang ingin awet muda bisa mandi di kolam ini karena banyak masyarakat yang percaya bahwa air ini mengandung banyak khasiat. 3) Kolam Dewasa; Kolam dewasa yaitu kolam umum untuk wisatawan yang sudah bisa berenang atau sudah dewasa, karena dasar kolam yang dalam. Kolam ini biasa digunakan untuk renang dan bersantai diatas pelampung. Air kolam ini berasal dari sumber air yang alami sehingga airnya segar. Wisatawan juga bisa berfoto di dalam air karena airnya selalu jernih. 4) Kolam Perahu; Kolam perahu ini adalah kolam terluas, kolam ini dulunya adalah tempat untuk pemandian, namun sekarang ini hanya digunakan sebagai kolam untuk wahana perahu saja. Wisatawan bisa menikmati jernihnya air dan melihat ikan-ikan didalam air sambil bersantai diatas perahu. Harga untuk menyewa perahu sangat terjangkau, bisa menyewa perahu untuk berdua ataupun bersamasama. Selain bisa bermain perahu kolam ini juga bisa digunakan untuk memancing. 5) Kolam Waterboom; Kolam buatan ini adalah kolam bermain yang ada sejak direnovasi pada tahun 2006. Ada dua kolam waterboom yaitu waterboom kecil untuk anak-anak dan waterboom besar untuk orang dewasa. Dikolam ini 5 Wisatawan bisa menikmati guyuran air waterboom atau serunya permainan air lainnya. 6) Kolam Arus; Kolam Arus adalah kolam buatan yang bersebelahan dengan kolam dewasa. Kolam ini digunakan bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi bermain arus dengan menggunakan pelampung. 7) Kolam Spa; Kolam Spa adalah kolam yang biasa digunakan untuk bersantai dan menenangkan diri, karena kolam ini tertutup dari kolam-kolam lainnya. Wisatawan yang ingin merasakan tenangnya berenang bisa mencoba kolam ini, karena airnya juga jernih kolam ini juga bisa digunakan untuk foto di dalam air. 8) Memberi makan kera; Daya tarik yang khas dari wisata Wendit adalah memberi makan kera yang bebas berkeliaran diarea wisata Wendit. Kera ini sudah ada sejak jaman kerajaan dan sekarang sudah menjadi maskot dari wisata Wendit. Wisatawan bisa memberi makan kera yan berkeliaran. Beberapa objek wisata diatas adalah yang memiliki potensi untuk ditampilkan lebih banyak dalam konten publikasi guna menarik minat wisatawan. Masih banyak lagi objek wisata lain di wisata Wendit yang bisa ditampilkan dalam konten publikasi sebagai fitur-fitur penunjang. Tentu semuanya akan ditampilkan sebagai informasi tambahan setelah fitur-fitur ikonik dipublikasikan. 3.1 Prototipe Logo Membuat prototipe desain diawali dengan membuat logo branding sesuai yang sesuai dan mampu mewakili objek wisata Wendit. Saat membuat desain logo harus memperhatikan bentuk dan pemilihan warnanya sesuai dengan pengaplikasian dari prinsip-prinsip dan unsur-unsur desain, adapun prinsip-prinsip dari desain yaitu kesatuan, keseimbangan, kesebandingan/proporsi, irama dan keselarasan. Sedangkan dibuatnya bentuk berdasarkan unsur-unsur desain yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna dan tekstur. pada penggunaannya memang tidak semua harus dominan karena harus ada yang menjadi acuan seperti apa penggunaan unsur-unsurnya dari makna konsep yang sudah dibuat. Dibawah ini merupakan hasil logo yang sudah dibuat sesuai dengan konsep yang sudah dipikirkan. Gambar 1. Logo Wisata Wendit Logo wisata Wendit tersebut dibuat memiliki nilai kealamian wisata Wendit. Yang diwakili oleh warna hijau dan biru yang melambangkan alam hijau dari banyaknya pohon dan segarnya air yang biru dari banyaknya sumber mata air alami yang terus mengalir. Warna oren pada tulisan “Wisata” mewakili sebuah rasa ceria sesuai tujuan dari tempat wisata adalah menumbuhkan keceriaan dan rasa senang bagi para 6 pengunjungnya. Terdapat dua huruf “w” yang berbentuk dinamis dan seperti aliran air yang mewakili identitas dari Wisata Wendit yaitu menjadi singkatan dari kata “wisata” dan “Wendit”, dan berbentuk seperti aliran air karena wisata Wendit pada dasarnya adalah wisata yang memberikan layanan kolam renang dan wahana air lainnya. Logo ini bisa diaplikasikan diberbagai media, baik media cetak atau digital. Pada media cetak bisa berupa pin, mug, stiker, dan kaos. Sedangkan untuk media digital adalah sebagai gambar profil dari media sosial. 3.2. Desain Konten Publikasi Dalam merancang desain konten publikasi pertama adalah mengolah fitur-fitur ikonik yang sudah difoto. Dengan kata lain diedit atau diperbagus secara visualnya. Sesuai gaya atau color style yang sedang menjadi trend dikalangan para wisatawan yang suka berfoto. Dengan tujuan agar fitur ikonik tersebut bisa menjadi tempat pilihan para wisatawan untuk berfoto. Karena memiliki daya tarik yang banyak digemari untuk diposting di instagram atau istilahnya instagramable. Gambar 2. Pengolahan foto Fitur wisata Wendit Seperti contoh color style yang sedang menjadi trend sekarang yaitu color style till and yellow. Foto dengan color style tersebut memang sangat instagramable untuk digunakan pada konten publikasi. Gambar 3. Penholahan Desain Konten Publikasi Setelah foto diedit maka ditambahkan dengan desain yang sudah dibuat yaitu template desain yang bisa berisi tentang informasi dari fitur yang ditampilkan ataupun informasi lain seperti acara yang akan diadakan di wisata Wendit. Template desain ini bisa terus digunakan untuk informasi konten sesuai kebutuhan juga bisa suatu saat 7 diperbarui namun dengan tetap mencantumkan logo wisata Wendit agar strategi positioning bisa tercapai. 3.3. Layout Konten Publikasi Pada Instagram Tampilan layout untuk instagram dibuat semenarik mungkin dan tertata rapi. Hal tersebut adalah teknik saat memposting konten publikasi, bisa sesuai urutan konten yang memiliki kesamaan karakteristik ataupun bervariasi sesuai isi konten. Hal ini agar pembaca tidak sulit untuk melihat informasi yang ingin dicari dari keunggulan wisata Wendit. Dan tentu tujuan utama adalah menarik minat untuk berkunjung ke wisata Wendit jika informasi yang diberikan jelas dan efektif. Gambar 4. Pengolahan Desain Konten Publikasi Pada tampilan feed instagram ini bisa saja berubah-ubah sesuai tema atau konsep baru. Namun yang harus ditekankan adalah konsistensi dari desain isi konten yang harus tetap memiliki karakteristik sendiri agar lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. 4. KESIMPULAN Objek wisata Wendit merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang memiliki banyak keunggulan dan juga potensi untuk dilestarikan. Namun karena keterbatasan pemerintah daerah dalam mengelola wisata ini membuat wisata Wendit kurang diminati oleh wisatawan. Selain kurangnya perhatian dalam mengelola dan menurunnya jumlah wisatawan, wisata Wendit belum sama sekali dibuatkan media promosi untuk mengenalkan keindahan alam dan potensi objek wisatanya yang melimpah. Untuk itu perlu adanya pemanfaatan teknologi informasi seperti media sosial dan juga perancangan desain konten publikasi wisata Wendit agar Pantai Watukarung lebih dikenal masyarakat luas. Dalam perancangan desain konten publikasi ini digunakan strategi-strategi yang tepat agar pesan yang disampaikan mengena target sasaran. Strategi yang digunakan dalam perancangan desain konten publikasi untuk media sosial ini adalah strategi STP dalam Ilmu Komunikasi yaitu segment, target, dan positioning sebagai acuan membuat konten publikasinya dan juga teknik untuk mempublikasikan kontennya. Strategi tersebut dipilih karena mampu membantu untuk 8 menganalisa dan menyimpulkan bagaimana konsep yang tepat untuk membuat rancangan desain konten publikasi sesuai sasaran yang ingin dijangkau. Perancangan desain konten publikasi juga harus menggunakan Ilmu Estetika yaitu harus menerapkan prinsip estetika dalam sebuah desain saat mengolah unsur-unsur desain. Hal itu agar desain konten memiliki daya tarik dan nilai keindahan secara visual dan bisa dirasakan oleh banyak orang. Isi konten publikasi juga dibuat untuk menginformasikan fitur-fitur wisata Wendit secara tepat dan sesuai agar kepuasan wisatawan akan layanan objek wisata terpenuhi. Konten publikasi akan semakin efektif dalam meningkatkan minat wisatawan jika ditunjang dengan peran serta pengelola wisata Wendit. Dengan terus meningkatkan perawatan objek wisata yang ada dan memperbaiki objek wisata yang kondisinya kurang baik. DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1994. Dasar-dasar Pemasaran.Jakarta: Prenhallindo. Suyitno. 1990. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius. Yoeti, Oka A. 1985. Budaya Tradisional yang Nyaris Punah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan UU Tentang Kepariwisataan. www.budpar.go.id ( Sabtu, 06 April 2019). Pukul 20.00 9