1. Status gizi ibu hamil 3.1 ANC (Antenatal Care) 2.1 Pola makan 2.1.1 Pemilihan jenis bahan makanan 2.1.2 PMT 4. Riwayat Kehamilan 3. Status kesehatan 2. Asupan energi dan zat gizi 2.1.3 Mual dan muntah 3.2 Kelas ibu hamil 5. Tingkat pengetahuan 5.1 Akses informasi VARIABEL INDEKS MATRIKS Tujuan: Mengkaji status gizi ibu hamil dan faktor-faktoryang dapat menjadi penyebab dari masalah gizi di wilayah Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang No. Variabel Indikator 1. Status gizi ibu hamil IMT Kriteria Underweight Normal Overweight (Berisiko) Obesitas 1 Obesitas 2 Metode Nilai < 18,5 18,5-22,9 23,0-24,9 Sumber Pustaka Antropometri WHO (2000) Depkes RI (2009) Harris (2010) . 25,0-29,9 > 30 LiLA Nilai pengukuran LILA <23,5 cm termasuk berisiko mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) Penambahan berat badan yang direkomendasikan Kategori Penambahan IMT Berat Badan (Kg) Gizi 12,7-18 Kurang Normal 11,3-15,8 Gizi lebih 6,8-11,3 Obesitas 5-9 2. Asupan energi dan zat gizi Rata-rata asupan energi dan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak) setiap trimester Kebutuhan Energi TM 1 AKG TM 2 TM 3 + 180 kkal + 300 kkal + 300 kkal Kebutuhan Karbohidrat TM 1 AKG + 20 g TM 2 + 40 g TM 3 + 40 g Kebutuhan Protein TM 1 AKG + 20 g Single 24 hour recall Permenkes no 75 Tahun 2013 2.1 Pola makan TM 2 TM 3 + 20 g + 20 g Kebutuhan Lemak TM 1 AKG TM 2 TM 3 +6g + 10 g + 10 g *AKG di lampiran Jumlah konsumsi makanan utama yang dianjurkan adalah 3 kali Jumlah konsumsi makanan selingan yang dianjurkan adalah 2 kali atau porsi kecil. Porsi per hari yang dianjurkan Kategori Nasi/Pengganti 4-6 piring Lauk hewani 4-5 porsi (Ayam/daging/ikan) Lauk Nabati 2-4 potong (Tempe/tahu/kacang- sedang kacangan) Sayuran 2-3 mangkok Buah-buahan 3 porsi Komposisi makanan dalam setiap kali makan Kategori Berat Setara dengan Nasi/Pengganti 200 gram 1 gelas Lauk hewani 40 gram Ikan: 1/3 (Ayam/daging/ikan) ekor sedang Ayam: 1 potong sedang Daging: 2 potong kecil Lauk Nabati Tempe: Tempe: 2 (Tempe/tahu/kacang- 50 gram potong kacangan) Tahu: 100 sedang gram Tahu: 2 Kacangpotong kacangan: sedang 25 gram Kacangkacangan: 2 sendok makan Wawancara dengan kuesioner terstruktur Sulistiyoningsih (2011) . Sayuran 2.1.1 Pemilihan jenis bahan makanan 2.1.2 Mual muntah 100 gram 1 gelas/ 1 piring/1 mangkok (setelaah masak ditiriskan) Buah-buahan 100 gam 2½ potong sedang Pihak yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan Jenis bahan makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan - Sumber energi yaitu padi-padian atau serealia seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni, havermout, dan bihun. - Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu, dan keju; serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan berupa kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom. - Sumber lemak: minyak kelapa sawit, margarin, susu, ikan, telur, daging sapi daging ayam, kacang-kacangan, dan bijibijian. - Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buahbuahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk Keluhan selama kehamilan Frekuensi mual muntah perminggu RIngan Wawancara dengan kuesioner terstruktur Miyata (2010) Wawancara dengan kuesioner terstruktur King (2009) Anggraeny dan Ariestiningsih (2017) Kategori Ringan Sedang Berat 2.1.3 Pemberian makanan tambahan (PMT) 3 Status kesehatan 3.1 ANC Frekuensi (per minggu) < 6 kali 7-12 kali > 13 kali Pengaruh mual muntah terhadap nafsu makan Cara mengatasi keluhan Konsumsi PMT Jenis PMT Penyakit yang dialami selama kehamilan Frekuensi pemeriksaan kehamilan Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 8 kali selama kehamilan yaitu: - Satu (1) kali kunjungan pada trimester pertama - Dua (2) kali kunjungan pada trimester kedua - Lima (5) kali kunjungan pada trimester ketiga. Wawancara dengan kuesioner terstruktur Wawancara dengan kuesioner terstruktur Wawancara dengan kuesioner terstruktur WHO (2016) Konsumsi tablet TTD, dan multivitamin - Tablet TTD (Tablet merah) diminum 1 tablet setiap hari sejak awal kehamilan minimal selama 90 hari. - Multivitamin 3.2 Kelas ibu hamil Frekuensi konsumsi tablet Frekuensi kelas ibu hamil Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil. Kegiatan pada kelas ibu hamil Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil. Penyajian materi pada kelas ibu hamil yang harus disampaikan melalui beberapa pertemuan: 1. Perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan 2. Perawatan kehamilan 3. Persalinan 4. Perawatan nifas Wawancara dengan kuesioner terstruktur Depkes RI (2009) 5. Perawatan bayi 6. Mitos 7. Penyakit menular 8. Akte kelahiran Senam ibu hamil Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekkan. Durasi senam hamil 15 - 20 menit. 4 Riwayat kehamilan Riyawat kehamilan sebelumnya Masalah kesehatan kehamilan sebelumnya 5 Tingkat pengetahuan 6 Akses informasi Pengetahuan terkait frekuensi riwayat kehamilan Pengetahuan terkait gizi dan kesehatan seputar kehamilan Pengetahuan terkait inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif Sumber informasi terkait gizi selama kehamilan Wawancara dengan kuesioner terstruktur Wawancara dengan kuesioner terstruktur Wawancara dengan kuesioner terstruktur Daftar Pustaka Anggraeny, O. dan Ariestiningsih, A. D. 2017. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan Menyusui. Malang : UB Press Depkes RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Depkes RI, 2009 Harris AA. 2010. Practical advice for caring for women with eating disorders during the perinatal period. J Midwifery Womens Health, 55(6) : 579-586 King TL, Murphy PA. Evidence-based approaches to 17. managing nausea and vomiting in early pregnancy. J Midwifery Womens Health [series online] 2009 [cited 2012 Mei 28]; 54(6):430-44. Available from: URL: http://www. medscape.com/viewarticle/712662 Miyata, S.M.I. dan Proverawati, A., 2010. Nutrisi Janin & Ibu Hamil; Cara Membuat Otak Janin Cerdas. Yogyakarta, Nuha Medika. Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Jakarta Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Edisi Pertama. Yogyakarta, Graha Ilmu WHO Western Pasific Region I. The Asia-Pasific perspective: Redefining Obesity and its treatment. Health Communication Australia Pty Ltd; 2000. WHO. 2016. WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience