LAPORAN KIMIA DASAR ASIDI ALKALIMETRI Dosen Pengampu : Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi, S.S.T.Pi., M.P Dr.Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si Asisten Dosen : Akbar Disusun Oleh : Kelompok 1 Irvan Ryan Effendi (1713521004) Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Bukit Jimbaran 2017 Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar yang berjudul “Asidi Alkalimetri” ini dapat saya selesaikan. Laporan ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas. Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya laporan ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud unruk mewujudkan kesempurnaan laporan ini penulis sangat hargai. Bukit Jimbaran , November 2017 Penulis DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4 1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................................... 5 BAB II................................................................................................................................. 6 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6 2.1 Dasar Teori.......................................................................................................... 6 BAB III ............................................................................................................................... 8 METODOLOGI PRAKTIKUM ......................................................................................... 8 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum .................................................................................. 8 3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................... 8 3.2.1 Alat .................................................................................................................... 8 3.2.2 Bahan .............................................................................................................. 10 3.3 Prosedur Kerja .................................................................................................. 12 3.3.1 Asam Oksalat ................................................................................................. 12 3.3.2 Asam asetat ..................................................................................................... 12 3.4 Analisis Data ........................................................................................................... 12 BAB IV................................................................................................................................ 13 Hasil dan Perhitngan ......................................................................................................... 13 4.1 Hasil ........................................................................................................................ 13 4.1.1 Data pengamatan ........................................................................................... 13 4.1.2 Perhitungan .................................................................................................... 13 4.2 Pembahasan............................................................................................................. 16 BAB V .............................................................................................................................. 17 PENUTUP ........................................................................................................................ 17 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17 5.2 Saran ....................................................................................................................... 17 Daftar Pustaka ................................................................................................................... 18 LAMPIRAN...................................................................................................................... 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, hal ini ikut mendorong perkembangan ilmu kimia analisis. Terutama dalam hal metode analisis instrumental, dimana metode modern dengan peralatan canggih dapat digunakan sebagai metode alternatif pengganti metode konvensional. Dengan adanya kemajuan tersebut, suatu analisis yang membutuhkan waktu lama dan kurang praktis serta efesien dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat dengan hal memuaskan serta menjamin keamanan penggunaannya. Pemilihan metode merupakan masalah yang penting di dalam setiap analisa, karena metode yang akan dipilih itu merupakan pencerminan dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain tujuan analisis, macam bahan, jumlah bahan yang dianalisis, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan. Lamanya waktu yang diperlukan untuk analisis serta peralatan yang tersedia (Fatah dan Mursyidi, 1982: 2). Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standarditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidakdikenal.Asidimetri adalah titrasi terhadap larutan basa bebas dan larutan garam terhidrolisis dari asam lemah. Larutan standarnya adalah asam. Sedangkan alkalimetri adalah titrasi terhadap larutan asam bebas dan larutan garam terhidrolisis dari basa lemah. Larutan standarnya adalah basa (Chadijah,2012: 177). Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan percobaan titrasi asidimetri dan alkalimetri untuk mengetahui kadar natrium hikroksida (NaOH) dalam asam oksalat (C2H2O4) dan asam klorida (HCl). 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan asidi alkalimetri? 2) Berapa normalitas NaOH pada percobaan I dan II? 3) Berapa normalitas rata-rata NaOH? 4) Berapa kadar asam asetat pada percobaan I danII dalam g/100mL? 5) Berapa kadar rata-rata asam asetat dalam g/100mL? 1.3 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu mempelajari lebih dalam tentang asidi alkalimetri. 2. Mahasiswa mampu menerapkan teknik titrasi dengan tepat. 3. Mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan larutan baku primer dan sekunder. 4. Mahasiswa mampu menentukan normalitas larutan baku sekunder (NaOH) 5. Mahasiswa mampu menentukan kadar sampel (CH3 COOH) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Dasar teori dari titrasi asam basa atau biasa disebut dengan asidi alkalimetri adalah reaksi netralisasi yaitu reaksi antara ion H+ (H3O+) dari asam dengan OHdari basa yang akan membentuk air. Larutan standard adalah larutan yang mengandung reagensia dengan bobot di ketahui dalam suatu volume tertentu dalam suatu larutan. Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini disebabkan larutan ini telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan standar adalah tepat dan akurat). Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan bahwa suatu larutan telah diketahui konsentrasinya. Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang. Syarat senyawa yang dapat dijadikan standar primer: 1. Memiliki kemurnian 100%. 2. Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan (pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu sebelum ditimbang. 3. Mudah didapatkan (tersedia diaman-mana). 4. Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari kesalahan relative pada saat menimbang. Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki kesalahan yang kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu. (Tim Laboratorium) Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer. NaOH tidak dapat dipakai untuk standar primer disebabkan NaOH bersifat higroskopis oleh sebab itu maka NaOH harus dititrasi dahulu dengan KHP agar dapat dipakai sebagai standar primer. Begitu juga dengan H2SO4 dan HCl tidak bisa dipakai sebagai standar primer, supaya menjadi standar sekunder maka larutan ini dapat dititrasi dengan larutan standar primer. (Nahriazizah, 2015) contoh dari reaksi antara NaOH dan HCl sebagai berikut : HCl + NaOH Ha+ + Cl- + H2O Jadi dapat disimpulkan bahwa asidi alkalimetri adalah titrasi larutan basa dengan larutan asam, sedangkan alkalimetri adalah proses titrasi lrutan asam dengan larutan basa. (Nahriazizah, 2015) Indikator asam-basa pada umunya adalah senyawa – senyawa yang bersifat asambasa lemah dan di dalam larutan terjadi proses ionisasi yang seperti ini : Hin H+ + In- Apabila hanya salah satu dari bentuk berikut yang berwarna tertentu maka disebut indikator satu warna misalnya thymolphtalien (tak berwarna-biru) dan phenolphtalien (tidak berwarna-merah). Bila kedua bentuk ini memiliki warna yang berbeda maka dapat disebut dengan indikator dua warna seperti contohnya metil oranye (tidak berwarna-oranye) dan yang lainnya. Indikator yang dipilih dalam titrasi asam-basa harus dapat berubah warna pada titik ekivalen (banyaknya asam dan basa yang melepas H+ dan OH-).(Nahriazizah, 2015) BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Hari/tanggal : Rabu, 15 November 2017 Pukul : 10.30 – 12.10 WITA Tempat : Laboratorium Analitik, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang kami gunakan dalam praktikum yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut : No Gambar Nama Jumlah Kegunaan 4 Buah Untuk titrasi Alat 1 Elemeyer larutan. 2 Pipet volume 1 Buah Untuk mengambil larutan. 3 Buret 1 Buah Sebagai alat titrasi larutan. 4 Standar 1 Buah buret 5 Klem Sebagai pegangan buret. 1 Buah buret Untuk mengatur tetesan. 6 Ball filler 1 Buah Untuk menghisap larutan. 7 Tisu 1 Kotak Untuk membersihkan peralatan. 8 Alat tulis 1 Set Untuk mencatat hasil. 3.2.2 Bahan Bahan yang kami gunakan dalam praktikum yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut : N Gambar Nama o Bahan 1 Asam oksalat Jumlah Kegunaa n 10 ml Sebagai bahan percobaan . 2 NaOH Secukupny Sebagai a bahan percobaan . 3 Asam asetat 10 ml Sebagai bahan percobaan . 4 Phenophtalie 2-3 tetes / Sebagai n percobaan indikator percobaan . 3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Asam Oksalat 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Mengambil larutan baku primer asam oksalat menggunakan pipet volume dan diletakan pada erlenmeyer. 3. Menambahkan 2-3 tetes indikator phenolphtalien. 4. Dititrasi dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi ungu muda. 5. Mencatat volume NaOH yang digunakan. 6. Meulangi cara kerja diatas sekali lagi. 3.3.2 Asam asetat 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Mengambil larutan baku skunder asam asetat menggunakan pipet volume dan diletakan pada erlenmeyer. 3. Menambahkan 2-3 tetes indikator phenolphtalien. 4. Dititrasi dengan larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. 5. Mencatat volume NaOH yang digunakan. 6. Diulangi cara kerja diatas sekali lagi. 3.4 Analisis Data a. Mol ekuivalen asam = Mol ekuivalen basa b. V.M.n asam = V.M.n basa c. N.V asam = N.V basa d. N asam (1) + N asam (2) 2 BAB IV HASIL DAN PERHITNGAN 4.1 Hasil 4.1.1 Data pengamatan a. Menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat (𝐇𝟐 𝐂𝟐 𝐎𝟒 𝟐𝐇𝟐 𝐎) Berat asam oksalat : 6,347 gram Volume asam oksalat : 10 mL b. Menentukan normalitas larutan baku sekunder (NaOH) Indikator yang digunakan : phenolphthalein (PP) Perubahan warna yang terjadi : ungu muda Tabel hasil pengamatan : Percobaan Volume H2 C2 O4 2H2 O Volume NaOH I 10 mL 0,8 mL II 10 mL 10,0 mL c. Menentukan kadar sampel (𝐂𝐇𝟑 COOH) Indikator yang digunakan : phenolphthalein (PP) Perubahan warna yang terjadi : pink muda Tabel hasil pengamatan : Percobaan Volume CH3 COOH Volume NaOH I 10 mL 9,5 mL II 10 mL 10,0 mL 4.1.2 Perhitungan 1. Normalitas larutan baku sekunder Diketahui : V asam Oksalat = 10 ml N asam Oksalat = 0,1 N V NaOH (1) = 9,8 ml V NaOH (2) = 10 ml Ditanya : a. Normalitas NaOH pada percobaan 1 dan 2 b. Normalitas rata-rata NaOH a. Normalitas NaOH (1) V asam Oksalat x N asam Oksalat = V NaOH x N NaOH 10 x 0,1 = 9,8 x N NaOH N NaOH = 10 x 0,1 = 0,1020 N 9,8 Normalitas NaOH (2) V asam Oksalat x N asam Oksalat = V NaOH x N NaOH 10 x 0,1 = 10 N NaOH N NaOH = 10 x 0,1 = 0,1 N 10 b. Normalitas rata – rata NaOH N NaOH (1) + N NaOH (2) = 0,1020 + 0,1 = 0,2020 = 0,101 N 2 2 2 2. Penentuan kadar sampel Diketahui : V asam Asetat = 10 ml NaOH = 0,101 N E asam asetat = 1 V NaOH (1) = 9,5 ml V NaOH (2) = 10 ml BM asam asetat = 60 gram/mol Ditanya : a. Kadar asam oksalat pada percobaan 1 dan 2 dalam g/100ml b. Kadar rata – rata oksalat dalam g/100ml a. Kadar oksalat (01) V asam oksalat x N asam oksalat = V NaOH x N NaOH 10 ml x N asam oksalat = 9,5 x 0,101 N asam Oksalat = 9,5 x 0,101 = 0,0959 N 10 0,0959 grek/L x 1 = 0,0959 mol/L 0,0959 mol/L x 60 gram/mol = 5,754 gram/L = 5,754 gram/L 10 ml = 0,5754 gram/100 ml b. Kadar oksalat (02) V asam oksalat x N asam oksalat 10 ml x N asam oksalat N asam Oksalat 0,101 grek/L x 1 0,101 mol/L x 60 gram/mol = V NaOH x N NaOH = 10 x 0,101 = 10 x 0,101 = 0,101 N 10 = 0,101 mol/L = 0,606 gram/L = 0,606 gram/L 10 ml = 0,606 gram/100 ml c. Kadar rata – rata asam asetat = Kadar asam asetat (1) + Kadar asam asetat (2) 2 = 0,5754 gram/100 ml + 0,606 gram/100 ml 2 = 0,318 gram/100 ml 4.2 Pembahasan Pada reaksi pertama antara asam oksalat dengan NaOH terjadi perubahan antara warna larutan dari yang awalnya tidak berwarna menjadi berwarna ungu muda, hal ini dikarenakan sebelum proses titrasi telah ditambahkan terlebih dahulu beberapa tetes indikator berupa phenolpthalin, titik ekivalen pada kedua percobaan asam oksalat terjadi setelah penambahan 9,8 hingga 10,00 NaOH, maka dari reaksi tersebut diapatkan normalitas NaOH (01) sebesar 0,1020 N dan normalitas NaOH (2) sebesar 0,1 N dan kemudian di perhitungkan normalitas rata – rata NaOH adalah sebesar 0,101 N. Pada reaksi kedua antara asam asetat dengan NaOH terjadi perubahan antara warna larutan dari yang awalnya tidak berwarna menjadi berwarna merah muda, hal ini dikarenakan sebelum proses titrasi telah ditambahkan dengan beberapa tetes indikator yang berupa phenolpthalin, titik ekivalen pada kedua percobaan asam oksalat terjadi setelah penambahan 9,5 hingga 10,00 NaOH, maka dari reaksi tersebut didapat kadar asam oksalat (01) sebesar 5,754 gram/100ml dan kadar asam oksalat (02) sebesar 0,6060 gram/100ml kemudian perhitungkan kadar rata-rata asam asetat sebesar 0,318 gram/100 ml. Kita harus bisa bekerja sama dengan baik di dalam laboratorium, serta saat melakukan proses titrasi harus secara perlahan dan teliti agar larutan dapat berubah secara bertahap dan tidak melewati titik ekivalen. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum yang telah kami laksanakan tentang materi asidi alkalimetri adalah sebagai berikut : 1. Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat mengetahui bahwa asidi alkalimetri merupakan reaksi netralisasi dari larutan asam basa, yang nantinya akan mencapai titik ekivalen dimana konsentrasi asam setara atau sama dengan konsentrasi basa. 2. Setelah praktikum terlaksana kami dapat lebih memahami dan mengerti cara pembuatan suatu larutan serta bagaimana cara menggunakan alat-alat yang ada didalam laboratorium juga kegunaan dari alat-alat yang kami gunakan. 3. Dari praktikum yang telah kami lakukan, ditemukan hasil dari nilai atau kadar molaritas yang termasuk juga di dalamnya kadar rata-rata dari larutan yang telah kami buat. Pada larutan pertama kami asam oksalat mendapatkan normalitas rata – rata NaOH adalah 0,101 N sedangkan untuk kadar rata-rata asam asetat sebesar 0,318 gram/100 ml . 5.2 Saran Saran penulis adalah agar lebih berhati – hati lagi dalam penggunaan alat – alat yang ada di laboratorium dan lebih bersabar juga teliti dalam melakukan penitrasian karena akan sangat berpengaruh pada hasil akhir titrasi. DAFTAR PUSTAKA Tim Laboratorium Kimia Dasar Layanan. 2016. Kimia Dasar 1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana. Bukit. Jimbaran. Bali. Laporan Praktikum Asidimetri. 2015. Nahriazizah LAMPIRAN