PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU BATUBARA ADARO SARI Karbon berpori atau yang lebih dikenal dengan nama karbon aktif digunakan secara Iuas sebagai adsorben dalam proses industri untuk menghilangkan sejumlah pengotor, terutama yang berhubungan dengan zat warna, pengolahan limbah, pemurnian air, obat-obatan dan lain-lain. Kajian tentang karbon aktif telah banyak dilakukan. Tetapi kajian mengenai pembuatan karbon aktif yang dilakukan dengan larutan pengaktifasi NaOH masih sangat terbatas. Bahan baku utama karbon aktif dapat dibuat dari semua bahan organik yang memiliki kandungan karbon tinggi, kayu, gambut, tulang, limbah dari tumbuh-tumbuhan (kulit kacang, bubuk gergaji) dan batubara. Pemilihan batubara dalam penelitian ini sebagai bahan baku karbon aktif karena cadangan batubara di Indonesia melimpah, murah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, pemanfaatan batubara dapat meningkatkan industri dan pertambangan batubara di Indonesia. Pengamatan waktu perendaman batubara dengan pengaktif kimia NaOH dengan konsentrasi NaOH 2,5% (w/v), 5% (w/v) dan 7,5% (w/v) dalam variasi waktu perendaman masing-masing selama 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Proses yang dilakukan meliputi proses karbonisasi pada suhu 600 oC selama 1 jam dan proses aktivasi pada suhu 900 oC selama 2 jam. Bilangan iodine menunjukan kemampuan daya serap karbon aktif terhadap zat atau partikulat pengotor anorganik difase cair, yaitu kemampuan per gram karbon aktif dalam menyerap mg iodium. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, dengan melakukan perendaman selama 2 jam, 4 jam dan 6 jam dengan konsentrasi NaOH 2,5% (w/v), 5% (w/v) dan 7,5% (w/v) bilangan iodine yang dihasilkan bertambah dari bilangan iodine bahan baku awal. Akan tetapi semakin lama waktu perendaman dan semakin besar konsentrasi NaOH bilangan iodine yang dihasilkan berkurang. Waktu perendaman dan penambahan konsentrasi NaOH yang paling baik yaitu perendaman selama 2 jam pada penambahan konsentrasi NaOH 2,5% (w/v) bilangan iodine yang dihasilkan tinggi adalah 478 mg iodium/g karbon aktif. Apabila dibandingkan dengan bilangan iodine yang dihasilkan dari bahan baku dan kondisi proses yang sama tanpa penambahan konsentrasi NaOH didapat 243 mg iodium/g karbon aktif menunjukan kenaikan bilangan iodine yang cukup signifikan.