PERTEMUAN KE-10 IR. HADI SOEHARDJONO, MTP Pertanian terpadu yang mengacu pada konsep akuaponik PERTANIAN SISTEM PERTANIAN PERTANIAN TERPADU AKUAPONIK Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa secara terpadu. Diharapkan kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang petani berupa pangan, sandang dan papan akan tercukupi dengan sistem pertanian ini. Atau dapat juga di artikan bahwa Sistem pertanian terpadu merupakan satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. Pertanian pada hakekatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang. Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien. Bagaimana cara kerja pertanian terpadu ? Produksi dalam pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi yang terdapat dalam pertanian sehingga dapat dipanen secara seimbang dan berkesinambungan. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan yang terdiri atas minimal produksi tanaman dan peternakan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti dimanfaatkan oleh komponen lainnya. Di samping itu akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai. Apa Kelebihan pertanian terpadu ? meningkatkan keuntungan ekonomis termasuk hasil ternaknya meningkatkan hasil tanaman perkebunan tersedianya tanaman peneduh bagi ternak sehingga dapat mengurangi stress karena panas meningkatkan kesuburan tanah melalui proses kembaliya air seni dan feces ke dalam tanah, meningkatkan kualitas pakan ternak, membatasi pertumbuhan gulma, mengurangi penggunaan herbisida, Apa saja model pertanian terpadu ? Sistem pertanian terpadu konvensional Tumpang sari antara peternakan ayam dan balong ikan dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Tumpang sari antara tanaman palawija dan peternakan dimana sisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan ternak kambing atau sapi dan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. Sistem pertanian terpadu modern memadukan pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada dalam sistem. Petani bisa menanam padi, jagung, palawija dan hasil pertanian lainnya. Selain itu petani juga beternak sapi, kambing, Sistem Pertanian ayam atau hewan ternak lainnya. Hasil yang bisa diperoleh petani dari pertanian adalah hasil Terpadu Modern utama seperti beras, jagung, kedele, dll. Hasil sampingnya adalah limbah pertanian yang berupa jerami padi, dedak, bekatul, jerami jagung. Limbah pertanian tersebut bisa digunakan sebagai pakan ternak yang memiliki nutrisi yang tinggi dan tahan lama. Caranya adalah mencampur limbah pertanian dengan mikroorganisme dekomposisi dan ditambah urea plus tetes. Hasilnya adalah pakan ternak yang bergizi dan mampu tahan hingga 1 tahun lamanya. Tumpang sari Suitable Farming Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dala m lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur. Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya. Apa saja model-model akuaponik? 1. Model akuaponik tunggal DFT (Deep Flow Technique) bekerja dengan mengalirkan air dari kolam terpal bagian bawah menuju ke pipa tanam sayuran yang ada di bagian atasnya. Selanjutnya air kembali mengalir ke kolam terpal. Aliran air bisa dibantu dengan pompa air atau sejenisnya. 2. Model akuaponik aliran atas Model ini bekerja dengan mengalirkan air dari kolam ke pipa yang terhubung di setiap pot. Pipa tersebut dilubangi tepat di atas pot dan air akan mengucur. Pengucuran dilakukan secara terus menerus selama minimal delapan jam. Air yang mengalir dari lubang pipa akan langsung keluar menuju bak penampungan 3. Model akuaponik pasang surut bekerja dengan mengalirkan air dari kolam ke bak penampung di bibir kolam. Melalui pipa yang terhubung dengan pot tanaman, air akan dialirkan dari bawah sampai media tanam terendam. Lama pengaliran dilakukan sekitar 5 menit dan air akan surut lalu mengalir melalui pipa ke bak pembuangan ke kolam ikan. 4. Model akuaponik bertingkat Model ini bekerja dengan mengalirkan air dari kolam terbawah menuju ke rak sayuran teratas. Air akan menggenangi pipa sedalam 4-5 cm. Kemudian air mengalir ke kolam terpal di tengah dan air dialirkan ke setiap pot di sekeliling kolam. Pada setiap pot terdapat satu lubang air. Selanjutnya air akan kembali ke kolam terbawah. Akuaponik (Hidroponik) Listrik Biogas Digester Biogas Metana terimakasih