No 1 Latar Belakang Protokol pengobatan efektif berdasarkan penelitian untuk delirium setelah operasi jantung masih kurang, diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi faktorfaktor risiko untuk intervensi preventif. Selain itu, pengetahuan tentang faktor-faktor risiko ini bisa meningkatkan validitas studi etiologi di mana perlu dilakukan penyetaraan untuk variabel perancu. Tujuan Mengidentifi kasi faktorfaktor risiko untuk delirium setelah operasi jantung dan untuk menilai bukti yang mendukung hubungan tersebut secara sistematis. 2 Penurunan kognitif pasca operasi (POCD) adalah fenomena neurologis yang diketahui setelah operasi besar. Paling sering terlihat pada pasien usia lanjut, dan memiliki hubungan langsung dengan peningkatan morbiditas jangka panjang dan penurunan kualitas hidup. Kejadian tersebut yang terjadi setelah operasi aneurisma abdomen dan toraks dan endovaskular masih belum bisa ditemukan kejelasannya. Menyusun bukti yang tersedia untuk POCD setelah operasi aorta abdominal dan thoracic, dan untuk mengidentifik asi kontroversi berkelanjutan yang kemudian menjadi bahan penelitian masa depan. Hasil Total 1462 referensi disaring dan 34 dimasukkan dalam ulasan ini, 16 di antaranya (47%) dinilai berkualitas tinggi. Tingkat bukti yang kuat untuk hubungan dengan terjadinya delirium pasca operasi ditemukan untuk usia, kondisi kejiwaan sebelumnya, penyakit serebrovaskular, kognitif yang sudah terganggu sebelumnya, jenis operasi, transfusi produk darah perioperatif, pemberian risperidon, atrial fibrilasi pasca operasi dan waktu ventilasi mekanis. Saturasi oksigen pasca operasi dan insufisiensi ginjal didukung oleh tingkat bukti yang menegah, dan tidak ada bukti bahwa jenis kelamin, pendidikan, durasi CPB, riwayat penyakit jantung sebelumnya atau gagal jantung adalah faktor risiko. Lima studi observasi diidentifikasi dari pencarian literatur. Variasi dalam metode studi, bahan tes kognitif dan ambang batas yang ditetapkan oleh koordinator penelitian tidak memungkinkan untuk hasil yang dikumpulkan. Dalam studi-studi yang menemukan bukti penurunan, risiko dikaitkan dengan usia di atas 65 tahun, adanya delirium pasca operasi dan mekin menurunnya waktu pendidikan. Simpulan Dari banyak faktor risiko potensial untuk delirium setelah operasi jantung, hanya 11 yang memiliki tingkat bukti kuat atau sedang. Faktor-faktor risiko ini harus dipertimbangkan ketika merancang strategi pencegahan delirium di masa mendatang atau ketika mengontrol untuk perancu dalam studi etiologi mendatang. Pustaka Gosselt AN, Slooter AJ, Boere PR, Zaal IJ. Risk factors for delirium after onpump cardiac surgery: a systematic review. Crit Care. 2015;19:346. Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa POCD dapat memengaruhi pasien yang mengikuti pembedahan aorta mayor, non-kardiotoraks, serta operasi kardiotoraks. Penelitian di masa depan seharusnya fokus pada penggunaan bahan tes kognitif berulang yang valid dan ambang batas untuk POCD yang sejenis untuk memungkinkan terjadinya analisis yang dikumpulkan dan kesimpulan yang lebih kuat. Diperlukan studi yang lebih besar dan berdaya memadai untuk mengevaluasi kembali efek operasi aneurisma aorta pada fungsi kognitif pasca operasi. Benson RA, Ozdemir BA, Matthews D, Loftus IM. A systematic review of postoperative cognitive decline following open and endovascular aortic aneurysm surgery. Ann R Coll Surg Engl. 2017;99:97– 100. 3 Pasien yang menjalani operasi sering mengalami gangguan neuropsikologis, termasuk penurunan kognitif atau kerusakan memori, dan prosedur klinis rutin seperti ventilasi mekanik (MV) dapat memengaruhi hasil otak fase akut. Menyelidiki efek MV berkepanjang an disfungsi pada memori pasca operasi pada tikus bedah. Kelompok MV 6 jam menunjukkan peningkatan sel imunopositif CD11b, degenerasi sinaps, pelepasan sitokrom, penaikan caspase-3 dan aktivasi PARP-1 setelah operasi, serta penurunan waktu pembekuan setelah operasi. Di 6 jam dan 1 hari pasca-MV, MV 6 jam meningkatkan aktivasi NF-B dan tingkat IL-1β sistemik dan hippocampal, IL-6 dan TNFα setelah operasi. MV yang berkepanjangan setelah operasi semakin memperburuk penurunan kognitif yang mungkin berasal dari peningkatan regulasi hippocampal IL-1β, IL-6 dan TNFα, sebagian melalui aktivasi gliocytes di hippocampus tikus bedah. Chen C, Zhang Z, Chen T, Peng M, Xu X, Wang Y. Prolonged mechanical ventilation–induced neuroinflammation affects postoperative memory dysfunction in surgical mice. Crit Care. 2015;19:159.