PENENTUAN HARGA TRANSFER DISUSUN OLEH : 1. EXWIN TIARA 2. RANI FEBYANTI 3. VINDA ERLINA (AK/17/1949) (AK/17/1950) (AK/17/1951) Pengertian Harga Transfer LUAS Penentuan harga barang atau jasa yang ditransfer kepada antar pusat pertanggung-jawaban dalam satu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya SEMPIT harga perpindahan barang antara dua pusat laba atau lebih. Tujuan harga transfer 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola. Metode Penentuan Harga Transfer a) Metode Variable Cost Adalah penetapan harga transfer yang sama dengan biaya variabel unit penjualan, Standard + Laba. Hal ini dilakukan apabila penjual mempunyai kapasitas yang berlebihan. Tujuan utamanya adalah untuk memuaskan permintaan internal karena harganya cukup rendah. Metode Penentuan Harga Transfer b) Metode Full Cost Adalah penetapan harga transfer berdasarkan pembebanan penuh dan yang paling umum digunakan karena dapat dipahami dengan baik dan informasinya siap tersedia pada catatan akuntansi. Kelemahannya adalah termasuk biaya-biaya tetap yang berpengaruh terhadap keputusan jangka pendek. Metode Penentuan Harga Transfer c) Metode Market Price Adalah penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar, dan metode ini paling disukai. Keunggulannya bahwa harga transfernya cukup obyektif. Kelemahannya bahwa harga pasar produk/jasa tertentu tidak tersedia. Metode Penentuan Harga Transfer d) Metode Negotiated Price Adalah penetapan harga transfer berdasarkan negosiasi antara 2 (dua) pusat pertanggungjawaban. Metode ini dilakukan jika terdapat suatu pertentangan yang cukup signifikan diantara keduanya sehingga dicapai kesepakatan arbitrasenya. tersebut. harga oleh kedua Keterbatasannya belah adalah pihak, sehingga mengurangi tidak otonomi perlu unit-unit Metode yang dapat digunakan untuk menentukan harga transfer (transfer pricing) yang wajar yang dilakukan oleh perusahaan multinasional yang melakukan transfer pricing, yaitu: Metode perbandingan harga (Comparable Uncontrolled Price/CUP) Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM) Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method) Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM) Metode perbandingan harga (Comparable Uncontrolled Price/CUP) Metode ini membandingkan harga transaksi dari pihak yang ada hubungan istimewa tersebut dengan harga transaksi barang sejenis dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa (pembanding independen), baik itu internal CUP maupun eksternal CUP. CONTOH PENERAPAN: PT ABC menyerahkan penjualan barang X kepada afiliasinya PT Y dengan harga franko tujuan Rp10.000.000. Di saat yang sama PT ABC juga menjual barang X kepada pihak ketiga PT KLM dengan harga franko pabrik Rp10.000.000 dan biaya pengangkutan dan asuransi Rp500.000. Dengan metode CUP harga jual wajar barang X dari PT ABC kepada PT Y adalah Rp10.000.000 + Rp500.000 = Rp10.500.000. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM) Metode ini digunakan dalam hal Wajib Pajak bergerak dalam bidang usaha perdagangan, di mana produk yang telah dibeli dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijual kembali (resale) kepada pihak lainnya (yang tidak mempunyai hubungan istimewa). Harga yang terjadi pada penjualan kembali tersebut dikurangi dengan laba kotor (mark up) wajar sehingga diperoleh harga beli wajar dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa CONTOH PENERAPAN: PT A menyerahkan barang kepada afiliasinya PT B dengan harga Rp10.000.000. PT B kemudian menyerahkan barang tersebut kepada pihak ketiga PT C (independen) dengan harga Rp20.000.000. Diketahui ternyata ada transaksi antara pihak independen, yaitu PT Z yang juga menyerahkan produk yang sejenis kepada PT Y dengan kenaikan harga jual (mark up) 20%. Dengan demikian, harga jual yang wajar dari PT A kepada PT B adalah Rp20.000.000 - (20% x Rp20.000.000) = Rp16.000.000. Jadi, harga jual PT A terlalu rendah dari yang seharusnya karena ada transfer pricing. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method) Metode ini dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan lain dari transaksi sebanding dengan pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa. Umumnya digunakan pada usaha pabrikasi. CONTOH PENERAPAN: PT A memproduksi barang dengan biaya Rp500.000 dan menyerahkan barang tersebut kepada afiliasinya PT B dengan harga Rp900.000. PT Y juga memproduksi produk sejenis dengan biaya sebesar Rp600.000 dan menjualnya kepada PT Z (tidak ada hubungan istimewa) dengan harga Rp.900.000. Dari penjualan PT Y terlihat bahwa persentase laba kotor dari biaya adalah sebesar 30 : 60 = 50 . Dengan cost−plus method,dapat diketahui bahwa harga wajar penjualan PT A ke PT B adalah Rp500.000+(50 x Rp500.000) = Rp750.000. Jadi, bisa dianggap bahwa harga beli PT B lebih mahal dari yang seharusnya dan dapat dikoreksi biayanya oleh kantor pajak. Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM) Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi laba gabungan atas transaksi afiliasi yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa tersebut dengan menggunakan dasar yang dapat diterima secara ekonomi yang memberikan perkiraan pembagian laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari kesepakatan antar pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa, dengan menggunakan Metode Kontribusi (Contribution Profit Split Method) atau Metode Sisa Pembagian Laba (Residual Profit Split Method). Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM) Metode ini dilakukan dengan membandingkan persentase laba bersih operasi terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa lainnya. CONTOH PENERAPAN: Hambatan Dalam Memperoleh Sumber Daya Pada Kebijakan Harga Transfer Pasar yang terbatas Memilih dan Menentukan Harga Transfer yang benar Tunjuan Dan Prinsip Harga Tranfer Kelebihan dan kekurangan kapasitas industri Karakteristik harga transfer Mekanisme Penyelesaian Konflik Aspek Internasional Harga Transfer Konsep harga transfer Praktik Harga Transfer PASAR YANG TERBATAS Pasar Bagi Pusat Laba Penjual Atau Pembeli Sangat Terbatas, Dengan Alasan : Kapasitas internal membatasi pengembangan penjualan internal. Perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdiferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. Jika perusahaan telah melakukan investasi yang sangat besar, maka cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya varaibel perusahaan, dan ini jarang terjadi KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KAPASITAS INDUSTRI Hal Ini Akan Terjadi : • Beberapa perusahaan memberikan wewenang pusat laba pembelian atau penjualan untuk menyerahkan keputusan memperoleh sumber daya pada seseorang atau Komite. • Jika terjadi pertentangan antara pusat laba pembelian dengan penjualan maka yang dipilih adalah berurusan dengan pihak luar karena mereka memberikan layanan yang terbaik. • Jika ada hambatan perolehan sumber daya, maka harga pasar adalah harga transfer yang paling baik atau cara lain yang lebih kompetitif. • Dalam penentuan harga transfer unsur-unsur iklan, pendanaan dan lainnya yang tidak dikeluarkan oleh penjual tidak diperhitungkan ASPEK INTERNASIONAL HARGA TRANSFER Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. KONSEP HARGA TRANSFER “Karena manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh, maka setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba, selalu diperhitungkan di dalamnya unsur laba.” KARAKTERISTIK HARGA TRANSFER Jika Antar Pusat Laba Dalam Suatu Perusahaan Membeli Dan Menjual Barang, Ada Dua Macam Keputusan Yang Harus Di Buat : ♣ Keputusan pemilihan sumber. Keputusan pertama yang harus dibuat Karena manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh, maka setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba, selalu diperhitungkan di dalamnya unsur laba adalah penentuan dimana produk harus diproduksi, yaitu diproduksi di dalam perusahaan atau dibeli dari pemasok luar. Keputusan ini disebut dengan istilah lain sourcing decision. KARAKTERISTIK HARGA TRANSFER Jika Antar Pusat Laba Dalam Suatu Perusahaan Membeli Dan Menjual Barang, Ada Dua Macam Keputusan Yang Harus Di Buat : ♣ Keputusan penentuan harga transfer. Jika produk diproduksi di dalam perusahaan, keputusan berikutnya yang harus dibuat adalah pada harga transfer berapa produk tersebut ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli. Keputusan ini dikenal dengan istilah lain transfer pricing decision. MEMILIH DAN MENENTUKAN HARGA TRANSFER YANG BENAR Harus mempertimbangkan 3 (tiga) faktor yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah akan melakukan transfer-transfer internal atau tidak, yaitu : 1. Apakah terdapat pemasok dari luar? 2. Apakah biaya variabel penjual lebih kecil dari pada harga pasar? 3. Apakah unit penjual beroperasi pada kapasitas penuh? TUNJUAN DAN PRINSIP HARGA TRANFER TUJUAN HARGA TRANSFER : Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha dalam penentuan transfer yang optimum antara pendapatan dan biaya. Menghasilkan keputusan yang selaras (goal congruence), karena system yang digunakan untuk kepuutusan dapat meningkatkan laba usaha yang akan meningkatkan laba perusahaan. Membantu pengukuran kinerja ekonomi unit usaha. Sistem yang mudah dimengerti dan dikelola. TUNJUAN DAN PRINSIP HARGA TRANFER PRINSIP HARGA TRANFER Harga transfer sebaiknya sama dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke pasar atau dibeli dari pemasok. Prinsip ini sulit ekonomi klasik harga jual = biaya marginal, karena labanya optimum (tetapi tidak realistis bagi harga transfer). Oleh sebab itu ada kebijakan dalam penentuan harga transfer dimulai dari yang sederhana sampai dengan yang ideal, atau mudah. MEKANISME PENYELESAIAN KONFLIK Bila terjadi konflik antara unit penjual (produksi) dan unit pemakai (pembeli), dilakukan dengan membentuk Komite Harga Transfer yang paling ekstrim, yang memiliki 3 (tiga) tanggung jawab : 1. Menyelesaikan arbitrasi harga transfer. 2. Meninjau alternatif perolehan sumber daya (jika ada). 3. Mengubah peraturan harga transfer jika diperlukan. MEKANISME PENYELESAIAN KONFLIK Cara-cara untuk menyelesaikan konflik : 1. Forcing (memaksa), untuk menghindari konflik. 2. Smoothing (membujuk), untuk menghindari konflik. 3. Bargaining (menawarkan), untuk penyelesaian konflik. 4. Problem solving (menyelesaikan masalah) untuk menyelesaikan konflik. PRAKTIK HARGA TRANSFER Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau mempromosikan evaluasi kerja yang setara. KESIMPULAN Harga transfer adalah nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari dua pihak yang bertransaksi merupakan pusat laba. Tujuan Harga Transfer : 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola. Metode yang digunakan dalam menentukan harga transfer ada 4 yaitu: 1. 2. 3. 4. Metode Variable Cost Metode Full Cost Metode Market Price Metode Negotiated Price SEKIAN & TERIMAKASIH ATTENTION PLEASE ! Rasulullah S.A.W bersabda : “Mudahkanlah jangan mempersulit dan jadikan susasana yang bahagia, jangan menegangkan” (HR. Al-Bukhori) “Barang siapa yang menyulitkan (orang lain) maka Allah akan mempersulitnya di hari kiamat” (HR. Al-Bukhori)