1.1 Patomekanisme Luka Bakar Kulit terbakar atau terpajan suhu tinggi → Mengakibatkan hilangnya fungsi kulit sbg barier dan penahan penguapan ↓ Peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler ↓ Terjadi kebocoran cairan intrakapiler ke interstisial ↓ Menyebabkan edema dan bula (bula mengandung: banyak protein dan elektrolit) ↓ Menyebabkan berkurangnya cairan intravaskuler ↓ Kalo kulit yang terbakar <20% LPT ↓ Tubuh masih dapat mengkompensasinya Kalo kulit yang terbakar >20% ↓ Dapat terjadi syok hipovolemik disertai gejala: gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi cepat, tekanan darah menurun, produksi urin berkurang. ↓ Pembuluh kapiler yang terpajang suhu tinggi rusak ↓ Mengalami peningkatan permeabilitas ↓ Sel darah yg ada didalamnya ikut rusak ↓ Anemia Kontaminasi kulit mati ↓ Merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri ↓ Infeksi mudah terjadi ↓ Biasanya Kokus Gram positif (berasal dari kulit sendiri atau saluran napas) Pseudomonas aeruginosa ↓ Menghasilkan eksotoksin protease dan toksin lainnya yang berbahaya ↓ Tanda: pada kasa ada warna kehijauan pada luka bakar. ↓ Kuman juga memproduksi enzim penghancur keropeng yang bersama dengan eksudasi oleh jaringan granulasi ↓ Membentuk nanah Infeksi ringan dan noninvasif (tidak dalam) ↓ Tanda: eropeng yang mudah lepas + nanah yg banyak Infeksi invasif ↓ Tanda: keropeng yang kering dengan perubahan jaringan di tepi keropeng yang mulamula sehat menjadi nekrotik ↓ Akibatnya yang tadinya luka bakar derajat 2 bisa menjadi derajat 3 ↓ Menimbulkan vaskulitis dan trombosis Kalau penderita bisa mengatasi infeksi tsb ↓ Luka bakar tsb dpt sembuh ↓ Meninggalkan jaringan parut ↓ Penyembuhan di awali dari sisa epitel yang masih vital, misalnya kelenjar sebacea, sel basal, sel kelenjar keringat Luka bakar derajat 3 ↓ Yang dibiarkan sembuh sendiri ↓ Akan mengalami kontraktur ↓ Kalo terjadi di persendian ↓ Fungsi sendi dapat berkurang dan hilang Luka bakar berat ↓ Menyebabkan stres atau beban faali serta hipoperfusi daerah splangnikus ↓ Menyebabkan terjadinya tukak di mukosa lambung atau duodenum ↓ Disebut stress ulcer/ tukak curling ↓ Aliran darah ke lambung berkurang ↓ Sehingga iskemik mukosa ↓ Jika berlanjut, timbul ulkus akibat nekrosis mukosa lambung