Muhammad Ikhwannasyir 1911015210016 Farmasi 2019 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jelaskan dampak postitif dengan adanya teknologi dan seni dalam membangun kemajuan dakwah Islam! Tuliskan ayat al-Quran yang menjelaskan keutamaan orang yang berilmu! Apa peran umat muslim bagi perkembangan IPTEKS! Mengapa kita diperintahkan untuk menuntut ilmu? Jelaskan alasannya! Jelaskan integrasi antara Islam, Iman, Ihsan! Berikan simpulan dari apa yang kalian dapat dari video berikut! Jawaban: 1. Dampak positif dari adanya perkembangan teknologi dan seni dalam Islam tentunya dakwah akan menjadi lebih mudah, baik melalui media sosial, elektronik, maupun penampilan dan pentas seni. Dakwah juga dapat disampaikan melalui desain grafis di antaranya poster, di mana hal ini memberikan metode baru dalam penyampaian dakwah. Metode lama seperti ceramah, kajian, dan lain sebagainya juga dapat diikuti melalui media berbagi video seperti laman Youtube, dengan begitu menyimak kajian akan menjadi lebih mudah. Beragam kesenian yang ada di Indonesia dapat dijadikan media baru dalam penyampaian dakwah. Tentunya semuanya harus sesuai dengan al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 2. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al Mujadilah : 11) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di ayat surah lain : “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al Ankabut :69) https://almanhaj.or.id/12674-keutamaan-orang-yang-berilmu-dan-mengajarkannya-2.html 3. Peran umat muslim dalam perkembangan IPTEKS yaitu: a. Pelopor teknologi dan ilmu sains, seperti yang kita ketahui banyak ilmuwan muslim yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan sains, salah satunya Ibnu Sina yang mengkaji dan mengembangkan ilmu kedokteran dan pengobatan. Hingga saat ini, ilmunya terus berkembang dan terus digunakan dalam kehidupan manusia. b. Melahirkan karya seni dan sastra, perlu kita ketahui budayawan muslim terutama bangsa Arab sangat lihai dalam membuat syair-syair, begitu pula sekarang. Banyak budayawan muslim yang mengembangkan kesenian yang tidak lepas dari pengaruh Islam, di antaranya sebagai media dakwah. c. Validasi keilmuan dan teknologi serta seni, tentunya semua teknologi dan seni yang berkembang hingga kini semuanya harus sesuai dengan al Quran dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disinilah peran seorang muslim agar dapat mengabarkan kepada umat muslim apakah teknologi, ilmu pengetahuan, serta seni yang berkembang sekarang sesuai dengan agama Islam atau tidak. 4. Kita diperintahkan menuntut ilmu untuk sebagai bekal kita nanti di akhirat kelak. Ilmu perlu dipelajari agar kita paham mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak, serta mengetahui siapa Allah itu sebenarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224) Selain itu, terdapat banyak alasan kita untuk menuntut ilmu, yaitu: Ilmu menyebabkan dimudahkannya jalan menuju surga Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa menelusuri jalan unutk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR.Muslim) Ilmu adalah warisan para nabi “Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, atTirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297) Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah meninggal “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim). Allah tidak memperintahkan nabi-Nya meminta tambahan apa pun selain ilmu “Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114) Orang yang dipahamkan agama adalah orang yang dikehendaki kebaikan “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037) Yang paling takut dengan Allah adalah orang yang paling berilmu “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28) Orang yang berilmu akan Allah angkat derajatnya “…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11) Sumber: https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html 5. Integrasi antara Islam, Iman, dan Ihsan yaitu Iman, Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah SWT. Pertama Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan (aqidah). Kedua, Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sebagai hamba Allah. Sedangkan untuk mempelajari Ihsan sebagai tata cara beribadah adalah bagian dari ilmu (Tasawuf) melalui thariqah. "Ibarat bangunan rumah, iman sebagai fondamennya. Islam sebagai tembok dan bangunan lainnya. Sedangkan Ihsan adalah atap dan ornamen lainnya. Jadi ketiganya adalah satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan," ujar KH Syaikuddin Rahman 6. Dari video tersebut ditanyangkan mengenai sejarah kota Cordoba, sebuah kota tua bersejarah yang dulunya merupakan pusat peradaban Islam di dunia sekaligus sebagai pusat peradaban di dunia. Cordoba merupakan kota yang sebelumnya sudah pernah dikuasai oleh kerajaan Romawi dan kerajaan Byzantium, tentunya memiliki sejarah yang panjang mengenai kotanya, dan disana banyak bermunculan ilmu-ilmu baru serta teknologi-teknologi yang sampai sekarang masih terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terntunya kita sebagai umat muslim merasa bangga bahwa umat Islam dulu juga kuat dalam hal intelektualitas keilmuan dan seni di dunia, bahkan pernah menjai pusat peradaban dunia. Sayangnya, Cordoba sudah lama sekali tidak dikuasai oleh umat Islam hingga saat ini, membuat segala arsip peradaban Islam pada saat itu banyak yang hilang, rusak, maupun diklaim oleh pihak barat. Hal itu seharusnya bukan menjadi pemutus semangat kita untuk menuntut ilmu, melainkan menjadi motivasi agar dapat mengembalikkan kejayaan umat Islam hingga diakui dunia dan untuk itulah Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu agar mendapatkan kenaikan derajat baik di mata Allah maupun di mata manusia yang lain.