MASA NEOLITIKUM Neolitikum Masa Neolitikum dimulai sekitar 10.000 SM bersamaan dengan Revolusi Agrikultur Neolitikum berasal dari kata Neo (baru) dan Lith (batu) berarti Zaman Batu Muda Revolusi Agrikultur adalah perubahan dari Berburu dan Meramu menjadi Bertani Kehidupan Bertani mengakibatkan pola pemukiman sedenter atau menetap Masa Neolitikum berakhir sekitar 1.400 – 1.200 SM tergantung daerah Masa Neolitikum digantikan dengan Zaman Tembaga atau Khalkolitikum Pada masa ini, satu-satunya spesies Homo yang bertahan hidup adalah Homo Sapiens Jejak masa Neolitikum di Indonesia relatif minim, padahal justru di masa ini nenek moyang bangsa Indonesia mulai bermigrasi ke Nusantara. Cabang Genus Homo Domestifikasi Masyarakat Neolitik sudah mengenal domestifikasi, yakni menjinakkan flora dan fauna yang semula liar agar mudah dikembangbiakkan dan dijadikan makanan Proses Domestikasi sudah mengenal rekayasa genetik paling awal, yakni pembiakan selektif (selective breeding) untuk menghasilkan bibit unggul Binatang yang paling awal dijinakkan adalah binatang berkuku ganjil atau Artiodactyle sebagai hewan ternak seperti sapi, kambing, domba. Serta unggas seperti ayam dan bebek. Kucing dijinakkan untuk membasmi hama dan anjing untuk menjadi penjaga dan pemburu. Budaya agrikultur beragam, di Amerika Tengah dan Utara makanan pokok adalah Jagung, sedangkan di Amerika Selatan mengenal Kentang. Gandum ditanam di Eropa dan Padi berkembang di Asia Timur serta Ubi di Afrika. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat Neolitik mulai mengenal stratifikasi dan pembagian tugas Kelompok kecil mulai berkumpul dan membentuk Suku yang kemudian menjadi Etnis Mulai dikenal penguburan disertai bekal kubur Rumah-rumah mulai dibangun menggunakan lumpur kering (Mudbrick) Pada awal Neolitik, manusia mengenal pakaian dari kulit binatang, dedaunan dan tulang. Namun pada akhir Neolitik, sudah ditemukan pakaian linen dan wol Alat dari batu sudah diasah halus dan simetris Teknologi tembikar dan gerabah serta anyaman sudah dikenal ARTEFAK - Kapak Persegi - Kapak Lonjong - Tembikar - Perhiasan - Anyaman - Kapak Bahu - Gerabah - Perahu Nenek Moyang Asia Tenggara Suku Bangsa Asia Tenggara dikelompokkan secara Bahasa: 1. Sino-Tibetan di Myanmar 2. Austronesian di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Pasifik 3. Austroasiatic di Vietnam, Kamboja, dan Laos 4. Tai-Kadai atau Kra-Dai di Thailand 5. Melanesian di Papua, Australia, dan Pasifik Suku bangsa ini bermigrasi dari Cina ke Asia Tenggara dalam kurun masa Neolitik, terjadi perkawinan campuran antara suku-suku sehingga menciptakan kekayaan genetik di masyarakat Asia Tenggara. Bangsa-bangsa Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan dari cara berpakaian, kesenian, gaya bangunan, hingga adat istiadat. Salah satu ciri khas suku bangsa Asia Timur adalah tanaman Padi. SEKIAN DAN TERIMAKASIH